EZELLA KESAYANGAN SAGARA

"Ezella,,,, Ezella keluar kau sialan!!" pekik Elena saat sampai di rumah kedua orang tua Ezella. setelah dua hari dia memulihkan tubuhnya karena Sagara hampir membuat wanita hamil itu hampir mati, kini Elena datang ke kediaman orang tuanya dengan penuh emosi.

"Ezellaaaaaaaa" lagi dia berteriak menciptakan kehebohan para penghuni rumah yang selama ini selalu sepi seperti rumah hantu. Nyonya Brriana keluar dari kamarnya berlari kecil menuju ruang tamu dimana Elena berada. sedikit syok karena ini adalah pertama kalinya setelah menikah dengan Sagara gadis itu pulang ke rumah mereka.

"Al, sayang kenapa kamu berteriak pagi pagi begini?? tidak baik untuk kandungan kamu sayang, tolong kontrol emosi kamu ya" ujar nyonya Brriana saat sudah sampai di dekat putrinya. mendengar itu Elena hanya tersenyum sinis, menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan tajam.

"mana dia?? mana jal4ng kecil itu?" tanya Elena pada nyonya Brriana. yang di tanya langsung linglung, dia bingung dengan pertanyaan putrinya.

"sayang kamu kenapa?? kepala kamu juga kenapa kok bisa begini?" bukannya menjawab pertanyaan Elena, fokus Nyonya Brriana beralih pada kening Elena yang masih di perban.

"KAMU TIDAK DENGAR AKU BERTANYA APA HAHH,, AKU MENCARI WANITA SIALAN ITU, DIMANA KALIAN MENYEMBUNYIKANNYA!!" Elena meninggikan suaranya membuat nyonya Brriana terkejut, tidak pernah selama ini putrinya berteriak seperti itu padanya, sesalah apapun mereka Alana adalah sosok pengertian yang tidak suka berbicara lantang, dulu saat kejadian Sagara dan Ezella dia hanya meninggalkan rumah untuk menenangkan hatinya. tuan David yang sedang tertidur terpaksa bangun karena mendengar keributan dari bawah.

"siapa Alana?? siapa yang kamu cari??"

"EZELLA, DIMANA KALIAN MENYEMBUNYIKAN WANITA SIALAN ITU,, CEPAT BAWA DIA KESINI, EZELLA KELUARRRRR" wajahnya sudah sangat memerah, apalagi tadi malam dia mendapati surat perceraian dari Sagara, kemarahan Elena makin memuncak saat Sagara tidak lupa memberikan bukti CCTV saat dia mabuk di club dan Elena menjebaknya.

"siapa yang berani bikin keributan pagi pagi begini hah,, menganggu orang tidur saja" tuan David bangun menghampiri dua manusia berbeda usia yang kini terlihat sangat tegang.

"Alana, kenapa pagi pagi kau sudah bikin heboh rumah?" tanya Tuan David dengan wajah datar, hari minggu pagi, harusnya dia hari ini beristirahat dengan tenang karena tidak di sibukkan dengan pekerjaan kantornya.

"dimana Ezella, aku harus ke kamarnya terlebih dahulu!" Elena tidak peduli dengan teguran tuan David, dia berjalan sangat cepat menaiki tangga menuju kamar yang di tempati Ezella empat tahun lalu. sampai di kamar itu Elena menelusuri seisi kamar mencari keberadaan Ezella tapi nihil.sosok Ezella tidak tampak dalam kamar tersebut. Elena beralih ke kamar mandi, berharap Ezella ada disana tapi semuanya sia sia.

"Alana kamu jangan seperti orang gila,,kamu tahu sendiri apa yang menimpa adikmu empat tahun lalu, kamu datang seperti orang depresi begini berteriak memanggil dan mencarinya? dia tidak akan pernah muncul lagi!" ujar tuan David dengan datar memandang aneh pada putri sulungnya.

begitu pula dengan nyonya Brriana, dia mengagguk kecil membenarkan perkataan suaminya.

"tidak, dia belum mati, dimana dia? kalian menyembunyikan wanita jal4ng itu dimana??"

Elena mengobrak abrik lemari pakaian Ezella, mencarinya di dalam sana namun tidak di temukan.

"apa maksudmu Alana, apa benar adikmu masih hidup? dimana dia sekarang? apa dia baik baik saja?" berentet pertanyaan keluar dari mulut nyonya Brriana yang masih menyimpan rindu pada putri bungsunya.selama ini wanita paruh baya itu selalu menangis dalam diam, dia menyimpan banyak luka dan rasa bersalah atas apa yang terjadi pada putrinya yang dulu sangat ceria, mendengar Alana menyebut Ezella belum mati menciptakan sebuah harapan besar dan secerah senyum yang tidak bisa lagi dia gambarkan.

mendengar beberapa pertanyaan itu, Elena menghentikan pencariannya lalu menatap dua orang itu dengan tatapan tak terbacanya.dia tersenyum sinis, "kalian pikir Ezella akan memaafkan kalian berdua?? kalian secara tidak sengaja ikut andil dalam kecelakaan itu, jika kalian tidak mengusirnya maka hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi" ujar Elena membuat dada nyonya Brriana kembali sesak.

