Demi Menyelamatkan Hutan Selatan dari Kehancuran, Noil (seekor singa) dan Flint (seekor kambing) pergi ke kota manusia untuk bertemu Lopp si ketua pemberontak, tapi mereka justru terlibat aksi penculikan presiden Dump, Mampukah Noil dan Flint sampai ke kota manusia, menculik presiden manusia dan menyelamatkan hutan selatan tempat mereka tinggal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radeya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balapan Dengan Waktu
Flint memekik. "Aku diculik, ditembaki, aku harus memakan sampah, aku hampir dimakan setan, sekarang dikejar-kejar petugas, hanya untuk menculik Presiden Dump, dan sekarang kita tidak tahu harus melakukan apa dengan manusia gemuk di belakang kita," kata Flint, "ini semua gara-gara undangan bodoh itu."
"Jangan menyalahkanku," kata Cerr, "aku tidak mengira akan ada binatang bodoh yang akan mempercayainya."
"Jangan mengataiku bodoh, aku raja Hutan Selatan di mana rasa hormatmu," kata Noil.
"Maaf kawan tapi tidak ada hutan tidak ada raja," seru Cerr.
Noil tiba-tiba menyadari sesuatu, kenyataan yang seperti memukul kepalanya dengan keras.
"Hai ... tunggu, jadi kau yg membuat undangan itu ...," kata Noil geram.
"Tidak aku tidak mengatakannya," kata Cerr tergagap.
"Ya kau baru saja mengatakannya tadi," kata Noil, "mengaku sekarang atau aku akan melemparmu keluar."
"Baiklah aku mengaku, memang aku yang membuatnya," seru Cerr.
Ketika mendengarnya, tenggorokan Noil tercekat karena marah, kepalanya mendidih.
"Bagaimana dengan Lopp si ketua pemberontak? Bagaimana dengan menyelamatkan hutan dunia milik kita?"
Cerr nyengir kaku dan mengaku.
"Lopp itu hanya khayalan di kepalaku, kalau undangannya ... itu karangan untuk mengisi waktu luang."
"Cert terlalu banyak nonton film koboi," kata Utt, "kami harus mengikatnya untuk menghentikannya, jika tidak dia akan mengirim ratusan undangan ke seluruh dunia."
"Tapi kuburannya ... waktu di gorong-gorong ... Catfish menangis di kuburan siapa?"
Catfish menyeringai menyebalkan, tidak ada kuburan hanya tumpukan batu.
Noil mengamuk. "Sini kalian! aku akan menendang kalian semua keluar!"
"Tenang kawan, bukan waktunya untuk berkelahi, waktunya untuk belok kanan," kata Obb.
"Dari tadi belok kanan terus," kata Flint.
"Baiklah kalau begitu belok kiri," kata Obb.
"Kita semua akan mati!" kata Flint.
Noil mengancam Cerr dan Catfish. "Tunggu sampai ini selesai, aku akan menghajar kalian berdua."
Dalam keadaan pikiran kacau, Noil menatap Presiden Dump yang seperti semangka pucat, dan memutuskan.
"Baiklah aku akan coba berbicara dengannya," seru Noil.
"Percuma saja dia tidak tahu bahasa binatang," kata Catfish.
"Dia Presiden dia harusnya mengerti banyak bahasa," kata Noil.
Noil menatap Presiden Dump yang menatapnya balik dengan wajah campuran takut, pucat dan kaget.
"Hai, aku Noil raja hutan selatan," kata Noil kaku, "aku tahu ini terlihat seperti penculikan ... tapi sebenarnya ... baiklah ini memang penculikan ... kenapa menjerit? Jangan memukul-mukul kacanya. Hai ... hai... jangan coba-coba menjulurkan kepalamu keluar berbahaya. Bisakah kau berhenti menjerit!"
Presiden Dump tiba-tiba menggelembung dan memuntahkan isi perutnya.
"Hai ... hai ... jangan muntah di kakiku."
"Sudah kubilang tidak akan berhasil," kata Flint.
"Bagaimana dengan bahasa isyarat," kata Noil.
Noil mulai mengerak-gerakkan dua kaki depannya di depan Presiden Dump.
"Bagus!" kata Utt, "kau berhasil membuatnya mengira kalau kau gila."
Obb memberitahu Flint. "Kau harusnya malu," kata Obb, "lihat mobil van tua di sebelah sana umurnya tiga puluh tahun lebih tua dari mobil ini tapi dia akan menyalip kita."
Noil menoleh keluar mengamati mobil van berwarna hijau yang baru saja menyalipnya.
"Itu mobilnya Fla!" seru Noil.
"Bagaimana kau tahu? mobil van yang warnanya hijau itu ada banyak," seru Flint.
