Bagaimana jika pengalaman pertamamu di renggut oleh seorang gadis miskin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Mendengar ucapan Adnan bukannya lebih tenang, Grey malah juah lebih galau brutal. Sampai Andan pun menggeleng-gelengkan kepalanya bingung karena melihat Grey yang berubah menjadi bulol, bucin tolol.
“Ya ampun!” Frustasi Andan sambil menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal dengan kasarnya.
Adnan menarik nafasnya banyak-banyak dan menghembuskanya pelan. Adnan lebih tenang saat Grey bangun dan uring-uringan ketimbang Tuannya itu tidur namun Grey terlihat seperti ketakutan dan gelisah.
Adnan tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya melihat wajah Grey yang berkeringat dengan kening mengerut. Pria itu juga terlihat sedang bermimpai buruk karena terus mengigau dan terus bergerah gelisah.
Andan menoleh ke belakang saat seseorang membuka pintu kamar inap itu, ia bisa bernafas lega saat melihat Lucia yang masuk ke dalam.
“Maaf, aku hanya…” Lucia bingung harus bicara apa, ia akhirnya menjulurkan paperbag yang ia bawa. “Aku hanya ingin mengantarkan makanan ini, aku membelinya. Bukan aku yang membuatnya, oh atau mungkin dia tidak bisa makan bubir ayam juga?” Tanya Lucia dengan bodohnya, bagaimana mungkin dia membelikan pria kaya itu makanan yang biasa ia makan.
“Apa aku mengganggu? Kalau begitu saya akan kembali.” Ucap Lucia, ia sempat hawatir karena setaunya pria yang sedang bicara denganya adalah adik dari Nona Valen. Lucia tak ingin banyak berurusan dengan sahabat dari pria bernama Grey itu.
“Tunggu dia bangun, dan berikan langsung padanya.” Ucap Adnan dengan datarnya. Pria itu langsung berjalan melewati Lucia, Lucia sempat bingung tapi itu lebih baik karena niat awalnya ia ingin merawat Grey untuk bertanggung jawab dengan apa yang ia buat.
Di tatapnya wajah gelisah Grey, Lucia mengulurkan tanganya untuk menyentuh alis Grey yang mengernyit. “Apa yang kamu pikirkan sampai tidur mu gelisah seperti ini?” Gumam Lucia, ia lalu menyentuh pipi Grey yang berkeringat.
Pria itu terlihat lebih tenang, bahkan setelah di sentuh kedua alisnya tak lagi saling bertautan.
Dalam keadaan tidur, Grey menyentuh tangan Lucia hingga tangan wanita itu pun tetap berada di pipi Grey.
“Dia orang yang tidak bisa tidur dalam suasana hening.” Ucap Adnan, tadi Grey bisa tidur karena memakai aerphone untuk mendengar musik kencang. Namun itu Andan tidak membiarkan itu berangsur lama itu sebabnya Grey kembali gelisah karena tak mendengar suara apapun.
Lucia menoleh ke arah Andnan, jadi apa yang di katakan pria bernama Grey itu bukanlah sebuah kebohongan.
Adnan langsung keluar setelah menatap interaksi kedua orang itu, akhirnya ia bisa bernafas dengan lega setelah berjamjam melayani ketantruman Tuannya yang sedang di mabuk cinta itu.
“Hah, melayani orang yang baru merasakan jatuh cinta itu lebih sulit di banding melayani orang yang sering buat onar.” Gumam Adnan sambil menghela nafasnya dengan kasar.
“Lucia, kamu dari mana saja?” Tanya Grey yang ternyata sudah terbangun.
Lucia hendak menarik tanganya, namun Grey menahanya.
“Aku tadi kerja, lalu pulang dan kembali ke sini.” Jawba Lucia.
Grey tersenyum, ia senang karena rupanya tujuannya seletah pulang kerja adalah dirinya.
“Kamu gak perlu kerja mulai sekarang, karena aku yang akan membiayai hidupmu mulai sekarang.” Ujar Grey, ia sedih saat merasakan kasarnya tangan wanita ini.
Terlihat jelas kalau Lucia pekerja keras, karena itu ia tak ingin melihat wanitanya lagi bekerja kasar seperti ini. Grey ingin meratukan wanitanya itu.
“Tidak mau, untuk apa aku bergantung pada pria pengangguran sepertimu.” Ucap Lucia, wanita itu menarik tanganya lalu membuka paperbag yang ia bawa.
Grey bangun, ia tak terima di bilang pengangguran.
“Cia, aku banyak uang. Dan aku bukan pengangguran aku pekerja keras apa kamu tidak tau itu?” Protes Grey dengan menggebu.
Lucia menoleh ke arah Grey dengan wajah tak percaya, membuat Grey semakin kesal di buatnya.
“Buktinya belakangan ini kamu gak ada kerjaan dan terus mengekoriku kemanapun aku pergi.” Ujar Lucia membuat Grey terdiam.
.
Tbc.
Baik gak aku up 4 bab? Hihi
Jangan lupa komentar, biar aku makin semangat upnya.
semoga Grey bisa sabar hidup tanpa banyak uang, berjuang bersama dgn Lucia
semangat semangat kak, selalu ditunggu lanjutannya 💪💪