NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

Karena tidak tega melihat muka memelas kedua bocah itu,Sekar akhrinya memberikan jawabannya kepada mereka berdua yang langsung ngebut menyalin jawabannya sebelum bel berbunyi.

"Cieeeeh yang tadi datangnya barengan" goda Yaya yang baru masuk kelas langsung menggoda perihal Raka dan Sekar yang berangkat bersama pagi itu.

"Ya elahh Ya, gue cuma nyogok tugas kali makanya tuh anak gue jemput " enteng Raka yang kini selesai menyalin jawaban Sekar.Sekar menatap malas ke arah Raka yang wajahnya sunggu membosankan.

"Muakk kali Ka,Aku liat muka kamu" Balas Sekar dengan ekspresi yang benar-benar seperti orang muak dengan sikap Raka yang kelewat usil.

"Ih lucu banget sih berdua,kalau udah jadian kabarin yah" ujar Lia yang duduk di depan Sekar yang di balas dengan pelototan oleh Sekar. Gadis dengan kacamata itu sibuk mengabsen teman-teman sekelasnya.Setelah itu tidak ada lagi yang menggoda perihal Raka dan Sekar.

BRAKKKK!!!

"Anjing apaan sih"

"Woi sini lo"

"Anak setan"

"Ih kaget tau Ca"

Semua kaget karena gubrakan meja Caca yang serentak. Semua langsung mengeluarkan kata-kata mutiara yang tidak terkontrol.

"Istirahat pertama gue tagih ya, jangan ada yang keluar kelas sebelum lunasin uang kas bulan ini" teriak Caca tegas yang membuat seisi kelas agak merinding.

"Kar,Aku pinjam uang kamu ya" bisik Raka dari belakang agar tidak menimbulkan keributan.Sekar menoleh dan menatap malas ke arah Raka

"Nggak mau ih, emang kamu siapa?"

"Ayolah Kar,kali ini doang,aku lupa soalnya"

"Ish nggak mau Ka"

"Udah ah bodo. Ca, nanti punya gue minta di Sekar yah udah gue kasih di ni bocah" teriak Raka pada Caca yang langsung mengangguk paham.Sekar membulatkan kedua matanya dan menatap sinis Raka yang sudah tersenyum jahil.Saat jam istirahat tiba,sesuai arahan sang bendahara, mereka semua sibuk melunasi uang kas. Dan Sekar harus membayar untuk Raka yang sudah pergi entah kemana.

"Kar,kantin yuk" ajak Sena yang sudah berdiri di depan pintu menunggu Sekar yang baru selesai berkutat dengan uang kas yang Caca tagih. Sekar mengiyakan ajakan Sena dan berjalan menuju pintu.

"Eitt nggak bisa gitu dong, masa mau ngantin berdua doang. Nggak kece dong, iya kan guys" teriak Aldi yang tengah merangkul Adit untuk pergi ke kantin bersama.Mendengar teriakan Aldi,satu kelas kompak mendongak dan meninggalkan tempat duduknya masing-masing sembari tertawa .

"Hahahaha iyalah , kalau rame gini baru mantap"

"Tapi jangan rusuh guys"

"Traktirin gue dong "

"Caca,gue minjem uang kas yah"

"Dih siapa lo"

Keributan di sepanjang lorong justru tidak terkontrol. Mereka semua saling menggoda untuk menciptakan suasana hangat. Mereka saling merangkul satu sama lain tanpa rasa canggung karena sudah merasa seperti saudara. Lia dengan PD nya menggandeng lengan Dafi yang tidak keberatan dengan sikap manja pacarnya itu.

"Pipiiii akuu mau minum air aja deh" kata Lia

"Loh kenapa sayang?"

"Emm nggak akuu cuman lagi diet" cengir Lia yang diangguki oleh Dafi.Ia tahu pacarnya itu memang sedang melakukan diet untuk menurunkan berat badannya meskipun badannya tidak terlalu gemuk dan masuk dalam kategori ideal, tapi namanya juga perempuan.

