" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Aira baru tahu kalau orang yang honeymoon itu menghabiskan waktu 90% hanya berada dalam kamar ,sisanya mereka gunakan untuk makan malam dan belanja untuk keluarga itu pun tidak bisa lama-lama karena Bara mengeluh cape , Aira sampai sampai tidak berkata-kata lagi ini pengalaman pertama nya keluar negeri tapi waktunya habis hanya berada dalam kamar .
" Ra " Aira menatap ke arah Bara " Iya " Jawabnya lembut .
" Tidak papa kan sementara tinggal di paviliun ? " Aira mengaguk tersenyum " Tidak papa anak² juga nyaman di sana karena ramai " Bara menghela napas lega.
" Jika sudah ada yang cocok kita langsung pindah " Ucapnya tersenyum.
" Tidak usah yang besar² yang biasa saja jika bisa lebih kecil dari rumah orang tua ku " Bara menaikan alisnya sebelah " Apa kamu yakin ? " Aira mengaguk tersenyum.
" Iya ,kan hanya kita saja " Jawabnya tersenyum.
" pelayan,penjaga mereka tinggal di mana kalau rumah sekecil itu Ra " Bara menggeleng kepala nya pelan " Tidak mungkin kan mereka tinggal serumah dengan kita " Lanjut nya menatap Aira curiga .
" Memang salah " Kan tebakan Bara benar " Sekalipun iya rumah seperti yang kamu ucapkan barusan kecil Ra , sekalipun kita satu atap dengan mereka tapi kita juga harus memiliki ruangan tersendiri " Jawabnya pelan .
" Jadi harus besar ya ? " Tanya Aira polos .
" Hebm ,anak² juga harus nyaman mainnya " Jawab Bara .
" iya sudah terserah Kaka saja " Jawab Aira pasrah .
" Kak bisa istirahat tidak aku ngantuk " Rengek Aira lalu menyandarkan kepala nya di pundak suami nya .
" Mau ke kamar ? " Seketika Aira mengakat kepala nya menatap Bara " Tidak usah di sini saja " Jawab Aira menolak .
" Kamu kenapa si Ra ,kaya trauma gitu " Ujar Bara tertawa .
Aira mencibir kan bibirnya kesal " Kalau sudah sampai di kamar yang ada aku bukan istirahat " Ucapnya kesal .
" Lalu ngapain ? " Pancing Bara tersenyum miring .
" Memuaskan Kaka " Jawabnya ketus membuat Bara tertawa lepas .
" Memang kamu tidak puas dengan apa yang kita lakukan " Aira memanyunkan bibirnya memilih kembali menyandarkan kepala nya di bahu suaminya " Jawab Ra " Bara meraih dagu Aira menggunakan ibu jarinya " Kamu tidak puas " Aira memukul dada Bara lalu kembali bersandar di dada suaminya .
" Ayo kita ke kamar " Sekali tarik Aira langsung berdiri " Kakak " Rengek Aira namun Bara mengabaikan.
Aira hanya bisa pasrah mengikuti langkah suaminya yang sudah menggenggam tangan nya .
" Ayo " Aira menatap sinis suaminya yang sudah lebih dulu duduk di atas tempat tidur " Aku mau istirahat kak ,badannya pegal semua " Rengek Aira seperti orang yang akan menangis .
" Makanya ayo istirahat " Aira masih menatap suaminya curiga " Ayo Ra " Bara langsung menarik Aira hingga wanita itu terjatuh di atas pangkuan nya .
" Kita istirahat " Ujarnya memeluk tubuh mungil Aira .
" Kakak tidak bohong kan ? " Tanya Aira gugup .
" Hebm " Gumam Bara menyembunyikan wajahnya di leher Aira.
Aira menghela napas lega lalu memejamkan matanya .
Perjalan mereka masih lama lumayan untuk istirahat karena sesampainya mereka nantinya di rumah belum tentu Aira bisa istirahat bukan karena Bara tapi kedua anak²nya yang sejak kemarin merengek ingin bersama nya .
