NovelToon NovelToon
About Me (Alshameyzea)

About Me (Alshameyzea)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Murid Genius / Teen School/College
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Eliyanti

Saksikan perjalanan seorang gadis yang tidak menyadari apa yang telah disiapkan takdir untuknya. Seorang gadis yang berjuang untuk memahami konsep cinta sampai dia bertemu 'dia', seorang laki-laki yang membimbingnya menuju jalan yang lebih cerah dalam hidup. Yuk rasakan suka duka perjalanan hidup gadis ini di setiap chapternya.


Happy Reading 🌷
Jangan lupa likenyaa💐💐💐
Semoga kalian betah sampai akhir kisah Alsha🌷 Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Eliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Nyaman?

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, Like dan komen di setiap paragraf nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

..."Everything must be a reason."...

...°°°°...

Aku duduk tenang di pinggir lapangan, menikmati cahaya matahari yang hangat dan suasana riuh rendah di sekitar. Keenan memainkan bola basket dengan mahir di tengah lapangan, menarik perhatianku dengan setiap gerakan gesitnya. Keahliannya dalam bermain bola basket telah menjadikannya sosok yang mendapatkan banyak pengagum di sekolah ini. Lihatlah, di seberang sana, beberapa adek kelas duduk dengan tatapan takjub yang sulit disembunyikan di wajahnya. Aku ber-hm pelan, tidak suka.

Tiba-tiba, ketenangan itu terganggu oleh suara benturan yang keras. Aku merasakan sesuatu yang menghantam tubuhku dengan cukup kuat sehingga aku terjatuh ke belakang. Segalanya berputar cepat, pandanganku menjadi kabur, dan aku merasakan kesadaranku memudar perlahan.

Meskipun dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar, aku bisa merasakan kehadiran orang-orang di sekitarku, mendengar seruan panik dan langkah-langkah yang bergegas mendekat. Dalam kegelapan yang merayap, aku merasakan diriku diangkat dengan lembut oleh seseorang. Meski mataku belum mampu terbuka, aku bisa merasakan bahwa dia membawaku dengan hati-hati, menjauh dari keramaian lapangan ke suatu tempat yang tenang.

--

Kesadaranku kembali perlahan-lahan, dan aku membuka mata dengan hati-hati. Cahaya lembut memenuhi ruangan yang asing bagiku. Pandanganku bergerak perlahan ke sekitar, dan mataku tertuju pada sebuah plang besar di dekat pintu yang bertuliskan "UKS".

UKS? Kenapa aku bisa disini? Pertanyaan itu mengambang di pikiranku saat ini.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dengan perlahan. Abhi, dengan wajah khawatir, masuk dengan cepat. "Neng Alsha udah sadar?" ujarnya dengan nada yang penuh kekhawatiran.

Aku mengangguk perlahan, meskipun kepala terasa sedikit pusing.

"Keenan mana?" ucapku yang tiba-tiba bertanya tentang laki-laki pemilik wajah tegas itu.

"E-eh pak ketu--"

Belum selesai Abhi bicara, tiba-tiba tiga siswa laki-laki melangkah masuk ke ruangan dengan langkah terburu-buru. Salah satunya, yang tampak paling gelisah di antara mereka, memimpin dengan penuh perhatian. Dengan langkah hati-hati, dia mendekatiku dengan ekspresi cemasnya. Mengelus kepalaku dengan suaranya yang lembut, "Mana yang sakit?"

Aku menggeleng pelan, "Aku gapapa, Keenan," jawabku tenang sambil memperhatikan wajahnya yang dipenuhi memar.

"Waj--" belum sempet bicara Keenan telah memotong kalimatku

"Kamu yakin gapapa, Sayang? Aku anter pulang ya." ucap dia, aku bisa melihat kekhawatiran yang terpancar jelas dari kedua matanya saat dia menatapku.

"Tadi Keenan udah minta izin ke Bu Sri buat anter lo pulang, All," sahut Kafka, membuatku menoleh. Kulihat Nevan dan Abhi mengangguk pelan, seolah memberi isyarat agar aku pulang saja. Baiklah.

