NovelToon NovelToon
Membeli Rahim Pembantuku

Membeli Rahim Pembantuku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Poligami / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Ibu Pengganti
Popularitas:64M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lemari Kertas

Bening Anjani, baru saja lulus sekolah dan ingin melanjutkan kuliah di kota besar demi mewujudkan cita-citanya. Sayang, sang adik harus menjalani operasi besar yang menelan biaya sangat besar hingga ayah dan ibunya terpaksa menjual rumah juga satu-satunya sawah mereka. Bening tak jadi melanjutkan kuliah, sebagai baktinya kepada kedua orangtua, juga untuk meringankan beban keluarga, ia bertekad merantau ke Jakarta.

Di sana, ia yang belum berpengalaman akhirnya menjadi pembantu di kediaman keluarga kaya raya. Sang majikan memiliki putera yang sudah lima tahun menikah bernama Anggara Dewa. Sayang, lima tahun pernikahan itu belum menghasilkan keturunan karena istrinya yang adalah seorang model terkenal belum bisa memberikan Gara anak.

Sebuah kesepakatan kemudian mengantarkan Bening dan Gara dalam hubungan rumit setelah pasangan suami istri itu setuju untuk membeli rahim Bening, sang pembantu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lemari Kertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hak Seorang Suami

"Kembali lah, Ning. Terima kasih kau sudah menemani aku."

"Baik, Tuan Gara." Bening berdiri, bermaksud untuk segera kembali ke kamarnya. Namun, Gara tiba-tiba memegang lengan gadis itu, membuat langkahnya terhenti lagi.

"Ning, aku tidak main-main dengan kata-kataku barusan. Bisa saja nanti aku akan mengulang pertanyaan yang sama untukmu. Aku berharap kau mulai memikirkannya dari sekarang."

Meski masih tidak mengerti apa yang Gara maksud, tetapi Bening tetap menganggukkan kepalanya. Kemudian, Gara melepaskan tangannya, ia membiarkan gadis ranum itu segera berlalu. Sementara ia sendiri beranjak menuju hendak kamarnya.

Baru saja Gara akan menapaki tangga, suara mobil Revi terdengar menderu dari luar. Gara mengurungkan langkah kaki menuju ke lantai atas, ia berbalik, segera menyibak tirai dan melihat Revi yang sedikit sempoyongan keluar dari mobil. Gara menggelengkan kepala, dia sudah cukup kecewa dengan sikap Revi yang terlalu masa bodoh dengan dirinya selama ini. Namun, sekarang rasanya kesabaran Gara hampir habis. Ibarat baterai yang sudah hampir lowbet dengan tanda merah, seperti itulah kini sisa rasa sabarnya.

Gara membuka pintu, Revi tertawa kecil khas orang mabuk mendekatinya. Bajunya yang seksi sudah berantakan. Gara tidak berkata sedikit pun selain membiarkan Revi terus merangsek masuk lalu naik ke atas tangga dengan jalan yang tidak teratur. Bau alkohol menguar ketika ia mendekat kepada Revi. Muak Gara tambah menjadi ketika Revi mulai meracau, memuji karirnya setinggi angkasa.

"Kami tahu gak sih, Sayang, aku tuh baru aja dapet tawaran main film layar lebar. Aku jadi pemeran utamanya. Aku bakal adu akting sama aktor terkenal."

Gara diam saja, sambil masuk ke dalam kamar mereka dengan Revi yang terus mendekatinya.

"Kamu seneng kan punya istri terkenal kayak aku?" Revi duduk di atas pangkuan Gara yang sudah kehilangan nafsu itu. Gara hanya memalingkan wajah membuat Revi jadi kesal. "Jawab dong!" desak Revi.

Gara mengalihkan lagi wajahnya menghadap perempuan itu. Tatapannya tajam dan dingin sekali.

"Sedikit pun aku tidak bangga dengan pencapaian yang sudah kau dapatkan! Aku lebih bangga pada perempuan yang bisa memberikan aku keturunan."

Gara mengangkat tubuh Revi lalu menghempaskan ke atas ranjang hingga istrinya itu terguling. Revi bangkit, ia segera menahan lengan Gara yang akan meninggalkannya.

"Mau kemana kamu? Aku butuh kamu, Gar!"

"Kau tidak pernah membutuhkanku, Sela. Kau hanya memikirkan dirimu sendiri. Aku adalah seorang suami yang terlalu bodoh dikekang oleh perasaanku sendiri. Seandainya aku bisa kembali menjadi sebrengsek dulu, seperti masa mudaku, aku aku bungkam kau dengan membawa banyak pelacur ke rumah ini! Kau ingin melihatku meniduri mereka?" tantang Gara kehilangan rasa sabar dan empatinya.

