NovelToon NovelToon
LITTLE NANNY

LITTLE NANNY

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:608.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ely LM

LITTLE NANY

Menjadi babby sitter diusia 19 tahun adalah adalah tawaran terbaik bagi Tisha karena dia harus melunasi hutang keluarga yang jumlahnya besar.

Nizar Mukti Wibowo, duda beranak satu yang berusia 35 tahun ini harus merelakan anaknya dalam pengasuhan Tisha sebagai babby sitter.

Namun, takdir membawa Tisha tidak hanya sebatas menjadi pengasuh, melainkan juga mengambil peran sebagai ibu bagi anak yang haus akan kasih sayang seorang ibu tersebut.

Bagaimana Tisha akan menjalani kehidupannya? Dan bagaimana juga Tisha akan menghadapi Nizar yang otomatis memiliki gelar suami baginya?

Inilah kisah hidup Tisha...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ely LM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilihkan Baju untuk Tisha

Setelah dua malam tinggal di rumah mewah, ternyata memang lebih nyaman tinggal di apartemen.

Andai saja Nyonya Mila tidak berada di sana, pasti Tisha akan merasa kedinginan di rumah mewah tersebut.

Banyaknya pelayan rupanya juga tidak menjadi jaminan untuk punya banyak teman. Mereka tidak bisa semudah itu melakukan hal apapun. Sedangkan Tisha harus selalu berada di sisi Cean.

"Cean semangat nanti, ya!" Tisha menyemangati Cean yang akan tampil menari bersama teman-temannya di peringatan hari ibu nanti.

Cean sejak tadi cemberut saja. Dia juga enggan berkata apapun.

Tisha membantu menyemprotkan parfum ke tubuh Cean. Lalu, kembali merapikan rambut Cean. Rambut anak perinya ini harus rapi. Jika tidak, nanti ibu peri Tisha ini dikira tidak bisa merawat anak perinya dengan baik.

Entahlah Tisha tidak tahu dia bisa ikut di peringatan hari ibu itu atau tidak. Hal ini tergantung Nizar.

Kalau boleh menebak, pasti Nizar akan datang bersama Melodi. Secara, Melodi kan calon ibu sambungnya Cean. Jadi, tentu saja Tisha tidak bisa ikut.

Cean berangkat ke sekolah diantar papinya. Cean berangkat seperti jam normalnya dia berangkat ke sekolah. Sedangkan undangan untuk peringatan hari ibu adalah pukul sembilan pagi.

Setelah kepergian Cean, Tisha memilih untuk mandi. Akhir-akhir ini perasaannya terasa tidak nyaman setelah mengetahui jika Nizar memiliki kekasih. Padahal Tisha tidak suka kepada Nizar. Tidak mungkin juga suka. Nizar adalah bosnya.

Setelah Tisha usai mandi dan berganti pakaian, ternyata Nizar juga sudah kembali ke apartemen.

"Ti," panggil Nizar dari balik pintu kamar Tisha sembari mengetuk pintunya juga.

Tisha yang sedang menggunakan lotion di tangannya itu langsung bergegas membuka pintu.

"Iya, Pak?" tanya Tisha.

Nizar terdiam sejenak. "Kamu sudah mandi, ya?" tanya Nizar.

"Sudah, Pak. Bagaimana Cean, dia tetap cemberut?" tanya Tisha dengan penasaran.

Nizar mengangguk. Nizar juga diam-diam mencuri pandang ke arah dalam kamar Tisha. Ini kali pertama Nizar melihat isi kamar ini setelah ditempati Tisha.

"Bagus kalau sudah mandi," lirih Nizar.

Tiba-tiba Nizar masuk ke dalam kamar Tisha. Setelah puas berkeliling, dia langsung duduk di ranjang kecil milik Tisha.

Tentu saja Tisha terkejut dan panik melihat aksi Nizar. Jantungnya juga langsung berdegup kencang.

