Please follow akun Lady Orlin dulu sebelum baca ya😉
Seusai dicerai suami sultannya, Sofia memilih meninggalkan keglamoran, memulai hidup dari nol meskipun ia mendapatkan kompensasi senilai miliyaran dari sang mantan suami.
Saat melamar sebagai pekerja biasa, nyatanya jalan hidup Sofia semakin rumit ketika dihadapkan oleh CEO tampan arogan dan juga manager HRD yang menganggap Sofia saingan.
Tak hanya itu, setelah beberapa hari resmi berpisah, secara diam-diam mantan suami kembali mengusik.
Akankah Sofia menemukan kebahagiaan?
S1 (Bab 1-31)
S2 ( mulai bab 32)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Orlin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Duka
...Pesan dari Azyla :...
..."Buat alasan agar Jayden melewati kamar Sofia sekarang juga."...
"Sial. Gadis ular itu masih saja membayangiku," rutuk kesal sosok anonim yang sedari awal terlibat dengan dengan rencana jahat Azyla.
Pikirannya kacau imbas dimanfaatkan oleh manager HRD tempatnya bekerja. Sosok anonim yang nyatanya adalah Mike sebenarnya tak tega kepada Sofia—kolega satu kubikal yang baru saja dikenalnya. Awal mula perkenalan, pria berambut cepak itu nyatanya tulus ingin menjadikan Sofia sebagai teman. Hal kebalikan malah terjadi kala Azyla meminta bertemu dengan dirinya secara privasi.
Secara to the point, Azyla memerintahkan Mike untuk tetap berteman dengan Sofia sembari memantau gerak-gerik sang puan. Awalnya, pria itu hendak menolak. Namun, Azyla yang memang berperangai licik memiliki senjata yang tak pernah terduga oleh Mike.
"Aku tahu kau pernah menjual informasi kepada perusahaan saingan Baldwin. Jadi, jangan coba-coba kau menolak perintahku jika tak ingin rahasia kecilmu terkuak."
Begitulah ancaman dari Azyla beberapa hari lalu yang sukses membungkam sosok Mike. Harus pria itu akui, bahwa dirinya pernah melakukan kecurangan yang dituduhkan. Namun, peristiwa itu hanya satu kali saja karena pada saat itu Mike sedang terdesak kebutuhan uang nominal fantastis untuk operasi sang adik.
"Mike, sedang apa kau di sini?" tanya Jayden yang baru saja keluar lounge bar diiringi beberapa partner bisnis yang pamit padanya.
Mike terkesiap dan buru-buru mengantongi ponselnya ke dalam saku. "Uhm, aku sengaja menunggumu, Jay. Kupikir kau butuh healing setelah pertemuan bisnis barusan," kelit Mike mengulas senyum manis.
Tak berpikir lama, Jayden setuju dengan usulan staf marketingnya yang mengajak menuju fasilitas entertaiment di dalam kapal pesiar.
"Ah, sebelum itu, kita mampir dulu ke kamarku ya. Ada yang ingin kuambil di sana." Mike kembali beralasan. Nyatanya, ajakan barusan dimaksudkan agar Jayden melewati kamar Sofia sesuai perintah Azyla.
Beberapa saat kemudian.
"Ada apa ini? Apa yang kau lakukan di sini, Zy?"
Jayden sedikit terkejut saat melewati kamar Sofia. Sang CEO dapat merasakan aura ketegangan dari beberapa orang di dalam sana. Netra Jayden pun menerawang ke setiap sudut kamar, mencoba menerka apa yang sedang terjadi.
Tak lama, pandangan sang CEO terkunci pada sosok gadis yang tengah ia sukai—yang kini berada tepat di belakang punggung seorang pria.
"Oh my God, Jay. Kau tidak seharusnya ada sini. Aku malu sekali," cetus Azyla bersandiwara.
"Siapa kau? Kenapa Sofia ada di belakangmu?" Tak mengindahkan ucapan Azyla, Jayden malah bertanya ketus ke arah Crish.
Si*l! Dia sama sekali tak mendengarkanku.
"Aku Crish. Sofia ada di belakangku atau tidak, itu bukan urusanmu." Crish turut merespon dengan ketus.
"Aku atasannya," tegas Jayden dan suasana pun semakin menegang.
"Oh, jadi kau bosnya." Kini giliran Ivy yang bicara. "Biar kuberitahu bahwa stafmu di sana selalu mengejar suami orang. Lebih tepatnya suamiku," geram Ivy menggebu penuh dendam.