Mereka tiba di kantin dan langsung duduk di meja panjang yang masih kosong jadi muat untuk mereka sekelas. Sekar duduk di samping Rian dan berhadapan dengan Sena. Mereka menyebutkan makanan yang ingin di pesan dan si abang Adit yang bertugas memesan hari ini.

"Wuiidihh gila cok, si Raka udah lengket aja sama ceweknya" ujar Adit yang baru pulang pesan makanan, membuat seluruh mata kelas XII IPA 3 itu menoleh dan mencari si usil Raka.

"Ekhemm pak ketua lagi pacaran tuh" sindir Aldi yang suaranya sengaja dibesarkan agar yang disindir menoleh.

Raka yang mendengar ocehan teman-temannya menggeram pelan dan mengancam dengan mimik wajahnya yang serem.

Suara tawa mereka pecah karena berhasil menggoda Raka yang sungguh kelihatan cool di depan Bella.

"Teman-teman kamu usil yah" kata Bella yang tersenyum menatap teman-teman sekelas Raka yang dibalas senyuman pula oleh para makhluk itu.

"Iyah sayang,nggak usah diliat nanti pada ngelunjak" sahut Raka yang matanya terus menatap lembut mata sang pacar dan tangannya menggenggam tangan Bella membuat Bella tersenyum manis.

"Ka,kamu udah nggak dekat lagi kan sama Sekar?Aku tuh nggak suka aja kamu friendly ke semua cewek apalagi Sekar" tutur Bella dengan suara pelan menatap tangannya yang berada di genggaman lelaki di hadapannya.

"Iya sayang kamu tenang aja,aku udah jaga jarak kok sama Sekar dan semua cewek lainnya"

Sementara di seberang sana di meja lainnya, Sekar habis digoda oleh teman-temannya.

Yaya dengan muka songongnya mulai menggoda Sekar "Panas nggak tuh"

"Wuih panas dong"

"Kipasin bund"

"Aduh panas banget "

"Tenang aja Kar , yang bucin mah tetap kalah sama yang sekelas" timpal Rian di akhir olokan membuat Sekar menginjak kakinya dengan keras sehingga lelaki itu berteriak tertahan.

"Nanti kalau udah tamat jangan lost contact ya gengs" Aldi tiba-tiba melow dan membuat yang lainnya langsung serius.

"Nggak kerasa ya kita udah di akhir cerita masa putih abu-abu"Caca yang biasanya ribut kini berujar sangat pelan. Jelas ada kerinduan di mata mereka masing-masing.

"Santaii breee, nanti gue kunjungin rumah lo pada satu-satu" Songong Adit yang memang agak lain.

"Pipiiii,aku tuh nggak bisa jauh dari kamu" Lia memang selalu di luar konteks. Dia membuyarkan semua kesedihan yang baru saja mereka bangun untuk mengenang momen selama 2 tahun terakhir.

"Nanti kan kita kampusnya bareng sayang" ujar Dafi lembut sambil mengusap pipi pacarnya.

"huekkk"

"Gila"

"Najiss Lia"

"Gimana kalau entar malam kita ngumpul " ujar Sekar yang langsung disetujui oleh teman-temannya. Mereka memang sering bertemu di luar sekolah untuk saling bertukar cerita, bermain,melepas penat dan untuk menambah kesan indah sebelum mereka memilih jalan masing-masing menuju masa depan yang entah seperti apa bentuknya.

Diam-diam mata Sekar menatap Raka yang tertawa lepas bersama Bella. Dia meyakinkan dirinya bahwa Raka tidak punya perasaan khusus untuknya. Rumor yang selama ini beredar hanya sebuah rumor tak berdasar. Pada kenyataannya Raka memang sangat mencintai Bella dengan tulus. Terbukti dengan semua perlakuan manis dan perhatian yang amat berlebihan kepada gadis cantik bernama Bella itu. Sekar tersenyum simpul dan menatap teman-temannya. Kini dia tidak perlu lagi khawatir memikirkan perasaan Raka kepadanya. Karena kini semuanya jelas baginya.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!