NovelToon NovelToon
Benih Yang Kau Tinggalkan

Benih Yang Kau Tinggalkan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:681.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: m anha

Masa lalu yang telah Ia lupakan kembali hadir dan mengusik kehidupannya. Seolah takdir mempermainkan mereka.


Mira, wanita cantik yang profesi sebagai seorang dokter telah berhasil keluar dari keterpurukannya dan membahagiakan anaknya seorang diri. Ia mampu melakukan semua itu tanpa adanya sosok Rangga, pria masa lalu yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya dan tiba-tiba pergi begitu saja. Menghilang bagai buih.


Disaat Mira tengah bahagia dengan kehidupannya, lagi-lagi pria itu tiba-tiba hadir dalam hidupnya. Takdir kembali mempertemukan mereka sebagai seorang dokter dan pasien.


Akankah Mira berada di sekitaran Rangga sebagai seorang dokter, yang akan menyembuhkannya? Ataukah memutuskan menjadi sosok wanita yang telah dicampakkan, dan membalas rasa sakitnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Hati Yang Terluka

Seminggu semenjak Mira kembali ke negaranya, ia sudah kembali menjalani hari-harinya seperti biasa, ia akan meninggalkan Shaka bersama bibi pengasuhnya untuk bekerja di rumah sakit. Jika pekerjaannya tak begitu padat Shaka akan ikut, ada beberapa perubahan di mana setiap malam mereka akan melakukan panggilan video bersama Anisa, menurut keterangan dari ibu Biah mereka akan pulang 2 minggu lagi.

Walau hanya melakukan komunikasi melalui panggilan video saja Mira sudah sangat bahagia, terlebih lagi saat Anisa terus memanggilnya dengan sebutan ibu, dan kak untuk Shaka.

Kebahagiaan juga dialami oleh Alan di mana kini ia langsung mendapat dua orang anak, dua orang yang memanggilnya dengan sebutan ayah. Sesekali Alan akan menjemput Shaka, tentu saja dengan izin dari Mira, ia selalu membawa Shaka untuk berjalan-jalan memberikan apa saja yang anak itu inginkan. Ia melakukan apa saja seolah membayar beberapa tahun terakhir ini anaknya hidup tanpa dirinya, ia ingin membuat Shaka juga menyayanginya seperti Shaka menyayangi sang ibu.

Bukan hanya melampiaskan rasa rindunya pada Shaka, sama halnya dengan Mira. Ia juga hampir setiap hari menelpon Anisa, jika Mira melakukan panggilan video pada Anisa di malam hari, Rangga melakukannya di siang hari.

Biah yang mengerti bagaimana sayangnya mereka pada Anisa pun tak keberatan jika keduanya menelpon setiap harinya, terlebih lagi Anisa juga sangat bahagia bisa berbicara dengan mereka, perlahan-lahan Biah menjelaskan kepada Anisa jika mereka berdua juga adalah ayah dan ibunya.

"Shaka, boleh ayah minta bantuan?" ucap Rangga mencoba berkomunikasi dengan anaknya dengan berhati-hati, tak mau jika anak yang baru hampir berusia 3 tahun itu salah paham dengan apa yang dimintanya.

"Iya, Ayah. Tentu saja," jawab Shaka.

"Shaka, mau nggak jika ayah tinggal bersama dengan Shaka dan ibu? Kita tinggal di satu rumah nanti ayah akan membeli rumah yang besar untuk kita, nanti kita juga akan mengajak Anisa untuk tinggal bersama dengan kita, bagaimana?" tawar Rangga.

"Apa rumahnya akan ada kolam renang?" tanya Shaka.

"Tentu saja, ayah akan membeli rumah yang Shaka suka." Rangga pun langsung menjelaskan jika di rumah mereka nanti akan ada kolam renang yang begitu besar juga ada seluncuran tempat Shaka dan Anisa bisa bermain bersama, semua penjelasan-penjelasan yang dikatakan oleh Rangga sengaja di lebih-lebihkan agar semakin membuat putranya itu tertarik agar mereka tinggal bersama.

"Iya, Ayah Mau. Apa Ayah sudah membeli rumahnya?" tanya anak itu dengan polos.

"Belum, Sayang. Ayah akan membeli rumahnya setelah ibu setuju untuk tinggal bersama-sama dengan kita dan saat adik Anisa juga sudah pulang ke negara ini."

"Kenapa ibu tidak setuju tinggal bersama dengan ayah? Semua temanku Ayah dan ibunya tinggal di rumah yang sama, mereka bahkan tidur di kamar yang sama." Shaka lagi-lagi menatap dengan polos ayahnya meminta penjelasan, ada masih banyak hal yang belum ia mengerti di dunia ini.

