"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Pindah Rumah Baru
Ke esokan Pagi nya, Mahira sedang memasukkan sebagian baju nya ke dalam koper, Tiba tiba Mahira pusing dan mual. dia cepat cepat masuk ke kamar mandi untuk memuntahkan nya.
Huekkkk Hueekkk
" Aduh bener bener pusing banget ini." Ucap Mahira dengan suara lemah.
Lalu dia pun langsung berjalan secara perlahan dari kamar mandi. Radit yang baru datang ke kamar Mahira pun kaget karena Mahira jalan sempoyongan.
" Sayang, kamu kenapa ?" Tanya Radit dengan cemas.
" Aku pusing sama habis muntah Mas." Jawab Mahira dengan suara pelan.
" Yaudah ayo kamu tiduran." Radit pun langsung menggendong Mahira menuju Kasur.
" Minum teh manis hangat ya, biar enak kan."
" Iya Mas, tapi kamu yang bikinin ya."
" Iya, tunggu sebentar ya, aku bikin dulu."
Lalu Radit pun melangkah pergi menuju lantai bawah untuk membuatkan teh hangat.
Di dapur Arini baru selesai masak.
" Mau bikin apa Mas ?"
" Teh manis Hangat buat Mahira."
" Emang nya kenapa Mahira."
" Pusing sama mual muntah."
Dalam hati Arini merasa iri karena Radit selalu perhatian sama Mahira. sedangkan sama diri nya kurang perhatian.
" Yaudah aku ke atas dulu ya. nanti kalau aku udah selesai makan ya. tapi kalau kamu udah laper, makan duluan aja." Ucap Radit.
" Iya Mas."
Radit pun kembali ke atas, sambil membawa teh manis hangat beserta cemilan.
" Sayang, kamu minum dulu ya teh nya."
Lalu Mahira pun meminum nya.
" Huhh enak banget nih perut. ini kamu yang bikin kan Mas." Tanya Mahira.
" Iya aku yang bikin, Arini kan lagi masak."
Tak Lama Arini pun menyusul Ke kamar Mahira.
" Mba kamu kenapa, mual muntah terus ?" Tanya Arini lalu mendekati nya.
" Iya." Jawab Mahira singkat.
" Berarti Mba Mahira gak jadi ikut dong belanja sama kita Mas." Ucap Arini.
" Maksud nya belanja apa ?" Tanya Mahira dengan bingung sambil menatap Radit.
" Iya jadi hari ini cerita nya aku mau ngajak kamu sama Arini belanja ke Mall."
" Oh begitu, terus.."
" Ya gimana ya, aku juga bingung. kamu posisi lagi hamil trus muntah terus ya, mungkin gajadi."
" Lho ko gajadi sih Mas, padahal aku pengen belanja lho." Protes Arini.
" Iya tapi kan Mahira lagi sakit Arini, aku gak bisa ninggalin dia." Ucap Radit.
Seketika Arini pun menjadi cemberut. Mahira yang melihat itu pun hanya menghela nafas. Dia sudah lelah dengan semua drama ini, apalagi sekarang posisi nya dia lagi hamil.
" Yaudah Mas, Kamu ajak belanja aja dia. nanti dia tantrum lagi. Aku pusing harus berdebat terus. sekarang aku lagi pusing."
" Tapi kamu lagi sakit, masa aku jalan jalan."
" Aduh Mas itu Mba Mahira aja gapapa kalau kita berdua yang jalan. mungkin Mba Mahira pengen istirahat." Timpal Arini dengan antusias
" Yaudah ajak aja tuh Mas. gapapa aku di rumah aja."
" Bener nih gapapa ?"
" Iya bener, tapi nanti bawain aku makanan banyak aja. aku lagi pengen makan banyak."
" Yasudah kalau begitu, mau makanan apa ?" Tanya Radit.
" Emm pengen cendol, cilok kuah kacang, rujak, sama jus stroberi."
" Yaudah nanti aku beliin ya. Maaf ya aku tinggal sebentar."
" Hem.."
" Mba Mahira makasih ya udah izinin aku sama Mas Radit untuk jalan." Ucap Arini dengan senyum terpaksa.
" Ya ya, udah sana aku mau istirahat." Usir Mahira pada Radit dan Arini.
Setelah mereka pergi, Mahira pun langsung kembali untuk berbaring di kasur.
" Hmm.. biarin aja lah mereka yang jalan. kalau aku ikut, nanti di sana banyak drama lagi. makin pusing yang ada, mereka pergi. aku juga mau pergi ke rumah baru itu." Ucap Mahira dengan penuh semangat.
Lalu Mahira pun memasukkan kembali pakaian yang akan nanti di pindahkan ke rumah baru nya.
Setelah selesai Mahira pun kembali beristirahat dan memainkan ponsel nya.
Tiba tiba pintu pun terbuka.
Cekrekk
Melihat Radit yang masuk, Mahira pun menatap sekilas.
" Sayang aku berangkat dulu ya, Kamu gapapa sendirian."
" Iya gapapa." Ucap Mahira dengan cuek.
" Yaudah, kalau ada apa apa telfon aku ya."
" Hem."
Akhir nya Radit pun keluar. tak lama suara garasi rumah pun di buka oleh Radit, dan Mahira hanya melihat nya di balkon.
" Huh mereka sudah pergi saat nya aku juga pergi." Lalu Mahira pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi Mahira pun langsung memakai baju nya dan memakai MakeUp dengan tipis.
" Selesai, saat nya pergi." Lalu Mahira pun membawa koper dan tas nya. tak lupa dia juga membawa sertifikat rumah ini. karena dia tidak ingin Arini yang memiliki nya. setelah itu dia pun menggunakan taksi untuk menuju rumah nya.