NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:61.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Tujuh tahun menjalani pernikahan, membuat Zelmira dan Nathan tidak sehangat dulu, apalagi belum ada anak di dalam pernikahan mereka. Hingga pada akhirnya kehadiran Alshad, yang tak lain sahabat Nathan, mampu mengusir kehampaan Zelmira yang selalu diacuhkan oleh Nathan, karena Nathan sibuk dengan pekerjaanya.

Pesona Alshad membuat Zelmira luluh, dan jatuh dalam pelukan Alshad. Mereka menjalin hubungan diam-diam di belakang Nathan. Hingga Zelmira mengetahui jika dirinya hamil. Entah anak siapa yang ada di dalam rahimnya, karena semenjak ia berselingkuh dengan Alshad, Nathan pun sudah mulai sering menyentuhnya, meski sentuhan Nathan tidak pernah membuat Zelmira puas.

Akankah Nathan mengetahui hubungan gelap istri dan sahabatnya? Lantas, anak siapa yang ada di rahim Zelmira? Nathan atau Alshad?

Jangan lupa, tinggalkan jejak ya, kak? Like, Komentar, dan Ulasan Bintang Limanya. Terima kasih ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Dua

Nathan sedang duduk di sebelah Zelmira yang sedang berbaring menahan sakitnya karena sedang kontraksi. Sudah dari semalaman belum terbuka jalur lahirnya, hingga pagi menyapa Zelmira masih merasakan sakit yang luar biasa apalagi sampai dilakukan prosedur Induksi, karena jarak pembukaannya sangat lama.

“Sakit, Nath,” pekik Zelmira.

“Sabar ya, Sayang? Kita berdoa, ya? Terus berdoa semoga setelah ini dilancarkan semuanya,” ucap Nathan dengan sabar.

Nathan dari tadi sangat sabar menunggui Zelmira yang sedang kesakitan, dia pun sampai merasakan betapa sakitnya Zelmira saat ini. Kalau saja bisa digantikan olehnya, Nathan merelakan dia yang kesakitan daripada Zelmira.

Suster mengecek lagi perkembangan Zelmira. Zelmira sudah merasakan kontraksi yang sangat sakit, ia sampai menjerit supaya sedikit menghilangkan rasa sakit.

“Ditahan ya, Nyonya. Sebentar lagi akan menjalani proses persalinan, karena pembukaan sudah sempurna. Saya panggilkan Dokter lebih dulu,” ucap Suster.

Setelah dicek oleh Dokter yang menangani Zelmira, Dokter tersebut langsung memberi arahan pada Zelmira bagaimana cara mengejan yang benar supaya tidak kehilangan tenaga dan persalinan berjalan lancar.

“Iya, Bagus seperti itu, Bu,” ucap Dokter.

“Nath ... ini sangat sakit sekali,” pekik Zelmira.

“Iya aku tahu, Sayang. Kamu yang semangat ya? Aku di sini, kamu harus kuat, aku tahu ini sangat sakit, kalau bisa tukeran, aku rela merasakan sakitnya, Ze,” tutur Nathan.

Zelmira menggenggam erat tangan Nathan, ia mengejan lagi sesuai intruksi dari Dokter. Tak lama kemudian, suara tangis bayi terdengar. Bayi perempuan lahir dari rahim Zelmira. Dokter langsung menaruh bayi itu di atas dada Zelmira. Bayi yang begitu cantik dan sangat lucu. Setelah beberapa menit di dada Zelmira, suster membawa bayi itu untuk dibersihkan. Lalu setelahnya dibawa ke Zelmira lagi.

“Selamat, Bu, Pak. Bayinnya perempuan,” ucap Suster.

“Boleh saya menggendongnya, Sus?” pinta Nathan.

“Silakan, Pak.”

Nathan menggendong bayinya. Ia tidak menyangka akan memiliki bayi mungil dan cantik itu, mirip sekali dengan Zelmira. Perpaduan Zelmira dan dirinya menyatu di wajah bayi itu.

“Kamu cantik sekali, Nak,” ucap Nathan lalu menciumi pipi merah bayi itu.

“Nath, sini aku mau lihat putriku,” pinta Zelmira.

