NovelToon NovelToon
Menikahi Perawan Desa

Menikahi Perawan Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: sisile

Raden Syailendra Atmajaya, pria kota dengan kehidupan yang liar, terpaksa menikah dengan Sahara, gadis desa yang cantik dan baik, karena perintah dari kedua orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sisile, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 27

Raden menatap Sahara yang tertidur dengan masih memakai dress yang tadi ia kenakan ke pesta Nicho. Bekas air matanya terlihat mengering di pipi, membuat hati Raden sakit melihatnya, ia begitu menyesal.

Raden duduk di sisi tempat tidur membelakangi Sahara, dan tidak lama kemudian Sahara pun bangun.

Sahara terkejut dengan kehadiran Raden yang sudah ada di kamarnya.

“Kamu udah bangun Ra?”

Sahara tidak menjawab pertanyaan Raden karena masih marah. Saat Sahara bangkit dan hendak berjalan ke luar, Raden langsung memeluknya dari belakang.

“Maafin sayang, maafin aku, kamu boleh hukum aku semau kamu, tapi plis jangan cuekin aku, aku mohon.”

Sahara masih diam, tak terasa air matanya mengalir di pipi. Saharai mencoba melepaskan pelukan Raden, tapi Pria itu malah mendekapnya semakin erat.

Sahara masih terus berusaha sampai akhirnya Raden menyerah dan melepaskan pelukannya.  Dan tanpa disangka, Sahara malah berbalik dan memeluk Raden sembari  menangis.

“Maafin aku ya cintaku!”

Sahara mengangguk dan terus meneteskan air mata.

Sahara dan Raden beralih duduk di sisi ranjang.

“Maafin perbuatan aku ya sayang, minuman yang Alex kasih itu bisa bikin kamu mabok. Dia suka ngasih minuman ke cewek-cewek terus kalo cewek  itu udah mabok dia akan membawanya ke hotel atau apartemennya, dan kamu tahu sendiri apa yang akan terjadi selanjutnya.”

“Maaf aku gak tau.”

“Kamu gak salah sayang, harusnya aku emang gak bawa kamu ke tempat itu, tapi yah sudah lah semuanya udah terjadi dan kamu juga udah maafin aku.”

Raden mendekatkan wajahnya ke wajah Sahara.

“Sayang, aku mau…”

Sahara tersenyum lalu mengangguk seolah-olah mengerti apa yang suaminya inginkan.

Kemudian Raden berbisik di telinga Sahara,

"Aku mau makan, laper nih, bukan mau yang itu.”

Raut wajah Sahara seketika berubah karena malu, ia cemberut dan melepaskan pelukannya, Raden telah mengerjainya.

“Tunggu bentar.”

Raden tersenyum melihat Sahara yang keluar dari kamar dengan wajah kesalnya.

Di dapur, Sahara membuatkan Raden mie instan lalu membawanya ke kamar.

Raden memakan mie buatan istrinya di dalam kamar dengan lahap.

“Enak banget sayang.”

Tanpa terasa adzan shubuh pun sudah berkumandang. Raden dan Sahara pun sholat berjamaah, karena masih mengantuk,  selesai shalat mereka pun tidur. Sampai akhirnya adzan dzuhur berkumandang barulah mereka bangun.

Malam hari, orang tua Sahara dan juga adiknya pamit pergi pengajian.

“Ra, ibu sama bapak mau berangkat ke pengajian dulu, si Tia juga mau kerja kelompok di rumah temannya, kalian jaga rumah ya. Kalo laper ibu udah siapain makanan di atas meja, kamu jangan lupa suruh Raden makan! Kami agak maleman pulangnya.”

“Iya buk, hati-hati.”

Sahara kembali ke kamar.

“Ayang bangun yuk, kita shalat!”

Raden langsung membuka matanya.

“Aku denger orang rumah pada keluar ya?”

“Iya kak.”

Raden langsung tersenyum menyeringai lalu mendekati Sahara.

“Kenapa kak?” tanya Sahara bingung dengan ekspresi Raden.

“Kamu mau kan aku pijet?”

“Heuh?”

Malam itu, bintang-bintang bercahaya di langit gelap, menciptakan suasana yang begitu romantis. Jantung mereka berdebar kencang, udara malam yang sejuk tidak mampu mengecilkan perasaan hangat yang membara di dalam hati mereka. Keadaan rumah yang sepi menjadi moment yang pas untuk pasangan tersebut saling memadu kasih dan mengungkapkan perasaan.

