Pewaris Tahta Surgawi 2

"Lihatlah! Bukankah itu merupakan boneka iblis? Akan tetapi, mengapa bentuk dari boneka iblis itu sangat berbeda dari boneka iblis yang pernah kita lihat?"

"Iya, kau benar. Apa mungkin saja, bocah itu berasal dari sekte Wang Li!" tebak seluruh Alkemis di aula pil itu, menatap tidak percaya kearah Chen Feng.

Perlu diketahui, jika sekte Wang Li merupakan sebuah klan yang mempunyai ciri khas unik, yang dimana, ke semua dari anggota klan mereka memiliki pengawal yang terbuat dari boneka iblis. Jadi pantas saja jika mereka mengira jika Chen Feng, merupakan pemuda dari sekte Wang Li.

"Aku rasa bocah itu memang anggota dari sekte Wang Li. Salah satu sekte terkuat yang ada di alam 100 dunia ini." ujar seluruh Alkemis di aula pil.

"Oh, jadi anak muda ini berasal dari sekte Wang Li, tidak heran jika di usia yang begitu muda, dia telah mempunyai kekuatan sehebat ini, yang ternyata berasal dari kekuatan utama yang ada di alam 100 dunia ini." ucap Penatua Lin dan Penatua Cho.

Hingga tak lama kemudian, Tiba-tiba saja ledakan energi terjadi di dalam tunggu pil, yang membuat tutup dari tungku pil itu terhempas keluar dan pil berwarna putih cerah keluar menyinari seluruh Aula Pil tersebut.

Melihat hal itu, Chen Feng dengan cepat segera melesat untuk meraih pil tulang sumsum yang berada di atas angin. setelah itu Chen Feng kembali melesat turun dan mendarat tepat dihadapan ketua Agung.

"Maaf ketua! Ini pil tulang sumsum yang anda perintahkan untuk aku murnikan." ucap Chen Feng sembari menyerahkan pil berwarna putih yang ada di tangannya.

Melihat hal itu, Ketua agung tertawa kecil, lalu dia pun mengambil pil tulang sumsum dari tangan Chen Feng.

"Benar! Ini adalah pil tulang sumsum tingkat Suci tahap keempat."

Tanpa sadar ketua Agung pun kembali tertawa dengan sangat keras, hingga menggema di dalam aula pil itu.

"Hahahhaha.....!! Kalian semua! Lihatlah ini. Ini adalah pil tulang sumsum tingkat suci tahap keempat. Yang termasuk pil paling tertinggi." teriak Ketua Agung dengan sangat bangga.

Melihat apa yang dilakukan oleh Ketua Agung itu, Chen Feng hanya tersenyum tipis. Lalu dia kembali bertanya kepada pria tua tersebut.

"Maaf ketua agung! Jika saya lancang. Tapi apakah saat ini saya sudah lolos dalam ujian peningkatan? Jika memang sudah. Lalu apakah saya bisa menerima token Alchemist tingkat Suci tahap keempat?" tanya Chen Feng menatap penasaran.

Mendengar kata-kata yang diutarakan oleh Chen Feng, ketua Agung yang semulanya tengah bergembira kemudian merubah raut wajahnya dan menatap dengan sangat serius.

Lalu dengan tergesa-gesa, dia pun menghampiri Chen Feng seraya tersenyum.

"Tentu anak muda, tentu. Kamu saat ini sudah lukua dan berhak memiliki token Alkemis tingkat Suci tahap keempat." jawab Ketua Agung, sambil memberikan token suci Alkemis tingkat Suci tahap keempat kepada Chen Feng.

Chen Feng menerima token itu dengan hati senang. Lalu Ketua Agung pun kembali berkata kepada Chen Feng.

"Anak muda! Apakah aku boleh berkata sesuatu?x tanya Ketua Agung.

"Tentu ketua, aoa yang Ketua katakan?"

"Begini. Soal Pil tulang sumsum ini, apakah boleh jika pil tulang sumsum ini menjadi milikku?" tanya ketua Agung memasang wajah tak enak.

Chen Feng yang mendengar pertanyaan dari Ketua Agung, tampak tersenyum di bibirnya seraya menjawab..