“Putri kita, Sayang,” ralat Nathan.

“Oh iya, sini aku mau lihat anak kita,” ucap Zelmira.

Nathan memberikan bayinya dan menaruhnya di pangkuan Zelmira. Zelmira sangat bahagia, setelah bertahun-tahun menantikan sosok bayi mungil di dalam rumah tangganya, sekarang ia mendapatkan bayi mungil dan cantik itu.

Sesekali Zelmira memandangi wajah bayinya, bergantian dengan wajah suaminya. “Nak, kamu ini perempuan, kamu di kandungan mama sampai sembilan bulan lamanya, tapi kenapa kamu mirip sekali dengan papamu? Kenapa tidak mirip mama sih?” ucap Zelmira sedikit kesal.

“Berati menang papa, Ma,” ucap Nathan.

“Ih papa, apaan sih!”

Zelmira semakin yakin bayi itu adalah anak Nathan bukan anak dari Alshad. Apalagi wajahnya benar-benar mirip Nathan, hanya dua puluh persen saja mirip dirinya, sisanya yang begitu banyak mirip dengan Nathan. Akan tetapi Zelmira tetap ingin melakukan tes DNA. Ia takut kalau anaknya itu bukan anak kandung Nathan.

“Sayang?” panggil Zelmira.

“Iya, ada apa, Sayang? Apa ada yang sakit?” tanya Nathan.

“Itu, apa kita jadi tes DNA, Sayang?”

“Kamu masih ragu ini bukan anakku? Kamu lihat dong, Sayang? Dia mirip sekali sama aku?” ucap Nathan yang yakin bayi itu anak kandungnya.

“Iya aku tahu, tapi aku hanya ingin memastikan lagi, aku takut suatu hari ada kejadian yang tidak terduga dan tidak kita inginkan,” ucap Zelmira.

“Maksudmu? Kejadian apa? Alshad akan datang dan dia bilang ini anaknya?”

“Iya, aku takut itu, Sayang,” ucap Zelmira.

Nathan berpikir sejenak. Benar apa yang dipikirkan Zelmira, bisa jadi Alshad akan datang lagi, dan mengakui bayi Zelmira adalah anaknya.

“Baiklah, untuk jaga-jaga kita akan lakukan tes DNA, tapi tidak di rumah sakit ini,” ucap Nathan.

“Kenapa gak sekalian di sini?” tanya Zelmira.

“Aku tidak mau orang berpikiran tidak baik padamu, Sayang. Tentunya semua tim dokter akan bertanya-tanya kalau kita melakukan tes DNA pada anak kita yang baru lahir. Kamu pasti paham, kan?” jelas Nathan.

Nathan tidak mau Zelmira mendapat omongan tidak baik, karena baru melahirkan anaknya harus melakukan Tes DNA, untuk membuktikan anak kandung dari dirinya atau bukan. Meski memang Zelmira melakukan kesalahan itu, Nathan tidak ingin istrinya dicap tidak baik oleh orang lain.

“Oh ya sudah, terserah kamu mau di mana nanti, yang penting aku ingin tes DNA anak kita. Aku yakin dia anakmu, tapi kalau ada hal yang tidak terduga, dan itu terjadi saat anak kita sudah besar, tentu akan menjadi sebuah masalah besar,” ucap Zelmira.

Nathan mengangguk, membenarkan ucapan Zelmira. Benar jika nanti Alshad datang saat putrinya sudah besar, tentu akan menjadi masalah besar. Kalau dari sekarang sudah melakukan tes DNA, sudah ada bukti yang valid kalau putrinya bukan anak dari Alshad.

“Kamu sudah siap nama untuk putri kita kan, Sayang?” tanya Zelmira.

“Sudah, gimana kalau nama putri kita Shreya Falisha?”

“Nama yang cantik, aku setuju,” ucap Zelmira dengan bahagia.

“Manggilnya Rea, bagaimana?”

“Boleh, hai baby Rea?” ucap Zelmira.

