Two Hearts One Love

Reza sedikit terkejut ketika mobil yang Lee kendarai berhenti tepat di halaman sebuah kafe yang tentu tidak asing baginya.

"Kamu yakin, ini tempat kalian berjanji temu?" Tanya Reza untuk memastikan kembali tempat Lee berjanji temu.

Lee mengangguk untuk menjawab pertanyaan Reza.

"Tentu saja, aku bahkan sudah pernah datang kesini sebelumnya. Sudahlah.... Ayo turun! kedatangan pria tampan sepertiku pasti sudah gadis itu tunggu sedari tadi." Lee berkata dengan percaya diri.

Lee segera turun dari dalam mobilnya, sementara Reza tampak sedikit ragu untuk ikut Lee turun dari dalam mobil. Namun Reza juga merasa penasaran sekaligus khawatir dengan gadis yang di maksud Lee.

Kedua pria tampan mapan nan rupawan itu akhirnya masuk kedalam kafe yang tengah ramai pengunjung.

kedatangan keduanya mendapat tatapan penuh kekaguman dari banyak pengunjung kafe yang menatap kearah Reza maupun Lee yang kini tengah berjalan santai menuju sebuah meja kosong.

Kedua pria tampan itu duduk berhadapan di sebuah meja kosong dengan empat buah kursi yang mengelilinginya, menunggu kedatangan gadis yang Lee maksud.

"CK... Kamu bilang. Gadis itu sudah menunggu kedatanganmu. Nyatanya.... Kita berdua yang malah menunggu kedatangannya." Sindir Reza dengan wajah datarnya.

Reza merasa kurang nyaman berada di tempat itu, karena banyaknya pengunjung yang masih menatap kearahnya.

"Kau itu......"

"Aku ke toilet dulu." potong Reza yang kemudian beranjak untuk pergi ke toilet.

Baru saja Reza menghilang dari pandangan Lee menuju toilet. Dua orang gadis cantik datang menghampiri Lee dari arah ruangan dalam kafe.

"Hai....." Sapa salah seorang gadis itu.

Lee yang langsung mengenali dua gadis cantik itu langsung tersenyum lebar dan mempersilahkan keduanya untuk duduk.

"Sudah lama menunggu ya?" Tanya salah satu gadis itu dengan wajah sumringahnya. sementara gadis satunya terlihat diam saja dengan ekspresi datarnya.

"Baru lima menit." Jawab Lee sambil menatap kearah gadis yang terlihat diam saja.

"Oppa... Maksudku...."

"Lee..... Namaku Lee!" Ucap Lee yang kali ini berkata sembari menatap kearah Hana.

Ya kedua gadis yang berjanji temu dengan Lee adalah Hana dan Fathia.

Hana akhirnya berhasil membujuk Fathia untuk mengajak Lee bertemu kembali di kafe tempat Fathia bekerja.

Lee menatap wajah Hana dengan begitu detail, tidak seperti pertemuan singkatnya kemarin. Kali ini Lee dapat menatap jelas wajah Hana. Dahi Lee sedikit berkerut saat menyadari jika wajah gadis dihadapannya itu tampak familier baginya.

"kenapa wajah gadis ini begitu mirip dengan Reza?" Gumam Lee dalam hati.

Sementara Hana, gadis itu tampak sumringah karena Lee terlihat begitu fokus menatap wajahnya. Tidak sia-sia ia pergi ke salon sore tadi untuk melakukan perawatan wajah sebelum bertemu Lee.

"Permisi sebelumnya. Sepertinya aku tidak bisa lama-lama mengobrol. Banyak pengunjung yang harus aku layani." Pamit Fathia.

Fathia baru saja berdiri dan hendak berjalan ketika Reza datang menghampiri mereka.

Reza berdiri tegak tepat di depan meja mereka dan langsung menatap tajam pada Fathia dan Hana secara bergantian.

"Reza, mereka......."

"Apa yang sedang kalian berdua lakukan disini?"

DEG

Hana dan Fathia kompak menatap kearah wajah Reza.

"Bang Reza......" Ucap Hana dengan terkejut sekaligus merasa senang. Hana bahkan sampai berdiri saking terkejutnya melihat kedatangan kembarnya yang begitu ia rindukan.

Sementara Fathia, gadis itu masih berdiri tegak tanpa berucap sepatah kata pun.

