Mengubah Kehidupan Antagonis

Sudah berlalu jam lagi,semua orang yang menunggu di jalan masuk hutan terlarang kini semakin was-was dan khawatir sebab belum ada tanda-tanda ada orang yang keluar dari dalam hutan.

Bahkan Duke Harley saat ini sudah tak bisa tenang sedikitpun,karna kedua anaknya berada di dalam hutan yang sangat berbahaya itu.

"Robert apa sebaiknya ayah masuk saja?", tanyanya setelah beberapa kali Robert menolak ucapannya itu.

"Ayah,tenanglah bagaimanapun Ayah tidak bisa masuk ke dalam sana!",tegas Robert untuk kesekian kalinya.

Saat semua orang di sana berfikir kalau tidak akan ada siapapun di antara semua orang yang telah masuk ke dalam hutan terlarang itu keluar,tiba-tiba terdengar suara ramai kaki kuda yang berlari mendekat.

Hal itu membuat orang-orang yang menunggu di sana terkejut dan memfokuskan tatapan ke jalan masuk hutan terlarang tersebut.

Tap...tap....Tap...tap...

"Ruby",pangeran Felix,Duke Harley juga Robert mengucapkan nama itu secara bersamaan,ketika melihat seorang gadis yang terlihat seperti pendekar berani menunggangi kudanya memimpin para pengawal yang di kirim untuk mencarinya keluar dari dalam hutan terlarang.

Semua orang di sana langsung bersorak senang sekaligus tak percaya melihat banyak orang yang keluar dari dalam hutan, tampaknya semua bisa keluar dengan selamat.

Ruby memimpin semua orang keluar dari dalam hutan sebab dia yang tahu jelas jalan keluar,karna ia membuat tanda di setiap jalan yang ia lewati saat masuk lebih dalam lagi ke dalam hutan.

Duke Harley segera menghampiri Ruby setelah gadis itu turun dari kudanya.

Charlie yang juga ternyata di belakang Ruby juga segera turun dari kudanya,namun ia sama sekali tidak beranjak dari tempatnya,hanya melihat Ruby yang segera di hampiri oleh Ayahnya.Ketika Vicky melewatinya yang ingin mendekati Ruby ia segera menahan pemuda itu.

"Tuan muda apa ada yang bisa saya lakukan?",tanya Vicky segera setelah ia berhenti di hadapan Charlie.

Seperti seorang yang kebingungan Charlie kembali melepaskan tangannya dari bahu pengawal pribadi adiknya itu."Tidak..., tidak ada kau bisa pergi"

Vicky dengan raut bingung akhirnya meninggalkan Charlie dan berjalan ke arah Ruby yang kini berbicara dengan Duke Harley.

"Kenapa kau bisa masuk ke dalam hutan itu?,apa kau tidak tahu betapa berbahayanya hutan itu?!"

Ruby mengabaikan kekhawatiran ayahnya itu,"Kau tidak perlu khawatir Ayah,aku bisa melindungi diri ku sendiri buktinya aku bisa keluar dengan selamat bukan?, bahkan aku juga membawa orang-orang yang kau kirimkan berhasil keluar dengan selamat kan."Ruby berbicara dengan nada dingin dan tegas.

Duke Harley tertegun lagi untuk kesekian kalinya dengan sikap putrinya itu,ia menatap putrinya yang di hadapannya itu dengan tatapan kebingungan.

"Ruby,kami semua mengkhawatirkan mu terlebih ayah apakah begini sikap mu?!",tanya Robert tak senang dengan sikap adiknya itu.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku,", ucapnya dengan acuh, kemudian tanpa mempedulikan tatapan kebingungan sang ayah dan tatapan tak senang kakaknya ia berbalik melihat ke arah Vicky yang saat ini berdiri di sisinya,"Semua orang sudah keluar?", tanyanya.

"Sudah nona,saya sudah bertanya dengan tuan Robert dan pangeran Felix, mereka mengatakan semua pengawal yang di kirimkan pas tidak ada yang hilang",jawab Vicky.

