NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 28

"Rain, malam nanti makan malam di rumah ya, Sayang," ucap Delena melalui sambungan telepon.

"Tapi Rain masih nggak enak badan, Mom," elak Rainero yang merasa malas untuk pulang ke rumah. Entah kenapa ia merasakan firasat yang kurang mengenakkan.

"Ayolah Rain, kau sudah terlalu lama tidak pulang ke rumah. Apa kau tidak menyayangi orang tua ini lagi, Rain?" tutur Delena sedih.

Rainero menghela nafas panjang, terpaksa mengiyakan.

"Okay, okay, aku akan datang. Mommy tak perlu berpura-pura sedih. Mommy pikir aku anak kecil 10 tahun yang masih bisa Mommy tipu," ejek Rainero membuat Delena mendengkus kesal.

"Ya, kau memang sudah dewasa. Ah, lebih tepatnya sudah beranjak tua jadi sudah tak mempan Mommy tipu lagi," omel Delena kesal karena tipu dayanya sudah tak mempan lagi terhadap putranya itu. Rainero lantas terkekeh mendengarnya.

"Sudah dulu ya, Mom. Aku masih sibuk. Nanti aku usahakan pulang. Bye, Mom. Miss you," ucap Rainero sebelum menutup panggilan itu.

Rainero menghela nafas panjang. Ia lipat kedua tangannya ke belakang kepala. Lagi-lagi bayangan Shenina mengusik pikirannya.

"Astaga, lama-lama aku benar-benar gila kalau begini terus-terusan! Shen, Shen, Shenina, where are you now?"

Degh ...

Shenina yang sedang menyimpan perlengkapan jualannya tiba-tiba tersentak dengan jantung yang berdebar-debar tak menentu. Shenina meletakkan telapak tangannya di dada kirinya. Debaran itu benar-benar kencang membuat Shenina bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?

"Ada apa ini? Kenapa jantungku berdetak sangat kencang seperti ini? Sebenarnya apa yang telah terjadi?" gumamnya dengan perasaan berkecamuk.

"Mbak Bule, kita jadi ke dokter kandungannya?" tanya Adisti yang tiba-tiba saja masuk ke rumah kontrakan Shenina. Adisti memang berjanji akan menemani Shenina memeriksakan kandungannya sore itu.

Shenina yang tadinya sedang termenung seketika tersentak karena panggilan Adisti.

"Eh, Disti, ya ada apa?" tanyanya gelagapan.

"Lho kok ada apa sih? Mbak Bule lagi melamun ya sampai nggak sadar aku datang terus nanya sesuatu?"

Shenina tersenyum kaku, "nggak, nggak kok. Aku cuma kecapean aja," kilah Shenina.

Adisti mencebikkan bibirnya, ia paham, Shenina belum mau benar-benar terbuka padanya.

"Aku tadi nanya, jadi nggak ke dokter kandungannya," sungut Adisti.

Shenina tersenyum kecil, "iya, jadi. Ini udah siap. Tinggal ambil tas aja."

"Ya, udah buruan. Entar keburu rame antreannya."

Shenina pun mengangguk. Kemudian ia segera berlalu mengambil tas. Setelahnya, ia mengajak Adisti keluar. Tak lupa ia mengunci pintu rumahnya dan segera pergi dengan Adisti.

"Ayo Bu, silahkan berbaring di sini," ujar sang dokter yang memeriksa kandungan Shenina.

Shenina pun bergegas naik ke atas ranjang. Lalu seorang asisten dokter mendekat dan menaikkan sedikit blouse Shenina seraya mengucapkan kata 'maaf' sehingga menampilkan perutnya yang sudah sedikit membukit.

Setelahnya, asisten dokter itu mengoleskan semacam jel ke atas perut Shenina. Kemudian dilanjutkan dengan menempelkan alat transducer ke atas perut yang telah diolesi jel sambil digerakkan secara perlahan.

Sedangkan dokter yang bertugas memeriksa Shenina tampak fokus ke layar yang ada di depannya. Hari ini merupakan hari pertama Shenina memeriksakan kandungannya ke dokter. Tentu saja ada rasa gugup yang menderanya. Gugup karena ini kali pertama ia memeriksakan kandungannya dan gugup karena takut kandungannya tidak baik-baik saja.

Shenina menelan ludahnya. Ia tak paham dengan tampilan layar besar yang ada di hadapannya.