**

Kehidupan Nathan dan Zelmira dipenuhi dengan kebahagiaan setelah kelahiran putri mereka. Shreya dinyatakan anak kandung Nathan. Hasil Tes DNA nya menyatakan 100% positif bahwa Shreya anak kandung Nathan. Nathan dan Zelmira lega dengan hasil tes DNA itu. Meskipun mereka yakin kalau Shreya anak kandung Nathan, tetap saja mereka khawatir kalau ternyata yang mengalir di dalam darah Shreya adalah darah Alshad.

Nathan dan Zelmira sudah tinggal di Bali. Mereka memulai kehidupan baru mereka di sana setelah Shreya lahir. Nathan dan Zelmira melanjutkan bisnis kuliner milik orang tua Nathan. Restorannya sangat ramai, jauh dari kata sepi. Setiap hari mereka bekerja dengan membawa Shreya ke restoran. Padahal Nathan ingin Zelmira di rumah saja mengurus Shreya akan tetapi Zelmira ingin tahu lebih dalam soal bisnis kuliner, jadi dia selalu ikut menemani Nathan ke restoran.

“Rea sudah tidur?” tanya Nathan pada Zelmira.

“Sudah, dia langsung pulas, mungkin dia lelah sekali hari ini, karena sudah pintar merambat, dia sudah coba berjalan meski baru satu dua langkah, Sayang,” ucap Zelmira.

“Dia anak yang pintar, cepat tanggap, dan perkembangannya benar-benar sesuai dengan usianya. Terima kasih, ya? Kamu sudah merawat anak kita dengan baik,” ucap Nathan.

“Sama-sama, kamu juga sudah menjadi ayah yang baik untuknya. Aku bahagia memilikimu dan Rea,” ucap Zelmira.

“Aku juga sangat bahagia.” Nathan memeluk Zelmira lalu mengecup keningnya. “Kapan Rea dikasih adik?” tanya Nathan bercanda.

“Sayang ... dia baru sepuluh bulan lho? Masa iya harus punya adik? Eh tapi, aku belum datang bulan, sudah mau sebulan, Sayang? Aku kan tidak KB? Masa aku hamil?”

“Bisa jadi, kalau hamil kan rezeki untuk kita?”

“Tapi Rea masih sangat kecil, kasihan dia?”

“Sudah besok periksa saja, ya?”

Zelmira memang tidak ikut program KB, karena saat pasang IUD, Haid Zelmira tidak teratur, dan terakhir terjadi perdarahan saat Shreya umur lima bulan, jadi Zelmira lepas IUD, lalu ia KB dengan metode kalender. Zelmira sudah panik jika dia hamil lagi, karena Shreya belum berusia satu tahun.

“Gak usah panik begitu? Tenang, banyak anak banyak rezeki, Sayang? Kalau memang kamu hamil lagi, anggap saja ini adalah hadiah untuk kita yang sudah lama menanti ingin memiliki anak, sekali dikasih, malah Tuhan ngasih kita lagi?” ucap Nathan.

“Iya sih? Tapi kasihan Shreya.”

“Dia tidak akan kehilangan kasih sayang kita, Sayang? Sudah jangan panik, jangan khawatir, yuk tidur,” ajak Nathan.

1
afaj
syukurlah , maaf alshad kamu bs coba lagi nanti d tempat lain , semoga beruntung
afaj
wadaw motto banyak anak banyak rezeki
afaj
bntr lg junior nongol
afaj
kerenlah kalian
Sarie Putrie Sijhi
saya suka ❤️
afaj
tumpah
afaj
lbh cepat lbh bgs
afaj
jgn dtg kembali
Siti Bahroh
jgn sampe pisah lah Thor
afaj
bikin perusahaan sendiri lah kalian kan suami istri pintar2
afaj
good nat
afaj
om Andre aj buat u jes
afaj
awas lu ya
Eni Sofie
curiga nih...jgn2 bibit pelakor akan muncul..
afaj
tolong jgn ada keributan y
afaj
jgn bilang tiga empat lg d dlm kwkwkwkkeke obsesi punya anak triplet
Eni Sofie
di dunia nyata.. adakah orang spt nathan?
Hany Honey: ada kak, hehehe
total 1 replies
afaj
wadaw wadaw
Sinta Rahmawati
lanjutttt
Lusiana Ouw
kek nya 10.000 cm 1 kek nathan n ada di novel nih doank 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!