NovelToon NovelToon
Mission In Disguish

Mission In Disguish

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Lita

Dua anak kembar yatim piatu yang dipisahkan sejak mereka dilahirkan. Gayatri dibesarkan oleh keluarga angkatnya yang kaya raya sedangkan Gayathi diberikan kepada keluarga miskin.
Gayatri yang dinikahkan oleh keluarga yang sederajat dengan orang tua angkatnya mengandung anak perempuan sedangkan posisi untuk mewarisi kerajaan bisnis keluarga suaminya terancam karena istri kedua suaminya mengandung seorang bayi lelaki. Gayatri dan Gayathi sepakat untuk menukar kedua bayi mereka yang dilahirkan pada hari yang sama. Bayi lelaki Gayathi yang berparas mirip dengan anak bayi perempuan Gayatri ditukar demi menyelamatkan posisi keturunan Gayatri yang nyaris direbut oleh madunya. Apakah misi mereka berhasil? Dapatkah keturunan Gayatri mewarisi harta keluarga ayahnya? Menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Field

Kerinduannya akan buah hatinya membuat Gayatri lebih tabah menjalani pertukaran nasib dengan Gayathi.

Sejak lahir dia tidak pernah merasakan kesusahan. Orang tua angkatnya merupakan orang yang berada. Sangat memperhatikan setiap detail kenyamanannya.

Hari ini, dia berada in the middle of no where. Delima yang membuatnya kuat. Rumah Gayathi berbanding terbalik dengannya. Sangat sederhana. Tidak ada cat yang menghiasi dinding rumah. Makanan seadanya.

Walaupun di tengah keterbatasan tersebut. Putrinya malahap MPASInya dengan nikmat. Begitu juga dengan Perdana, suami kembarannya.

Pria sederhana berwajah tampan. Sorot matanya teduh tapi tajam. Membuatnya memiliki daya tarik yang kuat. Sikapnya juga santun dan baik. Seorang pekerja keras. Membuatnya semakin menarik karena memancarkan kebaikan serta kemuliaan hatinya.

"Kau tampak lelah. Istirahatlah. Kau tidak perlu memaksakan diri membantuku di ladang saat datang bulan. Aku memahami tubuhmu pegal-pegal dan nyeri. Lebih baik gunakan waktumu lebih banyak bersama Delima. Anggaplah liburan sekali dalam sebulan untukmu."

"Terima kasih. Kau baik sekali."

"Mengapa kau formil sekali? Aku kan biasa memberikanmu libur setiap kau datang bulan? Aku hanya mengingatkan karena kau sering memaksakan dirimu untuk tetap membantuku."

"Baiklah, aku akan menuruti perkataanmu."

"Kau memasak buat kita, menyiapkan makanan Delima, membersihkan rumah, menyiapkan makanan buatku dan mencuci piring dan pakaian saja. Bagaimana?"

Gayatri menganggukkan kepalanya. Dia akan menggunakan gadgetnya untuk mencari informasi seputar hal yang dibutuhkannya untuk menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Seumur hidup dia tidak pernah melakukan semua tugas tersebut. Tetapi dia yakin bisa mencari semua informasi tersebut di YouTube.

Tas lusuh dan gadget milik Gayathi yang ditukar dengan tas mewah termasuk pakaian mereka berdua kenakan. Menyimpan dompet, uang tunai dan sebagian debit dan credit card-nya. Sedangkan dompetnya yang lain yang diberikan pada Gayathi berisi sejumlah uang tunai, debit dan credit card disiapkan untuk keperluan Gayathi. Termasuk nomor pin brankas dan debit card nya. Berjaga jika Gayathi membutuhkan uang cash.

Kehidupannya yang mewah dan glamour membutuhkan banyak uang. Akan merepotkan jika Gayathi tidak memegang uang. Sedangkan kehidupan Gayathi yang sederhana nyaris tidak membutuhkan uang.

Uangnya hanya terpakai untuk membayar ojol, angkot dan ojek. Untuk keperluan makanan hampir semua kebutuhan mereka tersedia di ladang. Mulai bumbu dapur, umbi-umbian dan sayuran.

Gayatri menikmati waktunya bersama Delima. Tidak terlalu banyak dan sulit pekerjaan rumah yang harus dilakukannya. Membersihkan lantai terbuat dari tanah. Hanya perlu disapu tidak perlu dipel.

Makanan kebanyakan hanya direbus, kukus dan goreng. Paling berat mungkin mengulek tetapi itu pun bisa disiasati dengan merebusnya sampai lunak.

Pakaian direndam terlebih dahulu sehingga kotorannya luntur. Baru kemudian dicuci dengan menggunakan tangan. Dibilas dan jemur. Jangan memakai sabun terlalu banyak jika ingin pekerjaan mencuci bisa diselesaikan dengan cepat. Semua informasi tersebut didapat dari YouTube dan dia memilih yang paling cepat dan sederhana.

Mencuci piring juga tidak terlalu sulit. Apalagi Perdana juga kerap membantunya. Kehidupan yang sederhana membuatnya beristirahat dari semua kesibukannya. Kegiatan sosialnya, berbelanja, bisnis keluarganya dan keluarga suaminya. Bayinya kebanyakan berada bersama baby sitternya.

