Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Roh inti Jiwa
"Dia anak tak ber-elemen, pasti akan gagal di lantai dua nanti."
"Benar..dia hanya beruntung lolos di ujian ujian ini."
Suara penonton bersahut sahutan disana, semua mulai membicarakan Yuang Fengying beserta keberuntungannya.
Yuang Fengying kini sudah berada di lantai dua, alam seperti terbalik lalu padang rumput kembali terpampang disana, kemudian tiba tiba langit menggelap kilat dan petir mulai menyambar, angin mulai berputar kencang dengan hujan deras yang mengguyur dan semua itu menerpa badan Yuang Fengying.
Beberapa saat semua ini terus berlangsung, Yuang Fengying hampir saja menyerah, pakaiannya kini sudah robek di sana sini terkena serangan angin dan hujan deras, namun sebuah sinar kembali memampangkan gambaran ayah dan ibunya yang terlihat begitu mengharapkan atas keberhasilan nya.
Semangat Yuang Fengying seperti terlecut kembali, seberkas pencerahan itu memperkuat tekad dan niat dalam hati nya.
Yuang Fengying menarik nafas nya, meski dia tak bisa berkultivasi dengan benar namun dia memiliki tekad kuat dalam niatnya.
Yuang Fengying mulai memasang kuda kuda seperti yang diajarkan ayahnya, meski tak bisa berkultivasi selama ini namun dia tetap berlatih jurus jurus untuk memperkuat otot otot fisik nya, dan kini berkat latihan nya itu dia mampu bertahan menghadapi gempuran itu.
"Semua cobaan pasti akan usai pada waktu nya," Yuang Fengying mulai memusatkan pikiran pada pernapasan nya, tak lagi menghiraukan semua yang ada di luar tubuh nya, seakan dia sedang bercekrama dengan jiwa nya.
Kembali setitik sinar tampak di relung jiwa nya, dan itu sudah mampu untuk mengalihkan perhatian nya dari semua yang terjadi di luar tubuh nya.
Di relung jiwa nya Yuang Fengying tampak terpaku menatap setitik sinar yang entah kapan ada di sana, meski hanya setitik di kegelapan namun sinar itu seakan mampu menenangkan nya.
"Benda apa itu?." Batin Yuang Fengying bertanya tanya.
Yuang Fengying sibuk dengan jiwanya, hingga tanpa sadar jika ujian di luar sudah berakhir.
Di sebelah kanan seberkas cahaya yang merupakan pintu masuk ke lantai tiga sudah berpendar, menandakan bahwa dia bisa meninggalkan lantai dua karena di nyatakan lulus di sana.
Yuang Fengying tersentak dan bergegas masuk ke pintu lantai tiga.
Para penonton yang melihat lantai tiga sudah menyala sedikit terkejut, semua tak menyangka akan hal itu.
"Ah..anak ini kembali membuat kejutan." salah satu tetua bergumam di sebelah tetua Alam Suci Lin Cen.
"Ya tak ku kira anak ini bisa melewati semua ujian ini." balas Lin Cen sambil menatap lantai tiga yang kini terlihat menyala, ingatan nya kembali ke masa dua tahun yang lalu dimana saat itu dia yang memeriksa unsur elemen Yuang Fengying dan menyatakan bahwa anak tersebut tak memiliki unsur elemen apapun.
Yuang Fengying sudah berada di lantai tiga, terlihat sebuah penampakan tempat yang baginya makin asing dan aneh.
Sebuah wilayah yang sangat luas terpampang disana, dengan pohon pohon menjulang tinggi dan menakutkan.
Pohon pohon tersebut berderak derak, bergoyang, berayun dan melambai seakan seperti hidup dan memanggil Yuang Fengying untuk mendekat.
Yuang Fengying melangkah maju, karena tak memiliki unsur elemen apapun maka dia tak mempersiapkan perlindungan apapun dari kekuatan unsur elemen.
Suasana masih tenang, membuat anak usia 7 tahun itu menoleh kesana kemari, seakan mencari apa esensi ujian di ruang tersebut, dan bagaimana nanti cara agar bisa melewati nya untuk menuju ke lantai berikutnya.