"Tunggu-tunggu....! Kalian semua sudah saling mengenal?" Tanya Lee yang masih belum mengerti. Karena Lee memang tidak mengetahui jika Reza memiliki saudari kembar. Sedangkan tentang Fathia sendiri, Lee memang sudah pernah melihat foto wajah Fathia yang berada di dalam dompet Reza kala masih berkuliah dulu.

"Lee, sebaiknya kita pulang sekarang!" Reza berkata sembari menarik paksa tangan Lee agar mau ikut pergi dengannya.

"Tapi kenapa? Aku sedang mengobrol dengan mereka." Tolak Lee.

"Ikut aku sekarang, atau kau... aku pecat!"

Lee menelan keras saliva nya.

********

Setelah Lee dan Reza meninggalkan kafe dengan terburu buru.

Hana kembali duduk di kursi tersebut dengan raut wajah yang terlihat sendu.

Fathia yang peka dengan apa yang terjadi pada sahabatnya pun mengurungkan niatnya untuk kembali bekerja.

Fathia memilih duduk di samping Hana untuk sekedar menenangkan perasaan sahabatnya itu. karena Fathia yakin, Hana sedang merasa tidak baik-baik saja saat ini.

"Bang Reza, Thia..... Abang ku sudah kembali." Ucap Hana dengan raut wajah sendunya. kedua tangan Hana terlihat gemetar begitu pun dengan tubuh Hana yang ikut gemetar.

"Tapi meski ia kembali.... Bang Reza bahkan enggan menatap kearah ku, dan malah memilih untuk pergi begitu saja." Tambah Hana, kali ini Hana berkata sembari menatap wajah Fathia dengan sendu. Butiran air mata bahkan sudah menggenang di pelupuk mata Hana.

Fathia langsung memeluk erat tubuh sahabatnya itu, selama 10 tahun belakangan. Baru hari ini, Fathia melihat kembali Hana menampakkan wajah sendunya.

Didalam pelukan Fathia, Hana pun menumpahkan air mata kesedihannya. Hana yang biasanya terlihat percaya diri dan selalu ceria, kini justru bersikap sebaliknya. Hana terlihat rapuh bahkan sampai berderai air mata.

Hana begitu merindukan saudara kembarnya, dan sangat ingin bertemu dengannya. Namun saat ia bisa bertemu dengan Reza. Sikap yang Reza tunjukkan padanya malah membuat Hana terluka.

********

Sementara di dalam mobil. Tak hentinya Lee mengumpat kesal pada Reza. Bisa-bisa nya sahabatnya itu mengancam akan memecatnya hanya karena ia mengobrol dengan gadis cantik.

"Aku tidak perduli, meski harus di pecat sekalipun oleh mu! daripada aku harus hidup menjomblo seumur hidup hanya karena harus mengikuti ucapanmu." Kesal Lee sambil meninju bahu Reza. Mirip anak kecil yang sedang merengek.

Reza menghentikan laju mobilnya di tempat yang sepi.

"Gadis itu adalah adikku!" Reza berkata sembari menatap tajam kearah wajah Lee.

Lee pun terkejut. pria itu sama sekali tidak menyangka, jika gadis yang ia temui adalah adik sahabatnya.

"Dan gadis yang satunya lagi adalah......"

"Pemilik hatimu!" potong Lee.

kali ini Reza lah yang dibuat terkejut oleh tebakan Lee.

Reza kembali menginjak pedal gas untuk kembali melajukan mobil yang dikendarainya.

"Aku tidak tahu, jika salah satu dari gadis itu adalah adikmu." Ucap Lee dengan nada yang lebih tenang. Tidak lagi misuh-misuh seperti tadi.

"Lebih tepatnya, kembaranku!" Jawab Reza.

Lee kembali terkejut hingga kembali menatap wajah Reza dengan detail. Mencari kebenaran dari ucapan Reza barusan.

"Kalian memang mirip. Pantas saja saat tadi aku mengobrol dengan gadis bernama Hana. Wajahnya terlihat mirip seperti wajahmu. Hanya saja, wajahnya terlihat lebih ramah tidak sepertimu yang terlihat menyebalkan." Ucap Lee yang pada akhirnya kembali mengumpat Reza.

*******

Sampai disini dulu.

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak like dan komentarnya. Semoga sehat selalu untuk kita semua

 terimakasih 🙏❤️