✍🏻 Spin-off Dearest Mr Vallian 👇🏻
Cinta itu buta, tapi bagaimana jika kau menemukan cinta saat kau memang benar-benar buta? Itulah yang di alami Claire, gadis berusia 25 tahun itu menemukan tambatan hatinya meskipun dengan kekurangannya.
Jalinan cinta Claire berjalan dengan baik, Grey adalah pria pertama yang mampu menyentuh hati Claire. Namun kenyataan pahit datang ketika Claire kembali mendapatkan penglihatannya. Karena di saat itu juga, Claire kehilangan cintanya.
"Aku gagal melupakanmu, aku gagal menghapus bayang-bayangmu, aku tidak bisa berhenti merindukanmu. Datanglah padaku, temuinaku sekali saja dan katakan jika kau tidak menginginkanku lagi." Claire memejamkan matanya mencoba merasakan kembali kehadiran kekasih hatinya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.
📝Novel ini alurnya maju mundur ya, harap perhatikan setiap tanda baca yang author sematkan disetiap paragraf 🙂
Bantu support dengan cara like, subscribe, vote, dan komen.
Follow FB author : Maria U Mudjiono
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
POV Author.
Grey kembali kerumah setelah berbicara dengan Ben, sebenarnya Grey sangat senang karena Claire akan segera mendapatkan donor kornea mata. Hanya saja, Grey belum mempersiapkan segala sesuatunya meskipun Ben sudah mengatakan jika Grey hanya perlu membawa Claire ke rumah sakit.
"Babe," Grey melihat Claire masih duduk di sofa kamarnya. Gadis cantik itu belum tidur.
"Kau sudah pulang?" tanya Claire sambil tersenyum. Grey langsung memeluknya seolah sudah lama tidak bertemu.
"Aku mencintaimu, aku benar-benar mencintaimu." kata Grey membuat Claire bingung.
"Kau baik-baik saja?"
"Apa aku boleh mencium mu?" pipi Claire merona Mendi pertanyaan Grey.
"Kau ini bicara apmmmtffff..." kali ini Grey tidak mencium pipi Claire seperti biasanya. Melainkan bibir seksi Claire yang menjadi sasarannya. Untuk pertama kalinya, Grey mencium bibir Claire.
"Kau akan segera melihat dunia," kata Grey setelah melepaskan ciuman, pria itu menyatukan keningnya dengan milik Claire.
"Melihat?" ulang Claire.
"Aku tadi bertemu dengan seorang dokter. Dia bilang bisa membantumu melakukan transplantasi kornea mata, besok kita datang ke rumah sakitnya." Grey menjelaskan pada Claire jika dirinya akan segera melakukan operasi transplantasi kornea mata.
"Secepat itu? Bagaimana bisa?" tanya Claire tanyanya menyentuh rahang tegas Grey.
"Semuanya akan lebih mudah jika kita punya kenalan orang dalam. Begitulah cara dunia bekerja," Grey mengecup tangan Claire yang ada di rahangnya.
"Kau serius? Kau tidak sedang bercanda, kan?" Claire sangat antusias, apalagi setelah Grey mengangguk. Gadis cantik itu langsung menarik tengkuk Grey dan mencium bibirnya.
Grey yang mendapatkan serangan tak terduga dari Claire menyambut hangat ciuman itu, bahkan kali ini ciuman itu terasa lebih menggebu, berhasrat dan semakin panas. Tangan Grey secara otomatis mulai bergentayangan mengusap lekuk tubuh Claire dengan penuh perasaan.
"Agghh...." desah Claire pelan saat lidah hangat grey mengeksplor rongga mulutnya. Keduanya memang masih sangat amatir, hanya mengikuti insting masing-masing untuk mendapatkan rasa nikmat yang lebih.
Sebuah rasa yang belum pernah mereka rasakan, hingga mereka tidak ingin berhenti. Apalagi cuaca diluar sangat dingin seolah mendukung sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
"Claire...," kepala grey berada di ceruk leher Claire setelah selesai mengabsen setiap inci mulut Claire.
"I want you," bisik Claire dengan nafas tersengal-sengal.
Seolah mendapatkan lampu hijau, Grey kembali mencumbu bibir Claire yang sudah basah akibat permainan nya tadi. Claire pun dengan senang hati membalas setiap sentuhan Grey karena dirinya menghendaki sesuatu yang lebih itu terjadi malam ini.
Dengan mudah Grey membopong tubuh langsing Claire dari sofa ke ranjang. Grey berencana setelah Claire selesai melakukan transplantasi, dia akan melamar Claire dan melangsingkan pernikahan. Sebuah pernikahan yang benar-benar Grey impikan, bukan sekedar syarat untuk mendapatkan warisan.
Bahkan setelah Grey menikahi Claire, Grey tidak ingin mengambil warisan itu. Grey membiarkan Casper mengelola perusahaan, toh selama ini perusahaan tetap berjalan dibawah kepemimpinan Casper. Grey hanya ingin menikmati kehidupan sederhana bersama Claire, karena Grey merasa lebih nyaman dan bahagia.
