NovelToon NovelToon
Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Pelakor / Trauma masa lalu
Popularitas:214.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ara julyana

Dania adalah wanita yang lemah lembut dan keibuan. Rasa cintanya pada keluarganya begitu besar.


Begitupun rasa cintanya pada sang suami, sampai pada akhirnya, kemelut rumah tangganya datang. Dengan kedua matanya sendiri Dania menyaksikan penghianatan yang di lakukan oleh suami dan kakaknya sendiri.


Penghianatan yang telah di lakukan orang-orang yang di kasihinya, telah merubah segalanya dalam hidup Dania.

Hingga akhirnya dia menemukan cinta kedua setelah kehancurannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Puncak Kesakitan

Di dalam kamar Bobby membaringkan tubuhnya di ranjang. Kemudian di susul Dania yang berbaring di sampingnya.

"Tidurlah sayang, besok kamu harus bangun kan untuk membuat sarapan si kembar, jangan sampai kamu kurang tidur dan sakit," ucap Bobby saat ia denga lembut mengelus rambut Dania.

"Cuiihh! Menjijikkan sekali laki-laki ini, bisa-bisanya dia pura-pura perhatian samaku," batin Dania.

Dania mengangguk. Dia tidak merasa tersentuh oleh sikap dan perhatian Bobby padanya. Baginya semua itu palsu dan menjijikkan.

Saat Dania menguap Bobby memperhatikannya. Dan Dania melihat ada sinar di mata suaminya. Sinar mata yang tidak Dania ketahui apa artinya sekarang. Namun mengisyaratkan sebuah kelicikan yang nanti akan segera Dania ketahui apa maksud semua itu.

"Tidur lah sayang, aku juga sangat mengantuk," ucapannya itu justru membuat Dania curiga.

Dania mengangguk lalu pura-pura tertidur.

Saat merasa sudah tidak ada pergerakan lagi di sebelahnya, Bobby bangkit lalu sedikit mengguncang tubuh Dania. Aman. Dania terlihat nyenyak dalam tidurnya. Lalu Bobby mengkibas-kibas kan tangannya di depan mata Dania, Dan pikirnya Dania tetap nyenyak dalam tidurnya.

Bobby berjalan pelan dan mengendap-endap seperti pencuri. Lalu ia keluar kamar dan menuruni tangga.

Dania bisa merasakan pergerakan tubuh Bobby di sampingnya. Ia tahu jika Bobby sudah keluar meninggalkan kamar.

Lima belas menit kemudian Dania bangun dari tidur pura-puranya. Ia lalu mengambil ponselnya. Ia membiarkan dirinya tetap dalam kegelapan.

Dania berjalan pelan dalam kesunyian yang mencekam di gelapnya suasana rumahnya.

Suasana tengah malam menjelang dini hari itu begitu hening. Angin pun seperti enggan bertiup.

Pelan-pelan Dania berjalan menuruni tangga. Semua lampu di rumah itu mati. Keadaan benar-benar gelap dan sunyi.

Dania melangkah dengan hati-hati. Ia berhenti di depan kamar Sinta. Pintu kamar itu hanya tetutup setengahnya, sehingga memudahkan Dania untuk melihat seisi kamar itu.

Lampu tidur di kamar itu menyala. Dengan lampu itu cukup menerangi kamar Sinta.

Dan suatu pemandangan yang paling mengerikan yang belum pernah Dania lihat di sepanjang hidupnya, kini telah Dania saksikan.

Bobby berada di atas tempat tidur Sinta. Dan mereka berdua sedang bercinta. Sebagaimana layaknya suami istri yang sedang bercinta. Suara nafas yang saling memburu dan suara desahan yang bersahut-sahutan memenuhi ruangan itu.

Karena sudah di kuasai nafsu. Mereka tidak menyadari adanya seseorang yang sedang menyaksikan perbuatannya.

Tubuh Dania bergetar. Jantungnya berdetak kencang. Kepalanya terasa sangat panas. Hatinya begitu sakit. Ada rasa nyeri yang teramat sangat di ulu hatinya. Bagaikan tertusuk ribuan jarum.

