NovelToon NovelToon
The Strongest Swordsman Mage

The Strongest Swordsman Mage

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vivi Aulina

[Update Setiap Hari]

Suatu hari dunia mengalami perubahan. Gate dan monster terus bermunculan. Tugas manusia sekarang adalah membasmi para monster sebelum monster-monster itu yang membasmi mereka. Ini adalah cerita seorang pria yang terkenal dengan julukan 'Swordsman Mage terlemah', yaitu Zeha. Dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan dari kristal aneh, dan demi menjadi yang terkuat, dia harus mencari sepuluh 'Fragments Of Eternal Power'.

High-Demonic Eyes, kekuatan dari Immortal Demon yang tersegel di dalam Demon Crystal, secara tidak sengaja diaktifkan dan akhirnya menjadi miliknya. Zeha harus menjalani hidup antara cahaya dan kegelapan, kekuatan para dewa dan iblis yang dia miliki, menjadi tumpuan di mana dia akan menjadi yang terkuat.

Dengan kekuatan itu, dia bertekad menjadi penyihir terkuat, melindungi manusia dan membebaskan dunia dari bencana.

+

+

Karya Fantasi-Aksi pertama!

Ayo buruan bacaaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Aulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - ZEHA VS DEREWOLF

Like, vote dan komen supaya author makin semangat buat update!

Selamat membaca...

Hal pertama yang dirasakan oleh Zeha begitu masuk ke dalam adalah kekaguman. Interior dungeon sangat jauh berbeda dari biasanya, bukan berupa gua lusuh, melainkan lebih seperti lorong istana. Yang membedakan hanyalah tinggi dan lebar dungeonnya.

Di sepanjang lorong terdapat lampu yang menerangi jalan, namun tak begitu terang dan membuat beberapa bagian tampak gelap.

Udaranya terasa sangat dingin, suasana di sekeliling pun terasa cukup mencekam. Ini kali pertama Zeha merasakan seluruh tubuhnya bergetar hanya karena hawa dingin yang tersebar di seluruh dungeon.

“Litch, apa ada dungeon yang seperti ini?”

(Dungeon istimewa biasanya dihuni oleh monster tingkat tinggi.)

Zeha tertawa pahit. “Ini memang dungeon tingkat tinggi, sih. Energi sihir yang dipancarkan saja sudah membuatku merinding.”

(Master. Jika anda mau, anda bisa kembali sekarang sebelum terlambat.)

Zeha menutup mata sejenak, lantas tersenyum miring. “Tidak usah cemas.”

Meski begitu, sejujurnya Zeha merasa sedikit khawatir terhadap musuh yang akan ia lawan di ujung sana. Pastilah sangat kuat dibandingkan dirinya.

Zeha menarik napas dalam-dalam, dan sekali lagi memantapkan keberaniannya.

“Ayo pergi.” Zeha melangkah pelan, selagi matanya meneliti seisi dungeon. Tak ada barang-barang yang terpajang di dinding, tak ada desain yang mencolok, sungguh seperti ruangan bawah tanah yang kuno.

[Grrr...!]

Langkah kaki Zeha refleks terhenti. Ia dikejutkan oleh segerombolan serigala berbulu putih yang sudah berdiri di depannya—menggeram marah.

Mereka memiliki telinga berwarna hitam, dan sepasang gigi taring yang panjang dan runcing. Ukuran tubuh mereka dua kali lebih besar dari Zeha.

Zeha mengambil posisi waspada. “Litch, berapa energi sihir serigala itu?”

(2.479.)

Meski masih lebih lemah darinya, tapi jumlahnya cukup banyak untuk dilawan sendirian. Masing-masing dari serigala itu memberikan hawa yang sama, yaitu hawa membunuh.

Tatapan Zeha menajam, ia melesat cepat ke arah para serigala dan menarik pedangnya.

Woosh!

Ia gagal menebas salah satunya, lantaran serigala itu berhasil menghindar. Zeha sempat terkejut, dari arah belakang, seekor serigala tiba-tiba menyerang dengan cakarnya.

Zeha berhasil membalikkan badannya dan segera menahan serangan itu. Ia mendorong serigala itu sebelum menebas lehernya. Darah segar yang keluar sukses mengotori wajah dan pakaiannya.