"Tidak, Pak. Aku tidak mengejar siapapun. Aku bersumpah," sangkal Sofia berharap Jayden memihaknya dan tak terpancing salah paham.
"Ckck! Tentu saja akupun ingin percaya padamu, Sof. Tapi bagaimana bisa kami percaya jika kami memergoki kau bersama suami orang di kamar ini," tuduh Azyla menambah panas suasana yang sudah membara.
"Tidak, Jay. Aku—"
"Apa benar ... kau membawa suami orang ke kamarmu, Sof?" tanya Jayden menyela kalimat Sofia. Getir seakan terselip dari suara berjenis bariton miliknya.
"Benar. Tapi itu semua tidak seperti yang kau pikirkan." Sofia masih berupaya jujur walau mungkin kesalahpahaman semakin menjadi-jadi.
Di sisi lain, tatapan penuh harap akan sangkalan Sofia, kini pudar sudah. Kalimat sang puan suskes menghancurkan hati Jayden hingga berkeping-keping.
"Kumohon, Jay. Berilah aku—"
Belum selesai Sofia berucap Jayden memalingkan wajahnya dan lekas beranjak dari sana. Kekecewaan yang teramat dalam kini mengiri langkah sang pria.
"Tidak, tidak. Jayden tunggu ...."
Sofia memekik kesakitan saat hendak menyusul Jayden. Baru beberapa langkah, kedua kaki jenjangnya tiba-tiba lunglai, rasa sakit yang luar biasa dari bagian perut sudah tak tertahankan lagi, hingga akhirnya kesadaran sang puan pun menghilang seiring tubuh yang jatuh ke permukaan.
"SOFIA ...."
...***...
Riuh tepuk tangan menggema kala sajian live music jazz selesai dipertunjukkan dalam sebuah bar. Sunshine Bar merupakan salah satu one stop entertaiment yang disediakan sebagai fasilitas kapal pesiar bintang lima yang kini tengah berlayar di lautan lepas.
"Hi, Handsome. Apa kau sendiri?" Suara seksi seorang wanita cantik berambut blonde mengenakan dress mini menguar tanpa terduga kepada pria yang sedang duduk tenang sembari menenggak wine di salah satu meja bar. Alih-alih merespon, pria berpenampilan kasual necis itu mengabaikan sang penyapa dan malah kembali meminum cairan favoritnya.
"Oh, rupanya kau jual mahal, ya. Let's have fun then. I promise you won't regret it." Sang wanita mengedipkan sebelah mata menggoda, jemari berkutek merahnya mulai mejelajah ke dada pria yang dingin itu.
"Pergilah. Aku memilki istri!" ujar sang pria dengan tegas.
"Istrimu tidak perlu tahu perihal kita. Mari, akan ku—"
Ucapan sang wanita terjeda kala tangan pria itu mencengkram kuat jemari berkutek yang hendak menjelajah lebih jauh.
"Go away now or I'll break your fingers, Lady," ancam sang pria penuh penekanan.
Seketika, raut percaya diri si wanita blonde itu berubah menjadi getir penuh ketakutan. Ia pun meminta maaf dan segera pergi dari hadapan si pria.
Ugh, aku benci wanita murahan!
Seusai merutuk kesal dalam hati, sang pria kembali melanjutkan kegiatannya.
"Maaf, Tuan. Aku memiliki kabar kurang baik," lapor sosok seorang asisten yang baru saja menghadirkan presensinya di hadapan sang pria.
"Ada apa? Apa kau sudah menemukan gadis yang mencoba menabrak Sofia?" sahut pria yang nyatanya adalah Kaivan Mahacara.
Begitu besarnya perhatian Kaivan kepada mantan istrinya itu sehingga ia pun tak luput menyelidiki kejadian tabrak lari yang yaris merenggut nyawa Sofia.
Setelah cukup bukti, Kaivan mencari informasi mengenai pengendara bernama Ivy Emanuel yang diduga sengaja ingin menabrak Sofia beberapa hari yang lalu. Petunjuk membawa pria keturunan sultan itu hingga ke kapal pesiar. Ia ingin turun langsung menemui sang terduga untuk mendengar pengakuannya langsung.
"Nyonya Ivy dan suaminya memang sedang berbulan madu di kapal pesiar ini, Tuan. Tapi, Nyonya Sofia juga ada di kapal yang sama," timpal Bowie.
"Kau tidak sedang bergurau, kan?" Kaivan sedikit terkesiap. Ia tidak menyangka bahwa mantan istrinya juga berada dalam satu kapal yang sama.
"Apa kau tahu dimana Sofia?"
