Proses Revisi. Disarankan jangan membaca dulu.
Alur VERY++++ Slow.
KARYA INI TERISNPIRASI DARI NOVEL KING OF GODS, KARYA FAST FOOD RESTAURANT
Weng Lou merupakan seorang anggota Klan Keluarga Weng yang berasal dari keluarga cabang. Dia berhasil masuk kedalam Keluarga Utama setelah berlatih dengan sangat keras dan menjadi seorang jenius berbakat didesanya.
Namun, dirinya yang merupakan jenius di keluarga cabangnya bukanlah siapa-siapa di keluarga utama. Banyak sekali jenius beladiri yang berasal dari keluarga utama. Namun meski begitu, ia tetap berlatih dengan keras agar tidak tertinggal dari yang lain.
Hingga suatu malam, dia mengalami kejadian aneh, dan berakhir dengan dirinya mendapatkan sebuah kitab. Kitab yang membuat kehidupannya berubah. Dari seorang pecundang, menjadi seorang jenius .
Nama kitab itu adalah "Kitab Keabadian". Dan dengan kitab itu, ia akan menuju 'Keabadian'.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noviant Juan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 30. Pertarungan Yang Berat Sebelah
Weng Lou dengan lincahnya melompati satu persatu atap rumah pendudk desa menuju ketempat datangnya para Beruang Iblis Hitam.
Hap! Ha!
Dia bersaha secepat mungkin, namun tetap saja dirinya kalah cepat dari Beruang Iblis Hitam evolusi tahap 1 itu.
Beruang Iblis Hitam itu sudah lebih dulu mencapai salah satu rumah yang terletak paling dekat dengan wilayah hutan. Beruang Iblis Hitam langsung berusaha menghancurkan rumah itu menggunakan salah satu tangannya.
"Tak akan kubiarkan!!"
Ayah Weng Lou melesat sangat cepat, bahkan dua kali lebih cepat dari saat dia melawan Beruang Iblis Hitam semalam. Ayah Weng Lou mengayunkan tombaknya kearah tangan Beruang Iblis Hitam itu dengan sekuat tenaga dengan dialiri tenaga dalam dalam jumlah besar.
"MANUSIAAA!!!"
"E...beruang itu baru saja bilang manusia?" Weng Lou berhenti dan mengkorek telinganya, memastikan bahwa dia tidak salah dengar.
Tunggu dulu, bukankah ini bukan pertama kalinya dia mendengar seekor beruang yang berbicara dalam bahasa manusia.
BOM!!!
Sebuah ledakan yang sangat besar tercipta dari pertemuan tombak ayah Weng Lou dan tangan Beruang Iblis Bitam itu, sehingga tercipta kepulan debu yang menutupi penglihatan Weng Lou.
Saat Weng Lou masih mencoba melihat apa yang terjadi, Tuan Gong meledat kearah kepulan debu itu dan mengayunkan pedang besar ditangannya
Whuussh.....
Angin yang sangat kuat berhembus dan membuat kepulan debu itu menghilang dan memperlihatkan pertarungab adu kekuatan yang sangat sengit antara ayah Weng Lou dan Beruang Iblis Hitam.
"Pasti kalianlah yang membunuh saudara kami bukan, manusia?" Beruang Iblis Hitam itu menatap tajam ayah Weng Lou yang sedang beradu kekuatan dengannya.
Beruang Iblis Hitam itu memberi lebih banyak kekuatan pada tangannya, sehingga ayah Weng Lou termyndur setengah langka.
Ini adalah pertarungan kekuatan antara tombak dan tangan kosong. Walau begitu, jika yang diadu adalah kekuatan, tentu saja Beruang Iblis Hitam yang menang.
"Entahlah...aku hanya membunuh sialan yang membunuh keluargaku," ayah Weng Lou tampak tak mau kalah, dia memaksimalkan seluruh kekuatan yang ada ditubuhnya kekedua tangan dan kakinya.
"Menunduk Li!"
Sebuah sayatan pedang dengan cepat mengarah kepada leher sang beruang.
Shuuu...
Pedang itu menebas udara kosong, sedangkan sang Beruang Iblis Hitam sudah melompat mundur.