"Karena Fla dan Lula menempelkan wajahnya di kaca jendela," kata Noil, "kita harus mengejarnya."
"Buat apa?" kata Flint, "kita bisa menyapanya nanti saat kita tidak terlalu sibuk dan masih hidup."
"Itu Lula, Flint!" kata Noil, "burung beo sombong itu bisa bicara dengan manusia."
"Kau benar! kali ini kau benar!" kata Flint, "ke arah mana mobilnya pergi, kita harus menculik burung beo itu."
Obb mendongakkan kepalanya keluar, mencoba mencari mobil Fla.
Saat menemukan Mobil Fla. Obb berseru, "Astaga bapak kantoran itu benar-benar mempermalukanmu, dia sudah ada lima mobil di depan kita."
"Lima!" pekik Flint.
"Kau ingin mengejarnya?" tanya Obb.
"Ya."
"Kalo begitu jangan pernah menginjak rem dan berhentilah mengemudi seperti nenek-nenek!" bentak Obb.
Catfish sedang berdiri bergaya meramal di atas sandaran kursi, dia tidak siap dan tidak sedang berpegangan pada apapun ketika Flint menginjak gas dengan kesal. Catfish terpelanting ke belakang, terbang melewati Noil dan menghantam kaca belakang mobil. Selama mengejar mobil Fla, Catfish yang malang harus terpelanting ke kanan dan ke kiri, Catfish membentur kepala Noil, mengenai muka Presiden Dump, kaca samping dan pinggiran kursi. Catfish muntah di lantai ketika akhirnya Flint berhasil mengejar mobil Fla.
"Jadi siapa yang akan melompat ke sana?" tanya Flint.
Karena Noil terlalu besar untuk melompat keluar dari jendela dan Catfish sedang tidak enak badan karena baru saja terpental-pental, jadi Cerr dan Utt yang harus melakukannya. Cerr dan Utt berdiri di atas kaca jendela mobil yang dibuka sedikit.
Utt menjulurkan kepalanya keluar jendela mobil, dan mengagumi angin yang menerpa wajahnya.
"Wow! dengan kecepatan seperti ini, jika kita salah lompat kita akan terbang lebih dulu beberapa menit di udara sebelum mencium aspal."
Cerr berbalik pada Flint dan menggerutu. "Menurutmu apa yg harus kami lakukan saat sampai di sana? Mengetuk kaca jendelanya dan berkata: Hai bolehkah kami masuk ke dalam?"
" Ya, itu ide yang bagus," kata Flint, "kalian bisa melambaikan tangan dari sini, Fla akan membukakan jendelanya."
"Itu dia mobilnya! kita sudah cukup dekat, sekarang waktunya, apa yang kalian tunggu kenapa tidak lompat?" kata Obb.
"Kita menunggu Fla membuka jendelanya," kata Cerr sambil melambaikan tangan.
"Jangan dengarkan omongan seekor kambing apalagi jika dia berasal dari hutan, tidak ada manusia yang mau membukakan pintu jendelanya hanya demi tikus."
"Ya, Fla akan membukanya!" sahut Flint.
"Tidak akan," kata Obb.
"Ya!"
"Tidak!"
"Jendelanya di buka!" kata Noil.
Cerr berteriak yahuuu lalu dia dan Utt melompat menyebrangi jalan dan masuk ke dalam mobil Fla. Dari dalam mobil terdengar bunyi keributan: Erangan, pekikan, suara seperti bunyi besi dipukul, suara seperti kepala kena pukul, dan gelak tawa Fla, sebelum akhirnya kembali tenang, cukup lama tidak ada suara ribut hingga membuat Noil dan yang lain khawatir.
"Apa yang terjadi, kemana mereka? Jangan ... jangan ...," kata Noil.
Noil teringat pada Erina, kakaknya Fla yang galak, pemarah dan suka hilang kendali, Cerr dan Utt bisa saja kena timpuk tas kulit dan sepatu bot.
Catfish yang mulai enak-kan mengajukan diri untuk mencari tahu, dia berjalan meniti sandaran kursi depan, susah payah merayap ke atas jendela. Ketika berhasil menjulurkan kepala keluar, Catfish menoleh ke belakang, teringat akan sesuatu, cepat-cepat dia masuk melorot kembali ke dalam mobil.
"Jadi apa yang kau lihat?" kata Flint.
Catfish menyandarkan punggungnya di pintu dan menggeleng.
"Aku baru ingat kalo kita sedang dikejar-kejar petugas keamanan, kepalaku bisa kena tembak, lebih aman di dalam sini."
"Biar aku yang ke sana menjemput mereka," kata Obb.
"Jika kau ke sana siapa yang akan melihat jalan?" jerit Flint.
"Biar aku yang melihat jalan." seru Catfish.
