NovelToon NovelToon
Memori Pena

Memori Pena

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Bad Boy / Slice of Life / Idola sekolah
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kepik Senja

Sebuah pulpen langganan dipinjam Faiq kini tergeletak begitu saja, pemuda yang suka menggodanya, mengusiknya dengan segala cara, ia tidak pernah kehabisan akal untuk mengerjai Vika.

Vika memandanya dengan harap si tukang pinjam pulpen itu akan kembali. Ia memelototi pulpen itu seolah memaksanya membuka mulut untuk memberitahu dimana keberadaan Faiq.
••••••••

Goresan Pena terakhir ini

Kini tinggalah kenangan

Yang pernah kita ukir bersama

Sekarang kau tak tahu dimana

Tak ada secarik balasan untukku

Akankah titik ini titik terakhir

Yang mengakhiri kisah kita?

Kisah kau dan aku


-Vika Oktober 2017



⏭PERHATIAN CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, BILA ADA KESAMAAN TOKOH MAUPUN TEMPAT, DLL. MERUPAKAN MURNI KETIDAK SENGAJAAN⏮

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kepik Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Doom and Despair

...silahkan razia typo dan lain-lain, karena pasti akan ada banyak typo kedepannya, silahkan berkomentar....

...|Happy Reading|...

...••★••...

Pagi hari seperti biasanya Vika sudah ada di kantin menemani Lita dan Dita sarapan kedua gadis itu memang tak biasa sarapan dirumah padahal sudah ada sarapan tersaji di meja makan. Mereka sedang menikmati bubur ayam yang melegenda di kantin ini nomor dua setelah bakso dengan teh hangat sebagai pelengkap sarapan mereka. Sarapan mereka diselingi gelak tawa membuat satu gadis yang tengah mengaduk jus alpukat nya mendengus kesal siapa lagi jika bukan Nesya, Nesya selalu sendirian setelah insiden perisakan itu. Dua temannya di pindahkan ke SMA di luar kota sedangkan dia? Dia tetap disini karena ayahnya salah satu donatur di SMA Nusa Bakti.

Waktu itu Bu Sekar, Ibu Faiq melaporkan tindakan perisakan itu kepada komite dan mengancam akan memindahkan Faiq jika pelaku perisakan itu tetap bersekolah disini, sekolah akan sangat dirugikan karena itu, pasalnya Faiq merupakan salah satu penyumbang piala di SMA, karena Faiq juga sekolah itu di segani sekolah lainnya.

Karena itu kedua teman Nesya dipindahkan sedangkan Nesya tidak, orang tuanya mengancam jika Nesya dipindahkan maka mereka akan berhenti menjadi donatur di SMA Nusa Bakti, kedua orang tua Nesya akan sangat malu jika anak satu-satunya pindah sekolah karena hal ini, nama keluarganya akan tercemar hal itu bisa saja berimbas pada bisnis keluarga mereka. "Liat aja Vik, sebentar lagi lo enggak akan tertawa lagi. Lo bahkan akan malu menampakan wajah lo sendiri." Ujar Nesya, gadis itu bangkit dari duduknya berjalan ke lorong yang cukup sepi, jari-jarinya dengan cekatan mengetik user name seseorang, "Halo, ini waktu lo bertindak! Gue mau lo buat perempuan itu rusak."

*Tutt tutt*...

Sambungan putus begitu saja saat suara di seberang saya mengiyakan perintah Nesya. Smrik terlukis jelas di bibir wanita itu. "Permainan sesungguhnya baru akan dimulai, sebentar lagi!"

\*

"Vika, shuttt, pulpen!" siapa lagi kalau bukan si tentangga labil, Ya itu Faiq selama Vika hadir di ekstrakurikuler mading Faiq tak pernah absen meminjam pulpen, laki-laki itu sengaja meninggalkan pulpen berserta tasnya di loker atau di mobil ketika ia membawa mobil. "Iya, iya kebiasaan banget sih!"

"Yang ikhlas."

"Kalo enggak ikhlas, mau apa?" ujar Vika, ia melirik bangku nomor dua di sebelahnya, bangku Faiq tentunya. Memang siapa lagi yang duduk di situ? Ah iya setan saat di sirkuit.

"Tetep mau pinjem, siniin pulpennya!" Faiq menyebalkan seperti biasanya, huft Vika harus sabar ia tak mau mengacaukan harinya hanya karena keributan kecil dengan Faiq.

"Iya." Ujar Vika, ia menyodorkan pulpen yang berwarna keemasan itu kepada Faiq, sang penerima dengan senang hati memakainya bahkan tak jarang menggosok-gosokan pulpen itu ke pelipisnya ketika sedang berfikir.