"dia masih hidup, bahkan sudah kembali ke singapura tapi dia tidak menginjakkan kakinya di rumah ini, bukankah itu artinya dia sangat membenci kalian berdua?" ucapan Elena bagai pisau yang menikam jantung kedua orang tua itu, Elena berhasil mempengaruhi mereka agar selalu hidup dalam rasa bersalah yang amat besar.

"Ella masih hidup?? benaran Ella masih hidup sayang? kamu tidak membohongi mommy kan?" air mata Nyonya Brriana jatuh begitu saja, jika memang benar putri bungsunya masih hidup maka dia harus cepat menemuinya. rasa rindu yang selalu dia alami hampir empat tahun lalu ternyata menyiksanya.

.

.

Ezella melajukan mobil mewahnya di jalanan yang ramai, pagi itu dia berniat kembali ke rumah kedua orang tua kandungnya karena mendapat info Elena berada disana.

"huffftt" dia terus menghela nafas panjang, jujur saja sebenarnya dia enggan untuk menapakkan kembali kakinya di rumah itu, rumah yang penuh cinta juga kenangan buruk darinya.

"mereka pasti sangat bahagia setelah kepergian ku,, apalagi hadirnya wanita itu" guman Ezella.

"mulai sekarang kamu tidak boleh masuk ke rumah ini lagi, rumah ini terlalu berharga untuk menampung gadis sepertimu, aku sangat malu memiliki anak yang tidak terdidik sepertimu Ezella, hamil di luar nikah, kamu ternyata senakal itu!" kata kata sang Deddy kala itu kini memutar kembali di otaknya, dimana saat Ezella di usir oleh ayah kandungnya sendiri hanya karena gadis itu tidak mau aborsi. sementara mommy Brriana hanya melihat dalam diam tanpa ada niat memberi pengertian pada sang suami.itulah kenapa Ezella membenci mereka juga.

mobil mewah Ezella sekarang sudah memasuki pekarangan rumah besar yang menjadi rumah penuh kenangan. Dengan elegant Ezella turun dari mobilnya, di pandangnya sekilas rumah besar itu, tidak ada perubahan sama sekali dari semenjak dia tinggalkan, Ezella mempertajam pendengarannya, dapat dia dengar suara kegaduhan yang tercipta dari dalam rumah.

"hufttttt dia sudah sedari tadi disini, tidak malu buat keributan di rumah orang" Ezella menekan bel rumah, bisa saja dia masuk tapi Ezella sadar sekarang dia harus jadi tamu.

suara bel menghentikan kegaduhan para penghuni rumah dan Elena yang saat ini sedang berada di ruang keluarga, masih ada ketegangan yang tersisa di antara mereka, Elena diam saja sejak tadi.

"siapa yang datang?" tanya mommy Brriana menatap sang suami yang terlihat masih duduk diam tak mau membuka pintu.

"bibi siapa??" teriaknya saat mendengar suara asisten rumah tangga yang pergi membuka pintu.

..

di depan rumah bi jema, asisten rumah tangga yang bekerja sangat lama di rumah itu memandang syok melihat Nona kecil mereka yang sudah di nyatakan meninggal empat tahun lalu.

"no nona E-Ezella" Bi Jema diam terpaku, tidak pernah percaya apa yang ada di depannya, Ezella berdiri dengan angkuh tapi menatap asisten itu dengan tulus.

"apa kabar bibi?" tanya Ezella sembari tersenyum, bibi Jema sangat baik padanya jadi tidak ada alasan untuk wanita itu membencinya juga.

"i ini benaran nona Ella, apa bibi mimpi??" berkali kali dia menepuk pipinya sendiri lalu beralih mencubit lengannya yang ternyata masih sakit.dia juga sesekali menkedipkan mata karena mengira itu hanya penampakan tapi Ezella bahkan berdiri tegak tidak hilang sama sekali.

"siapa bi??" karena kelamaan menunggu pada akhirnya mommy Brriana yang penasaran siapa tamu pagi pagi ke rumahnya langsung keluar. dia langsung syok, kakinya gemetar hebat kala melihat putrinya kembali setelah sekian lama.tangisan mommy Brriana pecah, dia dengan cepat ingin berhamburan di pelukan Ezella tapi wanita itu segera menghindar.

"anak mommy, Ellaaa..."pekiknya, tapi seketika wajahnya mendadak pucat saat Ezella dengan enteng menghindari pelukannya.

"jangan pernah memelukku, kita tidak saling kenal bukan?? kalian kelihatan baik baik saja tuan dan nyonya,, bahagia ya kehilangan ku selama ini? tapi maaf aku benaran tidak mati seperti yang kalian harapkan!"

deghhhhh

kalimat itu membuat mommy Brriana dan David membeku di tempat. melihat dua orang itu yang kini menampilkan wajah rasa bersalah membuat Ezella tersenyum miring.

"bahagia sekali kalian berdua sampai tidak sadar bahwa kalian memelihara rubah licik yang berpura pura menjadi kakakku,, kalian benar benar orang tua yang jahat, aku tidak bisa bayangkan bagaimana bencinya kak Alana pada kalian nanti!!" ujar Ezella dengan angkuh,mendengar itu mommy Brriana sudah kalut, dia pingsan begitu saja membuat panik seisi rumah tapi tidak dengan Ezella yang hanya memandangnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...