Andrian, seorang pria sukses dengan karir cemerlang, telah menikah selama tujuh tahun dengan seorang wanita yang penuh pengertian namun kurang menarik baginya. Kehidupan pernikahannya terasa monoton dan hambar, hingga kehadiran Karina, sekretaris barunya, membangkitkan kembali api gairah dalam dirinya.
Karina, wanita cantik dengan kecerdasan tajam dan aura menggoda yang tak terbantahkan, langsung memikat perhatian Andrian. Setiap pertemuan mereka di kantor terasa seperti sebuah permainan yang mengasyikkan. Tatapan mata mereka yang bertemu, sentuhan tangan yang tak disengaja, dan godaan halus yang tersirat dalam setiap perkataan mereka perlahan-lahan membangun api cinta yang terlarang.
Andrian terjebak dalam dilema. Di satu sisi, dia masih mencintai istrinya dan menyadari bahwa perselingkuhan adalah kesalahan besar. Di sisi lain, dia terpesona oleh Karina dan merasakan hasrat yang tidak terkonfirmasi untuk memiliki wanita itu. Perasaan bersalah dan keinginan yang saling bertentangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sorekelabu [A], isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Bab 26: Andrian mengumumkan anak pertamanya
Suasana pagi yang cerah di kantor Andrian memperlihatkan kesibukan para karyawan yang sibuk menyiapkan laporan mingguan dan bertukar pandang di antara satu sama lain. Namun, semua aktivitas terasa seolah terhenti ketika sosok Kirana, sekretaris yang kini telah resmi menjadi istri Andrian, memasuki ruangan dengan senyuman cerah di wajahnya. Gaun sederhana yang dikenakannya menambah pesona yang sudah melekat dalam dirinya.
Hari ini bukan hari biasa, Kirana datang dengan kabar yang akan mengubah hidup mereka. Andrian, yang sedang berdiskusi dengan beberapa rekan kerjanya, seolah tidak sabar menunggu momen untuk mempersembahkan kabar bahagia ini.
"Kirana, kamu sudah siap?" tanya Andrian sambil menatap penuh kasih ke arah Kirana.
Kirana mengangguk, matanya berbinar penuh kebahagiaan. "Aku sudah siap, sayang." Suara lembutnya menggema di telinga Andrian, seolah semua kerumunan yang ada di ruangan seketika sirna.
Keduanya memutuskan untuk mengumumkan kabar bahagia ini kepada kolega mereka. Selama beberapa bulan terakhir, hubungan mereka berkembang dari rekan kerja menjadi sesuatu yang lebih intim dan penuh cinta. Dan sekarang, dengan kehamilan Kirana, hubungan itu semakin kuat.
Sesampainya di ruang rapat, Andrian berdiri di depan rekan-rekannya, yang mengelompok di sekeliling meja.
Andrian melangkah maju, dan dengan percaya diri, dia berkata, "Teman-teman, ada sesuatu yang ingin kami sampaikan. Kirana dan aku akan segera menjadi orang tua!"
Ruangan itu langsung dipenuhi dengan teriakan keceriaan dan tepuk tangan. Ada beberapa karyawan berbisik dan beranggapan bahwa Kirana memang tidak tahu malu, karena bukan hanya mampu merebut hati Andrian, tetapi juga berhasil menduduki istri kedua.
"Selamat, Kirana! Akhirnya kamu bisa mengubah status dari 'sekretaris', menjadi 'ibu'!" ujar salah satu rekan dengan nada candaan, diikuti tawa lainnya.
Kirana hanya tersenyum, meski ada rasa malu yang merambat. Kabar mengenai hubungannya dengan Andrian pasti telah tersebar cepat di kantor. Namun, dia lebih memilih untuk tidak memedulikannya. Di dalam hatinya, dia merasa bahagia, diapit cintanya yang tulus.
Sesaat setelah keramaian mereda, Andrian membawa Kirana ke ruangannya. "Kirana, aku sangat beruntung kamu bersedia menjadi istriku. Namun, aku tahu banyak yang berbicara di belakangmu. Apa kamu merasa terbebani dengan semua ini?"
Kirana menatap Andrian dengan penuh kasih, "Sayang, semua omongan itu bukan hal yang perlu aku pikirkan. Selama kita saling mencintai dan saling mendukung, itu sudah cukup bagiku. Biarkan mereka bergunjing."
Andrian mengangguk. "Kamu benar. Aku tidak akan membiarkan gosip-gosip itu mengganggu kita. Kita memiliki keluarga baru yang akan segera lahir, dan itu jauh lebih penting."
Kirana merasakan kehangatan di hatinya saat mendengar kata-kata Andrian. Mereka berdua saling menggenggam tangan dan merencanakan masa depan dengan harapan yang tak terhingga. Dalam pandangan mereka, semua orang mungkin bisa berbicara, tetapi cinta mereka yang tulus akan selalu mengalahkan semua pandangan negatif.
Tanpa mereka sadari seseorang berdiri di balik tembok penghalang, tersenyum seakan-akan hidup mereka tidak akan mulus setelah ini. Dia adalah Melinda.
***
Bab ini menjelaskan tentang, Andrian yang bahagia setelah sekilan tahun belum di karunia anak. Setelah bertemu Kirana, hidup Andrian seakan berubah menjadi lebih bahagia di bandingkan bersama Melinda.
Dukung penulisnya ya biar semangat untuk melanjutkan bab berikutnya ❤️
Komen, share, like dan follow ya ❤️
Terimakasih yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini 😉
Follow sosial mediaku juga @na_afh nantikan informasi tentang bab selanjutnya ❤️
heheheh mF cmn sekedar.....
asli sakit aku baca nya nasib melindaaa
dn Adrian buta
kl aku jd melinda,mngkn brpsah plihan yg tpat....drpd pnya status,tp d abaikn...kn lbh baik nyri kbhgiaan sndri...
dia pst ingin jd satu2nya,ga mau brbgi dgn wnta lain....
knp melinda msh brthan????
mskpn msh cnta,tp kn bs mncri kbhgiaan yg lain....