NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:124.8k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

...Mari sembuh, meski duniamu hampir runtuh....

...>Zella <...

...☠️☠️☠️...

Suasana cafe yang tenang, membuat suara Ziven terdengar sangat jelas. Zella menunggu dengan sabar kelanjutan dari ucapan pemuda tersebut.

"Zel, sebenarnya... Sejak awal gue udah tau kalo lo bukan Zella yang asli. lo jiwa asing yang baru masuk ke dalam tubuh Zella Allyshon, kan?" tutur Ziven membuat Zella terperangah tak percaya.

"Sebentar, kok lo tahu kalo gue mau bilang bahwa gue jiwa asing, Ven?"

Ziven membenarkan letak duduknya, dia menenggak habis sisa minuman di atas meja. Setelah itu Ziven berdiri dari kursi, dia melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"Kalo lo mau tau lebih banyak, lo bisa temui gue di markas Black Shadow. Gue tunggu besok sore di sana, sekarang udah malam lebih baik lo pulang pasti Arzen di rumah kesepian." Ujar Ziven mengalihkan pembicaraan.

Zella masih ingin bertanya lebih lanjut, tapi pemuda itu sudah pergi dari sana meninggalkan Zella dengan banyaknya pertanyaan. Selepas kepergian Ziven, dia pun ikut meninggalkan cafe menuju mobilnya.

...***...

Dua puluh menit kemudian, Zella sampai di halaman mansion. Dia memasukan mobil itu ke dalam garasi, begitu Zella keluar dari mobil dia di kejutkan dengan kemunculan Arzen di belakangnya.

"Astaga, Arzen! Bikin kaget aja,"

Zella mengelus dadanya yang berdegup kencang, sesaat kedua netranya menyipit saat melihat kedua mata Arzen memerah begitu juga dengan hidungnya.

"Sayang, kamu kenapa? Kamu abis nangis," ujar Zella seraya menyentuh pipi Arzen.

Bukannya menjawab, Arzen justru langsung memeluknya. Hal itu membuat tubuh Zella membeku dalam sekejap, dia tak pernah menyangka Arzen akan memeluknya.

"Jangan pergi," cicit pemuda itu.

Zella mengernyit bingung, dia ingin menjauhkan tubuh Arzen darinya tapi pelukan pemuda itu sangat erat. Zella menghela nafas berat, dia menepuk-nepuk lembut punggung Arzen.

"Siapa yang mau pergi? Mommy nggak pergi kemana-mana, Zen," tegas Zella.

"Anda mau ninggalin suami anda, kan? Berarti anda juga mau ninggalin saya?" tanya Arzen, di masih saja menggunakan bahasa formal jika berbicara dengan Zella.

"Kamu tahu dari mana?"

Zella heran karena dia belum pernah membahas hal itu dengan Arzen, terlebih mereka hanya menghabiskan waktu sedikit setiap harinya.

"Buku.. diary milik anda yang ada di atas meja belajar,"

Sontak Zella melepas paksa pelukan Arzen, dia menepuk kedua pundak pemuda itu. Kedua netranya menatap lembut, dia sama sekali tidak marah pada Arzen hanya saja dia terkejut bahwa Arzen pernah masuk ke dalam kamarnya. Zella bahkan lupa jika malam itu Arzen membantunya naik ke atas ranjang.

"Kamu sudah membaca semuanya?"

Arzen menggeleng, "Maaf, saya-"

"Apa kamu tidak mau membuang bahasa formal itu jika sedang berbicara denganku? Aku menantikan kamu menggunakan bahasa informal, Arzen. Kamu bukan bawahan Mommy tapi kamu anak Mommy, apa itu sulit untuk mengubahnya dari sekarang?"

Arzen terdiam, dia merasa bibirnya kelu secara mendadak. Melihat hal itu Zella tersenyum lembut, dia mengajak Arzen masuk ke dalam rumah. Zella merasa sekarang waktunya dia membicarakan tentang rencananya, kalau memang Arzen tidak mau ikut pergi bersama dia tidak berniat memaksa putranya.

Mereka berdua melangkah menuju ruang keluarga, Zella mengajak Arzen duduk di sofa panjang. Setelah itu Zella mulai membicarakan niatnya.

