NovelToon NovelToon
Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: zi_hafs

Maritsa tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah menjadi janda..

Setelah kehilangan suaminya, Maritsa menemui beberapa rintangan dalam kehidupannya.
Bagaimana jika keluarga dari pihak mantan suami yang terus mengusik kehidupannya?

bahkan dia di ruduh merebut calon suami dari kakak iparnnya.

Mampukah Maritsa melewati semua itu?
Siapakah yang akan tetap bertahan disampingnya?

Yuk ikuti kisah Janda kuat yg satu ini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zi_hafs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Lagi..

Pagi hari Maritsa sudah sibuk menyiapkan bekal dan sarapan seperti biasa. Dia selalu semangat memasak bekal untuk Bos besarnya itu karena bayarannya sungguh lumayan. Ya, lumayan untuk tambahan pemasukan.

Setelah berpamitan dengan Bu Lek dan Zyan, Maritsa mengemudikan mobil barunya itu ke kantor. Di Jalan, dia melihat Della dan Ana, anak buah Maritsa yang kebetulan nge-kos di tempat yang tak jauh dari perumahan Maritsa.

*Tin Tin..

"Della, Ana. Ayo masuk sini. Kita berangkat bareng!" Maritsa mengajak mereka berdua untuk gabung.

Karena sudah seperti keluarga, mereka pun senang jika mendapat tumpangan.

"Wah Mobil Bu Maritsa baru ya. Keren banget !" Ucap Della.

"Alhamdulillah ada seseorang yang spesial memberikan mobil ini sama saya." Jawab Maritsa membuat mereka penasaran.

"Wah, siapa tuh Bu? Jangan-jangan Bu Maritsa punya pacar baru.." Ana terkekeh.

"Hussh ngawur, enggak lah. Saya masih betah sendiri. Oh ya, besok dan seterusnya kita barengan aja ya. biar mengurangi kemacetan." Jawab Maritsa.

"Okee siaap Bos! Makasih banyak ya Bu udah mau nampung kita." Della nyengir.

"Kita mah seneng banget Bu, dapet tumpangan gratis. Hihihi." Sahut Ana.

Mareka sesekali mengobrol di mobil hingga tak terasa, mereka sudah sampai perusahaan.

.

.

.

Hari ini Maritsa benar-benar sibuk. Dia menyiapkan PPT dan Macro file untuk presentasi saat meeting nanti. Dia hampir 4 kali mengecek hasil kerjaannya karena takut ada kesalahan.

Setelah selesai, pukul 09.45 dia mulai memasuki ruangan meeting. Disana juga ada Rayyan dan manager Departemen lain.

Tepat pukul 10.00, Direktur dan asistennya segera memasuki ruangan disertai Investor mereka, Petinggi PT. Zxx.

Semua duduk di kursi masing-masing. Rendra dan asistennya berasa di depan. Deretan kanan adalah kubu Maritsa and geng. Sedangkan sisi kiri adalah jajaran petinggi PT. Zxx.

Maritsa terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini. Dia benar-benar tak menyangka harus bertemu dengan Zacky di ruang meeting. Dia berusaha semaksimal mungkin untuk rileks dan tidak terlihat shock.

Zacky yang sedari tadi fokus memandang wajah cantik Maritsa, terlihat kagum. Dia sedikit pangling dengan penampilan Maritsa di kantor. Tidak dengan gamis nya, melainkan menggunakan kemeja simpel dan celana bahan. Kerudungnya pun ditata rapi dan terlihat sopan. Dia tersenyum tipis. Sangat tipis hingga tak terlihat.

"Cantik, dan sampai kapan pun akan tetap cantik di mataku. Akhirnya bisa menatap mata mu dari dekat Sa." gumam Zacky.

Berbeda dengan Zacky, Rayyan malah terlihat was-was. Dia sesekali melihat Zacky, sesekali melirik Maritsa. Dia seperti khawatir akan keadaan Maritsa. Entahlah sepertinya dia juga menghawatirkan perasaannya sendiri.