--

Di dalam mobil, aku dan Keenan terdiam sejak tadi. Aku sesekali menoleh ke arahnya, dia tampak fokus nyetir sejak tadi. Aku masih belum sempat bertanya lagi padanya, kenapa wajahnya memar-memar gitu? Dia berantem? Dengan siapa? Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku, mau aku lontarkan gak jadi, lihatlah, laki-laki itu sejak tadi serius, membuatku sedikit ragu untuk memulai percakapan. Aku menghela napas panjang, apa yang harus aku lakukan sekarang?

Kafka: Dia kena skorsing, All. Seminggu.

Kafka: Tadi dia bener-bener kehilangan kendali, sampe bikin kakel harus dibawa ke RS.

Alsha: Keenan berantem lagi?

Kafka: Iya.

Kafka: Dia langsung emosi pas ngeliat pelaku yg nendang bola ke arah Lo.

Aku ber-hm pelan setelah membaca pesan dari Kafka.

Kafka: Hibur dia, All.

Kafka: Cuma Lo yg bisa bikin dia senyum.

Kafka: Kami bertiga percaya ke Lo.

Aku menutup handphone ku. Menoleh ke arah laki-laki berwajah tegas ini, lihatlah, wajahnya..

"Keenan," ucapku pelan sambil memegang lembut tangan kirinya yang berada di tuas persneling mobil. Dia memalingkan wajahnya, tatapan matanya bertemu denganku. Aduh, jantungku.. ngapain juga aku ngelakuin ini.

Tak lama kemudian, pandangannya kembali fokus ke depan, tapi tiba-tiba dia memarkirkan mobilnya, Eh? Ngapain dia berhenti? Keenan memandangku lagi.

"Kenapa berhenti disini?" tanyaku

"Aku gak bisa fokus kalau gini, Sheena," ucapnya sambil melirik tanganku yang memegang erat tangannya.

Refleks, aku melepaskannya dan menyilangkan tangan dengan malu. "Maaf." ucapku sambil mengalihkan pandangan ke depan.

Keenan malah terkekeh pelan, "Kenapa dilepas?" tanya dia

Aku menggeleng cepat, gak mau ngelakuin itu lagi.

Keenan masih gak berhenti tertawa, "Kamu tadi mau ngomong apa, hm?" ucapnya

Aku tiba-tiba teringat pesan Kafka, aku menatapnya, memperhatikan wajahnya..

"Mulai candu ya ngeliatin aku?" Belum aja aku bicara dia malah ngegombal, aku melotot, apaan sih. Keenan malah tertawa lagi. Agak nyebelin, tapi aku berhasil buat dia ketawa.

"Makasih, Keenan.." ucapku membuat dia berhenti tertawa

"Dan maaf.." tambahku,

Keenan mengerutkan dahinya, "For what?"

"Karena udah peduli sama aku."

"it's a sure thing, always" jawabnya santai

"Sampe kamu di skorsing gara-gara aku."

Keenan tersenyum, "Apa sih yang engga buat kamu." Aku langsung mengalihkan pandanganku ke kaca mobil, anak ini, nemu aja kalimatnya.

"Kamu gak takut dimarahin orang tua kamu?" tiba-tiba saja pertanyaan ini muncul,

Keenan hanya terdiam, wajahnya kembali serius, dia kenapa? Setiap bahas orang tua seperti..

"I don't care, Sheena." jawab dia setelah beberapa saat

"Kenapa kamu ngomong gitu?" aku beneran kepo

Keenan mendekatkan wajahnya padaku, "kita bahas yang lain aja ya, sayang." Dia kembali fokus ke depan, melanjutkan perjalanan.

"Keenan.."

"Sorry Sheena, if you're still on about that, I'm not gonna respond."

Aku langsung terdiam, mengambil napas panjang. Okay.

Selang beberapa menit, dia kembali memarkirkan mobilnya, kali ini bukan di pinggir jalan, tapi di depan mini market. Tanpa kata-kata, laki-laki pemilik wajah tegas itu langsung keluar dari mobil, masuk ke dalam mini market. Mungkin dia lapar, aku akan menunggunya disini.

Lima menit kemudian, dia datang dengan dua kantong keresek besar di tangannya. Eh? Banyak juga belanjaan nya.

"Nih, buat nyemil selama sebulan."

Mataku membesar, "ini semua buat aku?"

Keenan mengangguk pelan, "Tadi katanya mau beli cemilan, lupa?"

Eh iya juga, aduh, aku menepuk jidat perlahan, bisa-bisanya aku lupa kalau hari ini bakal kedatangan tamu. Aku tidak menyangka, Keenan, pemilik wajah tegas itu, selalu membuatku merasa..

