NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilih Salah Satu

Morgan yang tiba di depan rumah Kelly, ia keluar dari mobil dan melihat kamar gadis itu yang di lantai atas menyala.

"Apa dia sudah tidur?" gumamnya sambil melangkah cepat menuju ke lantai atas.

Tempat tinggal Kelly adalah perumahan biasa. Bagian bawah ditempati oleh orang lain, sementara di samping rumah itu terdapat anak tangga untuk menuju ke tempat tinggal Kelly.

Morgan menaiki anak tangga dan ragu untuk mengetuk pintu. Ia berdiri di depan pintu sambil menghela nafas, tidak tahu bahwa Kelly sedang menangis di dalam kamarnya.

"Kenapa Kelly tiba-tiba pulang ke sini? Tidak biasanya Kelly membuat keputusan sendiri. Apakah dia bisa tidur nyenyak?" batin Morgan.

Mata Morgan kemudian terbelalak mengingat kembali ucapan gadis itu tadi pagi."Kenapa aku begitu lalai? Kelly ulang tahun dan menunggu aku pulang untuk makan bersama," ucap Morgan sambil menepuk jidatnya. Perasaan bersalah menyelimutinya.

Sementara itu, di dalam kamar, Kelly menuang dua butir obat tidur ke telapak tangannya. Ia menelan obat tersebut dan minum air putih. Setelah itu, ia berusaha untuk tidur dan menarik selimut menutupi wajahnya, berharap bisa melupakan kesedihannya.

Morgan masih berdiri di depan pintu, merasakan dinginnya malam yang semakin menusuk.

Setelah berdiri selama satu jam, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Langkahnya terasa berat saat ia memasuki dapur dan melihat sisa makanan di tong sampah. Sisa kue ulang tahun yang membuat hatinya semakin hancur.

"Kelly pasti sangat sedih," Morgan bergumam pelan, merasakan penyesalan yang mendalam. Ia duduk di kursi dapur, menatap kosong ke arah jendela, memikirkan cara untuk menebus kesalahannya.

Keesokan harinya, Kelly bersiap untuk berangkat kerja. Ia mengenakan kaos yang dilapisi dengan jaket jeans dan celana jeans hitam. Sepasang sepatu putih melengkapi penampilannya. Wajahnya terlihat lesu dan matanya sembab, sisa-sisa dari malam yang penuh dengan air mata.

Saat ia keluar dan menuruni anak tangga, ia disapa oleh Morgan yang telah menunggunya di sana. Meskipun sangat kecewa, ia tetap tersenyum pada pria itu.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Kelly dengan suara yang berusaha terdengar ceria.

"Maaf, semalam aku pulang tidak tepat waktu. Saat aku pulang kamu sudah tidak ada di rumah," ucap Morgan dengan nada penuh penyesalan.

"Tidak masalah sama sekali, aku tidak marah. Lagi pula hanya ulang tahun, bukan hal penting juga," jawab Kelly dengan senyum yang terpaksa.

Morgan merasakan beban di hatinya semakin berat. "Janjiku tidak ku kabulkan. Ini salahku. Tapi aku akan menebusnya," katanya dengan senyum sambil mengeluarkan kado dari balik punggungnya dan menyerahkannya kepada Kelly.

"Ulang tahunku sudah lewat, lagi pula aku tidak meminta hadiah darimu," jawab Kelly, mencoba untuk tidak memperlihatkan perasaannya yang sebenarnya.

"Aku berjanji ingin pulang makan bersamamu, tapi aku menjadi lupa karena suatu hal mendadak," kata Morgan, meletakkan kado itu ke telapak tangan Kelly.

"Kamu bisa marah padaku karena aku melupakan janjiku."

Kelly menatap kado itu sejenak sebelum mengangkat pandangannya ke arah Morgan. "Sudah ku katakan aku tidak marah. Sebenarnya, aku ingin memberitahumu kalau aku sudah mendapatkan pekerjaan di restoran. Bos juga baik, dia menemuiku semalam. Oleh karena itu aku pulang ke rumahku," jawab Kelly.

Morgan terkejut mendengar kabar tersebut. "Selamat, Kelly. Itu kabar baik. Aku senang mendengarnya," ucap Morgan dengan senyum, meskipun ada rasa kehilangan yang menyelinap di hatinya.

"Terima kasih, Morgan. Aku harus segera pergi sekarang, tidak ingin terlambat di hari pertama bekerja," kata Kelly.

"Aku akan mengantarmu," kata Morgan dengan nada penuh tekad.

"Tidak usah! Tempat kerjaku tidak searah dengan perusahaanmu. Lebih baik kamu pergi saja. Aku pergi dulu!" pamit Kelly dengan cepat, ingin melangkah pergi.