Mereka kini sedang membuat naskah drama, Bu Arin yang menyuruh mereka beberapa menit lalu sebelum pergi menjenguk salah satu guru yang dirawat di rumah sakit. "Haduhh pusing gue!" ujar Andre yang tiba-tiba memecahkan keheningan. "Pusing kenapa Dre?" sahut Kiran, yah dia mau tidak mau suka tidak suka harus bertanya begitu kepada buaya yang statusnya belum berganti padahal tahun sudah berganti, malang sekali Andre, status jomblo itu masih setia menemaninya mungkin sampai liang lahat nanti?

"Huft, gue pengin bikin drama percintaan, tapi gue masih jomblo belum pernah mengecap rasa manis itu." Ujar Andre sok dramatis, ia menggulung-gulung dasinya kemudian menarik-nariknya, *astaga dragon ball* dia sudah seperti orang gila saja, "Adakah yang mau jadi pacar gue sehariiii aja, supaya gue bisa menyelesaikan tugas negara ini." Andre menggebrak meja, bahkan pantatnya hingga terangkat dari kursi.

*Kotlak*...

Tipe-X mendarat tepat sasaran di kepala Andre yang sudah gresrek sedari dari lahir. "Aduh, sakit Kiran sayangku, cintaku, I lup yu." Mendengar kalimat itu seluruh penghuni ruangan bersikap seolah hendak muntah, kecuali Vika, Faiq dan Kiran. Vika terkikik geli dengan tingkah kakak kelasnya satu, sedangkan Faiq sibuk memijat pangkal hidungnya yang mendadak cenat-cenut, dan Kiran memelototkan matanya yang serupa dengan bola ping pong. "Otak lo bukan gesrek lagi sekarang tapi udah mirip rel roller coaster."

"Makasih pujiannya sayangku." Tepat setelah kalimat itu terlotar giliran penghapus Kiran yang menampar mulut busuk penuh gombalan itu. Suara tawa pecah begitu saja dari seluruh mulut penghuni ruang ekskul mading. Memang keberuntungan tak pernah memihak Andre Sukiyaki.

Yah hampir setiap pertemuan ekskul mading akan sebising itu bahkan bisa mengalahi kebisingan ekskul teater karena kehadiran sosok Andre Sukiyaki. Waktu berlalu akhir yang ditunggu-tunggu pun datang mereka bisa pulang saat Bu Arin sudah kembali dan mengumpulkan naskah drama yang sudah dibuat anggota mading. Kini Vika sudah duduk di atas motornya, sedangkan Faiq sudah pergi duluan katanya dia akan mengambil gitar yang sudah ia pesan jauh-jauh hari.

Seperti biasa Vika akan mampir ke toko kue pukis, gadis itu benar-benar suka makan jajanan pasar satu itu, tiba-tiba ada anak motor yang memotong jalannya karena itu Vika sedikit tergelincir dari motornya untung saja tidak terluka. Salah satu anak motor itu membantunya berdiri, Vika pikir mereka anak buah Faiq jadi Vika bersikap biasa-biasa saja malahan dia berterima kasih. Mendengar itu segerombolan anak motor itu tertawa, apa yang lucu?

"Lo ikut kita, Faiq udah nunggu lo." kening Vika berkerut mendengarnya, bukankah Faiq sedang mengambil gitarnya? Kenapa tiba-tiba Faiq menyuruhnya menemuinya, padahal mereka bisa bertemu di rumah. "Tadi Kak Faiq suruh saya pulang duluan, dia engga bilang mau ketemuan."

"Dia berubah pikiran sekarang lo ikut gue." Vika merasa ada yang aneh di sini, orang-orang itu tak satupun Vika kenal, siapa mereka?

"Sebentar saya telepon Kak Faiq dulu." Ujarnya sembari mengetik ID caller Faiq, sebelum Vika menekan tombol hijau salah satu dari mereka merebut ponselnya. "Etsss, jangan telepon dong cantik."

"Kembalikan ponsel saya! Kalian sebetulnya siapa?" ujar Vika sembari berusaha merebut ponsel miliknya. "Nggak usah banyak bacot, kalian cepat tangkap cewek itu."

*Situasi ini lagi, enggak aku engga boleh ketangkep*, batin Vika.