Dania menghela nafas perlahan-lahan. Walaupun ia sudah tahu apa yang akan di ketahuinya, namun ia tetap merasakan sakit atas penghianatan suami dan kakak tirinya.

Ia mencoba tegar. Menyalakan kamera ponselnya dan merekam aktivitas panas suami dan kakaknya.

"Ini akan menjadi bukti untuk mempermudah aku menggugat cerai dirimu nanti!! berani-beraninya kalian berzina di rumahku. Aku tidak perduli dengan hubungan kalian!! Binatang memang selayaknya bersama binatang!!" ucap Dania dalam hati.

Dania terus mengarahkan kamera ponselnya ke arah mereka. Hingga aktivitas panas mereka hampir selesai barulah Dania menyudahinya.

Dania kembali berjalan pelan menuju kamarnya. Menyimpan ponselnya. Lalu membaringkan tubuhnya.

Langkah kaki Bobby terdengar memasuki kamar. Dania pura-pura tidur kembali.

Bobby membaringkan tubuhnya perlahan disisi Dania. Gerakannya sangat pelan karena mengira Dania tertidur pulas.

Ingin rasanya Dania mendorong tubuhnya menolak kehadiran Bobby di dekatnya. Dania sangat jijik. Jijik sekali.

Terdengar dengkuran halus Bobby. Dania membuka matanya. Ingin rajanya ia menghujam tubuh disampingnya itu dengan gunting yang tajam. Namun ia harus menahan emosi dan bersabar sebentar lagi.

"Jika mereka bisa mempermainkanku selama ini, maka aku akan ikut dalam permainan ini!" gumamnya.

Dania bangkit dan berjalan keluar menuju kamar anak-anaknya.

Ingatan Dania berputar mengulang kejadian sebelum tengah malam tadi. Saat dirinya terbangun dan mendapati Sinta dan Bobby sedang berbincang-bincang di teras.

"Hehhh!!! rupanya mereka sedang berencana untuk berzina sungguh menjijikkan!!" ternyata inilah arti sinar mata Bobby tadi ketika melihatku menguap. Sinar mata kelicikan karena merasa telah berhasil membodohiku, sebenarnya dialah yang bodoh, dengan rekaman itu aku akan lebih mudah menendangnya dan membalas semua yang mereka telah lakukan padaku," monolog Dania.

Setelah itu, Dania berjalan dengan gontai menuju kamar mandi.

Ia meninggalkan Bobby di kamar mereka yang telah tertidur lelap setelah menikmati tubuh kakaknya.

Dania masuk ke dalam kamar mandi, dan menutup pintunya rapat-rapat. Bahkan ia sampai menguncinya dari dalam, seolah tidak ingin memberikan siapapun akses untuk masuk ke dalam sana.

Wanita itu kembali memecahkan tangisnya.

Dania menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Ia menyandarkan punggung pada pintu kamar mandi dan menangis tanpa suara.

Perlahan tubuhnya yang lemah mulai terjatuh ke atas lantai.

Ia terduduk lesu di atas lantai kamar mandi sambil menyandarkan punggung pada pintu yang seolah menjadi penopang tubuhnya.

Wanita itu merasakan kehancuran yang begitu dasyat, hatinya terasa di cabik-cabik.

Ini adalah puncak kesakitan baginya. Kali ini jiwanya benar-benar mati.

Dania mengusap wajahnya dengan kasar, namun kedua tangannya tak mampu menghentikan tangis.

"Arrrrrgggghhhh...." Wanita itu bangkit dari duduknya.

Dania merasakan kewarasannya mulai terguncang.

Dania menyeret kakinya ke arah dalam, tangannya bergerak menyalakan shower.

Seketika tubuhnya di guyur dengan air yang jatuh secara bersamaan.

Dania membasuh tubuhnya tanpa membuka baju.

Wanita itu menengadahkan wajah ke arah shower dan membiarkan air yang jatuh dari benda tersebut membasahi wajahnya dan menghapus air mata yang mengalir semakin deras.

