Bercita-cita menjadi seorang menantu idaman adalah harapan semua perempuan yang sudah menikah.Menganggap orangtua pasangan seprti orangtua kandung adalah hal yang sulit yang pernah dirasakan.Selalu dianggap salah dan tak berguna menjadi penyebab hancurnya sebuah kepercayaan dari diri seorang istri.Hidup jauh dari suami dan harus bertahan dengan mertua yang bermulut pedas itu adalah ujian yang sangat sulit.Mampukan Ranti bertahan dengan pernikahannya ditengah keluarga suami yang toxic?
Ikuti kisahnya dalam cerita yang akan aku tulis ini ya gais.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Ranti yang mendengar keributan diluar lantas keluar dengan Arga digendongannya.
" Bu titip Arga biar Ranti bicara sama ibunya mas Wiji!"
ucap Ranti,Aminah mengulurkan tangannya kemudian mengambil alih menggendong Arga dan membawanya pergi dari rumah.
Baik Aminah ataupun Ranti tak mau membuat Arga mendengar dan melihat keributan ataupun kata-kata yang tak sepantasnya dia dengar.
" Halah sok-sokan mau menjauhkan Arga.Dengan membuat Arga diasuh sama kamu aja udah kasih dampak buruk buat Arga."
Cibir Mirah.
Perlahan namun pasty Ranti maju selangka demi selangkah hingga membuat Mirah mundur perlahan,hampir saja kakinya terpeleset kerikil dihalaman rumah Ranti karena ia tak melihat apa yang ia pijak.
" Ada apa Bu cari Ranti? Fitnah apa lagi yang mau ibu katakan,kebohongan apa lagi yang mau ibu sampaikan.Apa ibu mau membela diri ,atau anak ibu yang bajingan itu mengadu pada ibu? Laki-laki yang sudah menjadi seorang suami dan ayah tapi dia masih bisa disetir oleh ibunya,dia tidak memberi nafkah dengan baik untuk anak istrinya tapi dia menuntut istrinya untuk tampil slalu cantik.Laki-laki yang memilih berselingkuh dengan wanita lain saat melihat istrinya sudah tak secantik dulu.Dia anak ibu,apa yang mau ibu keluhkan,katakan Bu Ranti siap mendengarkan dengan kedua telinga Ranti!"
Ucapan Ranti membuat darah Mirah semakin mendidih,Mirah sungguh tak menyangka jika Ranti berani mengatakan hal itu padanya.
" Cih,sombong sekali kamu ran.Pantes aja Wiji gak betah punya istri macam kamu,oh ya kalau kamu mau tau kenapa saya datang kesini biar saya katakan dan dengar ini baik-baik Ranti!"
Mirah terlihat menggebu-gebu saat ingin menyampaikan apa yang memang ingin ia sampaikan pada menantunya.
" Apa Bu! Katakan jangan ragu!
Tantang Ranti.
" Sombong banget ya kamu ran,dengar baik-baik.Jangan sesekali kamu minta rujuk sama putraku,jangan juga kamu minta harta Gono gini apa lagi minta transferan ya,kamu sudah tidak berhak lagi mendapatkan nafkah dari anak saya.Satu lagi,jangan coba rayu anak saya dengan menjadikan anak kamu sebagai alat!"
Seprti tersayat hati Ranti mendengar apa yang disampaikan oleh Mirah,namun hati kecilnya mengucap syukur lantaran Alloh sudah menunjukan jalan dengan Ranti berpisah dari Wiji yang itu artinya Ranti dijauhkan dari orang-orang toxic seprti mertuanya.
Ranti tertawa tanpa humor,ia mengusap kasar air mata yang tanpa sengaja menetes.Sangat miris bahkan mertuanya melarangnya meminta hak atas Arga.
" Bu,ibu tenang saja saya tidak akan meminta sepeserpun uang dari anakmu yang tak berguna itu.Saya juga tidak akan menggoda apa lagi meminta rujuk dengan dia.Setelah saya membuangnya saya tidak akan memungutnya kembali,sampah memang cocok dibuang ditempat sampah! Ibu tidak perlu hawatir akan hal itu,oh ya maaf jika tidak ada hal lain lagi maka silahkan pergi dan jangan injakan kaki ibu lagi dirumah ini!"
Braaak
Ranti membanting pintu dengan kasar hingga membuat Mirah terjingkat kaget.
" Dasar perempuan gak guna,miskin aja belagu.Aku sumpahin ya pintu kamu rusak bair rumah kamu kemalingan karna gada pintu.Aku pegang kata-kata kamu ya Ranti,aku jamin sebulan lagi kamu bakal ngemis nafkah dari anakku.Jangan harap ya Wiji akan memberikan nafkah itu, sombong banget nyesel kamu udah bersikap begini sama aku ya,urus anak kamu sendiri jangan sampai kamu mengusik hidup anakku lagi!"
Ucapnya didepan pintu rumah Ranti.
Tak selang beberapa lama terdengar suara benda dilempar.
praang praaang
Kaca jendela Ranti hancur dan serpihan kacanya berhamburan dimana-mana.
Sebelum pergi Mirah mengambil batu batu besar dan melemparnya kejendela rumah Ranti hingga membuatnya rusak.
Huuuuuu
" Laporin aja ran kepolisian,dia udah bikin kerusakan!"
" Dasar orang gila!"
" Obatnya habis Buu!
" Tega banget ya mertua Ranti sampai berbuat begini."
terdengar jelas ditelinga Ranti omongan para tetangga yang berhamburan keluar karna mendengar keributan.
Mirah yang merasa malu jalan dengan kepala tertunduk serta kedua tangannya menutup telinganya lantaran banyak tetangga Ranti yang keluar dan mengatakan cacian terhadapnya.