NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Syifa pun mulai terpancing emosinya mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Bu Andin. Syifa sudah berjanji pada Haris supaya bisa mengendalikan emosinya dan tidak mudah terpancing.

Bu Andin pun pergi meninggalkan ruangan Ustad Haris dengan kesal. Dia kecewa karena gagal memberikan kotak bekal berisi makanan yang dibuatnya khusus untuk Ustad Haris.

"Dasar anak gak sopan, beraninya dia menolak pemberian dari ku . Aku Masih gak habis pikir kenapa Ustad Haris mau menikah dengannya."

Sementara Syifa dia kembali melanjutkan kegiatannya. Dia sudah membuang jauh-jauh kata-kata Bu Andin yang hanya mengganggu konsentrasinya saja. Dia hampir menyelesaikan gambar nya tersebut. Hanya tinggal menambahkan warna saja agar terlihat lebih cantik.

Cekrek ...

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan mengejutkan Syifa yang sedang fokus pada gambarnya itu .

"Astaghfirullah, Mas ngagetin aja sih .

Kenapa gak ketuk pintu dulu."

Syifa pun buru-buru menutup bukunya dan meMasukkannya ke dalam tas.

"Ngapain harus ketuk pintu dulu mau masuk ke ruangan sendiri . Ini ruangan saya jadi bebas dong."

"Iya tapi kan ada aku di dalam sini, jadi Mas harus Ketuk pintu dulu."

"Ya sudah saya minta maaf, itu buku apa yang kamu simpan dalam tas, kenapa buru-buru di simpan?"

"Oh ini cuma buku biasa aja kok Mas."

Sementara Haris dia memandang Syifa dengan curiga, dia menaikkan alis matanya sebelah sambil menganggukkan kepalanya.

"Oh kalau begitu saya mau lihat bukunya, sini!"

"Nggak ah, oh ya Mas aku haus mau minum yang seger-seger nih. "

Syifa sengaja mengalihkan pembicaraannya, karena dia malu kalau sampai Haris melihat gambarnya yang ada di bukunya .

"Ya sudah ayok, nanti kita cari minum."

Haris mengajak Syifa keluar dari ruangannya, mereka berjalan bersama menuju ke tempat parkir mobil. Sepanjang jalan Haris menggenggam tangan Syifa dengan mesranya. Dia tak menghiraukan keadaan sekitarnya yang sedang memandangi mereka berdua.

Tidak begitu jauh mereka meninggalkan kampus, Haris pun membelokkan mobilnya di pinggir jalan. Dia turun dan membeli minuman untuk Syifa.

"Makasih ya Mas, udah beliin aku minum."

"Iya sayang sama-sama."

Haris tersenyum pada Syifa, kemudian dia melanjutkan menyetir mobil .

"Mas tunggu."

" Kenapa sayang? "

Haris kembali menoleh ke arah Syifa.

"Bukain!"

Syifa menyodorkan minumannya pada Haris, dan gak lupa dengan senyuman yang paling manis. hehe

Sekarang mereka melanjutkan perjalanannya menuju ke restoran milik Haris. Tempatnya tidak terlalu jauh kok hanya 15 menit dari kampus.

Walau sudah mencoba untuk tidak memikirkannya akan tetapi Syifa tetap merasa hatinya gelisah . Ingin rasanya dia mengungkapkan apa yang dirasakannya.

Setelah memikirkannya Syifa memberanikan diri untuk menanyakannya pada Haris.

"Mas."

"Hem."

Jawab Haris singkat sambil terus menyetir dan pandangannya fokus pada jalanan di depannya.

" Kalau ada yang minta Mas untuk poligami apa Mas mau melakukannya? "

Haris pun melirik ke arah Syifa, dia mencoba memahami kenapa Syifa menanyakan hal itu kepadanya.

"Tergantung," jawab Haris singkat .

"Tergantung, maksudnya?"

"Kalau keadaannya mengharuskan seperti itu, ya saya akan melakukannya."

Syifa pun tak menyangka Haris akan menjawab seperti itu . Jantungnya tiba-tiba berdebar mendengar jawaban itu .

"Jadi Mas, Mas mau berpoligami?"

Tanya Syifa dengan suara yang bergetar .

"Iyaaa," jawab Haris singkat.

