Perkenalkan nama ku Larisa Riana aku anak yatim piatu, dan niat ku ingin merantau ke Jakarta untuk mengubah hidupku jadi lebih baik akankah semunya terwujud. simak cerita ku di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yolika Felicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke markas
Malam pun tiba sekarang Juan sedang bersiap-siap di kamar nya, dan dengan pakaian yang serba hitam ia sekarang sedang berada di ruangan rahasia di balik tembok kamar mereka.Saat ini Juan sedang memilih salah satu senjata kesayangan nya untuk ia bawa ke markas.
*"Apa gue bawa semua ajah ya senjata ini untuk melawan mereka."* (dalam hati)
Akhirnya Juan pun membawa semua senjata itu ia pun keluar dari dalam kamar, dan menunggu sahabatnya itu datang.Kebetulan juga malam ini Risa sedang tidur di dalam kamar anak-anak ini merupakan kesempatan bagi juan untuk pergi dari mansion tanpa harus di interogasi oleh sang istri.
"Juan sekarang gue ada di depan mansion! lo keluar sekarang." Rey pun meletakkan ponselnya kembali kedalam jaket, dan menunggu Juan keluar.
Setelah mendapatkan notif pesan dari Rey Juan pun segera keluar tanpa menimbulkan suara sedikit pun, dan lampu sengaja ia matikan supaya Risa tidak curiga. Akhirnya merekapun pergi menuju markas yang ada di ujung kota ini, dan sesampai nya di sana merekapun di sambut dengan baik oleh sahabat-sahabat mereka yang lain.
"Akhirnya lo datang juga Juan." Ucap jin sekarang pada Juan, dan dokter tampan ini juga merupakan anggota mafia mereka yang selama ini ia tutup rapat-rapat tentang siapa sebenarnya dia dari semua orang.
"Iyah jin gue mau lihat sehebat apa Roy itu, dan sekarang tangan gue udah gatel mau bunuh mereka semua."Ujar Juan sekarang karena ia merasa sangat kesal.
"Rey, Jin,Yongi, Jimin, Jung, dan juga Ar em sekarang kita tunggu para pecundang itu di dekat jalan menuju markas! kita bantai mereka semua malam ini." Dengan tatapan bengis Juan, dan para sahabat nya ini pun pergi ke tempat yang sudah Juan perintahkan.
"Hhh... mana semua pecundang itu! apa mereka semua mundur karena takut akan kehadiran ketua di sini." Ucap yongi karena sudah 1 jam lama nya mereka menunggu mafia "King Devils muncul.
"Gini nih.. yang enggak gue suka sama para pecundang yang cuman berani nantang kita kalau enggak ada Juan di markas." Ucap Rey yang saat ini sudah kesal menunggu mereka semua.
"Udah kita tunggu aja mereka di sini gue mau lihat se besar apa keberanian mereka." Sekarang Juan sudah siap ingin menghabisi mereka semua malam ini.
Akhirnya Roy dan juga para anak buah nya pun datang saat ini ia sedang menantang seorang king mafia yang terkenal akan kesadisannya. Roy pun berhati-hati karena tidak mudah untuk melawan mereka apa lagi Juan yang sekarang ada di antara mereka malam ini.
"Hhh selamat bertemu kembali Juan! pasti lo bertanya-tanya kenapa gue mau melawan mafia kalian..yaa gue mau balas Mona sahabat gue yang udah lo bunuh juan, dan siap- siap aja giliran orang-orang yang lo sayangi gue bunuh." Dengan tatapan tajam sekarang Roy melihat Juan di hadapannya.
"Hhh lo berani usik ketenangan mereka! maka lo harus lawan gue terlebih dahulu sialan."Dengan amarah yang sudah tidak bisa lagi Juan tahan akhirnya mereka pun menyerang mafia milik Roy dengan membabi buta.Juan pun menyerang Roy saat ini, dan tentu saja pertarungan sengit antara ketua mafia ini tidak dapat di elakkan lagi.