"Apa yang kau cari..?." sebuah suara yang begitu tenang dan tanpa wujud tiba tiba terdengar dan mengagetkan nya.
Yuang Fengying tersentak, suara yang sangat menenangkan namun penuh dengan kewibawaan terdengar begitu saja.
"A-aku mencari esensi tempat ini, dan bagaimana melewati nya." sahut Yuang Fengying dengan sedikit gugup, dia menoleh kesana kemari kembali mencoba mencari sosok yang berbicara.
"Esensi tempat ini?, mau melewati tempat ini?."
"Benar, bukankah ujian nya begitu," kata Yuang Fengying lagi.
"Terus kau mau kemana jika lolos dari lantai ini?."
"Aku mau ke lantai berikutnya."
"Lantai selanjutnya?." Suara itu tertawa ," Memangnya apa yang kau cari di lantai selanjutnya?." kembali suara itu tertawa meremehkan.
"Aku ingin lulus dalam ujian calon Putra Naga, syarat nya aku harus mampu melewati tiap lantainya dan itu yang harus ku tempuh."
Suara itu kembali tertawa, dan kini tawa itu makin keras disertai dengan nada ejekan.
"Apa gunanya kau lolos sebagai Putra Naga?." Suara itu kembali bertanya masih dengan nada yang menurut Yuang Fengying meremehkan nya.
"Agar aku menjadi hebat, seperti para Patriot dan bisa membela kebenaran dan menegakkan keadilan." sahut bocah itu dengan makin kesal, karena pertanyaan pertanyaan itu.
Suara itu tertawa kembali, bahkan tawanya kali ini sangat keras dan terbahak-bahak, suara tawa makin nyaring hingga membuat alam itu bergetar hebat seakan mau runtuh.
Di luar ruangan, dimana para penonton menyaksikan ujian itu, terlihat bangunan lima lantai tersebut bergetar hebat, ruang lantai tiga dimana Yuang Fengying berada, terlihat cahayanya nampak kacau, terkadang nyala cahayanya menjadi sangat terang..terang sekali, namun terkadang meredup bahkan hampir padam, lalu tiba tiba terang lagi.
Para penonton menyaksikan semua itu dengan perasaan was was.
"Apa yang terjadi?."
"Apakah roh penjaga murka karena ada anak tak berbakat berada disana?."
"Bisa jadi seperti itu."
Suara suara sumbang mulai terdengar bersahut-sahutan.
Di dalam ruangan Yuang Fengying terkejut, wajahnya di teluk lebih jelek.
Meski dia ketakutan tapi karena di remehkan dia menjadi sedikit marah, riak api di dadanya seperti meletup letup.
"Aku tak suka padamu..!, kau meremehkan cita cita luhur ku..!," teriak anak itu dengan marah dan kesal.
Bahkan saking kesalnya Yuang Fengying sampai menghentakkan kakinya.
Suara tawa itu menghilang begitu mendengar teriakkan Yuang Fengying, tempat itu menjadi hening sejenak.
Menjadi tenang seperti semula seakan tak terjadi apapun.
Namun tiba tiba setitik cahaya yang ada di langit alam itu melesat sangat cepat menabrak dan menembus kepala Yuang Fengying, membuat anak usia 7 tahun itu terlempar, tersentak terdorong kebelakang.
"Aaaarch...!."
Yuang Fengying berteriak kesakitan, begitu sebuah cahaya melesat menembus kepala dan memasuki otaknya.
Yuang Fengying menggelepar kesakitan, otaknya seperti diaduk aduk, di tusuk dan seperti di tanami dengan sesuatu.
Cahaya yang kini tertanam di otaknya seperti menyatu dengan setitik cahaya yang sudah terlebih dahulu ada di alam jiwanya.
Yuang Fengying merasakan sebuah kesakitan yang luar biasa, rasa sakit yang belum pernah dirasakan selama ini. Meski dia anak yang memiliki tekad kuat namun akhirnya dia jatuh pingsan akibat rasa sakit yang sudah di luar nalar.
"Aaaarrhhh...."
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca