NovelToon NovelToon
Aku Yang Tidak Sempurna

Aku Yang Tidak Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:45.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Seruni, memiliki fisik yang tidak sempurna, karena cacat sejak lahir.
Sehingga kedua orang tuanya tidak menginginkan dirinya dan di minta untuk di bawa pergi sejauh mungkin.
Namun, meskipun terlahir cacat, Seruni memiliki bakat yang luar biasa, yang tidak semua orang miliki.
Karena bakatnya itu, ternyata membuat seorang CEO jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana kisah selanjutnya? Penasaran? Baca yuk!

Cerita ini adalah fiktif dan tidak berniat untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 1

Di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta, seorang wanita berjuang keras untuk melahirkan seorang bayi.

Dengan di bantu oleh dokter spesialis kandungan dan dua perawat yang bertugas di malam ini.

"Lagi Bu, ayo Bu," ucap dokter yang membantu persalinan wanita itu.

Wanita itu terus berjuang hingga suara lengkingan tangisan bayi pun terdengar. Namun seketika dokter terdiam saat melihat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu yang ternyata terlahir cacat.

"Kenapa Dok?" tanya wanita itu.

"Maaf Bu, bayinya terlahir cacat dan tidak memiliki tangan," jawab dokter dengan nada sendu.

Wanita itu dan suami terdiam. Anak yang selama ini mereka harapkan ternyata tidak sesuai harapan mereka.

"Tidak! Tidak mungkin Dok! Tidak mungkin!" Dengan nada lantang wanita itu berteriak. Tidak perduli walau dirinya baru saja sehabis melahirkan.

"Pa, apa yang harus kita lakukan? Aku malu Pa, aku malu memiliki anak cacat seperti itu," ucap wanita lirih.

"Bu Sekar, tapi ini anak kandung ibu, anak ini tidak bersalah," ujar dokter.

"Biarkan dokter merawatnya terlebih dahulu, nanti baru kita pikirkan solusinya," kata Ridwan.

Sekar mengangguk, lalu menghapus air matanya dengan cepat. Ridwan memanggil pelayan di rumahnya dan meminta sopir pribadi untuk menjemputnya.

Kosim sang sopir pribadi pun bergegas pulang untuk menjemput istrinya atas permintaan majikannya.

Sementara Sekar sudah di pindahkan ke ruang perawatan dan di ikuti oleh suaminya yang bernama Ridwan itu.

"Pa, aku tidak ingin melihat anak itu," kata Sekar.

"Iya Ma, tidak apa-apa, aku sudah memanggil Sari untuk datang kemari," ujar Ridwan.

Satu jam kemudian, Kosim dan Sari pun datang ke rumah sakit. Mereka langsung di minta datang ke ruang perawatan.

"Ada apa Tuan memanggil saya?" tanya Sari.

"Duduklah," pinta Ridwan. Sari dan Kosim pun duduk.

"Ini ada uang 100 juta, pergilah sejauh mungkin dari sini," kata Ridwan sambil menyerahkan bayi dan cek senilai 100 juta.

Sari dan Kosim saling pandang, lalu Ridwan pun mengatakan jika mereka tidak menginginkan anak ini.

"Tapi kenapa Tuan, Nyonya? Bukankah Anda sangat menginginkan anak?" tanya Sari.

"Pergilah, bawa anak itu sejauh mungkin. Dan jangan sampai bertemu lagi denganku," jawab Sekar yang enggan memandang anak itu.

"Pak, bagaimana?" tanya Sari kepada suaminya.

"Kita pergi," jawab Kosim.

Sari mengangguk mengiyakan. Dia tidak habis pikir, kenapa anak yang tidak berdosa harus di sia-siakan?

"Ini gaji kalian," ucap Ridwan menyerahkan amplop berisi uang kepada Kosim dan Sari. Keduanya pun mengambil amplop tersebut.

Kosim terpaksa kembali ke rumah majikannya untuk mengemasi barang-barangnya. Mereka akan kembali ke kampung halamannya di Surabaya.

