Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Entah mengapa Juragan Rohmat tiba tiba datang padahal kan setiap bulanya mengasur kalo pun telat juga tidak pernah datang.
Akhir kontrak kurang dari setengah tahun lagi. Setelahnya baru bayar Bunganya itu lah yang di janjikan oleh Juragan Rohmat kala itu.
Dan Kelurga Nesya tidak bisa berbuat apa apa, yang pasti hanya meminta jangka waktu
Jika memberontak atau pun melapor ke pihak berwajib sekali pun, itu hanya akan sia sia saja.
----------------
Pak Handi ayah Sandra "Sejauh apa pun tempat tinggal kamu nanti kita tetap saudara Ham."Ujar Handi ia juga tidak mempunyai saudara yang perduli dengannya.
Hambali kali ini merasa tenang tidak mempunyai saudara kandung dekat denganya setidaknya ada yang menganggapnya saudara.
Obrolan mereka akhirnya berakhir Bu Ida dan Pak Handi pulang.
"Yah, kasian sekali mereka kita bahkan tidak bisa membantu." Ujar Ida di sela sela langkah kalinya semakin jauh dari rumah Nesya.
"Iya Bu, kita doakan saja. Semoga permasalahan mereka cepat selesai." Jawab Pak Handi
...----------------...
Tak terasa hari menjelang sore mereka menikmati liburan tanpa halangan yang katanya akan melakukan pekerjaan nyatanya tidak.
Semakin semangat lah mereka menghabiskan waktu yang tak akan datang lagi di lain waktu.
Hari ini hari sabtu dan pulang besok hari minggu.
"San cari angin yuk." Ajak Nesya setelah mandi dan juga melaksanakan 4 rakat terlebih dahulu.
"Yuk, bawa uang sekalian. Siapa tau nanti kita lama di luar." Ujar Sandra sambil menarik Tas yang berada di atas kasur.
"oke, hay kalian mau ikut juga?" tanya Kedua wanita yang sedang asik bermain ponsel, nampaknya keduanya betah di kamar saja jang keluar.
"Gak,ah . Kalo keluar kita gak tau kalo ada berita heboh. Mau tau gak Tuan bos kita sudah menikah. Pupus sudah harapan ku." Ujar salah satunya dramatis sekali membuat Nesya geli.
"Eh ko aku sama sekali tidak tau." Sahut Sandra dengan mata terkejut jiwa kepo Sandra meronta dia mendekati dua wanita yang duduk bersebelahan di atas rajang.
Nesya yang tak ingin mengetahui dia kembali duduk di bibir ranjang sambil memainkan ponselnya.
Sandra mengamati video tersebut dengan dahi berkerut sesekali melihat Nesya"Wah ternyata entah ternyata, kemarin ninggalin aku mau bermesraan dengan pak bos. Kenapa gak jujur aja sih, bener bener bener si nes ini. Tapi syukur lah si Nes gak kelihatan."
Setelah mendapatkan jawaban Sandra menarik Nesya begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Tentu membuat Nesya kelimpungan karena tak siap
"San apa apan sih."Kesel Nesya cemberut tangan masih di gandeng dengan Sandra entah mau membawa dirinya kemana
Sandra tak perduli dengan ucapan Nesya kali ini dirinya benar benar marah apa kah dirinya sudah tak di anggap saudara atau gimana.
Sandra melepaskan tanganya lalu menekuk tangannya di depan dada lalu berkata
"kamu semalam gak terkunci di toilet kan, tapi kamu bermesraan dengan pak bos. Sampai video dan foto sudah trending." Ujar Sandra menggebu gebu"Kenapa kamu menyembunyikan hal sebesar ini, apa kamu sudah tak menganggap aku saudara mu. Hah!"
"Hah, aku hanya takut kamu menghawatirkan Aku San. Lagi pun wajah ku tidak terlihat sama sekali kan. Jujur aku masih bimbang San. Tapi nasehat mu siang tadi aku merasa tidak akan menutupi semuanya."
"Sudah lah Nes, aku merasa berlebihan tidak seharusnya aku ikut campur dengan permasalahanmu. Aku hanya takut jika kamu kenapa napa. Hanya kamu saudara ku, adanya kamu di dalam hidup ku aku mersa baik baik saja. Setidaknya keluh kesah ku ada tempat ku untuk mengadu." Sandra memeluk sahabat karibnya
Kini tak ada obrolan mereka pergi menuju tempat jajanan yang sangat menggiurkan.
"Nanti malam katanya, ada permainan di pinggir pantai. Apa kamu mau ikut Nes."
"Tentu saja, dari pada jenuh di dalam kamar kan. Lagian juga tidak ada kegiatan yang apa pun."
Keduanya duduk di kursi panjang sambil makan jajanan yang tadi mereka beli.
"San Aku belu susu dan air mineral dulu ya." Pamit Nesya, gak mungkin kan Sandra terus yang pergi membeli.
"Ya," Sandra mengangguk sambil menyuap jajanan tersebut
Sepeninggal Nesya Sandra pun pergi membeli Es buah di dekat sana kelihatanya sangat segar.
Sehat sehat kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk author 😊