"aku mencintaimu dalam diam biar rasa ini kusimpan sampai nanti kamu menyadarinya"
allena gadis biasa yang baru menginjak remaja itu sedang jatuh cinta hari-harinya di isi dengan khayalan bersama kakak kelasnya semangat masuk sekolah sudah dia perlihatkan dari gerbang sekalah senyumnya tidak pernah hilang dari bibirnya pun ketika kedua sahabatnya menghampirinya senyam senyum dari tadi kenapa loe kesambet tanya dona temen sebangkunya dengan masih tersenyum allena menjawab biar kak dimas naksir sama gue belum selesai mereka ngobrol tiba-tiba dari arah belakang suara klakson motor kenceng dan ternyata dimas sambil menbuka helmnya dimas teriak HEH.. punya kuping ngga sih lo ga liat gua mau lewat ..MINGGIR....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uswa aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketakutan
Pulang sekolah,seperti ucapannya di kantin tadi Allena ijin sama Dimas dan temen-temennya untuk langsung pulang hari ini Allena merasa kalau seluruh badannya sakit dan mudah capek,makanya dia pengen cepat-cepat sampai rumah trus istirahat.
Allena merasa aneh sama tubuhnya akhir-akhir ini dari awalnya yang suka sakit kepala,sering mimisan ngga nafsu makan dan sekarang merasa kalau tubuhnya cepat merasa lelah.
Tapi Allena masih bersikap biasa saja,karena mungkin ini efek dari kegiatan sekolah yang padat.
"Kak,aku langsung pulang ya jemputan aku udah dateng?"
" ya udah hati-hati,nyampe rumah langsung istirahat kalau memang masih kurang sehat periksa ke rumah sakit yah biar cepet sembuh,nanti aku temenin" kata Dimas sambil memegang tangan Allena.
" Iya kak,aku ini cuman kecapean ngga usah khawatir begitu udah kaya kena penyakit serius aja". Jawab Allena sambil tertawa.
" Hus!!! ngga boleh ngomong begitu!"
" maaf kak,aku kan cuman bercanda".
" aku ngga suka kamu bercanda kaya begitu".
Sambil melepas pegangan tangannya Allena menjawab
" iya kak,janji ngga bakal begitu lagi,aku pulang dulu ya,nanti kalau udah selesai latihan kabarin aku".
" Iya sayang" Sambil mencubit pipi Allena yang sekarang sedikit tirus.
Bukan Dimas tidak mengetahui sama semua perubahan Allena tapi dia tidak mau berburuk sangka dia tidak mau terjadi apa-apa sama Allena,apapun itu Dimas tidak ingin kehilangan Allena.
Dengan malu- malu Allena pergi kedepan gerbang karena sudah di tunggu Pak Supri,dia merasa beruntung bisa di cintai sebesar ini sama Kak Dimas,orang yang awalnya menolak bahkan untuk sekedar melihat pun tidak mau,tapi sekarang sebaliknya Kak Dimas berubah jadi orang yang lembut,dan selalu ada buat dirinya.
" terima kasih kak,aku harap kita bisa terus bersama-sama" batin Allena.
Tiba di rumah Allena langsung masuk ke kamar karena merasa seluruh badannya remuk,padahal dulu waktu Sekolah Menengah Pertama sering banget ikut ekstrakulikuler setiap pulang sekolah tapi tidak secapek ini.
" sebenarnya aku kenapa?aku sakit apa?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Iseng-iseng Allena cari di google tentang ciri- ciri penyakit yang sedang di alami akhir- akhir ini.
Mimisan berkali-kali.
Sakit kepala.
Demam dan menggigil.
Rasa lelah yang tak kunjung hilang meski sudah beristirahat.
Setelah menuliskan ciri- ciri tersebut ternyata yang muncul adalah penyakit Leukemia.
Leukemia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika fungsi sumsum tulang mengalami gangguan sehingga menyebabkan produksi sel darah putih yang tidak normal, terlalu banyak, tidak terkendali, dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Tumbuhnya sel darah putih yang abnormal dan tidak berfungsi normal tersebut menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi dan juga menyebabkan terganggunya kemampuan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah dan trombosit yang penting bagi tubuh.
Gejala leukemia bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis leukemia yang dialami. Secara umum, sejumlah gejala leukemia adalah sebagai berikut:
Mimisan berkali-kali.
Sakit kepala.
Demam dan menggigil.
Keringat berlebih, terutama di malam hari.
Muncul bintik-bintik merah di kulit.
