Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Citra..." Panggil Bianca dengan lirih.
"Kenapa?" Tanya Citra sambil menaikan alisnya.
"Liat tuh, dari tadi mantan suami kamu liatin kamu terus. Sepertinya dia terpesona sama kecantikan kamu sekarang." Ucap Bianca.
"Jadi maksud kamu selama ini aku jelek gitu!" Ucap Citra menatap Bianca dengan tatapan tajam.
"Hehe, santai jangan marah dong. Maksud aku itu kamu emang cantik dari dulu cuma kan gak se glow up seperti sekarang. Dulu pakaiannya juga masih biasa aja. Beda sama sekarang cantik seksi tapi masih tertutup dan mempesona." Goda Citra.
"Kamu ini ada-ada saja." Ucap Citra tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu.
"Kalian ini sedang membicarakan apa sejak tadi berbisik seperti itu." Tanya Manuel.
"Ihhh kepo deh, ini itu urusan perempuan." Ucap Bianca.
"Sudah kalian ini ribut saja." Tuan carlos menengahi.
"Oh iya Nona citra saat ini kerja dimana? " Tanya Tuan carlos melihat kearah Citra.
"Saat ini saya membuka Restoran diwilayah x tuan," Ucap Citra.
"Paman dan kak manuel harus kesana deh, soalnya Restoran Citra itu bagus banget, Bahkan dia sendiri yang memikirkan konsepnya. Restorannya itu berbagai konsep. Ada tempat seperti tongkrongan anak muda, ada juga yang romantis, ada juga yang konsepnya seperti dirumah yang nyaman dan tenang. Apa lagi tempat yang khusus orang meeting hemmm bagus banget. Orang yang biasanya kalau lagi meeting itu tegang dan pusing tapi kalau disana enggak. Karena walau itu didalam ruangan namun dibuat sedemikian rupa seperti di desa yang sejuk. Dinding yang dilukis pemandangan dan lantai yang menggunakan karpet hijau seperti rumput dan terdapat beberapa bunga. Ada juga ruangan meeting yang elegan dan mewah. Pokoknya bagus banget sampai sulit diceritakan." Ucap Bianca panjang lebar menceritakan yang semua dia tau dan yang sudah dia lihat.
"Saya sudah tau sejak awal jika Nona Citra memeiliki kemampuan luar biasa." Ucap tuan carlos
"Terima kasih tuan atas pujiannya." Ucap Citra tersenyum.
"Kalau begitu kita akan akan kesana saat weekend, aku jadi penasaran." Ucap Manuel.
"Iya kakak nanti barengan aku aja kak kesananya." Ucap bianca.
"Kalau begitu saya juga akan ikut, anda tidak keberatankan nona. Jika kami berkunjung ke restoran." Ucap tuan carlos.
"Tentu saja tidak sama sekali tuan. Justru saya merasa terhormat dan beruntung tuan bersedia berkunjung kerestoran kecil saya." Ucap Citra.
Setelah lama berbincang dan acara telah selesai, kini citra pamit pulang karena hari semakin larut malam.
****************************
"Ini sudah siang Anita kenapa kamu belum bersiap, nanti kita terlambat kekantornya. Hari ini kan ada meeting." Ucap dimas yang sedang memasang dasinya.
"Mas, hari ini aku tidak bisa masuk kerja iya. Kepalaku pusing banget." Ucap Anita. Yang masih terbaring dikasur.
"Kamu sakit, aku antar kerumah sakit aja iya?" Ucap dimas khawatir dan mendekati anita.
"Gak perlu mas, cuma karena kecapekaan aja. Nanti setelah minum obat dan istirahat pasti sembuh kok. Tidak apakan mas, hari ini aku tidak kerja." Ucap anita.
"Iya gapapa sayang, beneran kamu tidak mau kerumah sakit." Tanya dimas sekali lagi,
" Beneran mas gapapa." Ucap Anita.
"Iya sudah mas juga gak jadi kekantor. Mas jagain kamu aja." Ucap dimas yang hendak membuka jas yang sudah iya pakai.
"Jangan." Teriak Anita tanpa sadar,
"Kok kamu teriak sih." Ucap dimas menatap lekat Anita.
"Emmm,,, M---maaf mas gak sengaja. Maksud aku kamu jangan gak kekantor. Kan kamu mau ada rapat penting mas. Jadi kamu gak bisa tinggalin gitu aja, nanti malah malah jadi masalah. Aku beneran gapapa kok mas, lagian dirumahkan ada mama." Ucap Anita mencoba membujuk dimas.
"Hemmm baiklah, mas kekantor dulu iya, kamu jangan lupa minum obat. Nanti kalau kerjaan mas udah selesai akan pulang lebih awal." Ucap dimas.
"Iya mas, hati-hati iya mas dijalan. Kabarin jika sudah dikantor." Ucap anita
"Oke sayang." Ucap dimas lalu mencium kening Anita dan anita pun mencium punggung telapak tangan dimas. Lalu dimas pun pergi menuju kantor.
Setelah beberapa saat tiba-tiba ponsel Anita berbunyi dan menampilkan 2 pesan dari berbeda nomor masuk. Pertama dia membuka pesan, terulas senyum diwajah Anita. Lalu membuka satu lagi pesan ternyata dari dimas, mengabarkan bahwa dimas sudah sampai kantor. Anita pun tersenyum dan langsung beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kekamar mandi.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.
untuk William kau akan merasakan hal yang paling menyakitkan
apa jack anak William?????
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