Suamiku Si OB Ganteng

Zola telah tiba di apartemennya. Ia tersenyum-senyum melihat tingkah Ellard. Rasa kesal yang tadi menderanya telah pergi entah kemana. Semua karena Ellard.

Setelah keluar dari hotel tempat dilaksanakannya acara pernikahan Regan dan Clara, entah dari mana datangnya, tiba-tiba Ellard sudah duduk di atas motornya dan menunggu tepat di depan lobi hotel. Zola benar-benar terkejut melihat sikap Ellard yang acuh saja memarkirkan motor bututnya di depan lobi sebuah hotel ternama. Lalu dengan santainya ia melambaikan tangan ke arah Zola membuat Zola menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hai my lovely Wifey." panggil Ellard membuat wajah Zola memerah.

"Hai Ell, kok kamu tau-tau udah ada di sini?" tanya Zola saat sudah berada dekat motor yang diduduki Ellard.

"Emang kenapa? Kamu nggak suka?" tanya Ellard balik.

"Ditanya, balik nanya. Dasar nyebelin." desis Zola .

Ellard terkekeh lalu segera meminta Zola naik ke atas motornya. Setelah Zola duduk dengan nyaman di atas motor, Ellard pun segera melajukan motornya membelah jalanan malam dengan kecepatan penuh. Zola memekik girang. Ia luapkan semua rasa kesalnya sambil berteriak sepanjang jalan. Ellard hanya tersenyum simpul memandangi ekspresi Zola dari kaca spionnya.

Tak lama kemudian, Ellard telah sampai di The Baked Potato. The Baked Potato adalah sebuah bar yang diperuntukkan orang-orang yang ingin menikmati makan malam dengan diiringi pertunjukan musik jazz.

Ellard tau, Zola belum sempat makan malam karena itu ia membawanya ke sana agar dapat mengajak Zola makan malam sekaligus menikmati pertunjukan musik jazz secara live. Zola tersenyum bahagia. Ellard memang pandai dalam menghiburnya. tak perlu banyak kata, tapi tindakannya langsung tepat ke sasaran.

...***...

Zola telah berganti pakaian dengan sebuah gaun malam yang cukup sexy. Ellard yang tadinya sedang memainkan ponselnya sambil bersandar di kepala ranjang, sontak menegakkan badannya saat melihat penampilan Zola yang sanggup membuat libidonya naik dalam sekejap. Mungkin inilah yang dinamakan halal efek. Sebab ia tidak pernah merasakan ini dengan wanita lain. Walaupun melihat wanita penggoda dengan tubuh nyaris telan jang yang sibuk menari-nari di hadapannya, ia tak pernah peduli apalagi tertarik karena itu dulu teman-temannya semasa di Milan mengiranya penyuka sesama jenis. Ada juga yang mengatakannya impoten karena itu ia tidak pernah tertarik dengan perempuan.

Dugaan teman-temannya itu jelas tak berdasar. Buktinya, hanya dengan melihat Zola berpakaian sedikit terbuka, tubuhnya langsung menegang, sesuatu yang tadi tertidur nyenyak di dalam sangkarnya sontak terbangun. Bahkan celananya gini terasa sesak karena sesuatu itu telah menggelembung di bawah sana.

"Zo ..." panggil Ellard dengan suara seraknya. Zola tau, Ellard kini tengah berkabut gairah.

Zola menutup mulutnya rapat-rapat tetapi kakinya tetap melangkah dengan pelan mendekati Ellard. Ellard mengulurkan tangannya yang disambut Zola. Dengan sekali sentakan kini Zola telah terduduk di atas pangkuan Ellard.

"Apa ini? Kau mencoba menggodaku, hm?" bisik Ellard parau tepat di telinga Zola.

"Aku hanya ingin menyenangkan suamiku, apa tidak boleh?" Zola balik menggoda seraya mengerlingkan sebelah matanya.

Ellard terkekeh lalu menjepit hidungnya gemas.

"Apa kau tidak lelah, hm? Kalau tidak, aku ingin kita bermain sepanjang malam? Mumpung kita masih ada satu hari lagi untuk libur." tanya Ellard.

Walaupun kini hasratnya tengah melambung tinggi, tapi ia tak mau memaksakan diri. Yang terpenting adalah kenyamanan sang istri. Sebab ia ingin Zola merasa menjadi istri yang dicintai, bukan menjadi pemuas napsu.

Zola menyandarkan kepalanya di dada Ellard seraya memainkan ujung jari-jarinya di dada Ellard.

"Sebenarnya lelah." jawabnya. "Tapi , bukannya lebih baik lelahnya sekalian saja supaya tidur kita bisa lebih nyenyak." ucapnya malu-malu.

Sadar mendapatkan lampu hijau dari Zola, Ellard langsung membungkam bibir Zola dengan pagutan yang lembut. Ellard menyesap bibir atas dan bawah Zola bergantian. Mereka memang masih pemula, tapi karena mereka melakukannya dengan hati, walaupun masih kaku, tapi kegiatan itu terasa nikmat.