Revi membelalak, tak menyangka Gara akan mengatakan hal sekasar itu. Ia segera memeluk pinggang Gara. Ia menggeleng. Ia memang serakah, ia egois tetapi tetap tak mau mengalah.

"Aku tetap melayanimu, Gar! Aku tetap memuaskanmu di atas ranjang! Akan sangat keterlaluan jika kau meniduri perempuan lain!" erang Revi yang tiba-tiba saja tersadar dari pengaruh alkoholnya.

"Kau pikir aku rela melihat istriku disentuh lelaki lain walau hanya berakting? Aku sama sekali tidak suka. Aku tidak bangga dengan kau yang sudah semakin terkenal! Sudah aku katakan, Sela, kalau hanya sekedar untuk meniduri, aku bisa menyewa jasa psk di luar sana! Yang aku butuhkan kau menjadi istri seutuhnya, melayaniku, menyambut aku ketika pulang dari bekerja, memberi aku anak. Apa sungguh sulit bagimu?"

Revi melonggarkan pelukannya. Ia menggeleng, ia tetap keukeh dengan pendirian untuk tidak akan hamil bahkan ia sudah melakukan ikat rahim tanpa sepengetahuan Gara selama ini.

"Aku gak bisa." Revi memandang Gara dengan tatapan menantang.

Gara tersenyum sinis lalu ia menghempaskan lengan perempuan itu hingga sepenuhnya terlepas dari pinggangnya sendiri. Perempuan yang tengah terduduk itu hanya bisa diam dengan pertahanannya.

"Maka jangan salahkan aku memintanya dari perempuan lain. Jangan pernah ada penyesalan, Sela. Ketika aku sudah menemukan perempuan yang mau mengandung anakku, bukan tak mungkin, suatu saat aku tidak lagi mengharap benihku lahir dari rahimmu. Baiklah, kalau kau ingin kehidupan yang seperti ini. Aku sudah cukup paham dengan dirimu. Persiapkan saja dirimu untuk menerima semua keputusanku."

Gara kemudian berlalu, meninggalkan Revi seorang diri di kamar yang lantas termenung. Revi masih berusaha meyakinkan diri, bahwa Gara tidak akan pernah serius dengan ancamannya, seperti yang sudah-sudah. Dia tahu persis, lelaki itu sangat mencintainya. Tidak mungkin Gara akan serius dengan perkataannya barusan. Semua hanya gertak sambal agar Revi meninggalkan dunia hiburan yang sudah membesarkan namanya itu.

Sayangnya, Revi tidak pernah memahami Gara seutuhnya. Dia adalah singa jantan yang selama ini tertidur dan membiarkan betinanya berburu. Revi tidak pernah paham, singa garang itu sudah terbangun dari penantiannya yang panjang. Dia siap mencari betina yang lain.

Gara memandang sebentar pintu kamar Bening yang tertutup. Dia tidak melakukan apapun selain memandangi pintu itu lalu beranjak lagi ke sofa ruang tengah untuk tidur. Gara hanya paham, dia sudah menemukan perempuan itu. Sosok belia yang ranum dan sudah membuatnya mantap untuk menduakan Revi, istrinya.

"Aku akan menemui mama dan papa besok, aku akan mewujudkan impian mereka melalui Bening," desis Gara sebelum ia memejamkan matanya.

1
watashi tantides
Gara sudah sangat sekecewa itu😭💔
watashi tantides
Gila si Revi ini😭 udah di kasih Alloh suami kaya raya, baik, setia, tampan pula😭🫶 Revi kurang ajar… Udahlah Gara sama Bening aja🫶😭
watashi tantides
Semoga Gara nanti mencintai Bening🥹🫶
watashi tantides
Waduh mas Gara makin terpesona sama Bening nih❤️‍🔥
watashi tantides
Aaaa😍
watashi tantides
🥺🫶
watashi tantides
Calon Mertua dan Calon Menantu❤️🫶🥰
watashi tantides
Mantap pak sudah mendidik Bening dengan baik🤩
watashi tantides
Sungguh luar biasa Bening inih❤️‍🔥✨🫠
watashi tantides
Ayukk temenan bening😭🫶
watashi tantides
Aku padamu Bening🫶
Anonymous
j
Ella Ella
suka ceritanya ..sekedar saran Thor , percakapan gara dn bening trlalu formal ntuk sepasang suami istri,..
Tamirah
Tujuan dr pernikahan memang mengharapkan hadirnya sibuah buah hati.. ! La.....kalau istri pertama Gara lebih mementingkan karir ya bukan salah bunda mengandung kalau sang suami berburu kebahagian dgn wanita lain walau dgn sang pembantu.mudah mudahan ini hanya ada dlm dunia novel saja.
Safa Almira
suka
Fitria Rezeki
a.o9 9
Irlindawati
Luar biasa
Orang Hsjdh
lanjut kak sampai tamat
Udur Pane
Luar biasa
Udur Pane
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!