"Zen, aku memang berniat cerai tapi aku juga tidak ada niat meninggalkan kamu sendiri! Aku sedang mengurus surat adopsi mu, kalau kamu mau kamu bisa ikut tinggal dengan ku tapi kalau tidak aku akan membatalkan surat adopsi itu,"

Arzen masih diam, dia mendengarkan dengan baik semua yang Zella ucapkan. Sampai pada akhirnya Zella memberikan pertanyaan cukup sulit bagi pemuda itu.

"Arzen, apa kamu memiliki trauma padaku?"

Degh.

Raut wajah Arzen berubah pucat, hal itu tak luput dari pandangan Zella. Dia sudah menduganya tapi tetap saja dia shock, layaknya sebuah kertas yang sudah robek mau di satukan dengan cara apa pun bekasnya masih tetap ada.

"A-aku.."

"Nggak apa-apa, kamu nggak perlu menjawabnya, Zen." Potong Zella, dia sendiri takut dengan kelanjutan ucapan yang akan Arzen keluarkan.

"Maaf, seharusnya aku meminta maaf lebih awal. Maaf karena selama ini aku membenci anda tanpa tahu bahwa anda memiliki masa-masa yang sulit, aku menutup mata dan terus mengutuk anda yang menyakitiku."

Arzen menghela nafas berat, dia merasa tenggorokannya tercekat. Rasa bersalah kian menjadi setiap dia mendapat perlakuan baik dari Zella.

"A-aku sudah tahu kalo aku a-anak dari kakak anda, aku benar-benar menyesal membenci anda tanpa tahu bahwa anda yang merawat ku sejak kecil, aku minta maaf, Mom." Lanjut Arzen.

Kepalanya menunduk, di susul tubuh yang bergetar. Dia kembali menangis, Arzen tak perduli jika dia di cap anak yang cengeng karena dia benar-benar merasa bersalah.

Ingatan tentang kejadian beberapa hari yang lalu, kembali muncul. Tak berbeda jauh dengan Arzen, Zella masih terdiam kaku. Dia baru saja mendengar pengakuan Arzen dan juga panggilan untuk pertama kalinya dari anak itu.

Kedua pelupuk mata perempuan mulai mengembun, Zella meraih tubuh Arzen dan memeluknya sangat erat. Perasaan lega sekaligus bahagia bercampur menjadi satu, ketakutan yang dia alami barusan seketika hilang bak tidak pernah ada.

Zella mengecup pucuk kepala Arzen beberapa kali, dia masih belum percaya dengan pendengarannya saat ini.

"Nggak apa-apa itu bukan salah kamu, dan kamu nggak perlu minta maaf. Sejak awal sifat dan perilaku yang aku berikan memang buruk, aku minta maaf sebesar-besarnya dan terimakasih sudah mau berbicara jujur denganku," sahut Zella dengan lembut.

Suasana haru memenuhi mansion itu, Arzen membalas pelukan Zella tak kalah erat. Dia menumpahkan semua perasaannya di pelukan sang ibu, lucu bukan? dulu dia begitu membencinya bahkan sangat ingin membunuh perempuan itu, tapi justru sekarang perempuan itu satu-satunya tempat untuknya kembali, satu-satunya orang yang menginginkan kebahagiaannya.

"Mom, aku mau ikut Mommy! Ajak aku pergi dari sini, aku nggak mau di tinggal sendiri," cicit Arzen di ceruk leher Zella.

"Pasti, Sayang. Mommy nggak mungkin meninggalkan kamu sendirian Mommy janji," sahut Zella dengan yakin, dia masih senantiasa mengelus lembut punggung putranya.

...***...

Satu hari telah berlalu, hubungan Zella dan Arzen semakin baik. Pagi tadi Zella bahkan mengantar Arzen ke sekolah, dia merasa bahagia bisa memperbaiki hubungan nya dengan sang anak dalam waktu yang terbilang cepat.

Kini Zella sedang membenahi meja belajarnya, dia merapikan semua buku yang berserakan di sana termasuk buku diary miliknya.

"Gue harap setelah semua masalah ini selesai, gue bisa hidup bahagia sama Arzen," gumam Zella.