Kini tangan Ellard telah berada di atas salah satu aset kembar milik Zola. Tangan itu bergerak lembut penuh perasaan dari gerakan memilin hingga mer*mas hingga keluarlah suara des*h*n dari bibir tipis Zola.

Kegiatan itu terus mereka lanjutkan hingga keduanya mencapai puncak tertinggi. Kepuasan tercetak jelas baik di wajah Ellard maupun Zola. Zola menunduk malu saat merasa ditatap intens oleh Ellard. Lalu Ellard mengusap peluh yang mengalir di pelipis Zola kemudian mengecupnya mesra.

"Terima kasih sayang atas semuanya. I love you." ucapnya tulus.

Zola hanya tersenyum simpul, tanpa bisa membalas ucapan Ellard. Bukan tak mau membalas, namun ia belum yakin dengan perasaannya. Tapi ia yakin, cepat ataupun lambat, hatinya pasti akan tertaut pada Ellard apalagi Ellard selalu bersikap manis padanya membuat dirinya selalu melambung tinggi.

...***...

Masa cuti Zola dan Ellard telah berakhir. Kini mereka telah kembali aktif bekerja . Mereka pergi ke kantor sendiri-sendiri untuk menghindari banyak pertanyaan dari orang-orang. Tapi saat keduanya berpapasan di kantor, mereka selalu saling melempar senyum membuat orang-orang bertanya-tanya apa hubungan keduanya apalagi banyak karyawan Shoppa Lova yang tau, Ellard merupakan pria yang tak tersentuh.

"Hai, boleh kenalan?" seorang karyawan wanita mendekati Ellard dan mencoba mengajaknya berkenalan.

Ellard hanya menatapnya datar, lalu berlalu dari hadapan perempuan tersebut tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat perempuan itu berdecak kesal hingga menghentakkan kakinya ke lantai.

Karyawan wanita lainnya hanya terkekeh geli melihatnya.

"Duh, kasihan, dikacangin ya!" ejeknya.

Perempuan itu tersenyum sinis, kalau kau hebat coba kau yang mengajaknya berkenalan. Aku akan berikan apapun yang kau mau kalau kau berhasil berkenalan dengannya." ucap karyawan wanita tadi

"Oke. 100 dolar. Kau harus memberiku 100 dolar kalau aku berhasil berkenalan dengannya. Aku yakin aku pasti akan berhasil. Kau lihat, aku bukan hanya lebih cantik darimu, tapi aku lebih seksi dan menggairahkan." sahut perempuan itu yakin.

"Deal." ucap karyawan wanita itu.

Kemudian karyawan wanita berpakaian seksi itu mendekati Ellard yang sedang hendak masuk ke lift menuju lantai tertinggi gedung itu. Dipegangnya tangan Ellard tiba-tiba hingga Ellard menoleh dan menatap tajam perempuan itu. Tatapan itu bukan hanya tajam tapi mengintimidasi membuat perempuan berpakaian seksi itu kesulitan menelan salivanya.

"Ah, maaf, aku ... aku hanya ingin berkenalan denganmu, boleh?" ucap perempuan itu dengan suara dibuat-buat sesensual mungkin.

Ellard lantas menghempaskan tangannya sekali libas saja sehingga tangan perempuan itu terlepas dan terhuyung ke belakang. Ellard tersenyum sinis pada perempuan itu lalu meninggalkannya dengan santai.

"Dasar OB sialan. Sok ganteng. Sok cakep. Belagu. Aaarkh ... brengs*k. Awas saja kau! Aku akan membuatmu segera dipecat dari sini." pekik perempuan berpakaian seksi itu.

Karyawan wanita yang pertama tadi datang menghampirinya seraya tertawa mengejek.

"Hahaha ... Kalau kalah bilang saja, nggak perlu marah-marah." ejeknya.

"Sialan." desis perempuan berpakaian seksi itu.

...***...

Zola tampak sedang sibuk mengetik kata demi kata yang ada di dalam otaknya kemudian menuangkan ke dalam sebuah proposal kerja sama. Tiba-tiba asisten Gerry menghampirinya membuat mata semua karyawan lainnya terkejut.

"Selamat siang, nona Zola." sapa Asisten Gerry .

"Ah, selamat siang asisten Gerry, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Zola bingung sebab tak biasanya seorang asisten CEO menemui pegawai biasa seperti dirinya.

"Begini nona, mulai hari ini Anda akan bekerja sebagai seketika tuan muda Miguel jadi silahkan bereskan barang-barang Anda. Akan ada orang yang akan membawanya ke lantai atas." ucap asisten Gerry sopan membuat Zola menganga tak percaya.

Bukan hanya Zola, tapi juga Keira, Roland, dan semua pegawai yang satu lantai dengan Zola pun ikut menganga tak percaya. Bagaimana bisa pegawai biasa tiba-tiba diangkat sebagai sekretaris CEO? Apakah mungkin Zola memiliki hubungan dengan CEO mereka? Seperti itulah dugaan-dugaan mereka.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...