****
"Hhh dasar pecundang." Tawa Juan yang saat ini melihat Roy kabur dari pertempuran mereka.Juan sengaja tidak mengejar Roy dia ingin lihat seberani apa Roy ingin mengusik keluarga nya, dan sekarang Juan pun menghampiri para sahabatnya yang sudah ada di depan markas mereka.
"Kalian semua obati luka kalian di dalam markas."Akhirnya para sahabat Juan pun masuk untuk segera mengobati luka di tubuh mereka sedangkan Juan sekarang sedang duduk di kursi ruang tamu.
"Kenapa lo enggak kejer tu pecundang Juan! gue udah muak lihat muka dia yang sok kuat itu." Tanya Rey sekarang kepada Juan karena ia merasa sedikit kesal kenapa Juan tidak bunuh saja laki-laki itu.
"Gue sengaja enggak kejar dia! gue mau lihat seberani apa dia mengusik keluarga gue." Jelas Juan pada Rey yang sekarang terlihat sedikit kesal.
"Hah.. Kasih tau gue Juan kalau dia berani ngapa-ngapain keponakan kesayangan gue! maka hari itu juga gue yang akan bunuh dia." Rey pun bangkit untuk menemui para sahabat nya yang sekarang sedang duduk di ruang Tv.
"Apa yang Juan bilang sama lo Rey! kenapa dia enggak kejer pecundang itu.?" Tanya yongi sekarang karena ia juga penasaran kenapa Juan tidak mengejar laki-laki pecundang itu.
"Dia bilang mau lihat seberani apa Roy mengusik keluarga nya yongi, dan sebenarnya gue juga takut Rio kenapa-napa tapi gue enggak akan tinggal diam kalau dia berani sentuh Rio yongi."Dengan tatapannya yang tajam sekarang Rey tidak main-main akan bertindak jika Roy berani mencelakai keponakan kesayangannya.
"Udah Rey jangan emosi! kita juga bakal lindungi mereka kok lo tenang aja gue bakal suruh mata-mata gue untuk menjaga area rumah Juan."Yongi pun menarik Rey untuk duduk di sampingnya, dan menenangkan Rey yang saat ini sedang marah.
"Gue juga penasaran kenapa Juan bisa membunuh Mona." Ucap Jimin yang sekarang sedang kepo kenapa Juan membunuh mantan kekasihnya itu.
"Mona udah berani dorong Risa sampai pendarahan Jimin, dan membuat kandungan nya melemah untung saja saat itu ada bodyguard Juan yang melihat Risa pingsan." Jelas Rey sekarang di hadapan mereka semua kenapa Juan membunuh jalang itu.
"Dasar jalang! pantesan Juan bunuh wanita jahat itu, dan mungkin gue juga bakal ngelakuin hal yang sama kali Rey kalau gue ada di posisi Juan."Sekarang Jimin merasa tidak habis fikir pada jalang itu beraninya dia mengusik Juan.
"Iyah gue juga sih! mungkin akan lebih parah lagi jawab Ar em yang sekarang ada di samping Jimin."Udah jangan bahas itu lagi! noh Juan mau kesini sekarang lebih baik kalian diem." Akhirnya mereka semua diam, dan tidak membahas masalah itu lagi.
"Gue mau pamit pulang dulu gue takut istri gue curiga, dan sekarang juga udah tengah malem kalian enggak mau pulang.?" Tanya Juan sekarang pada teman-teman nya.
"Enggak Juan kita mau di markas aja! lo hati-hati pulang nya jangan sampai Risa curiga, bisa berabe masalah nya entar kalau Risa tau yang sebenar nya tetang kita semua." Jawab Rey yang saat ini belum tau bahwa Risa sudah mengetahui semuanya.
"Iyah Rey! gue pamit pulang dulu kalian hati-hati di sini."Juan pun pergi dari markas untuk segera pulang malam ini ke mansion, dan setelah setengah jam perjalanan akhirnya Juan pun sampai di depan mansion mereka malam ini.Juan pun segera masuk kedalam untuk membersihkan dirinya, dan setelah semuanya selesai ia pun menghampiri Risa kedalam kamar untuk istirahat karena ia sudah merasa sangat lelah.
...****************...
karyawan seharusnya