"Selamat Pagi Semua, Hari ini pertemuan kedua kita dan khusus hari ini kita akan membahas masalah keuangan dan operasional. Untuk itu saya akan dibantu oleh rekan saya Ibu Maritsa, dari departement keuangan dan Bapak Wijaya dari departement Operasional." Rendra memberikan salam pembukaan.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Zacky yang singkat. Selanjutnya, Maritsa yang akan membuka presentasi sesuai arahan Rendra.

Semua terlihat fokus dan mengangguk-anggukan kepala. Hanya Zacky yang terlihat datar. Dia hanya memadang lurus kearah Maritsa sambil melipat tangannya di dada.

"Cerdas, sangat teliti. Dan yang pasti, sangat cantik." batin Zacky. Dia memang sudah gila.

Zacky melontarkan beberapa pertanyaan terkait investasinya. Maritsa yang memang sudah paham betul alurnya, dia tidak merasa canggung saat menjawab. Semua orang di ruangan mengangguk setuju.

Setelah selesai, dilanjutkan Oleh Pak Wijaya. Dia juga menerangkan beberapa aspek untuk operasional. Memang Departemennya dengan Maritsa sangat berkesinambungan.

Selanjutnya Rendra memberikan masukan dan langkah yang harus dilakukan kedepannya.

Karena sangat puas, Zacky dan anak buahnya langsung menyetujui. Hingga acara Meeting pun selesai dan ditutup dengan saling bersalaman.

Zakcy terus menatap ayu wajah Maritsa, tapi yang dipandang malah berusaha mengalihkan pendangannya.

Rayyan yang mengetahui sahabatnya itu kurang nyaman, Dia segera memberikan botol minuman ke Maritsa.

"Sa, minum dulu! Kamu pasti haus."

"Thanks Ray." Maritsa tersenyum.

Zacky yang melihat perlakuan Rayyan, hatinya merasa tercubit. Tapi dia harus jaga sikap. Tuan Rumahnya adalah Rendra, jadi sekarang yang diutamakan adalah Rendra.

"Bagaimana Pak Zacky, apakah bapak puas dengan presentasi kami?" Tanya Rendra sambil mengantar Zacky menuju Restoran untuk makan siang.

"Tentu Pak, mungkin lain kali pak Rendra bisa mengajak dua manager yang presentasi tadi, saat ada kunjungan ke Perusahaan saya." Pinta Zacky.

"Baik pak, akan saya pertimbangkan. Terimakasih karena sudah menyempatkan waktu untuk berkunjung."

Mereka pun segera menuju restoran.

Setelah sampai, mereka memesan makanan. Berbagai macam lauk dan minuman yang tersedia di atas meja.

"Selamat Makan." Rendra menawarkan Zacky dan anak buahnya untuk makan. Tapi dia sendiri malah makan bekal di kotak makan.

"Pak Rendra tidak mau makan menu restoran?" Tanya Zacky.

"Oh iya nanti pasti saya makan, tapi setelah saya makan bekal menu favorit saya ini. Pak Rendra tenang saja."

Zacky yang penasaran, mulai menyipitkan matanya. Se-special apakah orang yang memasak bekal itu hingga Rendra harus memakannya terlebih dahulu. Tapi dilihat sekilas, makanan sederhana itu memang terlihat sangat lezat.

"Pak Rendra sudah terbiasa membawa bekal rupanya. Apa Pak Rendra yang memasaknya sendiri?" Tanya Zacky basa-basi.

"Oh tidak mungkin. Saya tidak tidak bisa masak. Lagi pula baru-baru saja saya memesan bekal ini. Ya menurut saya meskipun sederhana, tapi rasanya sangat cocok di lidah saya." Jawab Rendra dengan senyuman khas nya.

Acara makan mereka sangat damai. Semua terlihat puas dengan apa yang disuguhkan oleh Rendra.

sebagai pimpinan yang cerdas, dia tidak mau memberikan servis yang ala kadarnya untuk investor terbesarnya saat ini. Jadi dia wajib menjamu tamu istimewanya dengan baik.

Setelah acara makan selesai, semua berpisah dan saling bersalaman.

***

Di Mobil...

