NovelToon NovelToon
Ketika Kesabaran Berakhir

Ketika Kesabaran Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Mentari, yang akrab disapa Tari, menjalani hidup sebagai istri dari Teguh, pria yang pelit luar biasa. Setiap hari, Tari hanya diberi uang 25 ribu rupiah untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga mereka yang terdiri dari enam orang. Dengan keterbatasan itu, ia harus memutar otak agar dapur tetap mengepul, meski kerap berujung pada cacian dari keluarga suaminya jika masakannya tak sesuai selera.

Kehidupan Tari yang penuh tekanan semakin rumit saat ia memergoki Teguh mendekati mantan kekasihnya. Merasa dikhianati, Tari memutuskan untuk berhenti peduli. Dalam keputusasaannya, ia menemukan aplikasi penghasil uang yang perlahan memberinya kebebasan finansial.

Ketika Tari bersiap membongkar perselingkuhan Teguh, tuduhan tak terduga datang menghampirinya: ia dituduh menggoda ayah mertuanya sendiri. Di tengah konflik yang kian memuncak, Tari dihadapkan pada pilihan sulit—bertahan demi harga diri atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan yang sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengumpul Bukti

"Jika seorang lelaki sudah mulai selingkuh, akan sulit untuk sembuh," kata Nindi panjang lebar. "Selingkuh itu ibarat penyakit kanker stadium akhir—sulit disembuhkan. Kalaupun sembuh, masih ada kemungkinan untuk kambuh lagi."

"Ternyata begitu ya, Ndi? Jadi, nggak masalah kalau aku harus jadi janda?" ujar Tari sambil bertanya.

"Ya, nggak apa-apa, Tar. Kamu nggak tahu, ya? Janda zaman sekarang justru makin hebat," celetuk Nindi sambil mencoba menguatkan hati Tari.

"Eh, dah, kayak Yamaha aja," balas Tari dengan nada bercanda.

"Sudah bisa ngontrol marah, kan? Udah nggak sedih lagi, kan?" tanya Nindi dengan penuh perhatian.

"Siapa, sih, yang sedih?" elak Tari sambil cepat-cepat menghapus sisa air matanya. Malu rasanya menangisi lelaki seperti Teguh.

"Cup, cup, jangan nangis, deh. Air matamu terlalu berharga buat ditumpahkan buat dia yang kayak curut itu," ujar Nindi sambil merangkul Tari untuk menenangkannya.

Bagaimanapun juga, perasaan seorang istri pasti akan hancur jika melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain.

"Mas Teguh nggak pernah tuh suapin aku kayak gitu, lihat deh, mesranya. Jangankan suapin, beliin aku tahu gejrot aja nggak pernah!" Tangis Tari pun pecah, ia menangis terisak-isak sambil menyeka ingusnya sendiri.

"Ya ampun, Tar, gimana sih kamu? Ingus itu dibuang, bukan disedot terus ditelan!" Nindi yang jijik langsung menoyor kepala Tari. "Jangan gitu dong, nanti orang makin ilfil."

Tari masih terisak-isak, untungnya tempat mereka cukup jauh dari tempat Teguh, jadi lelaki yang terkenal pelit dan medit itu tak tahu kalau Tari dan Nindi sedang berada di sana.

"Cup, cup, sudah, stop. Jangan nangis lagi. Kan sudah kubilang, sayang banget nangisin domba kayak dia," kata Nindi sambil kembali merangkul bahu Tari.

Setelah beberapa saat, Tari pun akhirnya berhenti dari tangisnya yang terisak-isak.

"Huh, lega banget setelah keluarin semua ingus aku... eh, maksudnya, rasa sakit hati aku," seru Tari sambil tersenyum tipis.

Ck!

Nindi pun hanya mencibirkan bibirnya.

"Terus, menurutmu, aku harus gimana, Nindi?" tanya Tari dengan nada bingung.

"Hem, gimana ya?" Nindi terlihat berpikir sejenak.

"Untuk saat ini, kita foto mereka aja dulu. Yuk!" Nindi pun menarik tangan Tari agar lebih dekat dengan mereka.

"Lah, buat apa, sih?" tanya Tari dengan heran.

"Jika mau bebas, kamu harus punya banyak bukti, Tar. Bukti perselingkuhan, misalnya," cetus Nindi.

"Oh, aku mengerti," kata Tari sambil mengangguk tanda paham.

"Kita beli masker dulu, biar kamu nggak ketahuan sama Teguh," ujar Nindi, dan Tari pun menurut.

Kini, mereka sudah berada di warung lesehan tempat Teguh dan selingkuhannya berpacaran. Keduanya pun membeli es jeruk dan beberapa gorengan.

"Kita rekam mereka diam-diam," seru Nindi sambil berbisik.

Kamera dinyalakan, dan Tari pun beberapa kali mengambil foto mereka secara diam-diam.

"Makasih ya, sayang, udah mau jadi pacar aku. Aku seneng banget!" seru Teguh, terdengar jelas di telinga Tari dan Nindi.

"Aku juga seneng, Mas. Aku juga sayang dan cinta sama kamu. Semakin aku tahan-tahan, ternyata aku nggak kuat," jawab wanita itu, suaranya penuh kelembutan.

"Mungkin sudah jadi takdir aku untuk jadi yang kedua," sahut si selingkuhan dengan nada pasrah.

"Oh, sepertinya si cewek sudah tahu kalau Teguh sudah menikah, Tar," bisik Nindi.

1
mince
biar tau rasa teguh makanya jangan bohongin istri. uang belanja 25 rb maunya makan enak mana cukup untuk makan 6 orang/Scowl/
Wanita Aries
Keruk terus uang teguh 😁
mince
betul tari main yg cantik buat suami tukang selingkuh dan pembohong
Wanita Aries
Suka ceritanya..
Semangat thor
Wanita Aries
Naudzubillah dpt laki pelit amit2 dah
Wanita Aries
Gila aj dkasih cm 25rb. Uang saku ankq yg SMP itu
Diah Ratna
ceritanya bagus,thor .
Sulfia Nuriawati
udah d perbudak msh mw bertahan helloooo cinta blh goblok jgn y sayang, bersikap lah tunjuk kan bahwa km pny harga yg lbh dr pelakor jg suami g pny otak itu,mn pelit lg dih ogah bnget😡😡😡
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
Nurulina: makasi yaaa🥰
total 1 replies
Aerilyn Bambulu
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Nurulina: Waaah makasih yaaaw😍
total 1 replies
Phoenix Ikki
Aku tumpahkan air mata gara-gara endingnya😢
Kazuo
Bikin nagih bacanya 😍
Nurulina: waaah, makasih yaaa🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!