"Kalian para manusia tak pernah berubah. Selalu menggunakan cara licik untuk menyerang kami para binatang buas," Beruang Iblis Hitam itu memicingkan matanya kearah Tuan Gong.
Saat suasana masih hening, para kawanan Beruang Iblis Hitam lainnya telah sampai dan menunu kearah Beruang Iblis Hitam yang sudah berevolusi itu.
"Kau mengatakan kami licik, tapi lihat apa yang kita dapatkan disini. Belasan Beruang Iblis Hitam lainnya, sedangkan kami hanya berdua. Kau masih ingin bilang kami yang licik?"
Ayah Weng Loh menunjuk belasan Beruang Iblis Hitam yang berada dibelakangnya.
"Dua? Bukannya 3?" Tuan Gong menatap heran ayah Weng Lou.
Bukannya jawaban yang diterima, Tuan Gong malah mendapatkan 1 jitakan keras yang merupakan jitakan terkeras hari ini yang telah diberikan ayah Weng Lou pada Tuan Gong.
"Kau bodoh atau apa?!" Ayah Weng Lou menatapnya kesal. Dia sangat ingin merobek-robek mulut sahabat lamanya ini.
Bagaimana bisa dia terang-terangan memberitahu jumlah mereka kepada musuh?
"Ah! Aku lupa ma-"
"Whuahahahaha...kau pikir hanya karena perbedaan jumlah 1 orang maka kau akan menang melawan kami? Jangan bercanda dengan ku-"
Shuuuu....
Sebuah anak panah melesat dengan kencang mengenai mata salah satu Beruang Iblis Hitam biasa dibelakang Beruang Iblis Hitam yang telah berevolusi itu.
Panah itu menembus kepalanya dan membuatnya seketika mati ditempat.
Terjadi keheningan sesaat.
Belasan Beruang Iblis Hitam lainnya tampak terkejut, termasuk pemimpin mereka, sang Beruang Iblis Hotam yang telah melewati evolusi tahap 1.
"Hahahahaaa....aku sebenarnya tidak terlalu peduli ada berapa jumlah kalian semua, karena pada akhirnya tetap akan kami habisi semuanya. Termasuk dirimu."
"Ka..kalian...MANUSIAAA!!!!!!"
GROAAAAARRRRRR!!!!!!!
"AKAN KUBUNUH KALIAN LALU KUMAKAN!!!" Semua Beruang Iblis Hitam itu tampak menggila.
"SEMUANYA!!! HABISI SEMUA PENDUDUK DISINI!!!"
Belasan Beruang Iblis Hitam langsung berpencar dan mencari manusia yang dapat mereka temukan.
"Kalian pikir bisa melakulan apa saja di desaku?! Kalian terlalu meremehkan anakku! Weng Lou! Habisi mereka semua!!" Teriak ayah Weng Loun, matanya memerah karena bersemangat.
Weng Lou tak menjawab, melainkan langsung melepaskan salah satu anak panah lainnya kearah Beruang Iblis Hitam terdekat darinya.
Whuuushh...
Anak panah itu berhasil mengenai matanya, tetapi tidak berhasil menembuas tengkorang Beruang Iblis Hitam.
Groaarrr-
Belum selesai Beruang Iblis Hitam itu menumpahkan kemarahannya kepada Weng Lou, sebuah anak panah lainnya melesat ke mata lainnya.
Kali ini anak panah itu berhasil menembus tengkoraknya, dan membuatnya terbaring ditanah tak bernayawa.
"Kau lihat kehebatan anakku? Dia dapat membunuh beruang bau seperti kalian hanya dalam dua serangan, dan begitu bersih. Namun sayangnya kau akan mati dalam keadaan berbeda ditanganku," ayah Weng Lou menunjuk Beruang Iblis Hitam raksasa itu menggunakan tombaknya.
"Kalian...akan kupastikan tubuh kalian akan kujadikan makanan bagi saudara-saudaraku!"
Beruang Iblis Hitam evolusi tahap 1 itu segera berlari kearah ayah Weng Lou dan Tuan Gong.
"Kau yang memulai atau aku?" Tanya Ayah Weng Lou kepada Tuan Gong.
