NovelToon NovelToon
Aku, Atau Dia?

Aku, Atau Dia?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Playboy / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Gangster
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: keisar

Gema Tangkas Merapi, siswa tampan dan humoris di SMA Gajah Mada, dikenal dengan rayuan mautnya yang membuat banyak hati terpesona. Namun, hatinya hanya terpaut pada Raisa Navasya, kakak kelas yang menawan. Meski Gema dikenal dengan tingkah konyolnya, ia serius dalam mengejar hati Raisa.

Setahun penuh, Gema berjuang dengan segala cara untuk merebut hati Raisa. Namun, impiannya hancur ketika ia menemukan Raisa berpacaran dengan Adam, ketua geng sekolahnya. Dalam kegalauan, Gema disemangati oleh sahabat-sahabatnya untuk tetap berjuang.

Seiring waktu, usaha Gema mulai membuahkan hasil. Raisa perlahan mulai melunak, dan hubungan mereka akhirnya berkembang. Namun, kebahagiaan Gema tidak berlangsung lama. Raisa terpaksa menghadapi konsekuensi dari pengkhianatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keisar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pengakuan

“Ka-kamu mau ngapain?!” tanya Raisa dengan gugup, membuat Gema menaikkan sebelah alisnya.

“Menurut lu, gua mau ngapain?” tanya Gema dengan nada berat. Wajah Raisa menjadi pucat, apa ia harus menjelaskan kalau dirinya berpikir bahwa Gema akan melakukan-

Klik!

“Eh!” Raisa terkejut luar biasa, Gema menarik sabuk pengaman lalu memasangkannya untuk Raisa.

“Jangan lupa pake sabuk pengaman,” ucap Gema. Lalu ia kembali melajukan mobilnya.

....

“Kamu tau darimana rumah aku?”

tanya Raisa curiga dan menatap penuh selidik.

Raisa agak terkejut ketika Gema mengantarnya sampai depan gerbang rumah. Bukan apa-apa, Gema tidak pernah bertanya dimana letak rumahnya. Bahkan Adam yang notabenenya adalah pacarnya, ia masih menanyakan alamat dan detail letak rumahnya.

“Tau dong, sahabat gua kan pacarnya temen lu,”

jawab Gema.

“Lah, bukannya Tara bakal tutup rapet-rapet apapun informasi orang ya?” heran Raisa.

“Nggak, ada hal yang gua lakuin yang buat Tara si kulkas buka mulut,”

“Meskipun itu bawa-bawa duit?”

“Iyalah, apapun itu bakal gua lakuin buat cinta pertama dan terakhir gua,”

ucap Gema dengan bangganya.

“Dih udah gede masih ngayal kamu, aku udah punya pacar!” ucap Raisa. Jujur saja, Raisa sedikit salah tingkah ketika Gema bilang begitu.

Gema hanya bisa tersenyum kecil. “Kak, gua boleh jujur gak sama lu?” tanya Gema, ia menatap serius Raisa.

Raisa mengerutkan dahinya. “Jujur? Jujur tentang apa?”

“Jujur aja, gua cemburu kalo lu sama Adam pacaran. Mau marah-marah, tapi gua bukan siapa-siapa lu. Gua tau kalo lu nggak punya perasaan apapun sama gua, dan gua sadar diri. Jadi ...” Gema menggantungkan ucapannya.

Gema menarik napas dalam-dalam, ia mematikan mesin.

“Selamat ya sekarang lu udah punya pacar, walaupun gak sama gua. Tapi asal lu bahagia, gua juga bahagia,” hati Gema terasa sesak ketika mengatakan itu.

Raisa tersenyum tipis. “Makasih. Aku hargain usaha kamu selama ini, semoga kamu bisa nemu cewek yang cocok sama kamu, dan buat kamu bahagia,” balas Raisa lalu keluar dari mobil Gema.

Tapi gua bahagianya kalo sama lu kak.

“Kak Raisa!” panggil Gema.

Raisa berhenti dan berbalik badan.

“Gua seneng lu baik sama gua! Lain kali jangan jutek atau cuek lagi ya!” Gema melambaikan tangannya dari dalam mobil.

Gema menyalakan mesin mobilnya, “Kak! Gua pamit ya!” Gema menjalankan mobilnya.

“Gema tunggu!” panggil Raisa.

Gema memberhentikan mobilnya. “Kenapa kak?” bingung Gema.

“Hati-hati di jalan ya!” Raisa langsung masuk ke dalam rumahnya.

Saat itu juga, sebuah senyuman bahagia muncul di bibir Gema. Jantung Gema dag-dig-dug luar biasa mendengar suara Raisa.

...

Hal pertama yang Raisa lakukan setelah mencuci kaki serta wajah adalah berbaring di tempat tidurnya dan tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Namun, terdapat godaan untuk mengecek ponselnya.

