Legenda Pedang Iblis Bayangan

"Pedang Elemen Gelap!" Teriak Xie Yan secara bangga dan bersemangat.

WUSHH!

Keduanya beradu pedang dengan lihai, keduanya memiliki pemahaman berpedang yang baik dan serangan mereka serasi.

Namun Xie Yan memiliki lebih sedikit energi qi dibandingkan dengan Zhang Wu, ranah mereka jelas berbeda dan Zhang Wu lebih diuntungkan.

Meskipun Xie Yan tidak dapat mengalahkan Zhang Wu, Xie Yan akan tetap menjadi pemenang karena mampu menahan Zhang Wu selama ini.

Kali ini Zhang Wu menyerang secara frontal hingga membuat beberapa luka kecil dibeberapa bagian tubuh Xie Yan.

Xie Yan sudah mencoba yang terbaik untuk melawan Zhang Wu "Senior Zhang mari kita akhiri!"

"Heheh baiklah ayo!" Saur Zhang Wu, ia segera mempersiapkan seluruh energi qinya untuk serangan terakhir.

Xie Yan sudah lama bertarung, cadangan energi qi sudah menipis dan tidak dapat bertarung untuk waktu yang lama.

Jadi mengakhiri dengan satu kali serangan lebih baik dari pada menghabiskan seluruh energi qi.

'Aku akan mencoba kartu asku apa dapat mengalahkan ahli yang memiliki kekuatan tempur Ranah Martial Heaven!'' Gumam Xie Yan.

Xie Yan menyilangkan pedangnya, ia segera bersiap menyerang "Formasi Pedang Bayangan Iblis!!"

Disekitar Xie Yan muncul beberapa pedang gelap dengan bau darah yang menyengat.

"Enam Pedang Bayangan Sejati!!" Teriak Zhang Wu, ia menggunakan kartu as terkuatnya.

Enam pedang muncul disekitar Zhang Wu, setiap pedang memiliki tekanan yang luar biasa dan mampu membunuh ahli dibawah Ranah Martial Heaven.

"Keduanya menggunakan seni terkuat masing-masing, aku tidak percaya ini adalah pertarungan antara generasi muda" Master Sekte tertawa kecil.

Penatua Pertama mengangguk "Mereka berdua seperti veteran yang telah hidup lama dan bertarung kembali!"

"Hmm bakat keduanya baik, selama kita fokus dengan kedua murid ini mungkin akan ada Ranah Martial Lord lainnya" Master Sekte tersenyum cerah dan mulai membayangkan fantasinya.

Ia sendiri kesulitan menembus Ranah Martial Lord dan butuh banyak perjuangan untuk kesempatan terakhir.

Master Sekte sekarang menunggu kesempatan, jika ada kesempatan Master Sekte akan benar-benar melakukan segalanya.

Kedua serangan Xie Yan dan Zhang Wu segera sing beradu.

BOMMM!!

Ledakan demi ledakan terjadi namun keduanya masih tetap tenang dan mencoba mencari tau kelemahan masing-masing.

"Senior Zhang sepertinya akan menjadi kekalahanku" Xie Yan tersenyum kecil, ia merasa energi qinya hampir kering.

Zhang Wu tertawa keras "Junior Xie kamu menang, ini kekalahanku!"

Zhang Wu menghampiri Xie Yan dan menepuk bahunya "Selamat atas kemenangan Junior Xie, ranah kita jauh dan aku sendiri terpojok"

"Kekuatan Senior Zhang terlalu kuat, aku hanya bisa memojokkan saja dan tidak mampu mengalahkan Senior Zhang" Xie Yan tersenyum dan menghormati keputusan Zhang Wu.

Penatua Yuan mengangguk ringan, ia senang kedua murid berbakat saling mengerti dan tidak ada dendam sama sekali "Baik pemenangnya Xie Yan!"

"WUHHH!"

"Xie Yan ini monster lain!"

"Sangat mengejutkan!"

Berbagai macam sorakan terdengar, hal ini sangat luar biasa karena Xie Yan dapat mengalahkan monster Zhang Wu!

Zhang Wu sendiri tidak pernah kalah dalam bertarung, jangankan kalah seri saja Zhang Wu tidak pernah!

Jadi hanya para Penatua saja yang mampu melawan Zhang Wu dan semua murid tidak memiliki keberanian menantang Zhang Wu.