Namun, Morgan tidak menyerah. "Kelly," serunya sambil menahan tangan gadis itu.

"Iya, ada apa?" tanya Kelly, berusaha tetap tenang meskipun hatinya masih terluka.

"Kenapa kamu tidak bertanya padaku, kenapa aku pulang larut malam?" tanya Morgan, matanya mencari jawaban di wajah Kelly.

"Bukankah kamu sedang sibuk dengan proyek baru itu? Keuntungannya begitu tinggi. Tentu saja kamu harus selalu ada di sana. Ulang tahunku tidak penting. Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah lagi. Aku harus pergi sekarang. Kalau tidak, aku akan ketinggalan bus lagi!" pamit Kelly dengan senyum yang dipaksakan, kemudian berlari dengan cepat. Ia sengaja menunjukkan dirinya yang begitu ceria untuk menyembunyikan kesedihannya.

Morgan hanya bisa memandang punggung Kelly yang semakin menjauh. Hatinya terasa berat dan penuh dengan penyesalan. "Apakah Kelly benar-benar baik-baik saja?" gumamnya pelan, meragukan keceriaan yang baru saja ditunjukkan Kelly.

Morgan menghela napas panjang, menyadari bahwa meskipun Kelly mencoba menyembunyikan perasaannya, ia tahu ada luka yang dalam di balik senyum gadis itu.

Kelly yang telah naik bus, menatap kado yang diberikan oleh Morgan. Ia memasukkannya ke dalam tas dengan perasaan campur aduk.

"Bukan hadiah yang aku inginkan. Permintaan sekecil itu saja tidak bisa kamu kabulkan hanya demi merayakan ulang tahun mantanmu. Untuk apa merasa bersalah padaku sekarang," batin Kelly sambil menatap keluar jendela bus, melihat pemandangan kota yang berlalu. Kedua tangannya mengepal erat di pangkuannya.

"Aku akan berusaha membuat diriku menjadi lebih baik di depannya, agar dia tidak tahu apa yang aku pikirkan. Dan biarkan dia pergi ke Prancis bersama Juny. Karena aku tidak ingin menghalangnya. Agar dia tidak ada penyesalan di kemudian hari. Siapa yang dia pilih, semua terserah pada takdir. Aku harus biasakan diri hidup tanpanya. Karena suatu saat aku pasti akan kehilangan dia," gumam Kelly dengan suara lirih, hampir tidak terdengar oleh penumpang lain di sekitarnya.

Morgan yang berada di ruang kantor bersama Markus hanya bisa melamun. Pikirannya masih terus memutar kembali percakapan pagi tadi dengan Kelly. Sifat ceria Kelly yang tiba-tiba dan senyum terpaksa gadis itu terus menghantuinya.

Markus yang duduk di hadapannya mengamati Morgan dengan cermat. "Kenapa kamu diam saja sejak tadi? Aku sudah bicara selama 15 menit. Apakah aku sedang duduk dengan patung?" tanya Markus dengan nada sedikit kesal.

Morgan tersentak dari lamunannya. "Ada apa?" tanyanya, masih bingung.

"Morgan, apakah kamu kurang tidur? Aku bicara panjang lebar. Sepatah kata pun kamu tidak mendengarnya," gerutu Markus, merasa frustasi.

Morgan menghela napas panjang, berusaha fokus kembali. "Maaf, Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," ujarnya dengan suara lemah.

Markus memperhatikan Morgan dengan penuh perhatian. "Kamu kelihatan sangat terganggu. Apa ada masalah pribadi yang ingin kamu bicarakan?"

Morgan menggeleng pelan. "Hanya sedikit masalah dengan Kelly. Aku merasa dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku."

Markus mengangguk mengerti. "Kadang kita memang sulit membaca perasaan orang lain, terutama jika mereka pandai menyembunyikannya. Mungkin kamu perlu lebih terbuka dan jujur padanya."

"Aku tidak membohonginya. Apa yang harus aku terbuka?" tanya Morgan, matanya berkerut, tampak jelas kebingungan dan ketidakpastian dalam suaranya.

Markus mengangkat alis, menatap sahabat lamanya dengan penuh pertimbangan. "Apakah dia sudah tahu hubungan masa lalumu dengan Juny?" tanyanya.

Morgan menggeleng pelan, menghela napas panjang sebelum menjawab. "Kelly tidak mengetahuinya," jawabnya, suaranya nyaris berbisik, seolah takut ucapannya akan menimbulkan kenyataan yang tak diinginkannya.

Markus menyandarkan tubuhnya ke sofa, menatap lurus ke arah Morgan. "Apakah kamu takut dia akan menghalangimu bekerja sama dengan Juny dan dirimu akan mengalami banyak kerugian?" tanyanya lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut.