"Huh? Kau bercanda? Mustahil aku bisa berhadapannya seorang diri! Dilihat dari manapun kekuatan Beruang Iblis Hitam itu jelas di Dasar Pondasi tingkat 6 puncak!
Memang aku berada di Dasar Pondasi tingkat 6 puncak juga, tetapi bukan berarti aku dapat mengalahkannya seorang diri."
"Jadi langsung maju berdua kah? Terserah saja, aku ingin mengakhiri ini secepatnya," ayah Weng Lou pun melesat kearah Beruang Iblis Hitam diikuti oleh Tuan Gong.
***
Dikeramaian para warga Desa Sungai Biru yang sedang berusaha melarikan diri sejauh mungkin.
Ibu Weng Lou bersama Weng Wan dan Weng Hua terlihat berjalan dipaling belakang, menjaga agar tidak ada Beruang Iblis Hitam yang menyerang mereka.
Saat mereka masih berlari sambil melihat kebelakang, ibu Weng Lou tiba-tiba memisahkan diri dan melesat kembali kearah Desa Sungai Biru.
"Kalian teruskan saja!! Pergilah! Aku akan membantu putraku!" Weng Hai, ibu Weng Lou, tampak sangat terburu-buru.
Weng Wan yang melihat ini berniat ingin pergi juga, tetapi langsung ditahan oleh Weng Hua.
"Jangan bodoh, jika kau pergi kau pikir orang-orang desa dapat melindungi diri mereka sendiri?"
Weng Hua membentak Weng Wan, yang masih memaksa ingin pergi.
"A-aku akan pastikan tidak ada Beruang Iblis Hitam yang lolos kesini!" Weng Wan tetap bulat pada keputusannya, dia sudah bosan selama ini melihat Weng Lou yang merupakan sahabatnya selalu berurusan dengan masalah tanpa dirinya.
"Sudah aku bilang kita hanya akan membe-"
"Kalian pergi saja, aku yakin bantuan kalian sangat dibutuhkan disana. Kami dapat menjaga diri kami sendiri. Tapi ingatlah untuk tidak memaksakan diri, jika kalian tidak sanggup, maka larilah, mengerti?" kata Kepala Desa yang berjalan bersama mereka.
Weng Hua terdiam mendengar pernyataan kepala desa, sedangkan Weng Wan langsung mengangguk dengan cepat.
"Baik kepala desa!" Dia langsung melesat pergi meninggalkan Weng Hua yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja kepala desa mereka katakan.
"Ah..sudahlah, aku pasti akan menyesali ini jika tidak ikut bergabung," Weng Hua akhirnya tak
mau ambil pusing lagi, dia segera menyusul Weng Wan.
"Hehehehe....pergilah kalian dan jangan sampai ada yang kembali hidup-hidup. Itu akan bagus untuk menekan ekonomi Keluarga Weng didesa ini," seringai kepala desa melihat punggung Weng Hua dan Wang Wan yang mulai menjauh.
Ibu Weng Lou tak memperhatikan kedatangan Weng Wan dan Weng Hua, sehingga dia terkejut saat melihat kedua anak ini sudah berada tepat dibelakangnya.
Ibu Weng Lou tampak ingin mengatakan sesuatu, namun pandangannya teralihkan oleh sesuatu. Dia melihat Weng Lou sedang dikepung oleh 5 Beruang Hitam sekaligus.
"Kalian jangan jauh-jauh dariku jika tidak ingin terluka," kata ibu Weng Lou yang bergegas menuju kearah Weng Lou.
"Teknik Bara Api, gerakan ketiga, Pukulan Bara Api!"
Ibu Weng Lou menyerang kepala salah satu dari Beruang Iblis Hitam yang sedang mengepung Weng dan membuatnya terlempar jauh.
Saat Beruang Iblis Hitan itu tergeletak diam ditanah, terlihat sebuah tanda gosong dikepalanya.
Tinju yang dikeluarkan oleh ibu Weng Lou membakar langsung bagian dalak kepala Beruang Iblis Hitam, sehingga membuatnya langsung tewas tak bernyawa.
"Kalian berani macam-macam dengan anakku, akan kubakar kalian semua!"