Catfish kembali mengajukan diri, sambil merangkak naik ke atas dashboard dia memberitahu Flint bahwa dia bisa melihat jalan dengan mata tertutup.
Flint berkedik ngeri membayangkan jika Catfish dengan bantuan roh-roh gentayangannya harus melihat jalan untuknya.
Lalu, Noil memekik gembira.
"Mereka keluar ... mereka keluar ... lihat itu di sana!" seru Noil.
Lula terbang keluar dari jendela, ada Utt yang menggelantung di kakinya, dan Cerr yang menunggangi leher Lula. Lula terbang tinggi ke langit sangat tinggi hingga Lula tampak seperti titik berwarna biru, lalu mereka menukik turun dengan tajam, berbelok-belok tak terkendali, Lula jelas tidak suka ditunggangi, dia berusaha melepaskan Utt dan Cerr dari badannya tapi Cerr tak ingin kehilangan Lula dia mencengkram kuat-kuat leher Lula. Cerr dan Utt susah payah mengendalikan Lula hingga akhirnya mereka sampai di dekat mobil.
Noil berteriak teriak.
"Turunkan lagi jendelanya! turunkan lagi! Mereka datang!"
Lula mendarat menabrak dashbord dan jatuh di kursi depan. Segera setelah mendarat Lula menyingkirkan tikus-tikus dari tubuhnya, dan memegangi kepalanya yang sakit, dia menatap Cerr dan Utt yang tertawa girang.
"Itu tadi luar biasa kita harus sering-sering terbang," sahut Cerr.
Catfish berkata, "Kenapa kalian lama sekali? Aku baru saja mau menjemput kalian."
Lalu, Lula menemukan Flint dalam posisi yang aneh di bawah setir.
"Apa yang kambing itu lakukan di bawah sana?" seru Lula.
Flint menyeringai kaku. "Aku sedang menyetir, atau lebih tepatnya setengah menyetir karena Obb yang bertugas melihat jalan."
Lalu, kepala Noil yang besar muncul dari kursi belakang.
"Hai Lula, maaf jika aku harus menjemputmu secara paksa, apa kau sudah berkenalan dengan teman-teman baru kami."
Ini terlalu aneh buat Lula hingga membuatnya terguncang tapi setelah dia bisa lebih tenang dan menjadi dirinya sendiri, dia terbang ke atas sandaran kursi dan marah-marah.
"Ini sudah keterlaluan!" kata Lula, "aku akan melaporkan kalian pada polisi, menculik burung bisa dihukum penjara ... oh ya ampun apa itu Presiden Dump?"
"Ya," kata Noil.
"Presiden sungguhan?"
"Memangnya ada yang bohongan?"
"Kalian benar-benar menculiknya!" kata Lula, "jadi semua mobil petugas itu sedang mengejar kalian."
Noil berkata, "Ya, sepertinya."
"Ini terlalu berbahaya, aku tidak mau ikutan," kata Lula.
Lula sudah terbang untuk kabur tapi Noil cepat-cepat memakannya lalu memuntahkanya lagi.
" Jika kau mencoba kabur lagi aku akan benar-benar menelanmu," sahut Noil.
"Berhenti memakanku!" bentak Lula.
Noil mengambil Lula dan meletakkannya di sudut kaca jendela di dekat Presiden Dump yg sedang meringkuk dan mengigil ketakutan.
"Kita tidak punya waktu lagi! Lula, aku ingin kau menjadi penerjemah untuk kami," kata Noil.
"Lihat mataku!" kata Lula, "apa ada tampang penjahat di wajahku, aku tidak mau bergabung dengan komplotan berandalan ini."
"Kau harus mau!" kata Noil, "atau aku ...."
"Atau apa? kau akan menelanku," kata Lula, "kau tidak akan berani melakukannya."
"Bisakah kau tidak berdebat, aku pusing," kata Noil.
"Aku bisa pergi kalau kau mau," sahut Lula.
"Baiklah kau mau apa? Biskuit?" tanya Noil.
Lula melipat kedua sayapnya di dada.
"Kau tidak bisa menyogokku dengan biskuit."
"Bagaimana dengan coklat?"
Lula menggeleng.
"Oh, ayolah pasti ada sesuatu yang kau inginkan, katakan padaku," kata Noil, "bagaimana dengan jadi pemimpin di sini, kau bisa memerintah siapapun?"
Lula terdiam sesaat, godaan untuk bisa mengatur dan menyuruh-nyuruh sulit untuk ditolak oleh siapapun.
Lula tersenyum lalu berkata, "Kedengarannya bagus."
"Baiklah kau yang memimpin!" seru Noil.
"Jangan sembarangan bicara kau lupa ya," kata Flint, "sejak di sungai kering aku yang memimpin perjalanan ini."