Dia meletakan semua buku di lemari, setelahnya dia mengambil tas selempang berwarna hitam lalu mengisinya dengan ponsel serta dompet. Zella bergegas keluar lalu memakai sepatu berwarna putih kesayangannya, dia mulai menuruni tangga begitu sampai di lantai bawah dia berpapasan dengan seorang pelayan.

"Bi, saya mau keluar. Nanti kalo Arzen menanyakan kemana saya pergi, bilang saja saya sedang bertemu teman." Pesan Zella.

Pelayan itu mengangguk patuh, "Baik, Nyonya."

Zella kembali melanjutkan langkahnya menuju garasi mobil, hari ini dia akan menemui Ziven di markas Black Shadow. Dia sudah mendapat Sherlock dari Ziven tadi pagi, dia ingin mengetahui semua tentang diri Zella yang sebenarnya karena sepertinya hanya Ziven yang bisa menjawab pertanyaan itu saat ini.

1
Rossy Annabelle
next Thor,,ternyata masih flashback y..pengen tau kondisi zella sekarang 😁
Sulati Cus
😂😂😂demi apa ngebayangin cewek ngomong " mau g jd selingkuhan ku"😂pasti cewek yg sdh kecewa
Hasna 💙
makasih kk sudah update , di tunggu kelanjutannya
Asih Asih
sungguh tragis kisah cinta ziven.
Fahzar Soemantry
paling ama bapaknya si ipen,,,,, mangkanya ziven yang asli depres trus meninggal di ganti sama orang lain jiwanya,,,, kasihanm sekaliii😭😭😭

trusss semngatttt gas poll laahh,,, di tunggu kelanjutannya,,,,
Zee✨: wokey udh up cuma masih review hehe
total 1 replies
Yuni Alyssa
weh ama bapaknya ziven kah itu ....
Zee✨: kayanya sih?
total 1 replies
Yuni Anto
Aduch bikin dag dig dug nich.. penasaran sama klanjutan x.. /Determined//Angry//Determined/ayo kka authoor semangat teruzzz buat kka biar up teruzzz /Joyful//Joyful//Joyful/
Zee✨: siapp makasih supportnya🔥🔥
total 1 replies
Yuli Ani
aduh thoor demen amaat bkin kite penasaran😣
Zee✨: jawabannya hari ini kok bntr y baru di up
total 1 replies
Hasna 💙
makasih ya kk udah double up 🥰
Nur Aulia Rahmah
ws double up loh, tapi akune sek ngroso kurang 🥺 kok yo serakah sekali aku 🥺 up lagi bleh ndak sih 😁🥰
Zee✨: boleh aku up tiap hari kok hehe
total 1 replies
Intan Noer
kyknya si jalang tu selingkuh Ama bapaknya ya Thor soalnya klau g slh pernah ziven blng pas dikuburan klau dia yg bunuh bokap nya
Zee✨: heum bisa jadi sih kak
total 1 replies
Grey
iya sih bener ada hadiahnya "MATI" maybe?😂
Rossy Annabelle
duh ,bikin deg-deg'an si Thor,,tp thanks y buat Doble up-nya hari ini☺️cemungut pokoknya💪
Zee✨: sami² kak🥰
total 1 replies
Anonymous
keren ihh ceritanya.. mc wanitanya gak menye2 dan super girlnya tidak terlalu berlebihan dan masih sesuai nalar.
Zee✨: hooh di bikin realistis kak 😂
total 1 replies
Yuli Ani
haha kenna lo shasa😏😏mantul thoor🤗🤗
Hasna 💙
ish ish ish si sasha kepedean bgt 😂😂
Zee✨: bnr tuh, btw chapter kedepannya bkl ngulik masa lalu ziven dan keluarganya tungguin yh
total 1 replies
Yuni Alyssa
wkwkwk begitu tuh klo cwe gatel dipanggil girang padahal mah mau disiksa ama ziven 🤣🤣🤣
Zee✨: maklum kak pas pembagian otak si sasha nggak kebagian wkwk
total 1 replies
Rossy Annabelle
smngt Thor,,,q punya 1 vote buat author deh..Doble up-nya y klo ada ditunggu ,hehe😁
Zee✨: mkasih kak, nnti y klo sempet hehe
total 1 replies
Jema In
crazy up thoorrrrrrrrr
Chauli Maulidiah
masalah 1 blm beres.. onok maneh masalah lainnya.. ckckckck.😒
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!