"Nyonya Sofia mengalami insiden dan kini ada di pusat kesehatan, Tuan."
Mendengar pernyataan sang asisten, Kaivan tak ingin membuang waktu lagi. Ia pun segera beranjak dari posisi duduk dan minta diantar menuju tempat dimana Sofia berada.
...***...
"Crish, aku mohon. Bicaralah padaku. Aku sudah minta maaf, bukan?" pinta Ivy untuk ke sekian kalinya. Namun, lagi -lagi Crish hanya diam mengabaikan.
Setelah Sofia pingsan, Crish segera membopongnya ke pusat kesehatan yang ada di dalam kapal pesiar. Dadanya terasa sesak melihat wanita yang masih ia cintai terkulai lemas dalam pangkuan. Beruntung, tim dokter dan perawat sedang dalam formasi lengkap. Mereka pun segera melakukan pertolongan terhadap Sofia.
Baik Crish dan Ivy kini sedang menanti kabar di ruang tunggu pusat kesehatan. Sementara itu, Azyla ijin pamit dengan dalih acara resmi perusahaan akan segera dimulai dan ia juga berjanji akan mengabari Jayden perihal absennya Sofia.
"Jika sampai terjadi sesuatu pada Sofia, kau harus bertanggung jawab, Vy," tegas Crish menatap sengit ke arah istrinya.
"Apa? Kau tidak bisa menyalahkanku begitu saja. Jika kalian tidak melakukan pertemuan di kamar wanita itu, aku tidak akan tersulut emosi." Ivy tidak ingin disalahkan. Seiras itu, perdebatan antara Crish dan sang istri pun kembali terjadi.
"Ekhem, permisi."
Beruntung, seorang pria mengenakan jas putih keluar dari ruang tindakan dan berhasil menghentikan perdebatan sepasang suami istri di hadapannya.
"Apakah ada di antara kalian yang merupakan keluarga Nyonya Wilson?" tanya sang dokter. Keduanya pun terdiam sejenak mengingat tak adanya hubungan keluarga antara mereka dengan Sofia.
"Aku suaminya. Bagaimana keadaan istriku, Dok?" Tak membutuhkan waktu lama, Kaivan menghadirkan presensinya di sana, mengaku sebagai suami sah Sofia.
"Kau!?" Crish tersentak sesaat melihat Kaivan yang tiba-tiba datang dan mengaku-ngaku suami mantan kekasihnya yang kini sedang dalam perawatan. Dokter kemudian meminta Kaivan masuk ke dalam ruangan untuk membahas kondisi Sofia secara privasi.
"Hey. Aku sudah tau kalau kau bukan sua—"
Kalimat Crish berubah jadi pekikkan kala Bowie dengan sengaja menginjak kaki sang pria untuk membungkamnya.
"Kuperingatkan kau mengunci mulut jika tidak ingin istri kesayanganmu masuk penjara!" ancam Bowie.
"Siapa kau berani mengancam aku dan istriku, huh?" Crish murka tak terima atas perlakuan dan ancaman Bowie.
"Aku memiliki bukti bahwa istrimu dengan sengaja pernah melakukan percobaan tabrak lari. Bukankah begitu ... Nyonya Emanuel?" Tatapan tajam Bowie kini beralih kepada Ivy yang rautnya telah berubah pucat.
Sementara itu, di ruang dokter.
"Maaf, Tuan. Kami sudah berupaya untuk menyelamatkan janin Nyonya Sofia tapi yang Maha Kuasa rupanya berkehendak lain," sesal sang dokter diiringi air muka merasa bersalah.
"Katakan dengan jelas apa maksudmu, Dok!"
"Nyonya Sofia telah mengalami keguguran."
brrti sofia d bwa dominic y????
duhhh.....
*Tertawan Plotwist by Lady Orlin
aku penasaran mba sofi gimana thor hikss.. please jgan smpe knp2/Pray//Sob//Sob/
Gara2 sm mafia,sofia mlah ikut jd target.....udh trluka mlah.....suaminya sbuk sna sni,ga tau istrinya dlm bhaya....
ko mlah d bwa k kmr sih sofia????
kn bsa tmbul slh phm jg nnti sm suamimu....lgian blm tau jg kn tu orng baik atw jhat.....
see.....enth gmn nsibmu abs ni....
tp kl mau nguji dia,trsrah.....
hadirkan karakter yang baik untuk Jayden jangan Deegan Sofia ataupun Cloe,Cloe cukup jadi bumbu²/ujian RT Kaivan dan Sofia