Baru saja menyalakan ponselnya, tiba-tiba ada telpon masuk dari nomor yang tidak Raisa kenal, membuatnya mengerutkan dahinya curiga. Raisa yang awalnya tiduran langsung duduk dan memeluk bantal bersarung hello Kitty miliknya.

Panggilan itu akhirnya mati, membuat Raisa menghela napas lega.

Baru saja ingin menaruh ponselnya, lagi-lagi ponselnya bergetar dengan nomor yang sama.

Kini Raisa bingung, apakah ia harus mengangkatnya atau membiarkan dan memblokir nomor itu.

Setelah beberapa detik, Raisa memutuskan untuk mengangkat panggilan itu dan menempelkan ponselnya ke telinga kanannya.

“Halo?” ucap Raisa, namun tak ada jawaban.

“Halo ini siapa ya?” lagi-lagi tak ada jawaban.

“Ish ini siapa sih! Kalo nggak jelas saya matiin dan blokir nomor kamu ya!” kesal Raisa.

“Eh tunggu!” akhirnya ada jawaban saat Raisa ingin mematikan telepon.

Suara itu terdengar tidak asing di telinga Raisa.

“Halo, ini siapa ya?”

“Ini gua, Gema,”

“Hah? Kamu dapet nomor aku darimana?”

“Ada lah, orang dalem. Save nomor gua yak, Gema,”

“Ini pasti antara Andra, atau Tara nih,” tebak Raisa di dalam hatinya.

“Oh, terus ke-kenapa telpon?” tanya Raisa dengan gugup, ia berusaha mengatur napasnya agar tidak gugup.

“Gua udah sampe rumah, kan tadi lu bilang buat hati-hati,” jawab Gema.

“Oh, oke,”

“Makasih udah angkat telpon gua kak. Gua tutup dul-”

“Tunggu!” potong Raisa.

“Huh? Kenapa kak?” tanya Gema yang bingung.

“Eh, gak apa-apa, gak jadi. Yaudah, tutup aja,”

Terdengar Gema tertawa kecil, kemudian ia mematikan panggilan.

Membuat Raisa tersentak kaget, Gema benar-benar menutup panggilannya.

“Kok beneran dimatiin sih?!” ucap Raisa dengan kesal. Entah kenapa ia kesal pada sikap Gema, pada ia yang menyuruhnya.

Raisa menyimpan kontak Gema dengan nama 'Gema adkel ngeselin' .

Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya dan menaruh ponselnya didadanya, entah mengapa setiap kata dari mulut juniornya itu masih terbayang di kepala Raisa.

“Stop Raisa Navasya! Lu jadi jadi mikirin Gema sih! Aneh banget,” pekik Raisa.

Belum beberapa menit berlalu, ponsel Raisa kembali bergetar. Raisa langsung mengambil kembali ponselnya.

Ternyata Adam mengiriminya sebuah pesan. Raisa menghela napas lega, awalnya ia berpikir kalau adalah pesan dari Gema.

ADAM❤️

Adam:

Sayang?

Udah sampe rumah?

Kamu lagi apa?

Udah makan belum?

^^^Raisa:^^^

^^^Udah ^^^

Adam:

Besok kayaknya aku nggak

masuk deh. Ada acara soalnya yang harus aku keluar kota,

jadinya aku nggak bisa anterin

kamu ke sekolah

^^^Raisa:^^^

^^^Iya, ngga apa-apa kok^^^

Adam:

Jaga diri kamu ya, kalo ada yang ganggu, langsung bilang aku.

^^^ Raisa : ^^^

^^^Hmm ^^^

^^^Emang berapa hari disana? ^^^

Adam:

3 hari🥲🥹

Aku gak pengen ikut, maunya sekolah bisa bisa ketemu kamu❤️

^^^Raisa: ^^^

^^^Gombal banget kamu ^^^

Adam:

Serius Ra, aku pengen banget ketemu kamu tiap hari, supaya biar sayang-sayangan sama kamu

^^^Raisa: ^^^

^^^Sama aku juga❤️^^^

Adam:

Ah kamu bisa aja

Udah ya, aku harus ngurusin barang-barang.

Raisa membuang ponselnya ke sebelahnya dan kembali merebahkan tubuhnya. Ia bingung kenapa dirinya mau berpacaran dengan Adam, padahal ia masih ragu pada perasaannya.

1
Rose Skyler
mamanya masih 29?
Siti Nina
oke ceritanya,,,👍👍👍
Siti Nina
ceritanya bagus kak tetep semangat,,,👍💪
Iqhbal
tetap semangat bg🗿butuh waktu untuk ramai pembaca🗿
Iqhbal
semangat bg, jangan lupa share di komunitas agar orang pada tau
Iqhbal: mau dibantu share? 🗿
Keisar: gak ada waktu, tapi thank you udah komen
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!