Sesampainya di rumah, Keenan dengan sigap membukakan pintu mobil. "Mau aku gendong?" ucapnya, aku melotot, menggeleng keras, dia malah terkekeh pelan.

"Tuan putri beneran gamau digendong?" Dia masih di depan pintu mobil, menghalangiku untuk keluar.

"Keenan!" ucapku kesal

Akhirnya dia berhenti menggodaku, dia memilih untuk membawakan dua keresek yang tadi.

"Keenan kamu jangan langsung pulang ya." ucapku, teringat sama wajahnya yang masih memar, aku berniat untuk mengobatinya

"Langsung tinggal disini aja gimana? Selamanya?" Sahut dia dengan santai

"Aku serius Keenan.."

"Aku lebih serius malah." dia menoleh ke arahku

Aku mengalihkan pandanganku, dengan wajah kesal, tapi dia malah tertawa.

Aku mengarahkan Keenan untuk masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Dengan segera, aku mengambil obat dan membawa air panas. Saat aku kembali, aku melihat Keenan sedang memperhatikan sekeliling ruangan, yang dipenuhi dengan foto-foto kecilku terpajang, senyum lembut sesekali terukir di wajahnya. Saat dia tau aku melihatnya, dia tersenyum ke arahku, "Cantik."

"Sheena kecil emang cantik." jawabku, sambil duduk di sampingnya, tanganku dengan sigap mengambil handuk kecil untuk mengompres wajahnya

Keenan memperhatikan setiap gerakan ku, "Tapi Sheena yang sekarang lebih cantik."

"Makasih Keenan. Tapi semua cewek itu cantik kok." ucapku, sambil mengompres wajahnya

"Kenapa bisa gitu?"

"Karena cantik itu relatif."

"Cantik bukan hanya soal fisik saja, Keenan. Sikap, tutur katanya, dan pengetahuan yang dia miliki. Jika cewek memiliki salah satu aja dari itu semua, dia bisa dibilang cantik." tambahku

"And you've got it all, Sheena."

Aku tersenyum padanya. Tanganku telah selesai memberi obat ke wajahnya. Semoga lukanya segera sembuh.

"Beruntung banget ya laki-laki yang bisa milikin kamu, suatu saat nanti."

Aku mengangkat alisku, kenapa dia tiba-tiba bilang gitu? Keenan mendekatkan wajahnya ke arahku. "Tutor jadi laki-laki itu dong."

----

Aku menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 3 sore. Cahaya matahari masih terang namun sudah mulai meredup, memperlihatkan warna-warna senja yang lembut di langit. Udara di dalam ruangan terasa sejuk dan tenang, seolah mengundang untuk beristirahat sejenak di tengah kesibukan hari. Aku menghela napas panjang, tadi aku sudah istirahat, karena pulang lebih awal.

"Ini udah sore, tapi kok belum datang ya?" monologku, sambil sesekali melihat ke arah pintu, berharap ada yang mengetuknya.

Aku tidak menyangka, bisa seantusias ini menyambut ibunya cowok aneh itu.

Tiba-tiba, aku teringat sesuatu..

Bunda pengen Lo pake pemberian darinya.

Sebenarnya, aku sudah memilih pakaian yang paling bagus buat nyambut ibu itu, tapi kenapa aku bisa lupa dengan ucapan cowok aneh itu? Aku segera pergi ke kamar, tanganku dengan cepat membuka bingkisan itu. Aku terkejut melihat dress berwarna biru langit di dalamnya. Dengan hati berdebar, aku segera membuka bingkisan lainnya dan menemukan kain biru muda. Kombinasi yang sempurna jika digabungkan. Eh, ini kan warna favoritku, aku terpesona dengan kebetulan yang tak terduga ini.

Aku segera mengganti pakaianku. Lihatlah! Indah banget dress ini, aku melihat diriku di depan kaca.

Tak lama kemudian, suara bel rumah berbunyi, aku segera turun, ke ruang tamu.

"Assalamu'alaikum." sapa seseorang dari luar, suara perempuan, aku dengan semangat menuju pintu, berharap yang datang adalah ibunya cowok aneh itu.