Rasa lelah yang tak kunjung hilang meski sudah beristirahat.
Mudah memar dan berdarah.
Sering mengalami infeksi.
Kulit pucat.
Penurunan berat badan secara drastis.
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau selangkangan.
Mengalami gejala anemia.
Rasa tidak nyaman pada perut akibat pembengkakan hati dan limpa.
Jika sel kanker sampai menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah dari organ tertentu, maka gejala lain yang akan muncul adalah:
Kejang.
Sakit kepala hebat.
Linglung.
Kehilangan kendali otot.
Mual dan muntah.
Nyeri tulang.
Membaca artikel itu membuat Allena ketakutan dan menangis dia tidak mungkin terkena penyakit itu karena selama ini Allena hidup sehat dan jarang sakit jadi tidak percaya kalau dirinya terkena penyakit mematikan itu.
Pikirannya kacau sekarang dia bingung harus gimana,cerita sama Bundanya tidak mungkin untuk sekarang Bunda lagi sibuk semenjak Papanya meninggal Bunda jarang ada waktu di rumah karna harus bekerja,jadi Allena tidak mau menambah beban pikiran Bunda.
" Apa benar kalau gua sakit Leukemia? Kalau benar berapa tahun lagi gua hidup,gimana hancurnya Bunda kalau gua bener-bener ninggalin Bunda untuk selama-lamanya menyusul Papa".
Allena terus saja berbicara,dia membayangkan gimana Bundanya kalau dirinya benar pergi.
Masih menangis tiba-tiba handphone nya berdering.
" assalamualaikum kak" Allena mengangkat panggilan dari Kak Dimas.
" waalaikumsalam,kamu lagi ngapain kok lama telefon aku baru kamu angkat?"
" Maaf kak,aku habis dari kamar mandi,kakak udah selesai latihan basketnya?"
" Ini baru selesai trus telefon kamu,gimana kamu udah enakan?"
Allena terdiam pikirannya kembali lagi kalau dirinya benar-benar terkena Leukemia bukan hanya Bundanya tapi ada Dona dan Putri sahabatnya dan terutama Kak Dimas,Allena tidak pingin melihat orang- orang terdekatnya sedih.
" Sayang....All...kamu ngelamun ya?" Panggil Dimas dari seberang.
" enggak kak,aku udah baikan kok ini langsung sembuh udah ngobrol sama kakak". Allena malah menggoda Dimas.
" mulai yah....aku ngga mempan di gituin".
" masa sih....mempannya di apain kak?"
" dicium misalnya?" jawab Dimas asal.
" Itu mah mau nya kakak".
"Iya dong.....aku mau nanya serius sama kamu boleh?"
"Boleh,mau nanya apa kak?"
"Tentang penyakit kamu akhir- akhir ini gimana kalau kamu periksa ke dokter kita ke dokter yah,aku temenin kamu?"
Allena kaget apa Kak Dimas tahu penyakit aku,sampai ngajakin periksa ke dokter segala.
"All.....sayang....kamu kenapa dari tadi diem mulu,ngga kaya biasanya yang cerewet?"
" aku ngga papa Kak,ini udah ngga papa udah minum obat trus langsung istirahat". Jawab allena.
" Ya udah kalau udah sembuh,makan gih biar ngga kurus gitu".
" kan bagus jadi seksi".
" Aku ngga suka!!"
" tapi aku suka". Allena malah meledek Dimas.
"ngga usah aneh- aneh,cukup jadi orang spesial di hati aku".
"Kak Dimas ngga pinter ngegombal jatuhnya aneh" Allena malah ketawa.
" Biarin yang penting udah punya pacar,walaupun pacarnya keras kepala"
" enak aja".
Hampir 1 jam meraka ngobrol walaupun kebanyakan debatnya,intinya Dimas hanya memastikan kalau Allena baik-baik saja,karena sepanjang latihan tadi Dimas tidak bisa fokus pikirannya tentang Allena,tentang penyakit yang sering Allena alami.
Sama seperti Allena,Dimas pun mencari tau penyakit apa yang sedang di alami Allena dan dia tidak percaya kalau Allena sampai terkena penyakit itu.
Sebagian ciri-ciri penyakitnya seperti Allena yang sedang di alamai sekarang tapi Dimas masih tidak percaya karena ciri-cirinya tidak semua Allena alami,Dimas berharap semua akan baik- baik saja.
Mampir di novel aku judulnya, Tiba-Tiba Married'
Terima kasih