"Nghhh... Grey do it," pinta Claire dibawah kungkung tubuh kekar Grey. Keduanya sudah sama-sama polos seperti bayi yang baru lahir, sedangkan Grey masih terpana dengan pemandangan indah yang tak lain adalah tubuh mulus Claire.
"Aku akan memulainya," Grey mulai melakukan pemanasan kembali sebelum melanjutkan ke permainan inti.
Meskipun Grey dan Claire masih sama-sama asing dengan kegiatan ranjang, tapi keduanya sudah sama-sama dewasa. Apalagi Grey sudah sering melihat adegan dua puluh satu plus baik di film atau live saat Grey mengunjungi club malam bersama Ben.
Namun kini Grey mempraktikkan apa yang dilihatnya, hari ini Grey akan melepas status lajangnya, mengganti status sebagai pria berpengalaman. Perlahan tapi pasti, Grey mulai melakukan penyatuan dengan Claire.
Cinta Grey dan Claire kini benar-benar bersatu, inilah yang Grey inginkan. Bercinta dengan wanita yang dicintainya, bukan sekedar penuntas yang bisa dilakukan dengan sembarang wanita, apalagi wanita yang berada di club malam.
...
Di mansion Anderson, Casper menggeretakkan gigi mengeraskan rahangnya setelah mendapat laporan jika Grey membawa kekasihnya untuk melakukan operasi. Sebenarnya Casper bisa dengan mudah mengintimidasi dan menekan dokter akan melakukan operasi pada Claire. Namun entah kenapa dokter itu tidak bergeming bahkan setelah mendapat ancaman Casper.
"Jika tidak bisa dengan cara halus, maka lakukan dengan cara kasar! Aku sama sekali tidak perduli meskipun dia darah daging ku." kata Casper pada anak buahnya yang selalu mengawasi gerak gerik Grey.
Selama beberapa bulan ini Casper memang tidak mengusik kehidupan Grey, tapi bukan berarti pria paruh baya itu diam begitu saja. Di kepalanya sudah tersusun rapih rencana jahat untuk menyingkirkan Grey, karena bagi Casper, Grey adalah sebuah kesalahan yang tidak seharusnya hadir di dunia ini.
Di sisi lain, Grey mengantar Claire untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, beruntung jika tubuh Claire sangat sehat dan bisa melakukan transplantasi itu lusa.
"Kau percaya padaku sekarang?" tanya Grey setelah Claire selesai melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Aku mencintaimu," akhirnya untuk pertama kalinya Claire mengatakan jika ia mencintai Grey.
"Katakan sekali lagi, aku tidak dengar." Grey masih tidak percaya jika akhirnya mendengar kata-kata cinta itu dari bibir Claire.
"Aku mencintaimu, Grey." ulang Claire dengan tersenyum malu-malu. Grey langsung memeluk Claire, tidak perduli jika mereka masih berada di pelataran rumah sakit.
"Aku yang lebih mencintaimu," kata Grey sambil mengecup puncak kepala Claire.
Lega, akhirnya cinta Grey mendapatkan balasan yang sempurna. Baginya, Claire adalah segalanya, keputusan Grey untuk segera menikahi Claire semakin mantap dan membuat Grey tidak sabar membawa Claire ke pelaminan.
"Ayo kita pulang, kita harus menyiapkan beberapa barang untuk dibawa ke rumah sakit." Grey berjalan sambil memeluk pundak Claire. Rasa percaya dirinya naik seribu persen setelah mendengar kata cinta dari Claire, senyum di wajah tampannya selalu mengembang hingga membuat beberapa orang terpesona.
Bukan niat Grey tebar pesona, tapi kerna Grey memang sangat mempesona dengan kesempurnaan visual yang terpahat di wajah dan tubuh gagahnya.
"Aku tidak sabar melihat wajahmu," kata Claire membayangkan wajah tampan Grey.
"Babe, kita adalah pasangan yang sempurna. Kau sangat cantik dan seksi, lalu aku pria tampan, gagah dan penuh kharisma." kata Grey percaya diri.
"Ternyata kamu semakin narsis," ejek Claire, Grey tersenyum mendengar itu.
"Lihat saja nanti jika kau sudah melihat ketampanan wajah ku, kau pasti akan mengekoriku kemanapun aku pergi. Atau jangan-jangan kau tidak mengijinkan aku tersenyum pada pelanggan toko," batin Grey tersenyum geli membayangkan sikap posesif Claire jika gadis itu sudah bisa melihat.
"Ya, aku akan mengajarimu cara percaya diri nanti." sahut Grey. Claire menggelengkan kepalanya, tidak menyangka jika kini dirinya benar-benar jatuh cinta pada pencuri yang narsistik ini.
*
*
*
*
*
TBC
Happy reading 🤗 🤗 🤗
Maaf kalau masih banyak typo🙏🏻🙏🏻
Harry merasa tak bisa menempatkan diri, padahal Nick sudah menganggap Harry seperti sahabatnya. Gua rasa Sara Dan Nick bs menerima nya..