Second Life Agata

Agata menelusuri lorong mansion untuk menuju ke ruangan Axel berada . setelah ia berdebat Kecil dengan Ardan akhirnya Agata memilih untuk menurut .

Saat sampai di pintu besar berwarna putih sesuai dengan petunjuk Ardan tadi Agata mengetuk nya .

tok tok tok

Agata langsung saja masuk saat tak mendengar sahutan dari dalam , Agata baru teringat jika Axel sedang tidak baik baik saja .

" tuan apa yang anda inginkan dari saya " ucap Agata to the point pada Axel tengah duduk di ranjang .

Mata tajam Axel menelisik ke arah Agata yang menundukkan kepalanya dengan wajah datar tanpa ekspresi Axel berujar " kemana keberanian mu beberapa saat yang lalu ? Apa sekarang kau telah sadar sedang berada di wilayah siapa ?"

" saya menghormati anda HANYA karena status suami istri hitam di atas putih " jawab Agata sambil menekan kata ' hanya '

Axel mengeras kan rahang nya .apa Agata sekarang sedang menunjukkan betapa tak penting nya menjadi istri dari seorang Axel Maxwell?

Axel terkekeh pelan " apa sekarang kau sedang memainkan trik tarik ulur mu itu ?" tanya Axel

" untuk apa melakukan hal bodoh seperti itu ?"

" apa sekarang kau mengatai dirimu sendiri bodoh?"

" tuan jika kau memanggilku kesini hanya untuk mempertanyakan ini sebaiknya aku keluar ,sungguh omong kosong yang tak berguna " sarkas Agata

' wanita jalang ini mulai berani menunjukkan wajah asli nya .jika aku pulih Aku sendiri yang akan mencabik canbik tubuh nya ' batin Axel .

"ekhemmm " Axel berdehem pelan sebelum melanjutkan pembicaraannya.

" apa tujuan mu ?" tanya Axel serius

" apa yang anda maksud?"

" tentu Saja karena kau mempunyai tujuan lain , saat ini mau telah berani menebarkan racun ke wajah ku .aku bisa saja melubangi otak kecil mu itu ,bahkan aku tak akan kesulitan untuk melempar kan mayat mu ke penangkaran buaya milikku " jelas Axel .

" itu akan terjadi jika anda tidak lagi membutuhkan penawar nya tuan . dan aku masih sangat yakin jika anda menginginkannya " ujar Agata

" apa yang kau ingin kan?" tanya Axel .

" kekuasaan " jelas Agata singkat

" cuihhh benar benar seorang jalang ! berani nya kau membuat kerusuhan di wilayah ku lalu bermimpi atas kekuasaan ku !" desis Axel geram .gigi nya bahkan terdengar bergemelutuk karena menahan amarah yang hendak meledak .

Agata terkekeh pelan dengan berani nya ia melakukan penawaran pada mafia kejam seperti Axel .tidak tahukah ia bahwa Axel bisa saja membuat skema yang akan merugikannya nanti ?

" saya tidak membutuhkan pendapat anda tentang diri saya . namun jika anda keberatan dengan syarat saya , saya mempunyai tawaran lain " ujar Agata saat mendapat kan ide cemerlang

" sebutkan !"

" aku menginginkan hak ku sebagai istri mu " jelas Agata

Axel mengerutkan keningnya ini sama saja dengan kekuasaan . namun bukan hal itu yang membuat Axel tertarik melainkan untuk apa wanita itu menginginkan hak pada posisi sebagai istri nya ?

' apa ia tengah merencanakan sesuatu ? Apa semua nya telah di atur dengan sangat matang ? Apa sebenernya Celina hanya berpura pura dan kemudian ia sudah tahu jika kakek akan meminta untuk bertemu dengan nya ? tidak tidak tidak ! Itu tidak mungkin karena kakek sendiri baru mengetahui jika aku telah menikah seminggu yang lalu ' Axel bersikeras memikirkan tentang apa sebenarnya tujuan agata .