Aku perlahan membuka pintu dan menjawab salamnya, namun pandanganku terpaku ketika menyadari bahwa yang datang bukan hanya ibu itu, tapi juga cowok aneh dan Rey.. Kenapa mereka ikut juga. Hal yang sering aku lupa, Rey dan cowok aneh itu masih bersaudara.

"Hai, Alsha." dengan ramahnya, Rey menyapaku terlebih dulu, aku tersenyum, membalas sapaannya, "Halo Rey."

"Eh? Kalian juga sudah saling kenal?" ucap Bundanya

Aku tersenyum sambil mengangguk. Sesekali aku melihat ke arah cowok aneh itu, dia sejak tadi diam. Ngapain dia ikut sih.

Ibu itu manggut-manggut, lalu mendekat ke arahku, "Gimana kabar kamu, anak cantik?" tanya ibu itu sambil memelukku dengan hangat, aku membalas pelukannya, setelah menyalami tangan beliau.

"Alhamdulillah baik Bu." jawabku sambil tersenyum.

"Mari Bu, silahkan masuk." aku mempersilahkan mereka masuk dan duduk.

"MasyaAllah, ini emang udah disiapkan banget ya, kok udah banyak cemilan." ucap ibu itu sambil melihat di meja ruang tamu yang dipenuhi toples berisi cemilan

"Hehe, iya Bu." ucapku sedikit kikuk

"Silahkan dimakan bu, Rey, ..." aku gak mungkin kan nyebut dia? Pandanganku sudah mewakili kan supaya dia juga ikut makan?

Ibunya melirik ke arah cowok aneh itu, seperti tau ada sesuatu yang aneh diantara kami berdua.

"Shaka?" ucap ibunya dengan lembut, yang dipanggil langsung mengangguk takzim, "Iya Bun."

"Di makan kuenya, kasian Alsha sudah capek-capek nyiapin buat kita."

"Baik Bun." jawabnya sambil menatapku, aku langsung mengalihkan pandanganku, gak mau bertemu dengan matanya.

"Rey?" ucap ibu itu

"Oh pasti dong Bun." sahut Rey, tangannya langsung mengambil salah satu kue di meja, membuat ibu itu tertawa.

Eh, bentar deh, Apa yang dibilang Rey barusan? Bun? Bunda? Rey juga manggil bunda ke ibu ini?

Beberapa menit ibunya hanya terdiam, memperhatikanku dengan seksama. Lalu senyumnya terbit, "Bener-bener cantik anak ini." Ibu itu kemudian mendekatiku, duduk di sebelahku. Aku jadi sedikit malu.

Kemudian tangannya mengambil kain yang kukalungkan di leher, memperbaiki posisinya dan menutupi kepalaku dengan lembut. Lalu, beliau mengambil sesuatu dari tas kecilnya - sebuah bros kecil berwarna putih.

"Tapi, begini lebih cantik," ucap ibu itu lagi, senyumnya hangat memancar setelah melekatkan bross itu di daguku, lalu menutupi separuh dari tubuhku dengan kain itu.

Aku menyentuh wajahku yang kini dibalut kain berwarna biru muda, yang membuat rambutku tersembunyi dengan sempurna. Tiba-tiba, ada sesuatu yang aneh, membuatku berpikir, Kenapa aku bisa setenang ini?

Disisi lain, tanpa kusadari, hal itu menarik pandangan dua cowok di depanku yang tak bisa berhenti melihatku sejak tadi.

Potongan puzzle itu mulai kutemukan nek..

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#aboutme

#fiksiremaja

#arshaka

#rey

------

Assalamu'alaikum, Hellow guys!! Bantu support yaa dengan follow, Like ❤️ dan komen di setiap paragraf nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga betah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya yaaa!!!

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget!!

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir!!💐

1
Sodiri Dirin
jujursi ceritanya bikin binggung tp bagus 🤔
_flowvtry: Makasii kaaa🥹🥹🥹🌷
total 1 replies
Sodiri Dirin
up tor jangan lama2,,sejujurnya aku ngrasa binggung sama ceritanya kaya GK nyambung lompat2 GK jelas tp seneng aja bacanya 🤗
_flowvtry: makasii kaaa, update terbaru ada di aplikasi wp kaa🙏🏻😭
total 1 replies
lilyflwrsss_
kerennnn bangett, alurnya bener-bener ga ketebak.
jd pengen baca terus menerus.
ditunggu updatenya kaak
_flowvtry: makasiiii kaaaa huhuu🥹🥹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!