NovelToon NovelToon
Baik,Aku Menyerah

Baik,Aku Menyerah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Penyesalan Suami
Popularitas:221.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: hantari

Ketika sabar menjadi sadar, peduli menjadi diam maka kamu bebas sekarang.

Ketika Ia kecelakaan hampir merenggut nyawa dan kritis beberapa waktu,suaminya justru tidak peduli dan merawat wanita lain yang hanya demam biasa di rumah sakit yang sama.

Pada akhirnya Liliana menyerah karena tak pernah di anggap dan tak pernah mendapatkan respon balik, sekalipun nyawanya hampir melayang jadi Ia mengajukan perceraian mereka.

Namun Ketika Ia sudah memutuskan menyerah dan bercerai, suaminya tiba-tiba berubah dan ingin mempertahankan pernikahan mereka.

Akankah Liliana berubah pikiran untuk bertahan?
Atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan tak terduga

Bara berhenti ketika Ia baru saja tiba di ruang makan,dimana Ia melihat Rosa dengan Lily juga Maxwell duduk sambil berbincang karna belum memulai sarapan.

Rosa yang melihat keberadaannya langsung memanggilnya dengan senyumannya yang selalu hangat."Bara kemari nak,kami sudah menunggu mu sejak tadi"

Bara melangkahkan kaki panjangnya berjalan mendekati ketiganya, pandangannya hanya mengarah pada Lily yang tampak langsung berubah bahkan wajahnya tampak pias dan tidak senang ketika Ia duduk di kursi sebelahnya.

Tak ada perbincangan apapun lagi,meja makan menjadi sunyi hanya terdengar suara detingan sendok.

Maxwell memperhatikan putranya kemudian memperhatikan Lily juga, sejak awal melihat keduanya Ia tau hubungan putra dan menantunya itu sama sekali tidak baik bahkan Ia bisa melihat keduanya jarang rukun,ada perasaan yang sulit Ia jelaskan dengan hubungan keduanya, perasaan tidak rela keduanya tidak mempunyai hubungan yang baik padahal Ia sangat berharap putranya dan menantu kesayangan itu hidup bahagia,Ia juga yakin hanya Lily lah yang pantas untuk putranya apapun alasannya itu.

"Bara,hari ini ajaklah istri mu keluar jangan terus bekerja dan membiarkan istrimu sendiri terus"

Lily seketika menghentikan pergerakannya dan heran dengan ucapan Maxwell,kenapa tiba-tiba seperti itu biasanya mertuanya itu tidak pernah peduli dengan hal itu.

"Benar,mama juga jarang liat kalian keluar berdua? sesekali ajaklah istri mu keluar Bar kasihan Lily",ucap Rosa menimpali.

Meja makan yang biasanya sunyi ketika sedang menikmati sarapan seketika berbeda.

Lily sendiri kembali tidak peduli,Ia menikmati sarapannya karna yakin akan jawaban Bara yang pastinya akan menolak dan memilih seperti biasa untuk selalu mementingkan pekerjaannya.

"Baiklah"

Saat itu juga Lily terkejut dan langsung mengangkat wajahnya melihat ke arah Bara dengan tatapan tak percaya.

Bara menatapnya dengan tatapannya yang datar,namun Ia cukup senang dengan reaksi Lily.

"Bagus memang seharusnya seperti itu jangan selalu mementingkan pekerjaan, sampai-sampai melupakan istri",omel Rosa berlanjut namun Ia senang mendengar putranya setuju untuk keluar karna biasanya Bara paling tidak suka meninggalkan pekerjaannya.

"Sudah saatnya kalian juga memberikan cucu,siapa tau usia papa tidak panjang lagi"

"Pa ngomong apa sih",Rosa langsung menyela ucapan suaminya itu yang tak ia sangka suaminya itu akan mengatakan hal itu.

Lily juga sama terkejutnya, tidak pernah sekalipun kedua mertuanya itu membahas tentang anak tapi sekarang Maxwell membahasnya.

"Tidak saatnya membahas hal itu sekarang,jika papa menginginkan cucu maka tunggu sampai mempunyai cucu jangan mati dulu",Ucap Bara dengan nadanya yang datar dan wajahnya yang tanpa ekspresi,namun sedetik itu juga Ia merasakan cubitan kecil di perutnya dari Lily yang sekarang melototi nya.

"Dasar pria tidak beperasaan pada ayah sendiri saja seperti itu, tidak ada kata-kata yang menguatkan",cibir Lily dalam hati.

Sementara itu Maxwell menatap tak suka pada putranya itu, bisa-bisanya dia mengatakan hal itu pada papa kandungnya sendiri?

***

Sepanjang perjalanan hingga tiba di mall baik Lily maupun Bara tidak ada yang membuka suara, sejak dalam mobil tadi Lily hanya melihat keluar hingga turun dari mobil Ia begitu saja meninggalkan Bara.

Sungguh Lily benar-benar tidak suka dengan kondisi saat ini,Ia benar-benar ingin menjauhi Bara sampai tidak ada lagi ruang untuk mereka hingga tiba masa perceraian.

Bara tak menunjukkan ekspresi apapun,Ia terus melangkah di belakang Lily dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mengikutinya seperti seorang bodyguard,Ia terus memperhatikan gerak-gerik Lily yang berjalan sedikit menghentakkan kaki terlihat sekali Ia kesal dan tidak senang,namun hal itu justru terlihat lucu hal itu membuatnya tersenyum tipis namun hampir tak terlihat,Ia kembali teringat ketika saat-saat SMA Lily memang selalu bertingkah lucu setiap apa yang Ia lakukan hingga membuat banyak orang menyukainya termasuk teman-temannya dan orang di sekitarnya dan hal itu dulu membuatnya tidak suka meski Ia bingung kenapa Ia merasa seperti itu.

