hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11. Mewakili Mas Daniel
drrrtt drrrtttt drrrrttt
Telpon diatas nakas dikamar Vita berbunyi tanpa henti hingga dengan mata yang masih setengah terbuka Vita berusaha mengumpulkan nyawanya.
Setelah melihat ID pemanggil yang ternyata adalah kakak iparnya, sambil mengerutkan alisnya keheranan kemudian menjawab telponnya
"Assalamualaikum mas, tumben nelpon pagi-pagi,,,semua baik-baik aja, kan???" tanya Vita
"Waalaikumsalam, dek,,,taken easy,,,semua.baik-baik aja ". jawab Daniel terkekeh
"Soalnya gak biasa-biasanya mas Daniel menghubungiku kecuali ada sesuatu yang mendesak ". tebak Vita
"Kamu memang cerdas, dek,,,bukan hanya pelajaran tapi menebak isi pikiran seseorang juga, kamu hebat,,,,10 jempol deh buat kamu ". kata Daniel memuji
"Aku kok jadi curiga mas,,,gak biasanya mas Daniel memuji aku dengan 10 jempol "..balas Vita sambil tertawa
"Kamu tau aja, dek,,,jadi gini adik iparnya yang pintarnya.kebangetan,,,sekarang ini mas Daniel masih diluar kota mengurus bisnis yang bermasalah, sedangkan jam 9 pagi perusahaan kita meeting untuk membahas kerjasama kita dengan perusahaan Diamond Grup, jadi maksudnya mas Daniel supaya kamu bisa mewakili mas mengikuti meeting itu ". kata Daniel menjelaskan
"Whattt???ya kali mas, aku ini kan dokter, masa aku harus ikut ngurus perusahaan mana ngerti aku, mas..."kata Vita menolak
"Ayolah dek, bantu mas kali ini, kamu ditemani sekertaris mas, kamu hanya mempelajari berkas yang sudah mas siapkan". kata Daniel penuh harap
"Maasss Danielll,,,,sekarang udah jam 06.00, gimana caranya Vita pelajari berkasnya, sekertaris mas aja Vita gak tau.". kata Vita sambil mengacak-ngacak rambutnya.
"Tenang dek, sekertaris mas sudah tiba didepan rumah menunggu. ok??? good luck, bye,,,kutunggu kabar baiknya.". kata Daniel kemudian menutup telpon secara sepihak karena tidak ingin mendengar alasan Vita.
Kemudian Vita segera berlari ke kamar mandi membersihkan diri lalu berpakaian formal layaknya orang kantoran, berbeda halnya jika Vita ke rumah sakit maka dia akan berpakaian yang bisa bergerak dengan bebas karena terkadang dia harus turun langsung ke lokasi jika terjadi kecelakaan.
"Lho,,,kamu kok pagi-pagi sudah rapi??memangnya ke rumah sakit harus sepagi ini??" tanya mama Vita
"Bukan ma, hari ini Vita ke rumah sakit agak siangan, nanti Vita telpon rumah sakit untuk ijin ". kata Vita sambil berjalan kearah pintu.
Setelah pintu terbuka lalu Vita mempersilahkan seorang perempuan cantik untuk masuk dan ikut sarapan.
"Mbak sekertaris mas Daniel, ya???" tanya Vita.
"Iyya mbak, kenalkan nama saya Dilla" jawab Dilla memperkenalkan diri.
"Ayo masuk mbak, kita sarapan dulu sekalian aku pelajari berkasnya ". kata Vita sambil menarik tangan Dilla menuju meja makan
"Lho,,,Dilla,,,kok pagi-pagi sudah disini???" tanya mama ayu heran karena tidak biasanya sekertaris menantunya berkunjung kerumahnya pagi-pagi
Sebelum Dilla menjawab, Vita terlebih dahulu menjawab dengan mengomel yang dia tujukan untuk sang kakak ipar yang masih diluar kota.
"Ini kerjaan mas Daniel, ma,,,membuatku harus terlambat ke rumah sakit, untungnya Ritha bisa menggantikan aku, nyuruhnya juga mendadak begini, mana Vita nggak ngerti tentang perusahaan ". Vita mengomel sambil mempelajari berkas yang dibawa oleh Dilla
"Makanya kamu sekali sekali ke perusahaan belajar, toh saham kamu juga ada di perusahaan yang dikelola Daniel dan papa ". kata mama ayu menggurui Vita
"Iyya ma,,,tenang aja, nanti kalo aku bosan jadi dokter ". balas Vita sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Setelah selesai sarapan kemudian Vita dan Dilla berpamitan kepada mama ayu karena takut terjebak macet.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
para readers,,,jangan lupa jaga jarak, tetap pakai masker dan sering sering cuci tangan untuk menjaga diri kita dari virus covid 19.
jangan lupa goyangkan jempolnya untuk memberikan vote, like dan komen supaya author lebih semangat lagi menulis.