Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Semua Bisa Didapatkan Dengan Uang
"Siapa yang tahu kan? mungkin saja ia menyembunyikan wajah tampannya untuk menghindari masalah sama seperti si kutu buku pendatang baru Jonathan itu, karena wajah yang terlalu tampan kadang memunculkan masalah yang tidak diperlukan" sahut Joselyn tersenyum dengan tatapan mata yang masih fokus pada figur orang yang sedang bernyanyi di atas panggung itu.
"Hey! Aku lebih tampan dan lebih menarik dari si kutu buku sialan itu" ujar Rayhan setengah berteriak karena merasa jengkel mendengar nama Jonathan itu disebut di depannya.
"Sepertinya minumannya sudah naik hahaha" ujar Maxim sambil tertawa melihat tingkah Rayhan.
Setelah satu lagu selesai dinyanyikan, semua orang di bar itu berseru dan menuntut untuk melanjutkan ke lagu selanjutnya dengan tidak sabaran. Tanpa mengatakan sepatah katapun, orang itu kembali memainkan lagu lainnya yang tidak kalah indahnya yang membuat semua orang kembali hening menikmati lagunya.
"Oh my God! aku juga menyukai lagu ini... Aku rasa aku akan menyukai semua lagunya, tapi siapa dia? bagaimana mungkin orang dengan talenta seperti ini tidak menjadi penyanyi atau artis terkenal? astaga..." ujar Wendy penuh dengan kekaguman dan matanya terlihat berbinar-binar saat ini.
Erina PoV.
Lagu ini juga sama indahnya dengan lagu yang sebelumnya. Lalu perhatianku tiba-tiba teralihkan saat melihat ukiran xJxAx yang terukir di body gitar itu. Kini aku dapat mengingatnya dengan jelas bahwa aku pernah mendengar lagu sebelumnya itu di sebuah cafe kecil di saat berada di Hongkong dengan kedua orang tuaku saat itu. Gitar itu terlihat sama persis dengan yang digunakan oleh orang itu dan bahkan ukirannya pun sama jadi mustahil jika ini adalah orang yang berbeda. Tapi aku tidak bisa mengingat wajahnya saat itu, mungkin saja ia menggunakan masker juga saat itu. Baiklah, maka aku akan menunggu penampilannya sampai selesai.
"Aku rasa ini waktunya untuk membeli gitar juga untuk membuat para gadis ini terpesona. (Menoleh kearah Wendy) Ais, dia sangat terpesona padanya" gerutu Lucas yang merasa jengkel karena Wendy terpesona pada laki-laki lain.
"Sayang, kamu menyukai lagunya? aku akan menyewa orang ini agar bisa terus bernyanyi untukmu kapanpun kamu mau" ujar Rayhan sambil mengedipkan matanya pada Erina.
"Jika ia tidak bisa melakukannya maka aku yang akan melakukannya untukmu Rin" ujar Eric tidak mau kalah pada Rayhan, namun Erina mengabaikan keduanya begitu saja hingga pertunjukkannya selesai.
Semua orang bertepuk tangan setelah pertunjukkannya selesai, lalu orang itu langsung pergi dari panggung tanpa memperdulikan siapapun yang coba memanggilnya. Erina yang melihat hal itu langsung berdiri untuk mengikuti orang itu dan memberitahu teman-temannya bahwa dia mau ke toilet.
Erina PoV.
Penampilan dan postur orang itu membuatku teringat pada 'orang-orang' pada malam insiden itu, tapi penglihatanku sedikit kabur saat itu jadi aku tidak terlalu yakin. Dengan penuh rasa penasaran akhirnya aku dengan cepat mengikuti orang itu. Namun belum sempat untuk mendekati orang itu, ia dengan sangat cepat telah pergi dengan sepeda motornya. Tadi itu benar-benar hampir saja tapi aku sudah tidak bisa melihatnya lagi sekarang jadi aku kembali ke dalam Bar.
Saat aku masuk ke dalam Bar lagi, aku mendekati bartender dan bertanya tentang orang misterius itu.
"Hey, bisakah aku bertanya sesuatu?" tanyaku pada bartender itu,
"Ya nona? apa yang bisa saya bantu?" tanya bartender itu dengan sopan
"Apa anda tahu siapa orang yang tadi bernyanyi di panggung itu? bisakah saya mendapatkan informasi tentangnya?" tanyaku lagi berusaha untuk mendapatkan informasi sekecil apapun tentang orang itu.