"Aku yang memulai semua ini, aku yang membuat undangannya, jadi aku kapten di sini," sahut Cerr membusungkan dadanya.
"Jangan berisik Cerr, kau ingin ditendang!" sahut Noil.
"Ini negara demokrasi semua binatang punya hak untuk bersuara," seru Cerr.
Noil memasang tampang kesal.
"Aku sedang tidak ingin berdebat," kata Noil, "jika ada yang tidak setuju silahkan angkat ekor atau kaki depan kalian ... Catfish jangan coba-coba mengangkat kakimu atau kau akan menyesalinya."
Catfish yang sudah setengah mengangkat kaki depan pura-pura menggaruk kepala.
"Kau yang memimpin sekarang apa kau puas?" kata Noil pada Lula.
"Apa aku bisa menyuruh mereka melakukan apapun?" tanya Lula.
"Ya, kau bisa!"
"Apa aku bisa menyuruh mereka berdiri dengan dua kaki depan di bawah, dua kaki belakang di atas, itu akan terlihat lucu," tanya Lula lagi.
"Dengan satu kaki depan di bawah, dua kaki belakang di atas juga boleh," jawab Noil.
"Baiklah aku akan ikut geng berandalan ini," kata Lula.
Lula terbang rendah ke dada Presiden Dump yang kembang kempis dan basah oleh keringat. Lula turun dengan hati-hati, takut kalau Presiden Dump tiba-tiba menyerangnya tapi tidak ada yang terjadi.
Lula menunjuk mata Presiden Dump yang terpejam.
Lula berkata, "Sepertinya dia pingsan."
"Oh jangan pingsan, jangan pingsan sekarang," kata Noil.
"Kepalanya terbentur berkali-kali mungkin dia hilang ingatan." sahut Catfish.
"Bagaimana kalau dia mati?" kata Flint.
"Jangan bodoh dia masih bernafas jilati dia, mungkin akan berhasil," seru Utt.
"Jangan gila, aku tidak akan melakukannya," kata Noil.
"Bagaimana ini, kalian seharusnya menjaganya baik-baik, sekarang apa yang harus kita lakukan?" kata Lula.
"Kenapa kau tanya kami, kau kan pemimpinnya," kata Flint, "jadi pemimpin, apa yang harus kami lakukan sekarang?"
Lula tergagap, ternyata menjadi pemimpin tak seindah yang dia bayangkan
"Eh anu?" kata Lula.
Obb berseru. "Jika kalian tidak terlalu sibuk, kawan-kawan lihatlah keluar."
Obb menunjuk ke atas pada tiga helikopter yang terbang mengitari mobil.
Catfish menempelkan wajahnya di kaca hingga hidung peseknya sampai tenggelam.
"Oh ya ampun, mereka sampai membawa halikopter untuk menangkap kita," kata Catfish.
Cerr sumringah. "Mereka membawa kamera juga!" kata Cerr, "lambaikan tangan kalian! kita masuk tv nasional, kita buronan nomer satu, semua orang sedang melihat kita."
"Lihat!" kata Utt.
Utt menunjuk sebuah helikopter yang turun, terbang rendah mendekati mobil. Angin kencang dari baling-balingnya membuat setir di tangan Flint gemetar. Helikopter itu mengeluarkan lampu besar dan menyoroti mobil.
"Apa yang mereka inginkan?" kata Flint.
"Mungkin mereka sudah bosan dengan tingkah konyol kita, lalu memutuskan menembak kita dengan rudal atau semacamnya," seru Utt.
Lula berbalik dan berkata pada Noil.
"Biar aku keluar dan bicara dengan mereka."
Mendengarnya membuat Catfish meloncat dan menuduh Lula.
"Aku tahu yang ada di pikiranmu, kau ingin keluar dan ingin terkenal sendiri, kau ingin kepalamu yang kecil itu muncul sendirian di layar TV."
"Menurutmu mereka hanya membawa kamera, mereka juga membawa senjata," kata Flint, "kau ingin keluar silahkan saja, mengeonglah sesukamu mungkin mereka akan menembakmu."
"Baiklah kau saja yang keluar," seru Catfish.
"Bukakan jendelanya," kata Lula pada Noil.
"Jangan bukakan jendelanya Noil, dia hanya ingin keluar dan kabur," kata Flint.
"Aku tidak akan kabur, aku pemimpin di sini aku tidak akan meninggalkan kalian."
Lula menatap Noil yang balas menatapnya, sorot lampu membuat mata Lula tampak berkaca-kaca.
Lula berkata, "Noil percayalah padaku, hanya aku satu-satunya harapan kalian."
Noil sudah sering kali ditipu tapi dia tidak punya pilihan lainnya.
Noil menghela nafas dan berkata, "Keluarkan dia dan ikat sayapnya."