Nawang wulan gadis cantik dan manis berusia 23 tahun yang baru saja diterima menjadi tenaga pengajar di sebuah SMA swasta yang terkenal elit dan mahal dikotanya. Wulan dipertemukan dengan seorang murid laki-laki bernama Alexander yang tanpa diduga jatuh cinta dan menunjukkan perhatiannya dengan brutal kepada wulan.
Akankah wulan luluh dengan perhatian dan cinta murid nya yang terpaut jarak 4 tahun dari wulan ? bahkan wulan menganggap nya masih bocil (bocah kecil) bukan sebagai seorang pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mona_minYoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Relakan aku sayang
"Alex" tanpa sadar Wulan bergumam lirih dan ia merasa ada yang memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat. Aroma tubuh ini adalah milik Alex. Wulan pun memejamkan matanya.
"Aku disini sayang"
Wulan pun tersenyum. Semuanya terasa nyata. Ia yakin sedang bermimpi. Rasa rindunya benar-benar menggebu, ia harap akan berada dalam mimpi ini selamanya. Tidak usah bangun dan menghadapi kenyataan pahit didepannya.
"Sayang aku antar pulang ya, sebentar lagi anak-anak keluar kelas" ujar Alex lembut kemudian Alex mencium pipi Wulan. Wulan membuka matanya, ia kaget.
Wulan segera melepaskan diri dari pelukan Alex. Wulan merasa sangat malu, pipinya sudah merona merah. Ia pun berdiri dan segera berjalan menjauhi Alex. Alex tidak tinggal diam, ia mengejar dan menahan lengan Wulan.
"Sayang tunggu"
"Jangan ganggu aku Alex" Wulan menepis tangan Alex, tiba-tiba bell tanda pulang pun berbunyi. Alex melihat anak-anak mulai keluar kelas. Alex segera menggendong Wulan ala bridal style ke gedung yang terdekat yaitu labor komputer. Alex segera mengunci pintu setelah menurunkan Wulan dari gendongannya.
"Apa-apaan ini Alex, tolong buka pintunya" Wulan berteriak. Alex memandang Wulan dengan lembut. Ia kemudian membelai pipi Wulan, tapi Wulan segera menepis tangan Alex.
"Jangan sentuh aku, kita sudah selesai Alex. Aku mau pulang" Wulan berkata lirih
"Benarkah sayang ? Tapi aku masih melihat cinta dimatamu" Alex menatap sendu, Wulan tercekat ia merasa dada nya sesak tenggorokannya tercekik. Ia tidak bisa berkata-kata.
Wulan berjalan ke arah pintu dan berusaha membuka kunci nya tapi Alex menghadang dan segera memeluk Wulan erat.
"Lepas...lepas Alex" Wulan memukul punggung Alex pelan, air mata nya mulai menggenang. Wulan berusaha keras agar ia tidak menangis.
"Katakan kenapa kau meninggalkanku ?" Alex meminta penjelasan.
Wulan hanya diam, ia berusaha mengatur nafasnya, dadanya berdebar kencang, air mata nya hampir jatuh. Alex melepas pelukannya dan menatap Wulan dengan mata memerah. Wulan terkaget, Alex seperti akan menangis.
"Katakan kenapa ?"
"Aku...aku tidak mencintaimu" ujar Wulan sambil menunduk. Sungguh hati nya bagai diremas, ia tidak sanggup melihat wajah Alex yang berputus asa. Alex kemudian mengangkat wajah Wulan dan menatap Wulan dengan penuh cinta.
"Jangan menunduk Wulan, tatap mataku dan katakan kau tidak mencintaiku" ucap Alex tegas. Wulan kaget, ia tidak pernah melihat Alex bersikap tegas seperti ini. Selama ini Alex hanya menunjukkan kelembutan dan sikap penuh cinta. Entah mengapa dengan sikap tegas nya Alex terlihat semakin gagah dimata Wulan.
Wulan tidak menjawab kata-kata Alex, ia terus menatap Alex dengan penuh damba. Tiba-tiba Alex mengulum bibir Wulan dengan kuat. Wulan kaget, ia berusaha melepas tapi Alex semakin memperdalam ciuman mereka. Alex mengecup menjilat mengisap membelit dan menyapu seluruh bagian mulut Wulan. Tidak ada yang terlewat.