Sebelum Zeha sempat mengambil napas lega, tiga ekor serigala datang dari arah yang berbeda dengan kecepatan yang sama. Zeha cukup kesulitan untuk menghindar dari serangan ketiga serigala itu, tapi ia akhirnya berhasil.

Zeha melesat lagi dan menebas tubuh dan leher dua ekor serigala itu hingga tewas. Ia teralu fokus menghadapi dua serigala di depannya, sampai tak menyadari serangan dari belakang.

Cakaran yang mengarah padanya berhasil ia hindari, namun lengannya tetap terkena sedikit goresan dari cakaran itu. Zeha langsung melompat mundur untuk memberi jeda.

Luka pada lengannya terasa perih, ditambah dengan keringat yang mengalir, membuat lukanya semakin terasa sangat perih.

Napasnya mulai terengah-engah.

Masih ada lima ekor serigala lagi di sana. Zeha menjulurkan tangan kanannya ke depan, hendak menggunakan sihir. Namun sebelum ia berhasil mengeluarkannya, dua ekor serigala sudah lebih dulu menyerangnya.

“Ugh!” Rahang Zeha mengeras, ia kesal. Kemampuannya dalam melakukan serangan jarak jauh masih sangat payah!

Zeha sekali lagi menghindar, sebelum menusuk perut salah satu serigala yang menyerangnya. Ia cepat-cepat menarik kembali pedangnya, dan memblokir serangan mendadak dari serigala yang datang dari samping.

Setelah berhasil mendorong mundur, Zeha langsung menebas lehernya hingga putus.

Napasnya semakin naik turun tak karuan, rasa lelah semakin mendominasi. Meski begitu, Zeha tidak ada niatan untuk berhenti, lantas berlari kencang menghampiri serigala yang tersisa, menebas dan memotong tubuh mereka.

Hanya melawan monster-monster kecil, ia sudah kewalahan. Bagaimana jika dia melawan bos dungeon nanti?

(Master...)

Suara Litch dipenuhi perasaan khawatir.

Zeha mencoba untuk tersenyum meski ia masih sangat kelelahan. “Aku baik-baik saja.”

(...)

Zeha mengatur pernapasannya sebentar di sana, sebelum kembali melangkah lebih dalam. Sekitar seratus meter berlalu, Zeha kembali menemukan segerombolan serigala di sana. Jumlahnya sama seperti sebelumnya.

Zeha menarik pedangnya yang diselimuti oleh api, ia menggunakan sihir angin untuk menambah kecepatan, lantas melesat cepat ke arah serigala-serigala itu, menebas, memotong, dan menusuk tubuh mereka. Ia bisa membunuh semua serigala di sana jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Zeha berjalan lagi ke dalam, dan menemukan segerombolan serigala lagi di sana, kemudian membunuh semuanya. Ia terus mengulangi hal yang sama sebanyak empat kali, dan waktu penyelesaiannya semakin bertambah cepat dari sebelumnya.

Zeha bisa merasakan tenggorokan kering dan gatal, ia kesulitan bernapas dengan benar. Seluruh tubuhnya basah karena keringat, panas dan sesak karena armor yang ia pakai. Ia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri.

Setelah cukup lama bertarung, pada akhirnya Zeha berhasil sampai di ruangan bos. Sebuah ruangan yang dibatasi oleh pintu raksasa dengan ukiran yang rumit, namun terkesan mewah. Zeha meyakini kalau ukiran pada pintu raksasa itu memiliki arti yang dalam, tapi dia tak ingin membuang-buang waktu untuk memikirkan itu.

(Master, sebaiknya anda—)

“Ayo masuk, Litch.”

(...)

Zeha mendorong pintu raksasa itu perlahan, dan pintunya langsung terbuka seolah ada magnet yang menariknya. Angin dingin berembus begitu pintu terbuka, hawa yang sanggup membuatnya merinding.

Zeha mengedarkan pandangannya dan meneliti ke sekitar. Interiornya jauh lebih sederhana dari yang ia bayangkan. Tidak ada apa-apa selain tiang-tiang tinggi sebagai alat penerang ruangan.