"Ba-bagaimana keadaan anak saya, dok? Apa dia baik-baik saja?" tanya Shenina gugup. Adisti yang ikut menemani Shenina lantas menggenggam tangan wanita hamil itu yang terasa amat sangat dingin.

Dokter itu tersenyum. Ia paham kalau pasiennya itu tengah gugup. Bukan sekali dua kali ia mendapati pasien seperti Shenin, tapi sering.

"Anak-anak Anda baik-baik saja. Usianya sudah masuk 14 Minggu. Dari berat badannya, panjang tubuhnya, dan perkembangan organ-organ tubuhnya semuanya bagus. Tak ada yang perlu Anda khawatir," tutur dokter tersebut menjelaskan.

"Tunggu, tunggu dok, maksud Anda anak-anak itu ... apa?" tanya Shenina penasaran. Daripada menerka-nerka, lebih baik langsung bertanya, bukan?

Dokter itu makin tersenyum lebar, "anak-anak Anda, ya anak-anak karena anak Anda kembar. Selamat ya, Bu," ucap dokter itu seraya menjelaskan melalui layar yang ada di hadapannya.

Mata Shenina berkaca-kaca, bolehkah ia menganggap malam kehancurannya itu sebagai malam penuh anugerah? Dirinya yang terbiasa hidup sendiri. Memiliki keluarga tapi rasa sebatang kara, lalu tiba-tiba dianugerahi anak kembar, bagaimana rasa hatinya tidak merasa bahagia. Haruskah ia berterima kasih pada Rainero?

'Tidak. Untuk apa aku berterima kasih padanya. Toh dia sendiri tidak mengakui anak ini anaknya,' Shenina segera menepis pikirannya itu.

"Wah, Mbak Bule, selamat ya! Pantas aja ni perut cepet banget melendungnya ternyata karena kembar. Ah, pokoknya selamat," seru Adisti sambil memeluk Shenina yang matanya telah berkaca-kaca.

"Dok, apa saya sudah bisa mengetahui jenis kelaminnya?" tanya Shenina setelah selesai perutnya dibersihkan.

"Untuk melihat jenis kelamin janin hanya bisa dilakukan saat usia kandungan minimal 16 Minggu. Jadi bulan depan, Anda sudah bisa melihatnya," ujar dokter itu menjelaskan.

Betapa hati Shenina bahagia hari itu. Untuk merayakannya, malam itu Shenina mengajak Adisti dan Gladys makan bersama di rumah kontrakannya.

"Bagaimana kalau barbeque'an aja?" usul Adisti. Shenina pun mengangguk setuju, tapi berbeda dengan Gladys yang melarang.

"Jangan! Perempuan hamil tidak disarankan banyak makan yang bakar-bakaran, nggak bagus. Selain itu, kadang kita nggak sadar daging yang kita panggang belum benar-benar matang. Hanya karena dagingnya kelihatan menghitam kita pikir udah matang sempurna, padahal belum. Nah, itu nggak bagus buat perempuan hamil Daging yang perempuan hamil makan itu harus benar-benar matang. Daging yang kurang matang bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dan parasit, termasuk Toksoplasma, E. ****, Listeria, dan Salmonella, yang bisa menyebabkan keguguran, bayi cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi," papar Gladys membuat mata Shenina dan Adisti terbelalak.

"Kok kamu tahu? Kamu punya sampingan sebagai dokter kandungan ya?" seloroh Adisti membuat Gladys terkekeh.

"Kalau aku dokter kandungan, mending aku buka klinik supaya Shen periksa sama aku aja," ujarnya seraya terkekeh. "Aku tahu ini dari majikan aku dulu. Pas aku kerja di sana kan kebetulan dia lagi hamil. Jadi dia jelasin ke aku apa-apa yang bisa aku masak untuk menu makanan dia dan apa yang nggak boleh, gitu."

"Wah, untung ada kamu Gladys! Kalau nggak ada duh nggak tau lagi deh. Terima kasih ya, Dys, aku berhutang banyak sama kamu," ucap Shenina yang memang merasa berhutang budi pada Gladys.

"Ck ... apaan sih. Aku itu cuma berbagi ilmu aja. Selagi aku tahu, ya aku kasih tahu. Kita itu nggak boleh pelit sama ilmu. Berbagi itu justru lebih indah dan menyenangkan."

