Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.
Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.
Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?
BACA CERITANYA SEKARANG!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
"Kalau kamu tidak mau menuruti permintaan mommy, mommy tidak akan menganggap kamu anak. Mommy tidak mau mengajakmu berbicara.... selamanya" ancam mommy saat El baru beberapa langkah meninggalkan ruang keluarga.
Elvin seketika menghentikan langkahnya. Ia diam memikirkan ancaman mommy. Ia sungguh bimbang sekarang.
"Pikirkan baik-baik El, 5 hari lagi pernikahan kamu akan dilaksanakan" ucap mommy lagi El kalah melanjutkan langkahnya.
Elvin mendengarnya tapi dia tidak menoleh tetap melanjutkan langkahnya ke kamar.
"Kamu sangat pintar beracting, mom" puji daddy saat mereka hanya tinggal berdua.
Ya... mommy memang bersandiwara saat menangis, tapi ada sedikit perasaan kecewa juga pada putranya karena pergi diam-diam. Ia mana mungkin ingin mati cepat.
Tentang permintaannya yang menyuruh El menikah itu memang sudah mereka rencanakan dan rencana itu bermula dari daddy yang ingin menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya.
"Apa kamu yakin El mau menerima perjodohan ini?" tanya daddy.
"Aku sangat yakin, apalagi mama berada di pihak kita juga. El pasti tidak akan bisa menolak permintaan mama"
"Kamu benar. El sangat lembut jika bersangkutan dengan kalian berdua"
"Tentu saja, dia putraku"
"Ya..ya.. ya, dia putramu" daddy memutar bola matanya. Jika hal-hal baik tentang Elvin, mommy pasti mengatakan dia putranya, tapi jika dia berbuat salah maka akan menyalahkannya dan mengatakan ' dia putramu'.
Mommy menampilkan deretan giginya dan langsung memeluk sang suami. Daddy kemudian tersenyum dan mengusap rambut istrinya, lalu mencium kepalanya.
***
Berbeda dengan di kamar milik Elvin, ia tampak uring-uringan. Mondar-mandir kesana-kemari.
"Arkhhh..." ia mengacak-acak rambutnya, lalu menjambaknya karena pusing.
"Kenapa mommy mintanya itu sih? yang benar saja gue harus nikah. Mana mau gue" El ngedumel.
Ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur dengan terlentang. Baru beberapa detik ia berbaring, hanphone nya berbunyi. El mengambilnya di atas nakas bersebelahan dengan kasur.
"Grandma" gumam El saat melihat nama yang tertera di layar.
"Halo grandma" ucap El setalah mengangkatnya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya grandma di seberang sana.
"Aku baik, bagaimana dengan grandma?"
"Grandma juga baik. Kamu sudah menuruti permintaan mommy mu?"
"Permintaan mommy?" El tidak mengerti, walaupun ia berfikir apakah permintaan mommy tentang menikah, tapi apakah grandma sudah tahu tentang hal itu atau ada permintaan lain.
"Jangan pura-pura lupa! mommy mu barusaja mengatakannya beberapa menit yang lalu"
"Grandma tahu?"
"Tentu saja aku tahu dan grandma setuju dengan itu"
"Tapi grandma....aku masih sekolah"
"Sebentar lagi kamu lulus"
"Nggak bisa grandma, menikah bukan permainan kan? dan kalian tahu itu. Aku tidak mencintainya dan apa yang akan aku berikan padanya sedangkan aku belum punya penghasilan"
"Jangan kayak orang susah, El. Kamu selalu mendapat jatah jajan dari ku dan juga daddy mu. Pokoknya grandma gak mau tahu kamu harus menuruti permintaan mommy mu"
"Aku gak mau grandma" Elvin bersikeras untuk menolak.
"Jika kamu tidak mau, grandma akan menarik kelompok mu yang ada H.G termasuk Hunter dan Owen. Aku juga akan memutus akses kamu dengan grandma"
Elvin jadi panik sendiri. Ia tidak mau kelompok miliknya yang sudah grandma percayakan padanya di ambil kembali.
"Tapi grandma....ini sungguh tidak adil untukku"
"Kamu harus ingat kalau bukan karena aku, orang-orang yang berada di H.G tidak bisa makan. Grandma masih memiliki andil terhadap mereka"
Grandma mengingat El jika bukan kiriman uang darinya dan juga atas perintahnya, Hunter dan Owen beserta bawahannya tidak akan menuruti permintaan Elvin.
"Fine grandma, fine. Aku akan menuruti permintaan mommy. Tapi grandma harus berjanji kalau orang-orang yang ada di H.G akan menjadi hak El sepenuhnya. Grandma tidak bisa lagi memerintah mereka, kecuali aku"
"Baik.....grandma akan memberikan hak sepenuhnya padamu, tapi kamu harus menikah dengan pilihan orang tua mu"
"Oke. Aku akan menikah" El akhirnya menyetujui untuk menikah. Ia tidak rela kehilangan para paman yang ada di H.G. Masalah pernikahan itu akan menjadi urusan belakangan.
"Yasudah, katakan sekarang. Grandma ingin mendengarnya"
"Harus sekarang?"
"Harus sekarang"
"Baik" Elvin menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan, lalu keluar dari kamarnya untuk menemui kedua orang tuanya.
Mommy dan daddy yang melihat El turun saling melempar senyum tipis. Ia sudah tahu apa yang akan El katakan.
"Mom....aku akan menuruti permintaan mommy"
"Serius? kamu mau menikah"
"Iya, aku mau. 5 hari lagi kan?"
"Oh... untuk itu acaranya di majukan 2 hari lagi" kali ini daddy yang menjawabnya.
"APA!!" El kembali dibuat kaget.
"Kenapa di majukan?"
"Karena kami ingin segera melihat mu menikah" jawab mommy.
Elvin menghempas bokongnya di sofa. Sungguh ia tidak habis fikir lagi dengan orang tuanya. Ia tidak bisa berkata-kata lagi selain pasrah.
_Sebelumnya__
Di saat Elvin masih berada di kamarnya, daddy menghubungi sahabatnya untuk memberitahu bahwa El mau menikah dengan putrinya, padahal El belum mangatakanya, tapi daddy sudah sangat yakin El akan menerima perjodohan ini.
"Putraku sudah setuju dengan perjodohan kita. Bagaimana dengan putri mu?"
"Aku belum memberitahunya, tapi dia pasti mau"
"Baguslah"
"Oh ya, apakah pernikahannya bisa di majukan jadi 2 hari lagi?"
"Ada apa, kenapa tiba-tiba?
(.......)
"Ohh... baiklah, bukan masalah. Lebih cepat lebih baik"
"Terima kasih Dipta"
"Tentu"
__Offf___
.
.
NEXT