NovelToon NovelToon
Tourguide Cantik Penakluk Bule Tampan (Matahari Untuk Senja)

Tourguide Cantik Penakluk Bule Tampan (Matahari Untuk Senja)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: lizzalizawien

" Ibuku pernah bilang begini saat aku kecil; (Nak jadilah Senja yang selalu bersinar untuk orang lain, seperti Senja yang indah di sore hari. Namamu akan selalu diingat orang. Seperti itulah kamu jika selalu berbuat baik kepada semua orang, maka akan selalu di ingat orang lain juga. Itulah kenapa AyahIbu memberimu nama Senja. Kelak doa AyahIbu agar kamu selalu jadi orang yang baik di manapun kamu berada ). Sejak itu aku juga menyukai namaku. Aku selalu melihat matahari di sore hari agar selalu ingat kedua orang tuaku"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizzalizawien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan pergi

Mereka tiba di hotel. Aiden membuka pintu kamarnya. Senja masih mematung di depan pintu kamar Aiden. Ragu-ragu untuk masuk.

" Senja, ayo masuk aku tidak akan menerkammu"

" Ahh..ii..iya"

" Kau masih selalu gugup saat berdua denganku " Aiden menutup pintu kamarnya.

" Ii..itu kan hal yang wajar"

" Tapi tadi pagi kau tidak gugup sama sekali, malah aku yang kau buat gugup?"

" Hemm? Kenapa?"

" Kau mengagetkanku meniup-niup pundakku"

" Oh itu. Aaa..Ahahah..Oppa itu kan aku hanya membantu mengeringkan punggung Oppa. Hahaha.." Senja tertawa kaku.

" Senja, kau mau mandi duluan atau aku yang mandi duluan?"

" Aa..biar aku yang duluan. Aku bisa secepat kilat mandi. Hehehe" Senja berlari ke kamar mandi dengan ceroboh hampir menabrak pintu karena terlalu gugup. Aiden hanya tersenyum menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Senja. Kemudian Dia mencari baju gantinya.

Sementara itu, Senja di dalam kamar mandi. Sedang tidak karuan perasaannya. Gugup, setengah takut, malu bahkan ingin copot rasanya jantungnya. Lama Senja mengatur nafasnya.

" Hufft apa yang kulakukan. Ohh Tuhan..kenapa aku jadi begini. Aiden benar-benar membuat jantungku mau lepas. Jantung please berhenti berdebar seperti ini. Haaa..huu..haa...Ahh aku harus cepat mandi dan mencuci muka. Mukaku sudah kusam sekali" Setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya. Senja memoles kembali wajahnya dengan make up tipis dan lipstick agar terlihat segar. Mengeringkan rambutnya dan memasangkan jepit rambut kecil di belakang kepalanya. " Yup, aku sudah selesai. Untung aku bawa semua peralatan dan baju gantiku" Senja keluar dari kamar mandi. Terlihat Aiden sedang berdiri di balkon. Berbalik ketika mendengar suara pintu kamar mandi sudah di buka.

Pemandangan di depannya ternyata jauh lebih indah di banding pemandangan di luar. Aiden merasa takjub, melihat Senja semakin cantik dengan dress selutut berwarna navy. Kulit putih dan cerah Senja semakin memancarkan cantiknya.

" Oppa..oppa..Oppaa!"

" Ehh ii..iya"

" Oppa aku daritadi memanggilmu. Kau sedang memikirkan apa? Aa.. jangan bilang kau sedang berpikir mesum?" Senja menyilangkan tangan di dadanya"

" Aaaa..tidak! Apa yang kau katakan, aku tidak berpikir seperti itu.  Aku hanya kaget melihat penampilanmu kali ini agak berbeda"

" Ohh.. hmm.. apa aku terlihat aneh?" Senja menarik turun sedikit dressnya"

" Tidak, kau..ehh..kau terlihat cantik "

" Mwoohyaa" Senja merasa malu-malu

" Pfft..aku akan mandi dulu. Kau tunggulah sebentar" senyum kecil tersungging dari bibir Aiden karena melihat tingkah Senja yang terlihat manggemaskan.