Ingin rasanya Lily pergi saja atau menyuruh Bara pergi bekerja dan tidak usah mengikutinya namun mereka berdua tau kalau Maxwell menyuruh seseorang untuk memata-matai mereka.

Langkah Bara terhenti ketika seorang anak kecil memanggil Lily dan berlari ke arah mereka.

"Tante Lily!!!"

Mendengar teriakan itu Lily terkejut sekaligus senang melihat seorang anak kecil yang beberapa hari terakhir ini Ia kenal hingga mereka sangat dekat,Ia langsung berjongkok Ketika anak kecil itu sudah dekat hingga hap...,Ia langsung memeluknya.

"Hai kenapa berlarian sendiri?"

"Theo tidak sendirian Tante, Theo sama papa tuh",anak kecil bernama Theo itu menunjukkan ke arah belakangnya dan menunjukkan seorang pria matang yang tak kalah tampan di tambah dengan wibawanya yang benar-benar membuatnya begitu menarik.

"Oh begitu,tapi jangan berlarian seperti tadi ya bagaimana jika seseorang menabrak mu,itu akan sangat berbahaya atau seseorang menculik mu hayo",Lily mengomeli anak kecil tampan itu dengan menoel hidungnya karna begitu gemas.

Theo Walcott berusia 3 setengah tahun,namun Ia sangat pintar dan menggemaskan dengan wajahnya yang tampan sekaligus imut sehingga membuat Lily setiap bertemu dengannya tidak tahan untuk mencubit pipinya hingga menciumnya.

"Tapi aku hanya berlari sendiri ketika melihat Tante Lily, karna aku sangat senang melihat Tante"

Lily terkekeh kecil mendengarnya karna begitu lucu dan menggemaskan dengan logat bahasa bayi nya.

Hingga Christopher pria matang berwajah tampan berhenti di depan Lily dan anak kecil yang tak lain adalah putranya sendiri,Ia tersenyum melihat kedekatan putranya dan Lily yang benar-benar membuat hatinya menghangat.

"Dia selalu ingin bertemu dengan mu Lily, bahkan memaksa ku mengantarnya ke rumah mu"

"Benarkah,kenapa tidak mengantarkannya saja lagian aku kesepian di rumah",ucap Lily yang berdiri dengan menggegam tangan bocah kecil berwajah tampan itu, berdiri tepat berhadapan dengan Christopher.

"Aku takut menganggu mu"

"Lain kali antarkan saja kalau dia ingin bertemu dengan ku,aku yakin di rumah juga pasti akan ramai dan membuat kedua orangtua ku senang dengan kehadiran anak kecil di rumah",ujar Lily sambil menunduk untuk menoel wajah bocah yang tersenyum senang itu.

Christopher tersenyum mendengarnya,Ia tidak menyangka Lily begitu berbaik hati bahkan begitu menyukai putranya,"Terimakasih atas kebaikan hati mu Lily", ujarnya diam-diam memperhatikan Lily hingga senyum terlihat di wajahnya.

"Tidak masalah", jawab Lily dengan membalas senyuman yang tak Ia mengerti itu.

Sementara Bara terlihat melonggarkan dasinya yang sekarang terasa menyekiknya,Ia menatap dingin dan tajam kepada pria di hadapan Lily,"Apa merek begitu dekat?", gumamnya dalam hati tidak menyangka karna pria itu bahkan memanggil Lily, sementara Lily adalah panggilan orang-orang terdekatnya,bahkan Ia sendiri tidak pernah memanggil dengan nama itu.

Apa hubungan mereka?,kenapa mereka terlihat begitu tidak canggung?,bahkan siapa bocah kecil itu?,apa Lily sudah mengenal mereka lama?,apa mereka mempunyai hubungan?

Bara tidak bisa berhenti berfikir hingga hatinya kepanasan,Ia tidak terima terlebih ketika Ia memperhatikan tatapan Christopher pada Lily yang jelas Ia tau tatapan seorang pria yang menyukai lawan jenisnya.

Bersambung...

1
Naping Usnah
bagus ceritanya
Ade Farida
bagus
Lina aja
di tunggu up nya thor
Erna Tri Widiyati
bikin mewek and penasaran ..up up thor/Drool/
Rina Istikowati
Akhirnya Bara jtuh ci trong tuh sama si Lily
ayudya
lanjut Thor, jgn lama up nya.
Rhayati Yati
ceritanya bagus dan menarik
han han
jgn sampe liliana balikan thor gedeg aq
klaupun balikan lagi jgn semudah itu biar dia sengsara dulu baru d maafkan
han han
Luar biasa
han han
dasar grandong lucknut enyahlah kau k laut sana😡😡😡
han han
Liliana semakin kamu menjauh semakin kelimpungan si bara biar rasa dia😡😡😡
han han
memang ya..setelah kehilangan baru terasa dan itu akan membuat kamu menyesal seumur hidupmu bara
han han
liliana kamu wanita kuat tinggalin aja suami lucknut tak tau diri
han han
semangat thor...aq mampir baca...
Lina aja
makin seru j ni
Kastini
up nya kelamaan
ArlettaByanca
ohh krn Laura selingkuh..bukan krn bener2 sadar klo Lilyana layak dicintai....
Miss Marsini
up nya kelamaan thor jd sampe lupa
Dian Sary
tmbh seru thor ayo sering" up thor jangan hilang "/Pray/
Surinten wardana
Lanjut thor seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!