Cinta Suci Bilqis

Bilqis mengatakan bahwa ia sama sekali tak dapat menerima Krisna karena ia tak ada niatan untuk membuka hati untuk siapa pun lagi selepas ia berpisah dari Rendi. Krisna yang mendengar itu nampak bisa memahami apa yang menjadi ketakutan Bilqis kalau ia memutuskan untuk berumah tangga lagi. Krisna sama sekali tak menyalahkan Bilqis karena traumanya namun Krisna mengatakan kalau Bilqis harus mulai membuka hati dan move on dari semua hal yang mengganggunya.

"Aku tahu bahwa semua ini sama sekali tak mudah untu kamu namun tak baik juga kalau selamanya kamu menutup diri."

"Pak Krisna layak mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari saya."

"Tapi kalau aku hanya mau kamu saja bagaimana?"

Bilqis tak langsung menjawab pertanyaan Krisna barusan namun ia nampak menundukan kepalanya dan mengatakan pada Krisna bahwa jangan mengatakan hal itu. Krisna sama sekali tak peduli mengenai apa yang Bilqis katakan itu karena baginya hanya wanita ini saja yang bisa meluluhkan hatinya yang selama ini beku. Krisna mengatakan kalau ia tak berakhir dengan Bilqis maka ia tak akan menikah selamanya. Sontak saja Bilqis yang mendengar ucapan Krisna barusan mendelik tak suka, bagaimanapun Krisna adalah pria baik dan layak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darinya.

"Banyak wanita yang jauh lebih baik dari saya di luar sana. Anda layak mendapatkan mereka dan tolong jangan katakan hal seperti itu."

"Aku hanya mengatakan apa yang ada di dalam pikiranku dan memang itulah yang akan aku lakukan. Aku tak akan menikah dengan siapa pun lagi kalau tak berakhir denganmu."

Bilqis nampak melihat adanya keseriusan di kedua mata Krisna ketika mengatakan itu dan tentu saja membuatnya jadi tak enak dan merasa bersalah pada Krisna namun pria ini memang layak mendapatkan orang yang jauh lebih baik darinya.

"Anda layak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari saya. Jangan terlalu berharap pada manusia. Saya tak sempurna."

"Yang mengatakan kamu sempurna itu siapa?"

****

Lily nampak sama sekali tak suka ketika Suwito mengatakan ingin membawa Bilqis tinggal bersama di rumah ini. Lily tak rela jika anak kandung suaminya itu akan mewarisi semua kekayaannya. Lily menggelengkan kepalanya ketika membayangkan hal buruk itu terjadi pada kehidupannya.

"Tidak! Tidak, jangan sampai hal tersebut terjadi!"

Lily bisa gila dibuatnya jika sampai kejadian itu benar-benar terjadi dan ia tentu saja tak akan sanggup lagi untuk hidup. Selama ini ia pikir tak akan ada yang mengusik hidupnya hingga Suwito pergi dari dunia ini dan semua kekayannya akan jatuh ke tangannya sebagai istri sah namun kehadiran Bilqis sama sekali tak bisa untuk ia terima begitu saja.

"Bisa gila aku kalau memikirkan semua ini."

Lily kemudian menelpon seseorang untuk mencarikan infromasi mengenai Bilqis dan Lily ingin semua dilakukan dengan cepat.

"Pokoknya segera dapatkan informasi soal dia!"

Lily langsung menutup sambungan teleponnya dan menghela napasnya panjang. Ia tak akan membiarkan semua berantakan, ia sudah menantikan dan merencanakan semuanya dengan baik dan kalau Bilqis menghancurkannya maka ia tak akan mengampuni Bilqis.

"Mama wajahnya sepertinya tak baik-baik saja saat ini," ujar Angie yang merupakan anak kandungnya dari mantan suami terdahulu.

"Pria tua itu akan membawa anak kandungnya ke rumah ini," ujar Lily.

"Maksud Mama Kirana?"