Di ujung sana, ada sesosok monster berukuran raksasa—duduk bersila, lebih tepatnya bertapa. Ia merupakan seekor raksasa berbulu serigala, memiliki dua buah taring yang besar dan runcing, tak lain adalah werewolf.

Sebuah entitas yang mampu membuat bulu kuduknya merinding. Saat mendengar jumlah energi sihir monster itu, mau tak mau Zeha meneguk ludahnya sendiri.

“Apa kau serius?”

(Iya, jumlah energi sihirnya adalah 16.288.)

Meski lebih lemah sari Xavier, tapi tetap saja itu adalah lawan yang sulit ia hadapi sendirian. Perbedaan kekuatan mereka sangat jauh.

Zeha sekali lagi tersenyum pahit. “Benar-benar yang terburuk...”

Zeha gelisah, cemas dan takut. Kendati demikian, ia tetap berusaha untuk tenang dan memberanikan dirinya. Mungkin ini akan menjadi kali pertama baginya melawan musuh yang jauh lebih kuat darinya. Ia sendiri tidak yakin bisa menang, namun ia tetap ingin mencoba untuk melawan.

Zeha menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya. Ia terdiam selama beberapa detik, sebelum menarik pedangnya, dan melesat cepat ke arah werewolf.

Ka Ching!

Pedang Zeha tertahan oleh suatu penghalang yang melindungi werewolf.

“Kugh!” Zeha lantas melompat mundur.

Tak lama, kedua mata werewolf terbuka. Ia langsung berdiri begitu merasakan suatu entitas yang asing berdiri di depannya. Barrier yang melindunginya juga lenyap begitu saja.

Werewolf berteriak sangat kuat, membuat seisi ruangan bergetar. Tekanannya begitu kuat hingga mampu menciptakan badai besar di sekelilingnya.

[Grrr...!]

Pertarungan Zeha dengan monster werewolf baru saja akan dimulai.

-

-

Dari arah yang berlawanan, ada sebuah kereta mewah tengah melaju pelan. Kereta berwarna emas dengan dekorasi unik dan indah, tak lain merupakan kereta kuda milik sang Putra Mahkota, Xavier Alexander.

Ia sedang dalam perjalanan kembali ke Wilayah Selatan setelah menghadiri acara pertemuan di akademi.

Saat Xavier tengah asyik melihat pemandangan dari balik jendela, seekor burung gagak tiba-tiba muncul dan bertengger di jendela.

Xavier tentu dibuat kaget, atensinya langsung teralihkan pada kristal berwarna kuning yang dikalungkan pada leher burung tersebut.

“Ada gate yang muncul?!” gumamnya yang tengah terkejut.

Kristal yang dikalungkan di leher burung gagak itu merupakan artefak yang bisa tingkat energi sihir yang terpancar dari dalam gate. Jika kristalnya berubah warna menjadi kuning, itu artinya ada gate tingkat sedang yang muncul.

“Bisa gawat jika gatenya muncul di tengah-tengah jalan,” gumamnya.

Xavier menjulurkan kepalanya keluar dari jendela, lalu berteriak, “Percepat laju kereta!”

“Baik!”

1
Dewo Bumi
cerita na terlalu bertele-tele Thor
Dewo Bumi: gpp 💪💪💪
vamelinaa: se-sebenarnya aku juga ngerasa gitu sih😭
total 2 replies
Gehrman
Apakah ini Reupload?
vamelinaa: iya! makasih sarannya!😄
Gehrman: Lanjutkan Thor, sebenarnya tulisanmu sudah rapi walaupun ceritanya agak klise masih enak dibaca.

Struktur dan pacing ceritanya juga sudah bagus.

Asal rutin update, bakal banyak reader yg baca kok.

Saranku sih bisa diperlihatkan sedikit konflik ceritanya atau motivasi si MC ini biar pembaca tahu ceritanya akan mengarah kemana.
total 3 replies
Gehrman
Emmm keknya aku pernah baca Novel ini deh, kalau tidak salah si nenek ini orang kuat dan bakal jadi guru si MC
Gehrman
Emmm jadi, g akan ada bangsawan2 lain yg ada di luar wilayah kota? 🤔
vamelinaa: ada, tapi gak begitu terkenal
total 1 replies
Alfa Doankk
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!