"Begini, Sayang. Ayah melakukan kesalahan dan ibumu marah pada ayah. Ibumu tak ingin lagi ayah tinggal bersama dengan kalian."

"Ibu mengusir Ayah?" tanya anak itu dengan raut wajah bingungnya.

"Iya, ibu mengusir ayah karena ayah nakal. Walau ayah sudah minta maaf dan ibu sudah memaafkan, tapi ibu belum mau mengizinkan ayah untuk tinggal bersama dengan kalian. Jadi, Kakak mau ya bujuk ibu agar mau memaafkan ayah, agar kita bisa tinggal sama-sama lagi."

"Nggak mau, nanti Shaka yang dikira nakal dan ibu yang akan mengusir Shaka juga."

"Nggak lah, Sayang. Ibu tak mungkin mengusir kamu karena ibu sayang kamu, Nak."

"Ayah ... dulu kata ibu ayah sudah meninggal, tapi kenapa Ayah hidup lagi?" tanya anak itu yang justru sedikit bingung, dulu saat ia bertanya di mana ayahnya ibunya akan mengatakan jika ayahnya sudah meninggal, ayahnya pergi ke tempat yang jauh dan tak akan pernah bersama mereka lagi. Namun, tiba-tiba ada sosok seorang pria yang datang di kehidupannya dan menyebutkan dirinya ayah, ibunya juga mengatakan jika pria itu adalah ayahnya dan sekarang ia sudah memiliki ayah. Namun, mereka tinggal terpisah tak seperti ayah dan ibu teman-temannya yang lain, anak itu pernah menanyakan kepada Mira akan hal itu. Namun, Mira mengatakan untuk dia tak bertanya lagi. Membuat Shaka pun merasa takut jika sampai ia melanggar apa yang dikatakan ibunya dan mengikuti keinginan ayahnya untuk membujuk sang ibu mengizinkannya tinggal bersama. Ia takut jika ibunya akan justru balik ke marah padanya dan juga mengusirnya.

Rangga bingung sendiri harus menjelaskan seperti apa, anak seusia itu masih belum terlalu paham jika diajak kerjasama.

"Begini saja, jika malam hari Shaka katakan jika Shaka tak bisa tidur jika bukan ayah yang membacakan dongeng. itu saja! Jika pun ibu marah Shaka tak usah khawatir. Ayah yakin ibu tak akan mengusir Shaka seperti ibu mengusir ayah. Shaka anak kesayangannya ibu dan selama ini Shaka selalu menjaga ibu."

Anak itu terlihat berpikir sejenak.

"Shaka mau kan tinggal di rumah bersama dengan ayah dan ibu? Kita juga akan tinggal bersama Anisa, saat ibu pergi bekerja kita akan main bersama-sama Shaka, ayah dan juga Anisa. Kalian juga boleh berenang sepuasnya, makan es krim sebanyak yang kalian mau, bagaimana?"

Mendengar bujuk rayuan sang ayah membuat anak itu pun mengangguk, mereka akan bekerja sama agar impian mereka tinggal di satu rumah yang besar dengan kolam renang yang besar, serta makan eskrim yang banyak segera tercapai.

Di tempat lain, Natali menatap nanar keluar jendela kamarnya, selama beberapa hari ini ia terus mengikuti kemanapun Rangga pergi dan ia bisa melihat jika Rangga beberapa kali menemui Mira, terlihat bagaimana kekasihnya itu sangat ingin kembali menjalin hubungan dengan wanita itu, wanita yang katanya sudah memberikan dua orang anak padanya

Sampai saat ini Natali masih tak terima hubungan mereka berakhir. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa, ia sudah pernah menemui Rangga. Namun, Rangga tetap menolaknya bahkan masih belum mengingatnya.

"Aku harus melakukan sesuatu agar Rangga ingat padaku, jika memang dia sudah mengingatku dan masih tetap tak mau melanjutkan hubungan kita aku akan terima," gumamnya. Dalam pikiran Natali jika Rangga sebenarnya menyayanginya, ia melakukan semua itu hanya karena amnesia. Ia yakin jika dia benar-benar menyayanginya. Natali tak pernah tahu jika semua itu adalah rencana Rangga untuk memenangkan taruhannya terhadap teman-temannya.

Natali mengambil tas dan segera keluar dari kamarnya, ia memutuskan untuk menemui Mira, ia akan kembali berusaha untuk mendapatkan Rangga kembali, ia tak boleh diam saja dan hanya menangisi cintanya.

"Mira, tunggu!" panggil Natali saat melihat Mira baru saja keluar dari rumah sakit, sepertinya dokter itu sudah akan pulang.

Mira yang tahu jika Natali adalah mantan tunangan Rangga hanya bisa menunggu saat wanita itu sedikit berjalan cepat ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Mira bersikap sopan.