"Bukan wanita itu! Namun anak dari hasil hubungan gelapnya di masa lalu dengan seorang ayam kampus!"

"Apa?!"

****

Lily langsung mendatangi rumah Bilqis dan menggedor pintu itu tanpa ada ramah-ramahnya sama sekali. Bilqis yang nampak heran siapakah gerangan tamu yang datang langsung saja membukakan pintu rumahnya dan mendapati sosok Lily yang berdiri angkuh di depan pintu dan saat ini mengamati semua yang ada pada dirinya dari ujung kepala hingga kaki yang mana tatapan itu sama sekali tak membuat Bilqis menjadi nyaman.

"Anda cari siapa datang ke sini?"

"Kamu Bilqis kan?!"

"Iya saya Bilqis."

Lily menampar wajah Bilqis keras hingga membuat Bilqis terhuyung karena tak siap mendapatkan serangan mendadak dari wanita tua ini. Lily nampak mengumpat Bilqis dan mengatakan bahwa ia adalah wanita murahan yang tak jauh kelakuannya seperti Putri. Bilqis merasa heran siapakah wanita ini karena tiba-tiba saja datang dan malah membuat keributan.

"Anda ini siapa?"

"Saya adalah istrinya Suwito!"

Bilqis terkejut mendengar ucapan wanita ini namun kemudian ia memasang wajah datar. Bilqis mengatakan bahwa ia sama sekali tak punya masalah dengan Lily namun dengan segera Lily menampik semua itu.

"Kamu mengatakan tak ada masalah dengan saya? Tentu jelas ada lah! Kamu sudah bermain-main dengan suami saya maka saya wajib turun tangan!"

****

Cathrine bahagia tak lama lagi akan menikah dengan Rendi, pria yang selama ini dipujanya sepenuh hati dan akhirnya semua mimpinya akan menjadi nyata. Statusnya bukan lagi simpanan Rendi dan semua orang akan menghormatinya sebagai bagian dari keluarga Krama Wijaya salah satu keluarga kaya yang berpengaruh di Indonesia. Rendi mengatakan tak mau melakukan pertunangan dan langsung mau menikah saja dengan Cathrine dan tentu wanita itu sama sekali tak keberatan dengan ide Rendi itu. Siapa juga yang mau berlama-lama menunda pernikahan dengan Rendi?

"Tidak lama lagi aku akan menjadi bagian dari keluarga Krama Wijaya. Selama ini aku bermimpi akan hal ini dan akhirnya semua yang menjadi mimpiku bisa terwujud."

Cathrine saking bahagianya sampai-sampai tak bisa tidur ketika memikirkan hari bahagianya yang akan datang tak lama lagi.

"Astaga, rasanya aku sudah sangat tak sabar sekali untuk menantikan hari di mana aku dan Rendi bisa bersanding."

Senyum itu terus terkembang di wajah Cathrine, ia sudah sangat tak sabar sampai semua yang ia mimpikan bisa segera terwujud. Dan pada akhirnya hari yang selama ini ia nantikan pun akhirnya datang juga. Cathrine sedang dirias di ruang rias dan ia nampak begitu cantik dan memukau dengan make up dan gaun yang ia kenakan untuk acara akad nikah ini.

****

Eny datang ke rumah Bilqis untuk mengantarkan makanan. Bilqis sangat berterima kasih pada sang bibi yang mau mengantarkannya makanan. Eny kemudian menceritakan bagaimana kondisi Putri saat ini pada Bilqis. Bilqis hanya diam saja dan menyimak semua cerita Eny, tak lama kemudian muncul sosok Suwito yang datang membuat Eny dan Bilqis terkejut.

"Oh rupanya ada tamu lain juga."

"Apa yang membawa anda ke sini?" tanya Bilqis pada Suwito.

"Ayah ke sini ingin bicara sesuatu denganmu namun sepertinya kamu ada tamu saat ini maka nanti saja kita bicara."

"Kenapa tak sekarang saja?"