"Aku hanya tidak ingin masa laluku mempengaruhi hubunganku dengan Kelly. Aku tidak ingin dia berpikir sembarangan," jawab Morgan.

Markus menghela napas, mencoba mencari cara terbaik untuk mengungkapkan pendapatnya. "Lalu, kalau dia tidak tahu tentang Juny, kenapa kamu bisa merasa dia menyembunyikan sesuatu?" tanyanya, matanya menatap tajam ke arah Morgan.

Morgan menundukkan kepala, mengingat kejadian semalam. "Kelly sudah pulang ke rumahnya tanpa bicara denganku. Semalam adalah hari ulang tahunnya. Aku lupa hingga tidak merayakan bersamanya. Tadi pagi dia bukan saja tidak marah, dia juga tidak bertanya alasan aku tidak tepati janjiku," jawabnya dengan suara penuh penyesalan.

Markus mengangguk pelan, memahami situasi yang dihadapi sahabatnya. "Kamu merasa gelisah di saat gadis itu tidak bertanya. Dulu kamu yang tidak peduli padanya, walau hanya salah paham, tetap sudah menyakitinya. Jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi!" ujarnya dengan nada peringatan.

Morgan mengangkat kepala, mencoba menenangkan hatinya. "Mana mungkin," jawabnya dengan nada ragu, seolah berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Apakah Kelly sudah tahu kamu akan ke Prancis?" tanya Markus lagi, ingin memastikan segala sesuatu.

"Sudah!" jawab Morgan singkat, tanpa ragu.

"Dia mendukungmu? Kalian akan terpisah selama setahun," tanya Markus dengan nada ingin tahu, matanya mencari tanda-tanda keraguan di wajah Morgan.

"Kelly seorang gadis yang pengertian, dia mendukungku," jawab Morgan, kali ini dengan suara yang lebih mantap, seolah berusaha meyakinkan Markus dan dirinya sendiri.

Markus tersenyum tipis, "Kalau begitu jangan berpikir sembarangan lagi. Mungkin karena Kelly memang mengerti sehingga dia tidak bertanya lagi!" katanya penuh keyakinan. "Aku penasaran dengan satu hal!"

"Apa?" tanya Morgan, merasa penasaran.

"Apa perasaanmu terhadap Juny sekarang? Dia adalah wanita yang paling kamu cintai dulu. Sekarang kalian akan sering bersama. Apalagi kamu akan menjauh dari Kelly. Apakah kamu yakin tidak akan berpaling dari Kelly dan tetap menjaga perasaanmu?" tanya Markus, menatap tajam ke arah Morgan, mencoba membaca pikiran sahabatnya.

Morgan menatap Markus dengan mata yang penuh pertanyaan, mencoba mencari jawaban di dalam dirinya sendiri. Kata-kata Markus menggantung di udara, menciptakan ketegangan yang tak terelakkan antara masa lalu dan masa depannya.

"Morgan, dua wanita ini sangat mencintaimu. Tapi kamu hanya bisa memilih salah satu diantara mereka. Jangan merasa simpati atau kasihan ketika kamu memilih. Tapi pilihlah yang benar-benar kamu cintai dan siapa yang kamu butuh!" ucap Markus, tegas.

1
Luzi
singkat namun padat isinya.. good
L A
ampuuuuun ....Markus kudu dijahit mulutnya 😅
L A
Jacob yg bego ....ketemu shio anjing yg suka gigit orang .....🤣🤣🤣
L A
dasar Markus emang ....gubraaaak 🤣🤣🤣
L A
Luar biasa
L A
ikut deg²an
L A
ikut emosi deh.....
yuning
sudah mampir sana akunya
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
thank's verry much. atas alur ceritanya yg menarik ini sampai selesai.
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
Nabil abshor
trima kasih author,,,,, sehat² sll,,,, semangat,,,,succes,,,,
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Fazira Aisyah
Happy wedding ya Margon & Kelly 😘😘
Citra Merdeka
semoga cebong nya ada yang tertinggal dan berhasil terbentuk jadi bayi 😁
Citra Merdeka
pemanasan nya semalam besok baru goal 😁
yuning
waktu nya belah membelah 😁
Kinara Widya
ahirnya hari yg dinantikan tiba...
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah makin seru kayaknya. lanjut lagi donk ceriranya.
Citra Merdeka
😅😅😅😅😅😅ya ampun kelly..... ngidam drakula kamu
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣🤣bagus kelly gigit terus s nenek lampir biar mukanya tambah jelek....🤣🤣🤣🤣
Lasman Silalahi
kok jadi suka gigit sich.
masa,anak gadis suka menggigit org
yuning
hajar ulat bulu ,aku bantu santet online 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!