Lagi-lagi jawaban Haris membuat Syifa terkejut. Kali ini dia gak bisa membendung air matanya lagi. Dengan cepat dia memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil supaya tidak terlihat kalau dia sedang menangis, dadanya terasa sesak, lidahnya terasa kaku dan sulit sekali untuk mengeluarkan kata-kata.

"Walaupun aku gak mau dipoligami apa Mas tetap melakukannya?"

"Hem, karena yang mengambil keputusan adalah suami."

"Mas tolong berhenti di depan!"

Syifa benar-benar gak sanggup mendengar semua jawaban Haris, itu sebabnya dia meminta Haris untuk menghentikan mobilnya .

"Mau ngapain sayang?"

Tanya Haris heran Karena Syifa mintanya untuk menghentikan mobilnya.

"Sebentar saja Mas, tolong berhenti ya!"

Karena Syifa memaksa akhirnya Haris pun menghentikan mobilnya.

Dan saat itu juga Syifa pun langsung keluar dari mobil. Syifa berjalan agak cepat meninggalkan Haris. Dia nggak tahu mau ke mana . Tapi yang jelas dia ingin pergi jauh dari Haris. Sepanjang jalan dia menangis sesegukan , sampai akhirnya Syifa menemukan sebuah Masjid di pinggir jalan lalu tampa berpikir panjang dia langsung Masuk ke dalam.

Syifa pun salat untuk menenangkan hatinya.

Sementara Haris terus memantau ke mana Syifa pergi tanpa sepengetahuannya. Saat Syifa Masuk ke dalam Masjid Haris juga melihatnya. Dia langsung menyusul Syifa Masuk ke dalam Masjid. Saat Haris Masuk ke dalam Masjid dia melihat Syifa sedang salat. Jadi dia duduk di belakangnya menunggu sampai Syifa selesai salat.

Syifa berd'oa dengan suaranya yang Masih sesegukan "Ya Allah sungguh aku tidak pernah menginginkan poligami dalam pernikahan ini. jika memang itu adalah kehendakMu maka Izinkanlah dan permudah aku untuk berpisah dari Suamiku , aku lebih baik hidup sendiri saja."

Saat Syifa berdoa dan mengatakan ingin berpisah, Haris tidak sanggup mendengarnya dan dia langsung memeluk Syifa dari belakang sambil menggenggam tangannya dengan erat.

"Sayang do'a macam apa itu? Mas gak mau jauh dari kamu apalagi sampai berpisah, tolong jangan katakan itu."

Tangis Syifa pun pecah saat Haris memeluknya.

"Nggak Mas, aku lebih baik hidup sendiri daripada berbagi suami dengan orang lain."

"shuuutt, apa kamu lupa saya sudah berjanji di hadapan Allah ketika menikahi kamu?"

"Tapi Mas sendiri yang bilang kalau Mas akan berpoligami."

"Saya cuman menggoda kamu saja. Saya juga ingin tahu reaksi kamu ketika saya mengatakan itu , saya sangat menyesal sudah membuat kamu sedih, maafin saya ya sayang."

"Tapi aku nggak percaya, aku juga udah tahu kalau Bu Andin itu suka sama Mas Haris. Bahkan dia rela jadi istri kedua."

Haris menggeser duduknya ke depan sampai dia berhadapan dengan Syifa. dia menggenggam erat tangan Syifa dan memandangnya dengan tatapan mata yang benar-benar tulus.

"Sayang, kamu adalah wanita pertama dan terakhir yang saya nikahi . Kamu adalah wanita pertama yang buat saya jatuh cinta. Gak akan ada wanita lain di hati ini kecuali kamu. Saya punya prinsip bahwa hanya menikah satu kali dalam seumur hidup."

Syifa pun mulai percaya dengan ucapan Haris karena dia melihat ketulusan di matanya, bahkan sampai meneteskan air mata.

"Terus Bu Andin? Aku merasa terganggu karena dia selalu berusaha mendekati Mas. "

"Besok saya akan tegur dan tegaskan supaya dia nggak deketin saya lagi, supaya dia gak ganggu kamu lagi."

"Janji?"

"Iya sayang, saya janji."

Haris menarik Syifa kepelukannya, begitu juga dengan Syifa dia melingkarkan tangannya di pinggang Haris. Syifa merasa lega setelah mendengar penjelasan dari Haris. Dia percaya karena selama ini Haris selalu berkata jujur padanya.

.

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!