Kontrak Cinta Genie

### Bab 8: Kesepakatan Kontrak

Genie duduk di ruang tamu dengan perasaan campur aduk. Setelah berhari-hari mempertimbangkan tawaran Petra dan merenungkan perasaannya yang rumit, dia akhirnya membuat keputusan. Dia akan menerima tawaran pernikahan kontrak Petra. Meskipun hatinya masih ragu, dia merasa bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan keluarganya.

Petra, yang duduk di seberang Genie, melihat ekspresi ragu di wajahnya. "Genie, apa yang kamu pikirkan? Apakah kamu sudah siap untuk membuat keputusan?"

Genie menatap Petra dengan mata yang penuh keraguan. "Saya masih merasa ragu-ragu, Petra. Tapi saya pikir ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan keluarga saya."

Petra mengangguk dengan pengertian. "Saya mengerti perasaanmu, Genie. Ini adalah keputusan besar, tetapi saya yakin bahwa kita bisa menjalani ini bersama-sama."

Genie menghela napas dalam-dalam. "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

Petra tersenyum lembut. "Kita akan membuat kontrak resmi. Saya akan mengatur pertemuan dengan pengacara saya, dan kita akan menyelesaikan semua detailnya."

Genie mengangguk. "Baiklah. Saya akan bersiap-siap untuk pertemuan itu."

Setelah beberapa hari, pertemuan dengan pengacara Petra diatur. Mereka duduk di ruang pertemuan yang elegan, di mana kontrak pernikahan mereka disusun dengan detail yang cermat. Petra dan Genie duduk bersebelahan, membaca setiap klausa dengan seksama.

"Saya ingin memastikan bahwa semuanya adil dan transparan bagi kedua belah pihak," kata pengacara Petra dengan suara tegas. "Ini adalah kontrak yang mengikat, dan Anda harus memahami semua syarat dan kondisinya sebelum menandatanganinya."

Genie mengangguk, merasa sedikit gugup. Dia menyadari bahwa ini adalah langkah besar dalam hidupnya, dan dia ingin memastikan bahwa dia memahami semua implikasi dari tawaran pernikahan kontrak ini.

Setelah beberapa jam pembahasan yang intens, kontrak pernikahan akhirnya selesai. Genie menatap isi kontrak dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia merasa lega bahwa semua detail telah diatur dengan baik. Di sisi lain, dia merasa sedikit cemas dengan komitmen yang akan dia buat.

Petra meraih tangan Genie dengan lembut. "Apakah kamu yakin dengan keputusan ini, sayang?"

Genie menatap Petra dengan mata penuh keraguan. "Saya masih merasa ragu-ragu, Petra. Tapi saya pikir ini adalah langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan keluarga saya."

Petra tersenyum lembut. "Saya mengerti perasaanmu, Genie. Tetapi saya berjanji bahwa saya akan ada di sampingmu setiap langkah yang kamu ambil. Kita akan menjalani ini bersama-sama."

Dengan hati-hati, Genie menandatangani kontrak pernikahan tersebut, menandakan persetujuannya atas tawaran Petra. Ini adalah langkah besar yang diambilnya, dan dia berharap bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk masa depan keluarganya.

Setelah penandatanganan kontrak, persiapan untuk pernikahan resmi dimulai. Petra mengatur segala detail dengan cermat, memastikan bahwa semuanya berjalan lancar. Genie merasa sedikit gugup menjelang hari besar itu, tetapi dia juga merasa sedikit lega bahwa dia tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Hari pernikahan tiba dengan cepat. Genie duduk di ruang rias dengan perasaan campur aduk. Dia mengenakan gaun pengantin yang indah, Berwarna biru dan terlihat mewah.Gaun hadiah dari Petra itu terlihat sangat mahal walaupun begitu hatinya dipenuhi dengan keraguan dan kekhawatiran.

Elena, ibunya, masuk ke dalam ruangan dengan senyum lembut di wajahnya. "Genie, kamu terlihat sangat cantik."