"Kamu benar, Dys. Jadi, malam ini kita mau makan apa? Ada ide?" Shenina meminta pendapat pada kedua bestienya.

"Udah, makan aja apa yang ada. Kalau perlu, kita masak bareng-bareng aja yuk!" usul Adisti yang langsung disetujui Shenina dan Gladys.

Sementara itu, di lain benua, tampak Rainero sedang memperhatikan pekerjanya memberi makan alligator peliharaannya. Lalu ia mendekati pekerjanya dan mengambil sepotong ayam kemudian melemparkannya ke dalam kolam yang cukup besar dan dalam. Kolam itu diisi oleh beberapa alligator peliharaannya. Tampak buaya-buaya itu saling memperebutkan jatah makannya.

"Rain," panggil Axton pada Rainero.

Rainero lantas menoleh, "apa kau sudah mendapatkan informasi mengenai keberadaan Shenina?"

"Keberadaan belum, tapi menurut informasi, Shenina memang ikut penerbangan hampir dua bulan yang lalu."

"Tujuannya?" tanya Rainero tak sabaran.

"Singapore," ucap Axton.

Ya, memang Shenina dan Gladys naik ke pesawat tujuan Singapura, tapi sebenarnya itu hanya untuk transit, bukan tujuannya memang ke Singapura. Tapi Axton tidak tahu.

"Segera urus penerbangan ku ke sana. Sebar anak buah kita juga di sana. Negara itu tidak begitu besar, aku harap mereka bisa segera menemukannya."

"Kau ingin turun langsung mencari Shenina di sana?" tanya Axton dengan mata membulat.

Rainero mengangguk, "aku tidak bisa bila hanya berdiam diri saja di sini seraya menunggu. Aku harus segera menemukan mereka. Aku ingin turut andil menjaga kehamilan Shenina. Bagaimana pun, ia adalah anakku."

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Yuli Azhari
untung AZ g bisa msuk
Yuli Azhari
jngn sampe di biarin masuk ke nikahan shenina
Yuli Azhari
semngt teu Thor seneng bngt bacanya🤗💪
Yuli Azhari
waah semngt Thor seneng bngt bacanya dkit" g bersambung jdi g hrs penasaran nunggu trus 💪😊
Yuli Azhari
tmbh seru AZ bacanya😍
Yuli Azhari
suka bngt biasanya baca novel sedikit" bersambung hrs nunggu LG sambungan ceritanya ini udh ku baca panjang bngt ...semng Thor sukses slalu💪😊
Mimin2407
novel kedua yg aq baca Thor, sukses buat authornya
prima yanary
Luar biasa
YNa Msa
punya Selingkuhan
Gina
kalau kami orang Timor Leste padre dan mandre pastor dan suster dalam agama Katolik.
awal saya baca pikir dia anak asuh pastor dan suster,
pada hal tidak.
tapi cerita sangat bagus.
semangat.
Gina
bibit pelakor
Gina
keren novelnya kak.
sukses selalu.
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
Rhea.. dia kembali.. apakah dia kembali membawa kabar baik.. kalau dia hamil anak Theo. Dan ia mendengar kalu Theo masih saja stuk di masa lalu, mencintai wanita lain tanpa menyisakan sedikit saja mencarinya, peduli padanya.. dan akhirnya Rhea terluka dan kecewa untuk kesekian kalinya lagi. Ahhh rumiiit.. pergi jauh aja Deh Rea.
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
Bahagianya... Happy Wedding Mark & Adisti. /Rose//Heart//Heart/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣hahahahahaha pinkyman. rain rain bisa aja bercandamu..
duuhh Axton lama² kau itu kocak bin konyol dan absurd ya setelah menikah ma Gladys. /Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
widiww moge sportnya keren cuyy 😎😎😋
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
hahaahahaha setuju banget Adisty. kang soang yang absurd tapi ganteng bin kaya raya /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Good//Good//Good/ aduhh hidupmu bakal nyaman penuh warna Dis. wkwkwk
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
uwiwwww wow aku suka aku suka banget.. seru malahan kk othor.. makin asyik malah ceritanya selang seling kayak pelangi penuh warna. 😍😍😍🤩🤩😂😂😂🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😌😌😌🙄🙄 Yasalam bengek konyol abis kau Rainero
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🎀
awokk.. dunia serasa milik berdua. lainnya ngontrak /Speechless//Speechless//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!