"Kamar saya bersih kok, Pak!" jelas Tisha yang merasa jika Nizar sedang menilai kebersihan kamarnya.

Nizar hanya melirik Tisha dengan tatapan datar.

"Ranjang saya tidak se empuk milik Pak Nizar!" lanjut Tisha sembari tersenyum lebar.

Tisha tidak nyaman jika Nizar berada di kamarnya, takutnya nanti ada yang berantakan sedikit, lalu Nizar marah.

Nizar tersenyum tipis.

Setelah itu, tanpa berbicara apapun dia langsung keluar dari kamar Tisha.

Tisha merasa bingung dengan kelakuan Nizar. Tisha juga langsung menutup pintu kamarnya.

Tisha menyentuh dadanya yang berdegup kencang sembari menyender ke pintunya.

"Ngapain sih Pak Nizar. Aneh!" gumam Tisha.

Tak lama kemudian, terdengar ada yang mengetuk pintunya lagi.

Tentu saja Tisha kembali membuka pintu kamarnya. Ternyata orang yang mengetuk itu adalah Nizar.

"Ada apa, Pak?" tanya Tisha karena bingung kenapa Nizar kembali lagi.

"Segera bersiap-siap. Setelah ini kamu ikut saya datang ke undangan wali murid di sekolahnya Cean!" perintah Nizar dengan gayanya yang selalu arogan.

Tisha mengerutkan dahinya, "Bukannya undangan untuk wali murid dibatasi hanya dua orang ya, Pak?"

Bukannya Nizar akan datang bersama Melodi? Berarti sudah pas dua kan! Lalu, kenapa harus mengajak Tisha? Bukankah itu namanya menyalahi aturan?

"Kamu terlalu banyak membantah. Saya tidak suka dibantah!" Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Nizar.

Tisha langsung terdiam.

"Segera bersiap. Saya tidak mau telat gara-gara kamu!" Setelah berkata demikian, Nizar melangkah pergi.

"Pak," panggil Tisha membuat Nizar berhenti.

"Saya pake baju apa?" tanya Tisha dengan ragu. Ia juga langsung menggigit bibirnya setelah bertanya demikian.

Nizar langsung berbalik badan.

"Bukannya pakaian-pakaian yang sudah saya siapkan untuk kamu tidak terlalu jelek? Lagi pula kamu juga punya pakaian-pakaian baru yang dibelikan oleh Nyonya Besar, kan?" jawab Nizar dengan kesal.

Tisha tersenyum nyengir. "Saya hanya takut salah penampilan, Pak. Takutnya nanti mempermalukan Bapak."

Nizar tersenyum miring. Tanpa banyak bicara, dia langsung kembali masuk ke dalam kamar Tisha.

Tisha melotot dan langsung mengikuti Nizar dari belakang.

Rupanya Nizar membuka almari pakaian Tisha yang tidak terlalu besar itu.

'Untung rapi,' batin Tisha sedikit lega karena semalam dia sudah merapikan almari pakaian miliknya.

Nizar mengeluarkan satu per satu pakaian dari dalam almari itu, lalu melemparnya ke ranjang.

"Pak, saya sudah tahu mau pakai baju yang mana!" seru Tisha supaya Nizar menghentikan aksinya itu.

Ini bukan memilihkan baju namanya, tapi memang sengaja membuat pakaian yang sudah tertata rapi di almari jadi berantakan.

Tisha hanya bisa menggigit jari saat Nizar tetap mengeluarkan pakaian dari dalam almari.

"Pak, yang itu isinya pakaian dalam!" pekik Tisha saat Nizar hendak membuka almari yang paling bawah.

Tidak disangka, hal itu berhasil membuat Nizar menghentikan aksinya.

Nizar menelan ludahnya dengan susah payah, sebelum akhirnya berhasil menormalkan kembali dan langsung berbalik badan menghadap Tisha yang sedang berdiri di belakangnya.