Kosim dan Sari sudah menikah selama 6 tahun, namun mereka tidak di karuniai seorang anak. Sari sangat senang di minta untuk merawat bayi majikannya.

Namun Sari juga sedih karena anak ini tidak di inginkan oleh orang tua kandungnya. Hanya karena terlahir cacat, sehingga harus di sia-siakan.

"Apa dosa mu Nak, kamu bayi yang tidak tahu apa-apa. Tapi ibu janji, ibu akan merawat mu seperti anak kandung ibu sendiri," ucap Sari sambil menciumi pipi bayi yang sedang tertidur itu.

Air matanya tidak dapat di bendung lagi, hingga pipi bayi itu basah oleh air mata Sari. Tidak berapa lama, Kosim sudah kembali ke rumah sakit.

Mereka kembali pamit dan menyerahkan kunci mobil kepada Ridwan. Malam itu juga Sari dan Kosim pergi dari situ. Mereka akan menginap di penginapan untuk satu malam.

Dan besok setelah mencairkan uang, mereka akan kembali ke Surabaya dengan kereta api.

Sementara Sekar masih menangis sambil memeluk suaminya. Dia sama sekali tidak melihat wajah bayinya yang baru saja di lahirkan.

"Kenapa harus seperti ini Pa?" tanya Sekar.

"Aku juga tidak tahu Ma," jawab Ridwan.

Karena kelelahan, Sekar akhirnya pun tertidur. Ridwan dengan telaten menjaga istrinya yang sedang tidur.

Keesokan harinya ...

Ridwan dan Sekar mendengar ada bayi yang juga baru lahir. Namun ibu yang melahirkan bayi itu meninggal dunia.

Sedangkan ayah dari bayi itu tidak ingin bertanggung jawab. Jadi Ridwan dan Sekar sepakat untuk mengadopsi bayi itu.

"Ibu dan bapak yakin ingin mengadopsi bayi itu?" tanya dokter.

"Yakin Dok," jawab Ridwan.

"Baiklah, silakan tandatangan di sini. Kami akan mengurus prosedur nya," ujar dokter.

Tanpa berpikir panjang, Ridwan dan Sekar langsung menandatangani surat tersebut. Sebenarnya dokter sedikit kecewa dengan sikap mereka.

Kenapa? Karena anak sendiri malah di berikan ke orang lain. Dan anak orang lain malah di adopsi.

Biar bagaimanapun, anak tetaplah anak. Walau cacat sekalipun, harus di terima dengan ikhlas.

Tapi berbeda dengan Ridwan dan Sekar, mereka malah malu memiliki anak yang cacat fisiknya.

Padahal bukan keinginan anak itu sendiri terlahir cacat. Dia juga tidak minta untuk di lahirkan seperti itu.

Sementara Sari dan Kosim yang sudah mencairkan cek, mereka pun segera ke stasiun kereta.

Sari selalu memandangi bayi merah yang tidak berdosa itu. Sekali lagi air matanya menetes karena tidak kuat.

"Sudahlah, mungkin ini cara Allah memberi kita anak. Kita akan merawatnya sama-sama, kita akan buka toko sembako dengan uang pemberian Tuan Ridwan," kata Kosim menenangkan istrinya.

Mereka masih menunggu kereta yang akan berangkat setengah jam lagi. Kosim sudah membeli air dan makanan untuk mereka makan dan minum di dalam kereta selama perjalanan.

Kebetulan hari pun sudah menjelang siang, mereka tidak sempat makan karena takut ketinggalan kereta.

Kosim mengajak Sari untuk naik ke kereta. Bayi itu mulai menangis, mungkin karena lapar.

Beruntung Kosim membeli susu formula untuk bayi yang baru lahir. Jadi mereka bisa memberikan bayinya susu.

"Kasihan sekali ya Pak? Aku jadi pengen nangis terus saat melihat wajah polosnya," ujar Sari.

Kosim mengambil alih bayi itu dari tangan istrinya. Ia melihat bayi itu sangat cantik, tapi sayang terlahir cacat sehingga tidak di inginkan oleh orang tua kandungnya.

