Ditinggal menikah oleh kekasih yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun dengannya karena kesalahan dirinya sendiri yang terlalu fokus dengan karir membuat Calista tidak berniat untuk menikah walau usianya sudah menginjak kepala tiga.
Namun bagaimana jadinya keinginan Calista yang tidak ingin menikah tidak disetujui oleh kedua orang tuanya justru kedua orang tuanya memberikan jodoh untuknya yaitu pria yang berstatus mahasiswa di tempat ia mengajar dan pria itu dijuluki playboy?
Apakah Calista mau menerima jodoh pilihan kedua orang tuanya mengingat jarak umur mereka terpaut sembilan tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa pria itu?
"Apa?" Danesh kembali terbelalak mendengarkan perkataan Daddynya.
"Semua keputusan ada di tanganmu. Jika kau menerima keputusan Daddy maka Daddy masih memberikan fasilitas kepadamu. Tapi jika tidak, kau tahu sendiri akibatnya." Ucap Daddy Raka tanpa beban.
Setelah mengatakan hal tersebut, Daddy Raka pun membawa istrinya masuk ke dalam kamarnya.
"Dari pada mendengar penolakan Danesh lebih baik kita membuat adik saja buat Danesh. Jika beruntung kita bisa mendapatkan anak perempuan yang penurut." Ucap Daddy Raka dengan keras pada Mommy Meisya agar Danesh dapat mendengarnya.
"Daddy... Mommy." Danesh dibuat semakin geram.
David yang tidak ingin terkena imbas dari kekesalan adiknya memilih pergi meninggalkan Danesh seorang diri di ruangan tengah.
"Mereka memang menyebalkan!" Gerutu Danesh. Danesh pikir menjadi anak bungsu di keluarganya ia akan dirajakan oleh kedua orang tuanya. Tapi dugaannya salah, ia justru dijebak dengan rencana kedua orang tuanya itu.
*
"Apa? Kau dijodohkan dengan salah satu mahasiswa di kampus ini?" Rose dibuat sangat terkejut mendengarkan cerita Calista pagi itu yang menceritakan tujuan kedua orang tuanya mengajaknya makan malam di luar tadi malam.
Calista mengangguk mengiyakannya. "Aku benar-benar tidak habis pikir dengan keputusan kedua orang tuaku. Dan sekarang aku tidak punya pilihan untuk menolaknya." Jawab Calista pelan.
Rose menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak berbeda dengan Calista, ia juga dibuat tidak habis pikir dengan keputusan kedua orang tua Calista yang ingin menjodohkan Calista dengan mahasiswanya sendiri.
"Jadi siapa mahasiswa yang akan dijodohkan denganmu itu, Cal?" Tanya Rose.
Calista hanya diam. Pandangannya kini tertuju pada sosok pria yang tengah berjalan melewati ruangan dosen bersama seorang wanita.
"Cal?" Rose menuntut jawaban.
Calista menaruh jari telunjuk di bibir meminta Rose untuk diam karena dosen lain hendak masuk ke dalam ruangan.
Karena tidak ingin pembicaraan mereka terputus begitu saja, Rose pun mengajak Calista untuk masuk ke dalam ruangannya agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh dosen lain.
"Jadi siapa pria itu, Cal?" Rose kembali bertanya.
Calista menggelengkan kepalanya. "Aku akan memberitahumu tapi tidak untuk saat ini."
"Tapi kenapa, Cal? Aku sangat penasaran." Calista mengeluarkan isi hatinya.
"Kau akan merasa terkejut jika mengetahuinya. Lebih baik aku memberitahumu di saat yang sudah tepat saja." Jawab Calista.
Rose menghela nafas panjang. Jika sudah begini ia tidak bisa memaksa Calista untuk menjawab pertanyaannya.
Hari itu seperti biasa Calista mengajar mahasiswa semester enam dan masuk ke dalam kelas B yang Calista ketahui ada Danesh di salah satu mahasiswa yang diajarkannya.
Seperti biasanya, Danesh masuk ke dalam kelas di saat waktu disepensasi keterlambatan sudah mau habis. Calista membiarkan Danesh berjalan melewatinya tanpa berniat menyapanya. Hal ini sudah biasa terjadi dan Calista sama sekali tidak mau mempermasalahkannya.
Calista pun mulai mengajarkan perkuliahan hari itu setelah menyerahkan absen pada ketua kelas untuk dijalankan. Tidak terlihat kegugupan di dalam diri Calista saat mengajarkan mahasiswanya. Calista terus memaparkan materi tanpa memperdulikan ada Danesh di dalam kelasnya.
"Sebentar lagi sudah mau memasuki ujian semester akhir. Jadi saya minta untuk kalian semua membuatkan makalah tentang materi yang saya ajarkan selama satu semester ini." Ucap Calista setelah selesai memaparkan materi.
"Baik, Bu." Jawab para mahasiswa serempak namun tidak dengan Danesh yang hanya diam saja.
"Denesh, kau tidak mengisi absenmu lagi?" Tanya Calista pada Danesh setelah melihat absen yang belum terisi.
^^^
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗
author maupun pembaca..
mau ksh info penting
gabung yu k cbm..
kita d sn bakal belajar brg
dr teknik dsr menulis
jika kalian mnta tlg follow dl akun saya
nnti sy akan bantu undang kalian mksh semua