"Arrrrggghhhh....kalian jahat! kamu jahat, mas! kamu jahat kak Sinta! aku pikir kamu adalah kakak ku, ternyata kamu adalah musuhku!! Arrrrrgggghhhh....!!!" Dania menghabiskan tangisnya di kamar mandi.

Ia tak peduli dengan siapa saja yang mendengar teriakannya, atau mungkin saja Bobby terjaga dan masuk ke kamar anaknya.

Saat ini Dania hanya ingin menuntaskan amarah dan tangisnya di bawah guyuran air shower yang mampu sedikit menyejukkan tubuhnya.

Meskipun tak dapat memadamkan api yang membara di dalam hatinya.

Dania menghentikan tangisnya sejenak. Ia juga mematikan air shower yang terus mengguyur tubuhnya.

Wanita itu membuka pakaiannya dan melanjutkan memakai sabun dan shampo. Sudah terlanjur basah lebih baik mandi saja.

Karena jika terus-terusan menangis seperti tadi, rasanya air matanya tidak akan habis walaupun sampai esok hari.

Disela-sela kegiatan mandinya, Dania berdiri di depan cermin yang berukuran cukup besar. Ia memperhatikan pantulan tubuhnya dari benda tersebut.

Tubuhnya terlihat semakin kurus. Sepenuh hati ia mengurus Bobby dan Sinta dan mereka malah membodohinya.

Dania mengepalkan tangan dan mengeratkan jemari.

Ia ingin melupakan rasa sakit yang di berikan Bobby dan Sinta.

Karena jika terus mengingat rasa sakit itu tidak akan pernah bangkit, melainkan terus terkurung dalam lembah luka dan semakin dalam dan perih.

Namun, melupakan bukan berarti tak mengingat lagi.

Ini adalah puncak kesakitan baginya.

Ia melupakan hanya sebagai obat untuk dirinya sendiri.

Dania membulatkan tekad, mungkin sudah seharusnya ia segera belajar bisnis.

Tidak ada salahnya mencoba. Ia tidak akan menunduk seperti dulu lagi.

Dania menyelesaikan ritual mandinya. Ia membilas sabun yang menutupi kulitnya.

Dania mengambil handuk dan menutupi tubuhnya yang polos dengan sehelai kain itu.

Tak lupa ia juga mengambil handuk kecil untuk mengelap rambutnya yang basah.

Dania membuka pintu kamar mandi. Dan langsung di sambut dengan pemandangan kedua anaknya yang tertidur nyenyak.

Dania berjalan pelan menuju kamarnya dan mengambil pakaian ganti lalu membawanya ke kamar anaknya.

Setelah berpakaian, Dania menggeser tubuh Marteen, lalu ia pun membaringkan tubuhnya di samping anaknya.

Waktu membawa Dania tertidur bersama anak-anaknya.

Dia terbangun sebelum Bobby bangun. Menyiapkan pakaian kerja Bobby, kemudian turun ke bawah. Dania bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Setelah Bobby dan Sinta sudah tidak ada di rumah Dania menghubungi Mitha. Dia ingin memberi tahu Mitha bahwa kemarin ia tidak jadi menemui kakaknya yang bernama Arjuna. Karena ia mendapat musibah dan harus di bawa ke klinik.

"Mith, sorry ya pria yang menabrak aku itu benar-benar cerewet dan menyebalkan, dia menghabiskan waktuku jadinya aku tidak bisa menemui kakakmu lagi," kata Dania ketika panggilannya sudah terhubung.

"Tak apa, nanti kamu telepon aja kak Juna, kan ada nomornya yang aku kasih kemarin, bilang saja kapan kamu bisa ketemu dia, kemarin sih kak Juna sempat telepon aku dia bilang sudah nunggu lama kamu nggak datang-datang yah akhirnya dia keluar," kata Mitha.

Setelah berbincang panjang lebar akhirnya mereka mengakhiri panggilan teleponnya.

Lalu beralih Dania menekan nomor ponsel yang Mitha berikan kemarin. Tiga kali ia memanggil tapi tidak ada jawaban dari seberang sana.