" Apakah Tuan senang bisa melihat Nyonya Maritsa dari dekat?" Tanya Anton, asisten Zacky.

"Entahlah Ton. Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Aku ingin dekat dengannya tapi aku juga takut. Mungkin dia juga trauma, sama sepertiku."

Anton hanya tersenyum mendengar jawaban dari Bosnya itu. Dia memang sangat dekat, tapi Dia tidak mau melampaui batas. Dia masih menghormati Zacky sebagai bosnya.

***

Di kantor Maritsa..

"Sa, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Rayyan khawatir.

"Kenapa kamu gak bilang Ray, kalau investor kita itu si Zacky?" Maritsa memijat pelipis matanya.

"Maaf, sebenarnya aku mau bilang dari awal, tapi aku takut kamu malah kepikiran. Jadinya ya aku diam saja. Tapi beneran kan kamu gak apa-apa?"

"He'em, kamu tenang aja. Aku cuma mengingat sedikit masalalu itu. Tapi aku udah baikan kok. Makasih ya udah khawatirin aku."

"Ya sudah aku balik ke kantorku dulu, kamu makan yang banyak. Nih aku bawain alpukat kesukaan kamu. Sama ini aku nemu jajanan enak. Pasti kamu suka." Rayyan memberi tas kecil berisikan buah alpukat dan nougat.

"Thanks bestiee. Kamu emang terbaik." Maritsa mengacungkan jempolnya.

Setelah kepergian Rayyan, Maritsa merasa dirinya memang tidak baik-baik saja. Bayangan masalalu itu muncul kembali. Tapi dia harus bisa mengusir rasa trauma yang dideritanya.

"Zaf, apakah aku mampu melanjutkan hidup.. Kamu lagi ngapain disana..kamu pasti bahagia dengan Fiona? " Maritsa mengusap foto mendiang suaminya itu. Tapi dia berusaha tidak menangis. Dia harus kuat demi anaknya.

**

Hai-Hai, bagaimana? Suka dengan kisah Maritsa?

Kalian juga Boleh loh kasih saran-saran lewat kolom komentar.

Jangan lupa untuk Vote, agar author makin semangat untuk update.

Dan Makasih ya yang sudah like dan subscribe..semoga rejeki kalian lancar..

1
lovely first
bagus!!
Ratna Nur
GK ad bonus chapter gitu Thor. nanggung🤭🤭🤭
zi_hafs: halo kak.. episode 53 sudah aku revisi ya.. nex episode 54 akan aku update/Kiss/
zi_hafs: halo kak, setelah dipikir ulang, sepertinya Author ingin melanjutkan novel ini. makasih ya udah ngasih saran/Grin/
total 2 replies
dinanti putri
Harusnya Mutiara Kak. Bukan Maritsa
zi_hafs: oh iya makasih koreksinya kak/Heart/
total 1 replies
Royana ayu
jadi bingung milih yang mana Thor?/Grin/
zi_hafs: pilih sesuai kata hati kak/Chuckle/
total 1 replies
Royana ayu
fix bosnya demen sama Marisa/Facepalm/
Royana ayu
visual nya mana Thor?
Royana ayu
semangat berkarya author/Good/
Ai
Nice story, Thor.
Mampir di karyaku jg ya
ɪsᴛʏ
alhamdulillah Maritsa sudah melahirkan..
ɪsᴛʏ
yg sabar Maritsa dan jadi wanita yg kuat..
ɪsᴛʏ
mantan yg gila....
zi_hafs: hihihihi sabar kak/Smirk/
total 1 replies
ɪsᴛʏ
aku mampir Thor..
zi_hafs: semoga suka ceritanya kak/Heart/
total 1 replies
Siti Munawaroh
bagus
zi_hafs: Terimakasih kakak../Heart/
total 1 replies
OBELISKC
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
zi_hafs: /Rose/ jalan-jalan bareng author ya ke negeri dongengnya/Heart/
total 1 replies
Bé tít
Waktu baca jadi cepat berlalu, keren abis!
zi_hafs: wah terimakasih kak, jadi makin semangat buat berkarya../Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!