Namun hal itu semakin meyakinkan Axel saat Axel mengetahui jika Agata setuju kembali ke mansion .jika orang itu waras maka tentu saja akan menolak . siapa orang yang bersedia melempar kan tubuh nya sendiri untuk di hukum oleh Axel ?

Axel kembali menatap ke arah Agata . Netra mereka bertemu dan saling beradu pandang . Kedua nya tak ada yang berniat untuk mengakhiri tatapan tajam masing masing .

disisi lain Axel sangat terkejut melihat keberanian wanita yang tengah menatap nya dengan tajam .tatapan netra emerald itu seakan mengintimidasi dan membuat nya tak berdaya . ' ada apa ini? siapa sebenarnya Celina ?' batin Axel curiga karena selama ini tak ada seorangpun yang bertahan. Saat menatap netra Axel yang coklat ke Kuningan

"baiklah " ucap Axel tiba tiba dan menghentikan adu pandang mereka .

tentu saja hal itu membuat agata kegirangan hingga mengulum senyum nya dan lesung pipi nya tercetak jelas di wajah putih mulus nya yang membuat Axel terpana untuk sesaat .

"berikan!" titah Axel sambil mengulurkan tangannya meminta penawar milik Agata

" bagaimana jika anda tak memenuhi nya " ujar Agata penuh kecurigaan.

bisa saja kan Axel mencurangi nya mengingat bahwa Axel ada seorang mafia kelas kakap tentu saja kecurangan juga tipu muslihat ia mainkan karena telah lama berkecimpung di dunia hitam

" aku bukan lah seorang pengkhianat" ungkap Axel dengan wajah datar nya .

Agata akhir nya percaya dan memberikan sebuah botol kecil berwarna hitam dengan tutup merah ke coklatan yang menjijikkan.

Axel memandangi botol itu dengan ekspresi menjijikan " apa kau sangat miskin hingga harus memakai botol bekas menjijikkan ini ?"

" yah aku sangat miskin dan tak mempunyai apa apa ! Aku bahkan telah di buang oleh ibu tiri ku dan suami ku sendiri " sarkas Agata dengan wajah datar nya

" wanita mata duitan ! bersyukur lah karena aku masih kasihan terhadap mu " desis Axel karena merasa tersindir wajah nya kian menggelap bagai kabut

" kau bisa pergi " usir Axel tanpa hati

tanpa menunggu apa apa lagi Agata melangkah kan kaki nya keluar dari ruangan Axel ia juga masih sempat berpapasan dengan Ardan saat akan keluar dari ruangan itu

disisi lain Hilda tak berhenti mondar mandir di paviliun belakang tempat Agata . Ia menanti Agata dengan harap harap cemas sembari bibir nya komat Kamit tak henti henti nya merapalkan doa keselamatan untuk Agata .

Saat melihat agata senyum nya pun mengembang " nyonya apa semua nya baik baik saja ?" tanya Hilda khwatir jika terjadi sesuatu pada nyonya nya

" kau tidak perlu khawatir seperti itu Hilda , mulai sekarang aku akan menjaga diri ku sendiri . Aku akan melawan mereka yang sering menyakiti ku " tekad Agata membara

" bagus nyonya .aku akan selalu mendukung keputusan mu .maaf kan aku di masa lalu tak bisa menjaga mu " ujar Hilda menyesal namun ia juga tak berdaya

" Hilda tak perlu mengingat peristiwa kelam di masa lalu .sekarang kita telah berada disini jangan sampai hal mengerikan itu terjadi lagi pada kita untuk yang kedua kali nya " ucap Agata

" berjanjilah Hilda bahwa kau juga akan melawan orang orang yang menindas mu mulai sekarang, jangn menjadi orang penurut atau kau akan di perdaya " jelas nya lagi

" baik nyonya , saya mengerti "

" tapi nyonya bukankah telah menyerang tuan Axel , apa setelah ini anda akan di hukum ?"

mendengar itu Agata tersenyum" itu tidak akan terjadi Hilda "

...----------------...