Akhinya Dania meletakkan ponselnya. Ia berpikir, mungkin tidak hari ini ia menemui kakaknya Mitha, mungkin lain kali saja.

Kemudian ia berubah pikiran dan berencana untuk menemui Om Herman, pengacara papanya.

Ia akan meminta tolong pada om Herman dan menceritakan semua masalah yang di alaminya.

Dania juga berencana akan ke rumah sakit. Rumah sakit dimana empat tahun yang lalu sang papa di rawat disana. Dia akan mencari rekaman cctv empat tahun yang lalu apa sebenarnya yang terjadi pada sang papa.

Dreet...,dretttt.....

Ponsel Dania berdering.

Terpampang di layar ponsel itu nomor tidak di kenal memanggil.

Dania mengambil ponselnya dan memperhatikan nomor yang tertera.

"Oh ini kakaknya Mitha!" serunya.

"Hallo selamat pagi," sapa Dania.

Bersambung......

♥️♥️♥️

Hai, tinggalkan jejak kalian ya disini

Jangan lupa like dan komen...

Silahkan berikan bintang lima dan hadiah jika suka dengan cerita ini..

Terimakasih...

1
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ara Julyana: Terimakasih kak
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
semoga berjodoh mereka sama dikhianati oleh perselingkuhan
Ririn Nursisminingsih
emang benerr yaa iparku adah mautku....ktak film yg lagi viral ini...tidak dinovel atau di dunia nyata pelakor itu bener jahat....
Ilham Dwi Putra
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
Ilham Dwi Putra
semakin seru nih ceritanya
Ara Julyana: terimakasih kak atas dukunganmu🙏
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
Julik Rini
Thor untuk tahanan laki laki dan perempuan beda 🫢🫣
Elok Pratiwi
buruk
Ara Julyana: saya tidak memaksa anda untuk membaca karya saya apalagi menilai dengan tidak menghargai karya orang.
total 1 replies
Elok Pratiwi
kok cerita nya lelet muter muter n pemeran wanita nya kok bego amat ... pada suka ya bikin cerita pemeran wanita nya bego amat ... cerita yg sangat tidak mengasyikkan
Ara Julyana: tidak memaksa anda untuk membaca apalagi untuk berkomentar, silahkan anda buat cerita sendiri dan baca sendiri🤣🤣
total 1 replies
Surati
bagus
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
IKA UMY
apik apik.... sy syuka sy syuka
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
arniya
bagus kak
Ara Julyana: terimakasih...
total 1 replies
Nur Halima
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih dukunganmu kakak
total 1 replies
arniya
ternyata banyak rahasia
Ara Julyana: benar sekali kakak
total 1 replies
Osie
nah kan aku dha curiga aja gitu tau nama pengacara dania herman anggara.. anggara nya itu loh sm dgn nama belakang arjuna..pastilah padanya arjuna itu..secara arjuna pernah bilang papanya seorang pengacara
Ara Julyana: pintar kakak
total 1 replies
Jouliani Jouliani
Lumayan
Dewi Nurani
haarusnya bobby dan sinta diusir juga dari kontrakannya pasti lebih seru
Ara Julyana: siap kakak
total 1 replies
Hera Imoet
Alhamdulillah... aamiin... maacii suguhan karyanya yang bagusss bingitttt 😘
Hera Imoet: Aamiin... maacii... Do'a yg sama dan terbaik buat dikau yaaa... love sekebon😘😘😘
Ara Julyana: terimakasih telah menemaniku berkarya dan terimakasih atas dukunganmu kakak...
Bahagia selalu untuk mu🤗🤗
total 2 replies
Ilfa Yarni
Alhamdulillah happy ending semoga dunia nyata ad cinta kedua buat aku hehehe
Ilfa Yarni: aamiiin
Ara Julyana: aku doakan semoga kakak mendapatkan cinta kedua yang terbaik, semoga bahagia....
total 2 replies
Hera Imoet
syukaaaaa 🥰😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!