Semakin lama Wulan semakin terbuai. Tubuhnya bergetar, ia mendamba, ia rindu, ia ingin Alex hanya miliknya dan tanpa sadar Wulan membalas ciuman Alex. Alex bahagia, hati nya berbunga-bunga. Ia tahu Wulan mencintainya.
Akhirnya ciuman panas mereka sudahi. Alex mengusap sisa saliva dibibir Wulan, ia tersenyum melihat bibir Wulan bengkak dan memerah akibat ulahnya.
"Aku mencintaimu sayang dan aku tahu kau juga" ucap Alex sambil memeluk Wulan erat. Wulan pun pasrah, Alex tahu perasaan nya. Wulan melepas pelukan dan mengajak Alex duduk, ia menggenggam tangan Alex erat.
"Kau tahu hatiku Lex, sekuat apapun aku membantah kau tetap tak akan percaya" ucap Wulan. Ia akan bicara jujur agar Alex dapat memahami semua nya.
"Aku tidak bisa bersama mu lagi" Wulan berkata lembut
"Cinta saja tidak cukup Lex, banyak hal yang harus kita dahulukan selain perasaan dan ego kita"
"Apa ini karna perjodohan mu dengan keluarga Rajasa ?" Alex berucap sinis. Jack sudah memberitahu Alex semua nya.
Bagi Jack mencari informasi tentang seseorang sangat lah mudah, anak buahnya ada dimana-mana. Ada yang menjadi pedagang asongan, supir taksi, pelayan, pembantu rumah tangga, tetangga si target bahkan pengemis. Penyamaran mereka sangat rapi.
Wulan pun kaget, darimana Alex tahu keluarga om Bobby. Ia pun terdiam. Tak ada lagi yang bisa ia sembunyikan. Wulan pun tersenyum.
"Bukan karna perjodohannya Lex"
"Lalu apa ? Kau mencintai laki-laki itu ?" Alex mulai gusar. Lagi-lagi Wulan menggeleng. Alex menghela nafas kasar, hati nya terasa terimpit batu yang sangat besar.
"Aku ingin berbakti pada ibuku Lex, aku tidak ingin jadi anak durhaka. Kau pernah merasakan bagaimana sakitnya kehilangan mama bukan ? Kau ingin aku merasakan sakit itu juga Lex ?" Wulan berujar lemah, air matanya mulai berjatuhan.
Alex terdiam, ia terpaku. Alex sangat tahu rasanya kehilangan mama. Ia tidak akan pernah lupa rasa sakit itu. Air mata Alex pun ikut mengalir. Ia benar-benar terpukul. Hati nya bimbang, bagaimana mungkin ia bisa memaksakan kehendak nya jika itu menyangkut bakti anak pada ibu nya. Alex pun terisak.
"Jangan menangis sayang, masa depanmu masih panjang. Kau masih muda dan tampan. Banyak sekali gadis yang akan tergila-gila dan aku yakin kau akan menemukan seseorang yang akan mencintaimu lebih dariku Lex" Wulan mengusap air mata Alex dan membelai pipinya.
"Relakan aku sayang, aku akan selalu mendoakan kebahagiaan mu" ujar Wulan lembut.
Mendengar ucapan Wulan, air mata Alex semakin deras berjatuhan. Wulan pun tak kuasa menahan air mata nya. Mereka berdua menangis bersama. Wulan kemudian mencium kening Alex sangat lama. Ia tumpahkan segala cinta dan sayangnya dikening Alex. Ia kemudian menghapus air mata Alex dan beranjak pergi.
Alex hanya mampu menatap punggung Wulan. Membiarkan gadis itu pergi membawa hati dan nyawa nya.
Ia tidak bisa mencegah nya lagi. Alex bisa melihat tidak ada keraguan dimata Wulan. Biarlah semua nya terjadi. Alex pasrah, gadis itu akan selalu bersemayam dilubuk hati nya yang paling dalam. Alex tahu ia tidak akan bisa melupakan Wulan. Gadis itu sudah terpatri kuat di jantung hatinya.
"Selamat tinggal sayangku, semoga kau bahagia dengan pilihan hidupmu"
...****************...
lanjut kak /Smile//Smile//Smile/
lanjut kak/Smile//Smile//Smile/