Namun kemunculan Xie Yan membuat prestasi Zhang Wu turun dan akhirnya Xie Yan menjadi bintang kecil.

Setelah pertandingan ini Xie Yan dibawa ke aula bersama Master Sekte dan para Penatua lain.

Topik ini akan segera meledak dan membuat kegaduhan diantara sekte-sekte lainnya.

Zhang Wu saja sudah merepotkan kini muncul Xie Yan!

Didalam aula Master Sekte tersenyum "Selamat atas kemenanganmu Xie Yan dan selamat telah dipromosikan menjadi Penatua Umum!"

"Terimakasih Master Sekte, murid tidak akan mengecewakan harapan Master Sekte!" Xie Yan membalas dengan sopan dan hormat.

Master Sekte mengangguk "Sekte kita sekarang kekurangan bakat, Xie Yan aku banyak berharap denganmu! bersama Zhang Wu bawalah sekte kearah yang lebih baik"

Mendengar ini Xie Yan mengangguk ringan "Tenang saja Master Sekte, murid akan membawa sekte kearah generasi emas dan membuat dunia menghormati sekte kita!"

"Bagus-bagus, ini ambillah Xie Yan" Master Sekte memberikan token giok dan jubah baru untuk Xie Yan.

"Oh ya juga kamu dapat menempati Puncak Bayangan yang sudah disiapkan olehmu" Master Wei tersenyum cerah, ia dapat melihat bahwa Xie Yan cukup tangguh.

Xie Yan mengangguk "Terimakasih Master Wei, murid izin undur diri karena ingin melatih seni baru"

"Silahkan"

Kemudian Xie Yan pergi dari aula, tujuannya sekarang telah tercapai dan juga ia sekarang pindah ke Puncak Bayangan.

Di masa depan kultivasinya akan meningkat cepat karena ada bantuan vena roh tingkat 3!

Saat Xie Yan keluar, Penatua Yuan menghela nafas "Pertandingan kali ini diluar dugaanku, aku kira Xie Yan mungkin hanya bisa bertahan selama beberapa nafas"

"Namun kenyataan sangat berbeda, Xie Yan bahkan mampu memojokkan Zhang Wu dan berakhir memenangkan pertandingan" Lanjut Penatua Yuan.

"Tidak ada yang mengetahui hal ini, aku hanya berharap Xie Yan dapat memiliki hubungan yang dekat dengan Sekte ini" Master Wei menghela nafas panjang.

Meskipun Xie Yan berjanji untuk sekte, Master Wei tidak percaya karena Xie Yan tidak terikat sama sekali dengan Sekte ini.

Tiba-tiba seorang gadis cantik dengan tampilan menawan muncul "Tenang saja ayah, aku akan membantu sekte kali ini!"

"Apa yang kamu maksud Ling'er?" Tanya Master Wei dengan curiga, ia ingin tahu apa yang akan dilakukan anaknya kali ini.

Wei Ling tersenyum "Hehe aku akan mengikat Xie Yan agar sekte memiliki masa depan yang lebih baik!"

"Haish sangat sulit namun ayah hanya berharap Ling'er tidak memaksakan diri sendiri" Master Wei tersenyum kecut.

Wei Ling mengangguk kemudian pergi dari aula dan mulai mencoba mencari cara agar dapat mengikat Xie Yan kedalam sekte.

Saat Xie Yan baru keluar dari aula, seorang gadis cantik muncul "Saudara Xie!"

"Saudari Rou?" Xie Yan terkejut, ia sedikit mengingat Li Rou ini yang merupakan teman satu-satunya yang dimiliki oleh Xie Yan.

Li Rou mengangguk "Meskipun kekuatan saudara Xie meningkat namun tetap tidak melupakan teman lama"

"Apa yang dibicarakan oleh saudari Rou, ayo kita cari tempat yang lebih baik untuk mengobrol" Xie Yan tersenyum ramah kemudian mengajak Li Rou pergi.

Keduanya segera pergi dari daerah sini, mereka menuju ke taman yang ada didalam sekte.

"Tidak melihat saudara Xie untuk waktu yang singkat namun memiliki perubahan yang besar" Li Rou melihat Xie Yan dengan ekspresi rindu.

Xie Yan menghela nafas "Benua ini semakin kacau jika aku tidak bertambah kuat bagaimana nasibku kedepannya"

To Be Continued

Terimakasih yang sudah membaca novel saya