Shafira dan Arya sudah lama menjalin hubungan rumah tangga tapi tak kunjung memiliki anak, mereka akhirnya mengadopsi anak perempuan bernama Kinara yang berusia sepuluh tahun.
Delapan tahun hidup dalam sebuah keluarga mereka terhitung harmonis, sampai akhirnya Shafira menyadari bahwa hubungan Arya dan Kinara lebih dari ayah dan anak pada umumnya, kecurigaan itu terbukti saat Shafira mendapati sang suami satu ranjang dengan sang anak angkat.
Rasa sakit hati, membuat Syafira berniat membalas dendam. Dia tak mau terpuruk dengan pengkhianatan sang suami. Dia ingin mengambil alih pimpinan perusahaan. Di bantu seorang pria bernama Garvin. Mampukah Syafira membalas sakit hatinya?
Harap baca setiap bab yang update. Jangan menumpuk bab. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga Puluh Dua
Setelah empat hari di rawat, akhirnya Kinara diizinkan pulang. Dia masih ragu untuk pulang ke rumah Arya. Namun, jika tidak ke sana. Kemana dia akan pergi?
"Kita pulang hari ini. Aku sudah membayar semua administrasi. Hanya menunggu perawat membuka selang infus mu!" ucap Arya.
"Aku tak mau pulang ke rumah," balas Kinara.
"Jika kamu tak mau pulang ke rumah denganku, kamu mau kemana? Mau jadi gembel?" tanya Arya.
Kinara jadi terdiam. Apa yang dikatakan Arya memang benar adanya. Dia tak memiliki siapa-siapa dan tak ada pekerjaan buat menyambung hidup. Sekolah Menengah Atas saja dia tak sampai ujian akhir karena keburu hamil.
Seharusnya saat ini Kinara sedang mengenyam pendidikan di luar negeri seperti yang Syafira inginkan.Namun, semua sirna karena dia yang mengkhianati sang ibu angkat.
Dengan terpaksa Kinara ikut juga saat Arya mengajak pulang. Walau hatinya masih sakit karena harus kehilangan sang buah hati. Sebenarnya dia bukan saja marah karena masalah itu, tapi yang paling utama dia malas pulang karena tahu Arya sudah tak memiliki apa-apa lagi.
Sampai di rumah, dia melihat ibu Sari dan Melly yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Duduk dengan kaki yang dinaiki ke sofa. Tangannya memegang toples berisi cemilan. Mereka berdua seolah tak terpengaruh dengan kehadiran Kinara.
Kinara langsung masuk ke kamar. Membaringkan tubuhnya yang masih lemah. Baru saja dia akan memejamkan mata, pintu kamar terbuka. Muncul Ibu Sari dan Melly.
"Bagaimana kamu ini, tak bisa menjaga anak. Ibu sudah sangat berharap atas kehadiran bayi itu, tapi kamu tak bisa menjaganya!" ucap Ibu Sari dengan nada kesal.
Melly memandangi wajah Kinara dengan tatapan tajam yang mematikan. Dia lalu berjalan mendekati Kinara.
"Kamu pasti sengaja menjatuhkan tubuhmu agar bayi itu tak terselamatkan. Kamu pasti ingin pergi dan selingkuh dari abangku. Setelah tau dia tak ada lagi memiliki uang, kamu ingin meninggalkan bang Arya'kan?" tanya Melly.
Kinara menarik napas dalam. Sebenarnya dia tak ingin berdebat, tapi omongan kedua wanita itu terasa sangat menyakitkan. Bisa-bisanya menimpa kesalahan padanya. Sekarang dia paham kenapa mami Syafira lebih bahagia sejak terlepas dari keluarga toxic ini.
Kinara tahu sifat asli semuanya sejak Arya dan Syafira berpisah. Dia sangat menyesal kenapa bisa tergoda dengan ayah angkatnya itu.
"Apa Tante Melly tak salah ucap? Semua ini kesalahan Papi. Dia mendorongku hingga harus kehilangan bayiku. Jika aku mau, bisa saja aku perkarakan. Tapi aku masih ada rasa kasihan. Jadi jaga ucapan, Tante!" jawab Kinara.
Melly mendekati Kinara dan menarik rambutnya. Perempuan itu meringis menahan rasa sakit.
"Apa katamu? Kau ingin perkarakan abangku?" tanya Melly dengan emosi tinggi.
Ibu Sari mendekati Melly. Berdiri di samping sang putri.
"Lepaskan saja, Melly. Kau bisa membuat dia pendarahan lagi. Dia baru habis operasi. Nanti kau pula yang di laporkan ke polisi," ucap Ibu Sari.
"Coba saja kalau kau berani melapor! Dasar anak tak tau diri. Seandainya kau tak menggoda abangku, pasti kami tak akan sengsara seperti ini. Pasti Syafira dan Arya tak akan berpisah!" ucap Melly.
'Dasar anak sial! Pantas orang tua kandungmu membuang kamu. Sejak kau hadir di keluarga, Arya jadi jahat dan hidupnya sengsara," ujar Ibu Sari.
Kinara tersenyum miring. Dia menarik napas dalam untuk merancang kata-kata yang tepat untuk membalas ucapan kedua wanita itu.
"Apa Oma dan Tante tidak salah bicara. Semua yang kalian alami saat ini karena kesalahan Papi. Dia yang mencuri uang Mami. Dan semua yang Papi lakukan karena untuk memenuhi kebutuhan kalian berdua. Jadi yang sial itu sebenarnya kalian berdua!' ucap Kinara.
Mendengar ucapan Kinara, Melly jadi naik darah. Dia kembali mendekati anak angkat abangnya itu. Menarik rambutnya dengan keras hingga jatuh tersungkur ke lantai. Tubuh Kinara tersungkur. Dia merintih kesakitan. Darah segar keluar dari bekas jahitan operasinya.
Melly dan Ibu Sari terkejut melihat itu. Wajah keduanya jadi pucat. Mereka saling pandang, sepertinya bertanya apa yang harus dilakukan.
...----------------...
Libas abis