"Bapak akan rawat kamu dengan baik, Nak. Bapak dan ibu janji akan memberikan kasih sayang yang tulus untukmu," ujar Kosim.

Kereta pun mulai berangkat, Sari dan Kosim resmi meninggalkan Jakarta. Dan mereka tidak akan kembali dalam waktu yang lama.

Mereka sudah bertekad untuk hidup di desa kelahiran mereka. Mereka akan buka usaha kecil-kecilan dengan uang yang mereka ada.

Dan juga gaji mereka selama bekerja di rumah majikannya, semuanya mereka simpan untuk bekal di hari tua.

Walau pun sudah lama menikah, kehidupan rumah tangganya tetap rukun meski pun tidak di berikan keturunan.

Pada tahun-tahun pertama, keduanya sering berobat dengan harapan bisa di berikan momongan.

Namun Tuhan berkata lain, mereka tidak di karuniai anak, dari awal menikah hingga pernikahan mereka sampai sekarang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mencoba membuat cerita seperti ini, semoga kalian mau membacanya. Jangan di bully ya readers.

Cerita ini hanyalah fiktif (khayalan) tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

1
jaran goyang
𝚛𝚜𝚔𝚗 𝚝𝚞 𝚊𝚗𝚔 𝚙𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚝 𝚍𝚒𝚜𝚢𝚐... 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚗𝚍𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐
Astuti tutik2022
🤣🤣Lagi oleng ya thoor banyak typo ...💪💪💪 jgan lupa istirahat yg cukup thooor sama minum vitamin juga,selalu jaga kesehatan.
Astuti tutik2022
45

09

2138
Harniati Atik
terimakasih kak untuk hari ini
lanjut lagi kak up
semangat, sehat selalu /Heart//Heart//Heart/
kaila
lanjut kak
Was pray
banyak typo ya thor nama terbolak balik
Pa'tam: Maaf, nanti aku revisi
total 1 replies
suti markonah
bab ini banyak typo ya thorr..harus nya sekar jadi seruni
Pa'tam: Maaf, akan aku revisi.
total 1 replies
Dewi kunti
Sekar bukan seruni
Pa'tam: Hehe, untung di kasih tahu, jika tidak aku juga tidak nyadar jika ada beberapa nama yang salah sebut.
total 1 replies
Yus Nita
ibarat memelihara Annan ular, udah besar tuan ny di lilit, begitu lah kira2 nasib Sekarang dn Ridwan
Yus Nita
makan dan sanjung tuh anak orang..
yg cuma buat malu 😀😀😀
Warung Sembako
mantap seruni...
4U2C
ANITA sebenarnya pintar ya habis semua barang berharga ingin dibawa kabur🤣🤣🤣🤣🤣 tapi semuanya sirna kerana tetap juga masuk jeruji besi,,giilah anak tidak tau diuntung..
Warung Sembako
perjodohannya dh benar, tp orgnya yg salah...
Warung Sembako
smg seruni bisa terknal, dan pnyesalan besar dtg utk kedua ortu yg membuanya
Yus Nita
lambat lain rahasia akan terbongkar sejar dan bersiap lah menerima gunjingan.
kehendak Tuhan, jngan kau i gkari, yg pasti ny kau yg akan hancur sekar/ridwan 😁😁😁
Yus Nita
masih juga ngeles nech 2 manusia terlambat di muka bumi. yg enggan mengakui darah daging ny sendiri
Soraya
anak yang kmu asuh ternyata ular
Yus Nita
sdh namak bobrok akhlak ny, para juri yg mata duitan. mereka sdh tsk jujur. dan peserta tdk bodoh menilai.
Yus Nita
darah lbh kental dari pada air itu nyata ada ny. bukti ny Seruni bisa menurun bakat ibu kandung ny tanpa harus di ajarin. bakat hadir sendiri, karena darah keturunan ny seperti itu.
Sani Srimulyani
🤣🤣🤣🤣 rasakanlah itu semua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!