"Tentu ketua Agung. Pil Tulang Sumsum ini, dapat menjadi milikmu."

"Wah..! Terima kasih, terima kasih banyak anak muda. Di masa depan, jika kamu membutuhkan sesuatu, maka Paviliun pil di gerbang hantu milikku akan selalu membantumu. Apapun Yang Terjadi datanglah jangan sungkan, pintu Paviliun milikku selalu terbuka untukmu." ucap ketua Agung itu sambil tersenyum lebar.

"Baiklah. Terimakasih banyak Ketua Agung, tapi Ketua, sebelum itu ada yang ingin aku minta kepadaMu Ketua."

"Apa itu! Katakan saja? Jangan sungkan anak muda?" tanya ketua Agung menatap penasaran.

"Apakah aku boleh memakai jalur teleportasi di paviliun pil ini? Untuk pergi menuju ke dataran Tengah?" tanya Chen Feng menatap penuh harap.

"Tentu saja boleh. Apakah kau ingin pergi ke dataran Tengah untuk mengikuti kompetisi Alkemis yang diadakan di kota Whung Cheng anak muda? " tanya ketua Agung itu kembali.

"Tidak, tidak Ketua. Kebetulan aku memiliki urusan yang lain."

"Oh, baiklah. Kalau begitu mari Ikuti aku." ajak ucap ketua Agung itu sambil berjalan menuju keluar dari aula pil.

Chen Feng dan para saudaranya mengikuti langkah kaki Ketua Agung. Hingga tak lama berselang, tibalah mereka di sebuah pelataran yang memiliki dua buah tiang pilar yang menjulang sangat tinggi.

"Ini adalah jalur teleportasi di paviliun pil kami, kamu bisa menggunakannya untuk pergi menuju ke dataran Tengah." ucap ketua Agung itu menjelaskan.

"Terimakasih banyak Ketua Agung. Kalau begitu, aku dan para saudaraku mohon pamit ketua. Terima kasih atas bantuannya, saya pasti akan mengingat selalu kebaikan yang Ketua berikan." ucap Chen Feng seraya berjalan memasuki jalur teleportasi itu, diikuti oleh anggota keluarganya.

"Anak muda! Seharusnya akulah yang berterima kasih padamu. Hati hati anak muda, dan sampai jumpa lagi." ucap ketua Agung itu sambil melihat Chen Feng dan seluruh anggota keluarganya menghilang di dalam jalur teleportasi.

Dan setelah kepergian Chen Feng, kedua Penatua pun langsung berkata kepada Ketua Agung.

"ketua Apakah ada yang salah dengan bocah kecil itu? Bagaimana mungkin ada seorang Alkemis yang mau memberikan pil tulang sumsum secara cuma-cuma kepada kita, aku takut ada maksud tersembunyi dari bocah kecil itu Ketua! " ucap Penatua Lin membuat Ketua Agung menjadi kesal.

"Tutup mulut kalian! Sebenarnya bukan bocah kecil itu yang aneh, justru kalianlah yang memang aneh. Apakah kalian tidak bisa melihat ketulusan yang terpancar di wajahnya? Bahkan kalian pun tidak memiliki sedikitpun ketulusan di wajah kalian." sarkas ketua Agung itu sambil berjalan meninggalkan 2 penatua yang menjadikan bawahannya.

Sementara di dalam jalur teleportasi, Chen Feng dan seluruh anggota keluarganya masih mengikuti jalur yang diberitahukan oleh ketua Agung.

Lalu dalam keheningan, Chen Xiao pun bertanya kepada Chen Feng.

"Kak! Mengapa Kakak memberikan pil tulang sumsum itu kepada Ketua Agung secara cuma-cuma? Padahal kita bisa meminta bahan-bahan obat untuk menukarnya dengan pil tulang sumsum itu bukan? " anya Chen Xiao menatap penasaran.

"Adikku! Jika kau ingin mendapatkan Pondasi yang kuat, yang dapat mendukung dan memihak dirimu. Maka banyak-banyaklah berbuat baik, karena hal itu dapat membantu kalian di masa depan." jawab Chen Feng dengan tenang. Membuat ketiga adiknya mengangguk mengerti.