Genie tersenyum lemah. "Terima kasih, Mom. Saya hanya sedikit gugup."

Elena duduk di samping Genie dan memeluknya erat. "Semua akan baik-baik saja, sayang. Saya bangga padamu."

Genie merasa sedikit tenang mendengar kata-kata ibunya. Dia menghargai dukungan dan cinta yang diberikan Elena selama ini. Meskipun masih ada keraguan dalam hatinya, dia merasa lebih yakin bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat.

Pada saat yang bersamaan, di ruangan sebelah, Petra juga bersiap-siap untuk hari pernikahan mereka. Dia merasa tegang, tetapi juga penuh harapan. Meskipun ini adalah pernikahan kontrak, dia ingin menjadikan hari ini sebagai awal dari babak baru dalam hidup mereka berdua.

Genie dan Petra menikah di sebuah Gedung mewah terbaik di kotanya.Hanya kaum milenial saja yang sanggup menyewa Gedung ini.Meskipun hanya pernikahan kontrak mereka sungguh merencanakan dengan matang agar keluarga Petra tidak curiga .Ketika waktunya tiba, Genie dan Petra bertemu di lorong Gedung, di bawah langit yang cerah dan cahaya matahari yang hangat. Mereka saling memandang dengan penuh arti, memahami bahwa hari ini adalah awal dari perjalanan baru mereka.

Upacara pernikahan berlangsung dengan lancar, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Saat Genie dan Petra bertukar janji, ada kehangatan yang mengisi udara, sebuah janji untuk saling mendukung dan mencintai satu sama lain.Meski hanya pernikahan kontrak mereka melakukan kesepakatan rumah tangga dengan sungguh sungguh.Janji suci yang mereka ikat memulai awal baru kehidupan mereka.

Setelah upacara selesai, mereka merayakan pernikahan mereka dengan pesta resepsi yang meriah. Senyum dan tawa mengisi ruangan, dan Genie merasa berada dalam pusaran kebahagiaan yang besar.Keluarga dan teman teman mereka berdua saling mengucapkan selamat dan turut bahagia atas pernikahan mereka.Mereka semua berharap atas kebahagiaan rumah tangga mereka.

Ketika malam menjelang, Genie dan Petra duduk di kursi goyang di teras belakang, menikmati keheningan malam yang tenang. Mereka saling bertatapan dengan penuh makna, menyadari bahwa mereka telah melalui banyak hal bersama-sama, dan bahwa mereka memiliki masa depan yang cerah di hadapan mereka.

"Terima kasih, Genie," kata Petra dengan suara lembut. "Terima kasih telah mempercayai saya dan menjalani pernikahan ini bersama-sama."

Genie tersenyum dan meraih tangan Petra. "Terima kasih juga, Petra. Saya berharap bahwa kita bisa menjalani hidup ini dengan bahagia dan saling mendukung."

Mereka duduk bersama dalam keheningan yang nyaman, menikmati kebersamaan satu sama lain. Meskipun perjalanan mereka belum selesai, mereka tahu bahwa mereka memiliki satu sama lain untuk menemani setiap langkah yang mereka ambil.

Dengan demikian, dimulailah babak baru dalam hidup Genie dan Petra. Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, mereka yakin bahwa dengan cinta, dukungan, dan kesetiaan satu sama lain, mereka bisa mengatasi segala rintangan dan menemukan kebahagiaan sejati.

Tidak ada yang tahu kedepannya nasib rumah tangga mereka setelah selesai kontrak akankah berlanjut ataukah memilih untuk hidup masing masing.Mereka mencoba saling memahami satu sama lain.Petra juga tidak memaksa Genie untuk selelau berada disisinya untuk kedepanya.Petra mempercayakan semua keputusa kepada Genie .Keputusan dalam menjalani kehidupan masa depan mereka.Walaupun nanti akhirnya mungkin akan berujung perpisahan.Karena memang ini hanyalah pernikahan kontrak tidak ada ikatan cinta.Tetapi mungki kedepannya bisa saja mereka tiba tiba saling jatuh cinta.