Walaupun dia selalu menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama bayinya di sela waktu luangnya. Tetap saja waktunya tidak sebanyak yang dihabiskannya saat ini. Apalagi bersama putri kandung yang sangat dicintai serta dirindukannya.

"Aku senang melihatmu dalam keadaan sehat. Tahukah kau betapa aku mengkhawatirkan serta merindukanmu setiap harinya." Ujarnya pada bayinya saat Perdana sibuk berada di ladangnya.

"Aku takut kau kurang gizi. Tersiksa dan tidak nyaman. Hidup serba kekurangan. Tetapi sepertinya semua kekhawatiran ku tidak beralasan. Kedua orang tua penggantimu menyayangi serta mengurusmu dengan baik. Selera makanmu sangat baik. Kau menyukai semua makanan yang disiapkan dan dihaluskan untukmu." Gayatri menciumi wajah putrinya.

Sebelum Perdana ke ladang. Gayatri menyiapkan botol minum plastik ukuran besar untuknya. Setermos kopi. Makanan pengganjal perut berupa ubi dan singkong direbus. Diseling dengan pisang dan kentang rebus.

"Kau bermain sendiri dulu sebentar ya?" Gayatri meletakkan Delima di dalam box yang sepertinya dibuat sendiri oleh Perdana.

Boxnya dibuat rendah. Hanya beberapa Senti dari lantai. Tidak sampai lima senti. Permukaan box ditutupi triplex. Kemudian seluruh permukaan triplex ditutupi kasur tipis, kain dan selimut. Pintu box dibuat tinggi sehingga aman. Menyerupai kerangkeng. Melindungi Delima di dalamnya. Pintu box sendiri terbagi dua. Diturunkan dengan melipatnya untuk memasukkan atau mengambil Delima. Kemudian dinaikkan lipatannya dan dislot sehingga pintu tidak terjatuh dan turun begitu saja.

Delima yang sudah bisa tengkurap memang lebih aman di dalam box daripada di taruh di atas tempat tidur. Khawatir terjatuh dari pembaringan yang letaknya cukup tinggi dari lantai tanah rumah.

Usianya yang memasuki enam bulan juga membuatnya seringkali mencoba untuk belajar duduk. Alas dan pinggiran box juga diberi busa yang dibungkus kain yang dijahit sendiri dengan rapi. Sepertinya hasil jahitan Gayathi. Sehingga Delima bisa bermain di dalam box dengan nyaman dan aman.

Gayatri menuju ke dapur. Mempersiapkan makan siang untuk Perdana. Nasi dimasak dengan menggunakan rice cooker. Dia bermaksud membuat daun pepaya rebus. Menggoreng ikan yang diambil Perdana dari sungai. Mengulek sambal. Mengukus labu siam dan wortel sebagai pelengkap. Mendadar telur bebek ternak milik Perdana.

Meletakkan semua makanan di atas meja. Tidak lupa menyiapkan seteko air putih beserta gelas.

Untuk sore hari, Gayatri sudah menyiapkan singkong, combro tanpa isi dan ubi goreng yang akan diminum dengan kopi.

Perdana berjalan memasuki rumah dengan peluh yang bercucuran. Mencuci semua peralatan minum dan makannya yang dibawa ke kebun.

Setelah mencuci bersih semua peralatan makan dan minum. Berjalan menuju meja makan. Perutnya semakin keroncongan melihat beragam menu makanan di atas meja makan.

Mengisi piringnya dengan nasi. Mengambil ikan, daun pepaya, labu siam, wortel rebus serta telur dadar bebek. Gayatri membantu menuangkan air putih di dalam teko ke dalam gelas.

"Temani aku makan" Sahut Perdana,"kau juga pasti lapar kan? Apalagi kau menyusui belum lagi hormonmu juga sedang tidak seimbang. Kau butuh banyak makan."

"Nanti saja! Kau dulu saja."

"Mengapa kau tidak mau menemaniku makan?"

"Aku takut mengganggumu."

"Kau tidak menggangguku. Aku justru senang kau temani makan. Hormonmu membuatmu menjadi sensitif. Mau kan kau menemaniku makan?"

Gayatri berjalan menuju meja makan dan duduk di hadapan Perdana. Mengisi piringnya dengan nasi, ikan, telur dadar, daun pepaya, labu siam dan sambal ulek.

"Panen mendatang, aku ingin menabung sedikit uang untuk membeli lantai tegel.Kau tidak keberatan kan?"

"Mengapa tidak membeli keramik?"

"Kita harus hemat. Lebih baik untuk keperluan yang lain. Yang penting lantai rumah kita tidak dari tanah lagi. Jika nanti Delima sudah bisa jalan. Akan lebih bersih jika lantai kita terbuat dari tegel dari pada tanah."

"Baiklah. Terserah padamu."Ujar Gayatri menyuapkan nasi, ikan, labu siam dan sambal ke dalam mulutnya.

1
Salsabila Arman
lanjut
Eka Lita: Terima kasih kakak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!