" Iya" Senja memilih berdiri di balkon sambil menunggu Aiden dan menatap bintang di langit. Malam itu lebih sejuk dari biasanya. Senja membuka handphonenya, melihat sebentar social media. Memotret bintang malam itu untuk di jadikannya snapstory. Kemudian mendengarkan musik sembari menunggu Aiden yang belum selesai mandi.

Aiden baru selesai mandi, melihat Senja sedang berdiri memangku wajahnya di pagar balkon sambil memejamkan mata mendengarkan musik dari earphones. Semilir angin meniup-niup rambut pendeknya. Semakin membuat Aiden terpesona. 5 hari mengenalnya mengapa serasa begitu Indah. Rasanya Ia tidak mau pulang.

" Senja, bagaimana kalau mengobrol di sini saja. Kita pesan cemilan saja ke kamar"

" Terserah Oppa, kenapa tiba-tiba Oppa jadi malas keluar ya?"

" Aku merasa sedikit lelah, mungkin karena punggungku masih sakit"

" Ohh iya, apa mau ku beri salep lagi"

" Ahh..itu. eh, boleh kalau kau tidak keberatan"

" Sini, mana salepnya?"

Aiden mencari salepnya tadi di laci nakas. Kemudian memberikan pada Senja.

" Ayo sini buka baju belakangnya "

" Ahh iya" Senja mulai mengoles salepnya. Mereka duduk di sofa besar ruangan itu. Kemudian saat Senja akan meniup-niupnya Aiden reflek langsung berdiri karena kaget.

" Oppa, bajumu akan lengket, sia-sia ku oles salepnya"

" Eh..ii..itu karena Kau mengagetkanku"

" Aku hanya mengeringkannya kenapa kau kaget"

" Aduuh Senja, kau tidak tahu bagaimana aku menahan diri tadi pagi karena ulahmu. Sekarang malah kau buat lagi aku harus begini"  Aiden panik tidak tahu harus apa.

" Sini duduk lagi aku tidak akan meniupnya"

" Be.. benar ya. Jangan kau tiup lagi"

" Iya janji!" Lalu Senja mengolesnya kembali.

" Oppa ini tambah memar, apa sebaiknya kau ke dokter saja?"

" Pantas aku merasa badanku mulai sakit. Tapi tak perlu sampai ke dokter. Kita di hotel saja malam ini ya"

" Oppa, aku bukan ibumu. Kenapa aku jadi harus mengurusmu di sini"

" Lalu aku harus bagaimana, mana mungkin aku menyuruh ibuku tiba-tiba ke sini"

" Kalau pacarmu? "

" Aku tidak punya pacar. Bahkan Kau wanita pertama yang ku ajak ke kamarku"

" Jangan bercanda" Bugh!! Senja memukul pundak Aiden yang hampir mengenai punggungnya yang memar.

" Aaa..aduuhh duuh"

" Ohh maaf..maaf"

" Kenapa kau memukulku?"

" Maaf..maaf aku reflek karena kau bilang begitu. Sini bajunya turunkan, ini sudah kering"

" Jadi kau tidak percaya?"

" Tidak"

" Huffft..terserah kalau kau tidak percaya. Aku memang tidak punya pacar dan bahkan belum pernah punya pacar"

" Hah? Bagaimana bisa?"