" Aku bisa peluk kakak tidak " Izin Aira ,bukannya takut hanya ya gitu lah .
" Boleh " Aira langsung membalikkan badannya menyembunyikan wajahnya di bidang dada suaminya .
Dulu memang dia dekat dengan Bara tapi hanya sebatas kenal saja namun setelah menikah dengan pria itu dia baru sadar jika Bara pria yang romantis sekalipun kadang membuat nya sakit kepala karena otak nya yang selalu tidak ada benarnya ,tapi Aira memaklumi nya mungkin karena duda .
Bara menatap wanita yang berada dalam pelukan nya " Secepat itu " Gumam nya saat mendengar dengkuran halus dari mulut istri nya .
" Terimakasih Ra " Bara mencium kepala Aira dengan lama lalu ikut memejamkan matanya .
💐
💐
💐
" Ayah ....Bunda ...." Bumi dan Embun berteriak kencang saat melihat kehadiran orang tuanya.
" Bunda sama ayah bersih² dulu ya " Ujar Bara lembut .
" Iya ayah ,tapi jangan lama " Rengek Embun menatap Bara .
" Iya sayang " Bara mengelus kepala Embun dan juga Bumi lalu mereka berpamitan ke kamar untuk membersihkan diri .
" Aku siapkan airnya dulu kak " Bara langsung menahan tangan Aira membuat wanita itu menatap ke arahnya " kakak mau istirahat dulu ? " Tanya Aira lembut .
" Kita mandi bersama biar cepat " Mata Aira langsung melotot menatap suaminya horor " Sebentar kamu belum tentu bisa memberikan karena pasti anak² akan menempel padamu " Aira menelan ludahnya susah payah " Mandi bersama ? " Tanya Aira terbata semoga pendengaran nya salah .
" Kenapa kamu tidak mau ? " Tanya Bara menaikan alisnya sebelah .
"Mau koh kak ,kalau gitu tunggu aku siapkan airnya " Ujar Aira pasrah .
" Tidak usah kita mandi pakai shower " Aira merinding melihat senyuman miring suami nya .
Satu jam lebih Bara dan Aira baru keluar dari kamar mandi, Aira tidak tahu harus mengatakan apa lagi,dia hanya bisa pasrah berada di gendongan Bara .
" Tunggu aku ambil dulu pakaianmu " Aira yang tidak memiliki tenaga hanya bisa menurut saja.
Beberapa menit berlalu akhirnya mereka ikut bergabung .
" Kenapa Bunda lama sekali " Tanya Embun kesal .
" Bunda lagi bantu ayah,maaf ya sayang " Ujar Aira bersalah.
"Kenapa Bunda selalu bantu ayah ,ayah itu sudah besar " Jawab Embun menatap ayahnya cemberut.
" Bunda itu istri ayah jadi sudah seharusnya bunda bantu ayah " Jawab Bara.
" Kalau begitu Embun mau jadi istri nya Bunda biar Bunda sama Embun terus " Jawabnya cepat .
" Mana bisa begitu " Jawab Bara tertawa kecil .
" Lagian apa waktu seminggu tidak cukup sehingga meminta lagi " Cibir Radhi menatap putra nya .
" Sayang kalau di lewatkan ayah ,Ayah saja dulu begitu " Jawabnya tersenyum miring .
" Kenapa jadi ayah ,di sini kita lagi bahas kamu " Ujar Radhi tidak terima .
" Sudah jangan mulai lagi " Vania melerai kedua nya .
" Bunda adik nya sudah jadi " Bumi menatap Aira penuh harap .
" Doakan saja ya " Ujar Aira lembut .
" Berarti belum ada doang " Jawab Bumi sendu .
"Mas dan Ade harus sabar dan terus berdoa,biar adiknya cepat ada di perut Bunda " Jawab Vania lembut keduanya menatap perut Aira lalu mengaguk lemas .
" Kamu harus bekerja keras lagi Bar " Bara langsung tertawa lalu mengaguk " pastinya Ayah " Jawabnya tersenyum menatap Aira yang hanya menggelengkan kepalanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...