"Bagus,"ucapnya kemudian berbalik kembali ke arah ayahnya itu."Aku masih ada urusan penting, terimakasih telah mengirimkan orang untuk mencari ku!",ucapnya dengan bahasa formal setelah itu tanpa mempedulikan bagaimana ekspresi ayahnya sekarang langsung naik ke atas kuda.

Tapi sebelum ia benar-benar berhasil naik ke atas kuda, tiba-tiba saja secara mendadak Amelia datang berlari dan langsung memeluknya dari belakang hingga membuatnya hampir saja terjatuh karna sudah akan menaiki kudanya.

"Apa yang kau lakukan?", geramnya bertanya mendorong Amelia dengan kedua tangannya,ia menatap saudara angkatnya itu dengan tak senang.

Amelia yang mundur beberapa langkah karena dorongan Ruby sedikit meringis.

Hal itu membuat pangeran Felix yang enggan untuk menghampirinya tadi langsung menghampiri mereka,namun bukan untuknya melainkan untuk Amelia.

"Kenapa kau bersikap kasar seperti itu!,apakah kau tidak bisa bersikap lembut pada Amelia?. Bagaimana pun dia adalah kakak mu apa tidak bisa memberikan rasa hormat padanya, padahal dia begitu mengkhawatirkan mu dan begitu cemas dengan keadaan mu di luar sana?!". bentak pangeran Felix terdengar begitu bijak, tatapannya yang begitu tajam menatap Ruby yang juga menatapnya dengan tatapan berbeda.

"Sudah selesai berbicaranya?,dengar baik-baik aku tidak membutuhkan itu semua dan aku juga tidak bisa bersikap seperti yang kau minta permisi!", ucapnya dengan acuh kemudian tanpa menghiraukan apapun lagi segera naik kembali ke atas kudanya.

Vicky juga heran dengan sikap nonanya pada pangeran Felix,sebab ia selama ini menemani Ruby setiap kali bertemu dengan sang pangeran dan sikapnya yang ia lihat tadi bukanlah sifat biasanya.Berhenti memikirkan hal itu ia segera menaiki kudanya untuk mengikuti Ruby yang sudah lebih dulu pergi,namun sebelum itu ia membungkukkan tubuhnya pada orang-orang di depannya saat ini.

Pangeran Felix mengepal tangannya kuat melihat kepergian Ruby.

Amelia menurunkan pandangannya melihat tangan pangeran Felix yang terkepal,ia bertanya-tanya kenapa pangeran Felix tampak marah dengan kepergian Ruby."Apakah dia marah karna Ruby melakukan hal kasar pada ku,atau karna Ruby mengabaikannya?."Tanyanya dalam hati dengan perasaan tidak tenang, kemudian dengan gerakan lembut ia menyentuh tangan kekar pangeran yang yang terkepal kuat.

"Pangeran terimakasih sudah membela ku,tapi seharusnya anda tidak perlu melakukan itu karna Ruby akan semakin marah dan benci pada ku!.Aku tubuh ingin Ruby membenci ku"ucapnya dengan suara lemah dan sedih.

Pangeran Felix menghembusnya nafas pelan,"Memang seharusnya begitu, setidaknya Ruby sedikit menghargai mu"

Menghadapi perdebatan itu Duke Harley dengan pikirannya yang penuh sekarang meninggalkan mereka semua untuk menenangkan pikirannya.

Robert terdiam di sana begitupun dengan David yang baru saja tiba.

"Kau ini,kenapa mempunyai hati seperti itu?!, jelas-jelas Ruby memang membenci mu biarkan saja gadis seperti itu,dia tidak pantas mendapatkan kekhawatiran mu",ucap David dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Sementara itu Charlie saat ini mendekati ayahnya yang sudah menjauhkan diri dengan yang lain."Ayah"

Harley segera menyadari putra keduanya,"Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja tapi Ruby,dia sangat aneh"

"Aneh?,aneh bagaimana maksud mu?"

"Dia..."

###

Ruby saat ini menunggangi kudanya dengan cepat ke tempat burung Phoenix saat ini sesuai instruksinya tadi sebelum mereka ke keluar dari dalam goa.