" Ya memang banyak wanita yang mendekatiku tapi mereka yang mulai duluan bukan aku yang memulainya. Itu membuatku gerah. Aku tidak suka di kejar-kejar wanita-wanita itu. Mereka nampak murahan. Menjatuhkan harga diri mereka sendiri"

Pada akhirnya mereka jadi mengobrol di kamar Aiden. Sambil memesan makanan dan minuman. Aiden menuang minuman untuk dirinya sendiri. Sementara Senja hanya minum minuman kaleng dan memakan cemilan dan menyalakan TV. Aiden mengambil selimut untuk Senja agar menutup bawah dressnya. Perhatian-perhatian kecil yang di lakukan Aiden membuat Senja sedikit berdebar. Terkadang Senja berpikir, apa Aiden terbiasa melakukannya. Tapi tadi dia bilang bahkan belum pernah pacaran. Bahkan Senja yang pernah pacaran pun belum pernah mendapat perhatian seperti itu.

Banyak perhatian kecil yang dilakukannya sejak pertama bertemu. Mulai dari menyiapkan baju untuknya, membelikannya sepatu, menjaganya dari Reynolds, bahkan sampai terluka. Menghormatinya dengan baik, sangat pengertian di setiap saat. Apakah Senja mulai terpesona dengan sikap manis Aiden. Tapi Senja menyadarkan dirinya kalau dirinya bukanlah siapa-siapa. Senja menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat ke jam tangan, tanpa sadar sudah jam 12 malam.

" Oppa aku se.." Baru ingin mengatakan kalau dia mau pulang, tapi malah melihat Aiden sudah terkapar di sampingnya. Aiden tertidur bersandar di sofa.

" Aduuh, bagaimana caranya aku pulang kalau begini" Senja mencoba membangunkan Aiden dengan menyentuh lengannya. " Oppa..oppa.." Aiden tak bergerak. " Dia minum apa sich?" Senja mengambil botol yang baru saja Aiden minum. "Hummph, ini alkohol. Kenapa minum ini sampai habis. Pantas saja kau pingsan"

Senja berusaha merebahkan tubuh besar Aiden walaupun kesulitan. Mengambilkan bantal untuk Aiden. Saat akan mengangkat kepalanya. Aiden malah menarik tubuh mungil Senja ke dalam pelukannya.

" Gaji ma (jangan pergi)"

" Mwohh? (Apa?)" Senja berusaha bangkit melepaskan tangan Aiden, tapi tidak berhasil. Lengan Aiden terlalu besar untuk tenaganya yang kecil.

" Oppa gwaenchanha (Oppa tidak apa-apa?)"

" Humm"

" Oppa aku harus pulang ini sudah malam"

" Andwae"

" Oppa, badanmu panas"

" Gajima!"

Pada akhirnya Senja hanya pasrah di pelukan Aiden sampai akhirnya Ia pun ikut tertidur.

.

.

.

1
nurliana
Makin seruu ... Lanjuut thor 🥰🥰🥰
nurliana
Waah udah gool
nurliana
😂😂 Othor na kepedesan.. Harusna di panjangin thor
nurliana
Haaaaa manisnyaaa 🫠😊😊
nurliana
Waaahh calon ulet keket nih
nurliana
Aih sedikitnaa thor hhmm
nurliana
Uuuhh mantep tuh udah di tampol berapa kali ya...

Semangaat thor 🥰🥰
nurliana
Nah loh ngambek kan adieen
nurliana
Bingung komen naon nya
nurliana
Akhirna ketahuan juga ,, ga pake tempeh ,,
nurliana
Bacana kurang thor 😁 aga banyakan lagi yaa

🥰🥰🥰🥰🤗
nurliana
Waduh napa jadi berabe gitu...

Semangaat thor 🤗 🥰🥰🥰🥰
nurliana
Waah kasian gracia

Lanjuut 🥰🥰🥰🥰
nurliana
Halo semangat thor 🤗 di tunggu up selanjutna
nurliana
Thor dikit amat, baru baca bentar, selesai aja
nurliana
Ga jelas si reynold itu...

🤗🥰🥰🥰🥰
nurliana
Semangaat 🥰🥰🥰🥰
nurliana
😂🤣😂 Lagi kesel juga masih aja jail
nurliana
🥹🥹🥹🥲🥲 Aku juga terhuraa
nurliana
Ceritana seru ringan 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!