"Aku ingin bicara denganmu, bisakah kita mencari tempat untuk bicara?"

"Tentu saja," jawab Mira, kemudian keduanya pun menuju ke sebuah cafe. Natali datang dengan baik-baik pada Mira, membuat Mira pun berpikir tak ada salahnya untuk mereka duduk bersama, dia yakin jika wanita itu pasti ingin membahas masalah Rangga.

"Ada apa?" tanya Mira saat mereka sudah berada di cafe ditemani secangkir minuman dingin di hadapan mereka.

"Aku tahu hubungan kalian, aku tahu jika kalian sudah memiliki dua orang anak yang menghubungkan kalian. Mira apa kamu akan kembali menjalin hubungan dengan Rangga?" tanya Natali tanpa basa-basi.

"Hubungan kami sudah berakhir, jadi kamu tak usah takut aku tak akan mengganggu hubungan kalian."

"Walaupun kamu tak mengganggu hubunganku dan juga Rangga, tapi dia sudah mengakhiri semuanya, ia bahkan tak mau mengangkat panggilanku lagi."

"Maaf, jika masalah itu aku tak bisa membantu apa-apa."

"Tidak, kamu bisa membantuku. Aku mohon bantulah aku, aku sangat mencintai Rangga dan aku tak bisa hidup tanpanya, jika aku sampai kehilangannya lebih baik aku mati saja," ucap Natali yang kini sudah berkaca-kaca menatap ke arah Mira, Mira bisa melihat keseriusan dari ucapan wanita tersebut.

"Kamu jangan bodoh, aku juga pernah berpikir untuk mengakhiri hidupku saja saat Rangga mencampakkanku, tapi lihatlah aku memilih untuk mengubur masa laluku dengannya, melupakan semua perasaanku padanya dan memulai semuanya dari awal, lihatkan aku berhasil. Jadi, jangan bersikap bodoh dengan melakukan apa yang kamu katakan tadi, itu sama sekali tak ada manfaatnya untuk dirimu sendiri."

"Tidak, aku tak sekuat dirimu. Jika aku sampai kehilangan Rangga aku benar-benar akan mengakhiri hidupku, aku sangat mencintainya bahkan aku sudah menyerahkan tubuhku padanya, lalu mengapa dia setega itu meninggalkanku setelah mengambil semuanya," ucap Natali yang kini terisak membuat Mira terdiam.

Apakah pria itu memang sekejam itu? Apakah pria yang dulu juga meninggalkannya kembali melakukan kesalahan yang sama?

Apakah setelah mendapatkan tubuhnya, ia kembali melakukan hal yang sama pada tunangannya itu, meninggalkan dan tak mau bertanggung?

"Aku mengerti perasaanmu, aku juga pernah berada di posisimu, tapi maaf aku benar-benar tak bisa membantumu. Aku dan Rangga tak memiliki hubungan apapun selain orang tua dari anak-anak kami." Jujur hati Mira saat ini merasa sakit mendengar pemaparan Natali, ternyata hubungan mereka sudah sejauh. Padahal ia ingin memberi kesempatan pada Rangga saat melihat bagaimana anak-anak menyayangi ayah mereka begitu pun sebaliknya.

"Rangga sangat mencintaimu, aku mohon katakanlah kepadanya untuk kembali padaku, aku mohon."

Mira terdiam, ia mengingat Shaka yang pernah mengatakan jika dia senang karena punya ayah, kakek dan nenek.

1
Sgafur Nurmalik
Aku suka akhir dari kebohongan Nathalie dia tdk mendapatkan hukuman yang sadis kayak di novel" yg lainnya misalnya bangrutlah,gila atau dilecehkan,ini pembalasannya manusiawi...
Fe
solusi kak bukan solo
Aqilla Aqilla
Buruk
Aqilla Aqilla
Kecewa
Siti Marwah
semangat mira..sabar slalu
Bunda 4 K
typo nya banyak banget thor
cerita nya baguz
norah selen
Natalie kmu licik banget sanggup berbuat apa jk demi mendapatkan rangga
norah selen
bagaimana ya sampel dua kli hilang ingatan Thor confuse banget😂😂
mamake
banyak typo nya thor...
Janah Husna Ugy
rangga sich terlalu semangat, gk tau nya ada yg nguping
fatimah almhayra
d cari novelnya tapi ndk ad
Sulis Listy
kok ga ada ya judul ini
souja.iswriting
ak mampir ya thorr
D_Mayanti
Luar biasa
Irni Yusnita
ceritanya seru banget
Riske Merly
Luar biasa
Gadis Puspa Kartika
cerita yang menarik
supriyani sainu
/Good/
supriyani sainu
saran yang bagus tuh Mir
supriyani sainu
sepertinya kembarannya Shaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!