Dengan cepat Vika menaiki motornya, yang ternyata masih menyala. Ia lajukan motor scoopy itu secepat mungkin ke arah mereka tak peduli akan menabrak salah satu dari anak motor itu. Vika tahu ia bisa saja gagal dalam pelarian ini, mereka lebih handal dalam mengemudikan motor diatas rata-rata, tapi ia akan tetap berusaha karena keberuntungan tak mungkin terjadi dua kali. "Sial hp ku masih sama mereka, aku harus kemana? Ini masih sangat jauh dari rumah."

Vika melihat ada gang kecil di depan, ia sesegera mungkin masuk kedalam gang dan bersembunyi di balik kandang ayam milik warga, motornya ia tutupi dengan terpal semoga saja dengan begini ia dapat selamat dari kejaran para begundal itu.

"Sial, kemana cewek itu?"anak motor itu berhenti tepat sebelah gang, mereka sibuk melihat kesana-kemari. "Bos, ada gang tuh, kayaknya cewek itu masuk sana."

"gang itu buntu bego, tunggu dulu kalau cewek itu masuk sana, ada satu jalan lain. Lo, lo masuk lewat depan rumah warga, gue sama sisanya tunggu di sini." ucap ketua geng motor itu, anak buah yang barusan ia perintah segera pergi.

"Tikus kecil itu sebentar lagi akan mencicit." Ujarnya dengan smrik andalan yang menghiasi bibir tipisnya itu.

"Suara motor? Mereka udah pergi?" ujar Vika sembari mengintip, tapi nihil ia tak bisa mengintip semudah itu karena terhalau tembok beton di sampingnya, Vika tersentak ketika mendengar derum motor dari arah belakangnya, orang-orang itu orang-orang yang sama, Vika ingat betul jaket yang mereka gunakan sama persis.

Dengan kepanikan yang luar biasa Vika melepas terpal dari motornya dia mengemudikannya menuju jalan utama, tamatlah sudah riwayatnya di depan dan belakangnya ada anak motor yang akan menangkapnya. Vika sedikit bisa berkelahi, iya dia ingat betul semua teknik yang kakeknya ajarkan, walau tak pernah ia pakai dalam situasi seperti ini sebelumnya. Vika harap-harap cemas, ia tahu bahwa dirinya akan kalah dengan mudah karena perbedaan jumlah orang dan tenaga yang begitu besar. Tapi setidaknya dia sudah berusaha melindungi dirinya sendiri. Vika turun dari motornya ia mempersiapkan kuda-kuda terbaiknya walau ia tahu semua akan berakhir sia-sia.

"Ternyata tikus kecil ini mau main-main dulu guys!" mendengar kalimat itu semua anak motor itu tertawa, bagi mereka Vika hanyalah lalat pengganggu yang sekali tepuk sudah mati.

•••

...\*...

...\*...

...\*...

...TBC...

...Thanks for Reading 💙🌻...

...Jangan lupa like dan komen ya🫶...

...Luv You All💙🌻...

^^^**🐞Kepik senja**^^^

1
Tuti Asnawati
waaah udah tamat ajaa 👍
Tuti Asnawati
yuhuuu akhirnyaaa 😍😍😍
Tuti Asnawati
semoga itu memang keajaiban 😭 faiqnya udh sadar was was nya masih
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Kepik Senja
(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)
Tuti Asnawati
akhirnya sadarrrr faiqnya 😅
Kepik Senja: tunggu bentar lagi ya, seperti biasa jam 5 update 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya segera membaik 😭🙏
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Erma Wati
samngat tour...critany bgus
Kepik Senja: terimakasih 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
zoya kayanya nti sama zaki yaa 🤭
Kepik Senja: Zaki lagi disuruh insyaf sama bapaknya biar UN nya lanca tanpa pikir pacar🤭
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya cepet sadar
Tuti Asnawati: iyaa 🤭
Kepik Senja: kangen chapter yg ada Faiq nya yaa?
total 2 replies
Tuti Asnawati
semoga lekas sembuh thor ❤️
Tuti Asnawati: alhamdulillah ❤️
Kepik Senja: terimakasih, aku udah mendingan sekarang
total 2 replies
arcyanl
Thor aku baru sampe sini, tapi aku mau bilangg penulisannya bagus banget hshshs, semangatt thor
Kepik Senja: makasih, jangan bosen baca ya🤧
total 1 replies
Nunuy
menurutku karyamu bagus thor..tp kenapa sepi 🤔
Kepik Senja: Hai kak, terimakasih ya udah baca, mungkin sepi karena aku baru di Noveltoon dan di lapak orange aku udah lama hiatus nulis 😅
total 1 replies
Shame
semangat thor
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
Kepik Senja: terima kasih 🤍
total 2 replies
✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!