Dengan lembut, Raden meletakkan tangannya di bahu Sahara dan memandanginya dengan mata penuh kasih. Sahara meresponsnya dengan senyuman lembut yang mengirimkan gelombang getaran positif melalui keduanya.

Dalam diam, mereka merasakan kehadiran satu sama lain begitu kuat, lebih dari sekadar kata-kata yang dapat mereka ungkapkan.

Dengan lembut, Raden meraih tangan Sahara dan menariknya mendekat. Tatapan mata mereka bertemu dalam keintiman yang tak terucapkan, menciptakan ikatan batin yang mendalam. Sahara bisa merasakan getaran jantung Raden yang berdetak seirama dengan detak jantungnya sendiri.

Ketika Raden mencium pelan bibir Sahara, alam semesta sepertinya menghentikan waktu. Semua pikiran dan kekhawatiran sehari-hari menghilang, hanya meninggalkan perasaan kebersamaan dan cinta yang tulus. Sahara membalas ciuman Raden dengan penuh rasa, mengungkapkan segala kerinduannya dalam setiap sentuhan lembut bibir mereka.

Mereka saling merangkul dengan erat, bersama dengan penyatuan yang mereka lakukan. Jiwa keduanya seolah sudah menyatu menjadi satu. Di bawah cahaya bulan purnama, mereka berbagi momen penyatuan yang indah dan lembut. Setiap sentuhan, setiap hembusan nafas, semuanya terasa begitu dalam dan berarti. Mereka tidak hanya menyatukan tubuh, tetapi juga jiwa dan hati mereka yang penuh kasih sayang.

Ketika malam berjalan perlahan, Raden dan Sahara terbaring di atas ranjang yang hangat, saling menatap dengan penuh kebahagiaan. Mereka bisa merasakan getaran keintiman yang masih menyelimuti mereka, membuat mereka merasa dekat bahkan dalam keheningan. Dalam momen-momen seperti ini, mereka tahu bahwa cinta sejati adalah tentang menghargai dan memahami satu sama lain dengan penuh pengertian, bahkan dalam saat-saat paling intim.

Seiring malam berlanjut, suara angin berdesir lembut di luar rumah, seakan menjadi saksi bisu dari keindahan momen ini. Raden dan Sahara berbicara dengan mata mereka, menukar cerita-cerita pribadi yang hanya mereka berdua yang tahu.Dalam keheningan yang nyaman, mereka merasakan bahwa kata-kata tidak selalu diperlukan untuk mengungkapkan perasaan yang mendalam.

Mereka berbicara tentang impian-impian masa depan mereka, tentang petualangan yang ingin mereka jalani bersama, dan tentang bagaimana mereka berdua bersatu dan saling mendukung. Sahara menatap mata Raden dengan tatapan penuh keyakinan, merasakan bahwa mereka bisa menghadapi segala rintangan dan cobaan yang akan datang dengan bersama.

Di malam yang tenang itu, mereka seolah-olah merasakan sentuhan hangat cahaya bulan yang menyentuh kulit mereka. Ketika mereka merangkul erat, perasaan mereka seolah terhubung satu sama lain. Raden dan Sahara merasakan energi cinta yang mengalir di antara mereka, membentuk ikatan yang tak tergoyahkan.

Dengan pelukan yang lembut, mereka akhirnya merasakan kantuk datang menghampiri. Dalam kebahagiaan yang dalam, mereka memutuskan untuk beristirahat. Dalam ciuman lembut di kening Sahara, Raden mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran Sahara dalam hidupnya.

“I love you Sahara.”

Malam yang indah dan romantis berlalu perlahan, tetapi kenangan tentang momen tersebut akan tetap hidup dalam hati Raden dan Sahara. Setiap kali mereka mengingatnya, senyum muncul di bibir mereka, mengingatkan mereka akan kekuatan cinta mereka yang sungguh luar biasa.

Cinta sejati bukan hanya tentang hasrat fisik semata, tetapi juga tentang kedalaman perasaan, pengertian, dan kebersamaan. Melalui momen-momen lembut seperti itu, Raden dan juga Sahara telah membuktikan bahwa cinta dapat tumbuh dan berkembang menjadi sesuatu yang begitu indah dan kuat, melampaui waktu dan ruang.

Tak lama kemudian, keduanya sudah saling terlelap dalam pelukan yang hangat nan menenangkan.

BERSAMBUNG…

1
Desvita
author lanjut trus thor
valentinee: Stay terus ya bun🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!