"Maaf nona, tapi saya baru bekerja disini beberapa hari yang lalu jadi saya tidak tahu informasi apapun tentangnya, mungkin nona bisa menanyakannya pada manager kami" sahutnya dengan sopan dan kebetulan manager mereka sedang ada disana.
"Ada apa nona manis? kamu tertarik pada orang itu? tapi saya sarankan anda untuk tidak mencoba melakukan apapun karena orang itu tidak mungkin bisa anda jangkau" ujar manager itu sambil tersenyum padaku yang membuatku sangat kesal setelah mendengar perkataannya.
"Huh! Tidak ada satupun yang tidak bisa aku dapatkan selama ini karena selama ada uang yang berlimpah maka jangankan hanya informasi bahkan aku pasti bisa mendapatkan orang itu cepat atau lambat" sahutku dengan penuh percaya diri sekaligus kesal karena merasa diremehkan.
"Saya tahu kalau keluarga Johnson memang kaya raya, tapi itu bukan berarti anda bisa melakukan segalanya... ini hanya sekedar saran saja dari orang yang lebih tua darimu" ujar si manager itu dan ia tersenyum lagi padaku sebelum pergi begitu saja dari sana. Tapi tadi itu membuatku sedikit terkejut karena ia bisa langsung tahu dari keluarga mana aku berasal tanpa tahu namaku sebelumnya, apakah wajahku sudah dikenali banyak orang selain di kampus? aku tidak yakin karena ayah sangat ketat akan hal seperti ini, jadi siapa sebenarnya manager Bar itu tadi?
Di Meja tempat mereka asik minum tadi,
Teman-temannya masih sibuk menikmati minuman mereka sambil bercerita tentang banyak hal dengan bebasnya,
"Guys, apa kalian pikir Erina sedang memikirkan sesuatu? ia seperti sedang bingung... Dia sedikit bertingkah aneh belakangan ini, apa dia dimarahi oleh ayahnya karena kasus bully terakhir kali?" tanya Lucas yang juga merupakan bagian dari geng anak-anak kaya nakal ini.
"Mungkin saja, siapa yang tahu kan? semua ini terjadi karena kau, aku juga dimarahi oleh ayahku dan ayahku juga menyuruhku untuk mengganti teman-temanku agar tidak mengikuti pergaulan yang buruk lagi" sahut Wendy mengutarakan keluh kesahnya sambil memutar bola matanya malas.
Beberapa hari kemudian di auditorium tempat kelas hari ini berlangsung,
"Dengarkan semuanya, ini adalah pengumuman penting untuk kalian semua mengenai penelitian lapangan semester ini. Pada semester ini akan dilakukan penelitian lapangan di alam terbuka yaitu perjalanan langsung ke hutan yang telah ditentukan agar kalian semua dapat belajar untuk melakukan observasi langsung tentang berbagai macam hal. Topiknya bebas, jadi yang berminat untuk ikut berpartisipasi langsung bisa menuliskan namanya di kertas ini dan kumpulkan sebelum jam pelajaran berikutnya dimulai. Ingat juga bahwa jika ada yang tidak mengikuti kegiatan ini, saya sudah menyiapkan sesuatu untuk mereka lakukan sebagai gantinya (tersenyum penuh makna hingga membuat para mahasiswa bergidik ngeri karena profesor Leon terkenal kejam akan tugas dan nilai pelajarannya)" ujar Profesor Leon dari podium yang ada di panggung depan auditorium itu.
"Baik prof!" sahut mereka serentak
"Wow, menarik sekali... aku sangat tertarik untuk ikut kegiatan ini, aku mau mencoba masuk ke dalam hutan. Gimana menurutmu Jose?" tanya Wendy penuh semangat.
"Ya aku juga... (Menoleh kearah Erina) Rin, kamu juga mau ikut dengan kami? ayo ikut karena aku dengar kalau kita tidak ikut prof Leon akan memberikan projek yang sangat sulit untuk diselesaikan. Jadi lebih baik kalau kita ikut dan menikmati semuanya nanti saat ke hutan itu." ujar Joselyn meyakinkan Erina untuk ikut kegiatan ini. Lalu Joselyn menoleh kearah lain lalu melihat Jonathan menulis namanya di daftar mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.