Tisha tersenyum lebar menampakkan deretan giginya. "Saya sudah tahu mau pakai baju yang mana, Pak. Maaf sudah merepotkan Bapak."

Tisha berharap agar Nizar segera keluar dari kamarnya. Hati Tisha juga merasa miris melihat pakaian yang sudah ia rapikan semalam, kini berantakan kembali.

Bukannya keluar, Nizar justru melihat satu per satu pakaian yang sudah ia lempar ke ranjang tadi.

Nizar mengambil dress motif bunga-bunga berwarna putih yang mungkin panjangnya di bawah lutut Tisha.

"Pakai ini," ujar Nizar sembari melempar dress itu kepada Tisha.

"Siap Pak, Tisha akan pakai yang ini." Tisha tidak banyak bantah dan setuju saja dengan pilihan Nizar, karena ia ingin Nizar segera keluar dari kamarnya.

Tanpa berbicara atau minimal sedikit senyum, Nizar langsung berlalu begitu saja.

"Saya tunggu setengah jam!" teriak Nizar dari luar kamar.

"Iya Pak, siap!" jawab Tisha berteriak juga.

Tisha cemberut. "Nggak ada capeknya ngerjain aku terus."

Tisha sedih karena harus kembali merapikan baju di almarinya. Namun, waktu tiga puluh menit yang diberikan oleh Nizar, tentu tidak cukup jika harus digunakan untuk merapikan bajunya kembali.

Jadi, lebih baik sekarang dia fokus bersiap-siap untuk ikut ke undangan wali murid saja. Untuk urusan merapikan pakaian di almari yang berantakan akibat ulah Nizar, nanti saja dikerjakan saat dia senggang.

Sedangkan di kamar Nizar, bukannya dia bersiap-siap juga, justru Nizar hanya bengong.

Nizar berjalan menuju almarinya. Dia membuka almari itu, lalu mengambil kemeja hitam di tumpukan yang paling bawah.

Nizar mencium kemeja itu dengan dalam. Wajahnya tampak sendu. Sangat berbeda dengan Nizar yang mengerjai Tisha barusan.

"Bahkan aku selalu berusaha mempertahankan wangi ini agar aku selalu merasa kamu tetap di sampingku," lirih Nizar sembari memeluk kemeja hitam yang ada di tangannya. Lalu, ia kembali menciumi kemeja itu.

1
Ambu Neng Ismi
mana lanjutan nya...
♡ Sachi_ Kapuet ♡
ishhhhh....ishhhhh sithor mana ni udah nunggu 3minggu 😭
Wiwik Daryanti
crita menggatung
Sulis Setyorini
Lanjutanya gmn
♡ Sachi_ Kapuet ♡
lama sekali updatenya yha ak sudah menunggu 1minggu lebih thorrrr 😭😭😭
Elinda
ayo dong lanjut
fina SR
hati yg lembut selembut sutra harus rusak karna nu zar
Sawi Yan
lahir lagi
Sawi Yan: lanjutkan lagi
total 1 replies
Lai Lai
update please
Christina Sianturi
seruuu
Susi Lawati
bagus alur ceritanya
siti Hasanah
kok lama bingit up nya thor
Wifqy Ridho
kok lama gak up ya, tiap hari ngecek gak nambah"episodd
Umi Hani
best
Suriyahlasminah Sari
kapan apdet nya mba 🙏🙏🙏 sy tunggu 🤭
Sunarti
mana lanjutannya...?
Sunarti
ceritanya bagus cepat lanjut Thor update 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wiwik Daryanti
ini knpa belim lnjut critanya jangan dganthung dong sdh 1minggu nhk up ni
Achmad Yuli
alurnya bagus.tidak muter² mudah di pahami..dan tidak terlalu banyak karakter yg harus di critakan
Bunga Ros
lanjut lagi thooooor jangan lama lama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!